NIM : 837444049
TT KE :2
JAWABAN
Contoh:
Test untuk menjadi seorang pelajar adalah membaca dan menulis, jika seorang tersebut
adalah pelajar maka kemungkinan bisa membaca dan menulis. Namun tentu saja
kemampuan membaca serta menulis setiap pelajar berbeda. Semisal tingkat kecepatan
menulis dan membaca setiap siswa berbeda.
b dilafalkan /eb/
d dilaflakan /ed/ : dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata; benar,
keras, pedas, lemah dan sebagainya. Pembelajaran membaca dan menulis permulaan
dengan metode ini memulai pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf
alpabetis. Huruf-huruf tersebut dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan
bunyinya menurut abjad.
Sebagai contoh: A a, B b, C c, D d, E e, F f, G g,
Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya
B. Metode Eja
Pengertian metode eja adalah belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf
demi huruf. Pendekatan yang dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah. Siswa
mulai diperkenalkan dengan lambang-lambang huruf. Pembelajaran metode Eja terdiri
dari pengenalan huruf atau abjad A sampai dengan Z dan pengenalan bunyi huruf atau
fonem.
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan (MMP) dengan metode eja memulai
pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf secara alpabetis. Huruf-huruf
tersebut dihapalkan dan dilafalkan murid sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai
contoh A a, B b, C c, D d, E e, F f, dan seterusnya. Dilafalkan sebagai a, be, ce, de, e, ef,
dan seterusnya. Kegiatan ini diikuti dengan →latihan menulis lambing tulisan, seperti a,
b, c, d, dan seterusnya atau dengan huruf rangkai, a, b, c, d, dan seterusnya.
Setelah melalui tahapan ini, para murid diajarkan untuk perkenalan dengan suku kata
dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.
3. A. PENILAIAN PROSES BELAJAR
Sudjana (2005) mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini
mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes
hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan
pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Tujuan pengajaran menulis adalah agar siswa dapat berkomunikasi dalam bahasa tulis
sesuai dengan konteks dengan pemakaian bahasa yang wajar.
pengajaran menulis bisa memadukan beberapa aspek pembelajaran bahasa baik yang
bersifat kebahasaan maupun keterampilan sebagai bahan ajarannya
Keterampilan menulis dipadukan dengan keterampilan menyimak/ mendengarkan,
membaca, atau dipadukan dengan pembelajaran kebahsaan, seperti kosakata, struktur,
ejaan, dan sebagainnya.