Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI-TEORI DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI


DAN IMPLIKASINYA
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah

"Komunikasi Organisasi"

Dosen Pengampu: Rahmatullah, M.Pd.

Disusun oleh:

Beby Banowati (4.01.19.012)


Ahmad Rio Yusuf (4.01.19.022)

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM CIREBON (IAIC)

Komplek Islamic Centre Jl. Tuparev No.111 Cirebon


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori-Teori Dalam
Komunikasi Organisasi Dan Implikasinya tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Rahmatullah M.Pd. pada Mata Kuliah Komunikasi Organisasi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen pengampu, yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
mata kuliah Komunikasi Orgasnisasi.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Penulis,

Cirebon, 02 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................ I

DAFTAR ISI........................................................................................................................................... II

BAB I......................................................................................................................................................... 2

PENDAHULUAN................................................................................................................................... 2

A. Latar Belakang............................................................................................................................ 2

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................... 3

C. Tujuan........................................................................................................................................... 3

BAB II....................................................................................................................................................... 4

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Organisasi

B. Perspektif Klasik

C. Human Perspective

D. Implikasinya

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi Organisasi merupakan sebuah proses penciptaan serta saling tukar


menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang bergantung oleh satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan tidak pasti lingkungan yang berubah-ubah.

Berbicara mengenai Komunikasi Organisasi maka tidak terlepas dari yang namanya
Teori, dimana menurur pengertiannya Teori merupakan suatu konsep untuk menemukan apa
yang ingin di teliti agar tulisan yang akan kita buat berjalan sesuai arah jalur yang telah di
tentukan dan bisa di bilang bahwa teori merupakan panduan dasar untuk menemukan
jawaban. Begitu juga di dalam komunikasi organisasi teori adalah salah satu faktor terpenting
untuk menuntun kita agar mengetahui lebih dalam mengenai komunikasi organisasi. Jika di
kaitkan dengan komunikasi yang merupakan proses dua arah yang menghasilkan pertukaran
informasi dan pengertian antara masing masing individu yang terlibat begitu juga
(Komunikasi organisasi). Maka sudah jelas pemaparan di atas bahwa Teori adalah
seperangkat alat atau konsep pemandu yang bertujuan untuk mendapatkan kejelasan atas apa
yang di resahkan oleh seseorang dalam mencari fakta kebenaran. Namun peran teori dalam
suatu organisasi ini hanya sebagai suatu cara untuk menjelasakan hubungan antar variabel
yang satu dengan variabel lainya yakni “Perspektif Klasik dan Human Perspective”serta
bagaimana ke dua variabel tersebut saling berhubungan satu sama lainya. Sebenarnya
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi organisasi,
hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.
Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat
hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan
horisontal seperti yang telah di presentasikan minggu ini. Sebagaimana di jelaskan oleh Teori
Karl weick yang menyebutkan bahwa organisasi bisa eksis dalam lingkungannya, tapi yang
dimaksud lingkungan disini adalah lingkungan informasi.

Perubahan lingkungan informasi, akan mengubah organisasi yang ada. Weick


menggunakan tiga teori yang menjadi dasar teorinya mengenai organisasi untuk menjelaskan
dan membentuk kerangka berpikir, yaitu: sociocultural evolutionary theory, information
theory, dan system theory. Ketiga teori tersebut digunakan untuk membantu dan memahami
apa yang menjadi dasar kerangka berpikir Weick untuk menjelaskan dan menganalisis sebuah
organisasi dan yang menjadi fokus pendekatannya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Komunikasi Organisasi ?

2. Apa yang dimaksud Perspektif Kasik ?

3. Apa yang dimaksud Human Perspective ?

4. Bagaimana Implikasinya Perspektif Klasik dan Human Perspective ?

C. Tujuan

Agar dapat memahami dan mengetahui tentang Pengertian Komunikasi Organisasi, Teori
Perspektif Klasik, Teori Human Perspective, seta cara Implikasinya Teori-Teori tersebut.
Untuk menunjang sebuah pengetahuan dan wawasan yang lebih terperinci dalam suatu teori-
teori yang telah ditetapkan oleh seorang penulis dalam mencapai suatu tujuan yang
tersampaikan dengan sebaik-baiknya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi adalah sebuah komunikasi yang dilakukan oleh beberapa


orang dalam suatu kelompok formal yang melibatkan keseluruhan dalam organisasi yang
saling berkaitan satu sama lainya, serta menurut Katherine Miller (2005), di dalam tradisi
teori kritikal yang merasakan suatu tanggung jawab lebih besar, tetapi tidak mudah
menggambarkan di dalam dunia organisasi yang sebenarnya. Namun dalam hal ini kami
hanya membahas perspektif klasik dan human perspective dan bagaimana implikasinya.

