Anda di halaman 1dari 4

NAMA : DIAN PUJI ERWANTI

NIM : 837444049

MATKUL : PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD 33

TT KE :2

JAWABAN

1. - Kemampuan melek huruf adalah suatu kemampuan membaca serta menulis,


mengindentifikasi, mengerti, membuat sebuah teks, namun tingkatnya setiap orang
berbeda.

Contoh:

Test untuk menjadi seorang pelajar adalah membaca dan menulis, jika seorang tersebut
adalah pelajar maka kemungkinan bisa membaca dan menulis. Namun tentu saja
kemampuan membaca serta menulis setiap pelajar berbeda. Semisal tingkat kecepatan
menulis dan membaca setiap siswa berbeda.

- Melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, suatu makna suatu bahasa


tulis. Artinya Seseorang yang mampu membaca serta memahami suatu bacaan atau
teks, tapi tidak mampu tulis-menulis bahasa tersebut, semisal sesorang baru belajar
bahasa arab bacaan dan artinya saja, namun belum bisa atau tidak belajar cara
menulis bahasa tersebut.
- Keterampilan yang bersifat mekanis itu hanya sebatas pengenalan bentuk huruf dan
pengenalan unsur linguistik  saja. Sedangkan, keterampilan pemahaman itu kita sudah
bisa mengetahui makna dari bacaan yang kita baca serta kita dapat memberikan
penilaian terhadap isi dan bentuk bacaan
2. A. Metode bunyi
Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau huruf
dengan metode bunyi adalah:

b dilafalkan /eb/

d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata; benar,
keras, pedas, lemah dan sebagainya. Pembelajaran membaca dan menulis permulaan
dengan metode ini memulai pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf
alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan
bunyinya menurut abjad.

Sebagai contoh: A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,

Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.

Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya

B. Metode Eja

Pengertian metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf
demi huruf. Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah. Siswa
mulai diperkenalkan dengan lambang-lambang huruf. Pembelajaran metode Eja terdiri
dari pengenalan huruf atau abjad A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau
fonem.

Pembelajaran membaca dan menulis permulaan (MMP) dengan metode eja memulai
pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alpabetis. Huruf-huruf
tersebut dihapalkan dan dilafalkan murid sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai
contoh A a, B b, C c, D d, E e, F f, dan seterusnya. Dilafalkan sebagai a, be, ce, de, e, ef,
dan seterusnya. Kegiatan ini diikuti dengan →latihan menulis lambing tulisan, seperti a,
b, c, d, dan seterusnya atau dengan huruf rangkai, a, b, c, d, dan seterusnya.

Setelah melalui tahapan ini, para murid diajarkan untuk perkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.
3. A. PENILAIAN PROSES BELAJAR

Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses


merupakan penilaian yang menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas
kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Penilaian proses
belajar mengajar menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola
interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar. Tindak lanjut dari
penilaian proses pembelajaran jika memperoleh hasil yang kurang memuaskan, maka
dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).  Berarti seorang guru berusaha mendiagnosa
penyebab kesukaran anak didik dalam proses belajar tersebut, pada gilirannya
menemukan suatu cara seagai solusi permasalahan tersebut. Inilah yang menjadi cikal
bakal PTK bagi seorang guru. Berbeda halnya dengan kegiatan ujian, jika seorang guru
menemukan anak didik tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) maka solusinya adalah melakukan pembelajaran remedial.

B. PENILAIAN HASIL BELAJAR

Sudjana (2005) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini
mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes
hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

4. A. Pembelajaran dengan Fokus Membaca adalah pembelajaran yang dipusatkan pada


melatih keterampilan membaca.

Macam-macam pengajaran membaca yang di kemukakan oleh I Gusti Ngurah Oka


(1983), seperti berikut ini.
1.      Pengajaran Membaca Permulaan
2.      Pengajaran Membaca Nyaring
3.      Pengajaran Membaca dalam Hati
4.      Pengajaran Membaca Pemahaman
5.      Pengajaran Membaca Pemahaman
6.      Pengajaran Membaca Teknik.

B. Pembelajaran dengan Fokus Menulis adalah Pembelajaran yang dipusatkan pada


melatih keterampilan menulis pada anak.

Tujuan pengajaran menulis adalah agar siswa dapat berkomunikasi dalam bahasa tulis
sesuai dengan konteks dengan pemakaian bahasa yang wajar.
pengajaran menulis bisa memadukan beberapa aspek pembelajaran bahasa  baik yang
bersifat kebahasaan maupun keterampilan sebagai bahan ajarannya
Keterampilan menulis dipadukan dengan keterampilan menyimak/ mendengarkan,
membaca, atau dipadukan dengan pembelajaran kebahsaan, seperti kosakata, struktur,
ejaan, dan sebagainnya.

Anda mungkin juga menyukai