Dan implikasi merupakan hubungan atau keterkaitan antara satu variable dengan variable
lainya dalam hal ini adalah Perspektif Klasik dan Human perspective sebagaimana
dijelaskan oleh Teori Karl weick seperti:

 Sociocultural Evolutionary Theory

Sociocultural Evolutionary Theory adalah orang melalui proses adaptasi di dalam


lingkungan social dan budaya. Artinya jika di kaitkan dengan komunikasi organisasi dalam
perusahaan misalnya, seseorang yang baru bergabung Bersama perusahaan tentunya
seseorang harus bisa beradaptasi dengan lingkungkan barunya agar semua kegiatan di dalam
perusahaan berjalan dengan lancar.

 Information Theory

Information Theory merupakan sebuah teori informasi yang saling di pertukarkan


dalam sebuah organisasi atau perusahaan agar tidak ada lagi dalam suatu organisasi tersebut
saling berselisihan informasi atau ketidak pastian dalam suatu menerima suatu informasi satu
sama lainya.

 System Theory

System Theory adalah suatu system yang di berlakukan oleh atasan dan dianut oleh
para anggota atau karyawan nya, sehingga terbentuklah karakter antar karyawan demi
tercapainya tujuan bersama.

B. Perspektif Klasik

Menurut Frederick W. Taylor Perspektif klasik ini lebih Memfokuskan bahasannya


pada struktur ideal suatu organisasi, kontrol organisasi melalui hubungan atasan bawahan dan
spesialisasi unit-unit dalam organisasi.
Taylor percaya bahwa masalah utama dalam efektivitas organisasi mencakup
ketidakmampuan manajemen untuk memperoleh pemenuhan dari pekerja. Menurutnya, setiap
orang akan menghasilkan keuntungan di bawah manajemen saintifik.
Menurut Max Weber Perspektif klasik adalah teori birokrasi. Weber melihat birokrasi
sebagai bentuk organisasi yang ideal karena dalam birokrasi mengandung makna dan nilai
yang logis. Berdasarkan perspektif klasik, maka komunikasi organisasi dipandang sebagai
alat dalam memberikan perintah dan kontrol. Komunikasi lebih bersifat vertikal, dari atasan
pada bawahan.
Menurut Weber, birokrasi merupakan konsep ideal bagi organisasi modern. Dalam
organisasi yang kompleks dibutuhkan kecepatan, ketepatan, kepastian, dan kontinuitas.
Seperti yang telah di jelaskan juga oleh mbak rosa di kelas. Semua hal tersebut dapat
dicapai jika organisasi didesain sebisa mungkin seperti mesin. Ada 6 ciri dasar:

1) Sistem hierarki otoritas yang jelas


2) Divisi kerja berdasarkan spesialisasi.
3) Sistem aturan yang lengkap mencakup hak, tanggungjawab, dan kewajiban personil.
4) Prosedur yang sempurna untuk performa kerja.
5) Impersonalitas (bukan perseorangan) dalam hubungan organisasional manusiawi.
6) Seleksi dan promosi personil atas dasar kompetensi teknikal.

Komunikasi horisontal atau lateral hanya dipergunakan ketika saluran vertikal tidak
dimungkinkan. Karakter komunikasi juga didasarkan atas karakteristik-karakteristik
organisasional tertentu, seperti formalisasi dan sentralisasi. Organisasi formal merupakan
organisasi dimana kebutuhan-kebutuhan pekerjaan dinyatakan secara eksplisit dan tertulis.
Organisasi yang tersentralisasi merupakan organisasi dimana pengambilan keputusan.
Mereka yang bekerja dalam cenderung dibuat oleh atasan puncak. karakteristik organisasi
seperti ini cenderung hanya sedikit menggunakan bahasa lisan, kurangnya komunikasi lateral
dan komunikasi yang spontan. Selain itu, komunikasi antar individu-individu dalam
departemen-departemen yang berbeda cenderung menurun. Dengan kata lain, komunikasi
dalam perspektif klasik bersifat formal dan kurang bersifat spontan. Adapun Karakter
komunikasi Perspektif Klasik yaitu:

a) Formalisasi: Organisasi formal merupakan organisasi dimana kebutuhan-


kebutuhan pekerjaan dinyatakan secara eksplisit dan tertulis.
b) Sentralisasi: Organisasi yang tersentralisasi merupakan organisasi dimana
pengambilan keputusan cenderung dibuat oleh atasan atau pimpinan perusahaan.

C. Human Perspective

Human Perspective, teori organisasi ini mulai berkembang seiring dengan tumbuhnya
pergerakan buruh di Amerika yang menekankan hak-hak dari pekerja individu. Prinsip-
prinsip yang berkembang pada era ini diantaranya:
a) Keinginan pekerja untuk dianggap penting dan diakui sebagai individu.
b) Hubungan antar persona dan kelompok sangat membantu untuk meningkatkan
produktivitas.
c) Dukungan dan dorongan pemimpin dalam mengembangkan otonomi dan
tanggungjawab lebih efektif daripada hanya mengontrol bawahannya.
Berdasarkan perspektif ini lebih mendukung informasi yang mengalir dari bawahan kepada
atasan dan komunikasi digunakan untuk membantu penyelesaian masalah, perencanaan dan
pengorganisasian dalam suatu organisasi perusahaan.

Human Perspective ini juga memperkenalkan nilai potensial desentralisasi dalam


pengambilan keputusan, dimana otoritas dalam pengambilan keputusan didasarkan atas
pengetahuan, pengalaman dan akses informasi dan bukan hanya berdasarkan jabatan dalam
hirarki. Dari perspektif ini, komunikasi dipandang lebih efektif dalam upaya mendorong
adanya kreativitas dan juga produktivitas dari para pekerja.

Pendekatan sumber daya manusia menyatakan bahwa manusia pada dasarnya bersifat
social dan ingin mengaktualisasikan dirinya. Sebagaimana yang telah di jelaskan mbak Rosa
di kelas atau Menurut pendekatan ini misal ditempat kerja orang berusaha untuk memuaskan
kebutuhan sosialnya, memberikan reaksi tekanan dari kelompok serta berusaha memenuhi
kebutuhan pribadi. Dan Pendekatan ini muncul untuk merevisi teori manajemen klasik yang
ternyata tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Para ahli
selanjutnya melengkapi teori manajemen klasik dengan menerapkan sosiologi dan psikologi
dalam manajemen. Hubungan manusiawi (human relations) pada umumnya mengacu pada
suasana kerja yang berasal dari hubungan antara manajer dengan karyawan. Jika hubungan
manusia pada suatu organisasi efektif, maka suasana kerja akan mendorong semangat kerja
dan keharmonisan suasana kerja.

D. Implikasinya

Implikasi merupakan hubungan atau keterkaitan antara satu variabel dengan variable
lainya dalam hal ini adalah “Perspektif Klasik dan Human Perspective” Implikasi
menekankan isi dari komunikasi adalah tentang pengerjaan tugas atau bagaimana pekerjaan
dilakukan. Komunikasi yang dapat dikatakan paling bawah atau dangkal dalam sebuah
organisasi. Ada tiga jenis komunikasi dalam organisasi, ketiganya komunikasi yang berkaitan
dengan tugas, berkaitan tentang inovasi yang berkaitan erat dengan pengungkapan ide-ide
baru dan berhubungan dengan pemeliharaan yang biasanya berkaitan dengan hubungan
antara manusia. Saluran komunikasi yang biasanya digunakan dalam pendekatan ini lebih
banyak tertulis berupa form buku kerja, instruksi, pernyataan misi, aturan dan evaluasi
kinerja. Gaya komunikasi formal merupakan cerminan komunikasi pendekatan ini, panggilan
pun juga formal dengan memanggil Ibu/Bapak. Bahasa tertulis dan juga lisan sangat formal,
menghindari slang atau bahkan ekspresi komunikasi dilakukan dengan bahasa tingkat tinggi.
Pendekatan ini membuka berbagai saluran komunikasi yang dianggap sesuai dan memilih
serta menggantikan lebih dari satu saluran untuk mengkomunikasikan sebuah pesan. Contoh
misalnya, informasi kenaikan gaji dapat disampaikan dengan cara memo dan tatap muka
melalui pertemuan, dan lain-lain.
Mengenai gaya komunikasi yang digunakan lebih banyak informal meskipun
formalpun tetap dilakukan. Hal ini sejalan dengan tujuan dari pendekatan ini adalah selain
memaksimalkan produktivitas melalui keunikan masing-masing individu, yang berarti
meningkatkan efektifitas organisasi sekaligus memenuhi harapan dari anggota. Pada sisi
pemenuhan harapan dari anggota, gaya komunikasi informaldianggap lebih baik daripada
formal karena dengan informal bawahan/anggota lebih merasa nyaman dalam memberikan
pendapat. Tetapi seperti telah disebutkan bahwa para atasan juga tetap menggunakan gaya
komunikasi formal untuk kondisi tertentu yang dianggap perlu.
Pada pendekatan ini komunikasi yang berkaitan dengan tugas tetap ada tetap diikuti
dengan komunikasi yang dapat meningkatkan kualitas hubungan antar manusia dalam
organisasi. Kedua mengenai aliran informasi aliran vertikal tetap diperlukan tetapi pada
pendekatan ini aliran komunikasi horisontal lebih ditingkatkan atau didukung untuk
dilakukan atau lebih dominan digunakan komunikasi Horizontal. Mengenai hubungan antara
atasan dan bawahan, apabila perbedaan status dapat diperkecil maka kepuasan akan terbentuk
dengan sendirinya.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi Organisasi adalah sebuah komunikasi yang dilakukan oleh beberapa


orang dalam suatu kelompok formal yang melibatkan keseluruhan dalam organisasi yang
saling berkaitan satu sama lainya, serta menurut Katherine Miller (2005), di dalam tradisi
teori kritikal yang merasakan suatu tanggung jawab lebih besar, tetapi tidak mudah
menggambarkan di dalam dunia organisasi yang sebenarnya. Namun dalam hal ini kami
hanya membahas perspektif klasik dan human perspective dan bagaimana implikasinya.

Perspektif klasik menekankan pentingnya sentralisasi dalam pengambilan keputusan


dan penggunaan saluran komunikasi vertical dalam organisasi serta lebih sederhana dan
menarik. Sedangkan Human Perspective lebih menekankan desentralisasi dan komunikasi
horizontal. Menurut maka penjelasan mbak rosa di kelas kedua perspektif ini lebih melihat
bahwa komunikasi yang efektif akan bergantung pada karakterisitik dan situasi yang ada
dalam organisasi tersebut. Pola komunikasinya juga tergantung pada fungsi dalam organisasi,
lingkungannya dan latar belakang pendidikan serta sosial para anggota organisasi. Dan
implikasi keduanya lebih menekankan isi dari komunikasi tentang pengerjaan tugas atau
bagaimana pekerjaan dilakukan dan yang terpenting dalam kedua perspektif ini adalah
Hubungan di bentuk antara jabatan-jabatan, bukan antara orang-orang. Keseluruhan
organisasi terdiri dari jaringan jabatan dalam mencapai tujuan bersama.

B. Saran

Sehubungan dengan hasil pembahasan dan pembuatan makalah ini, penulis berharap
agar pembaca dan pengamat dapat mempelajari dan memahami isi dari makalah ini dengan
sebaik mungkin, sehingga tidak lagi memberikan pertanyaan yang membuat penulis berpikir
beribu-ribu kali lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Littlejohn,Stephen W & Foss, Karen A.2005, Theories of Human Communication,


8th edition, USA, Thomson Wadsworth Chapter 9

Daniels, Tom D, Spiker, Barry K, Papa, Michael J. 1997. Perspective on Organizational


Communication 4th Ed. USA: McGraw-Hill.

Goldhaber. 1993. Organizational Communication 6th Ed. USA: McGraw-Hill.

Pace, R. Wayne, Faulers, Don F. 1994. Organizational Communication 3rd Ed. New Jersey:
Prentice-Hall, Inc

Anda mungkin juga menyukai