Gambar 5.1 (a) Tegangan Bolak-balik dan (b) Arus Bolak Balik
Tegangan dan arus bolak-balik seperti pada Gambar 5.1. di atas dapat dinyatakan secara
matematik sebagai berikut.
……………….. (1)
………………….. (2)
Gambar 5.2 (a) Grafik arus dan tegangan sebagai fungsi waktu, (b) diagram fasor arus dan tegangan yang
fasenya sama (sefase).
⁄
( ) [ ]
⁄
( ) ( )
Dengan I adalah arus rata- rata (A) dan Im adalah arus maksimum (A).
Karena luas daerah di bawah kurva untuk grafik arus terhadap waktu sama dengan jumlah
muatan listrik yang mengalir, maka dapat dinyatakan bahwa nilai rata-rata arus bolak-
balik yang nilainya setara dengan kuat arus searah memindahkan sejumlah muatan listrik
yang sama dalam waktu yang sama.
Dengan penalaran yang sama dengan penalaran yang sama dengan penurunan rumus untuk
arus rata-rata, maka untuk tegangan rata-rata diperoleh hubungan sebagai berikut:
Gambar 5.4. (a) grafik arus , (b) grafik I2 terhadap t dan nilai efektif
kuadrat .
Luas daerah di bawah kurva sama dengan luas daerah dibawah garis lurus , sehingga:
∫ ∫
(∫ ∫ )
( )
√
√
Dengan penalaran yang sama, hubungan tegangan efektif dan tegangan maksimum
dapat ditulis sebagai berikut.
√
√
Secara fisik, dapat dinyatakan bahwa nilai efektif dari arus dan tegangan bolak-balik
ialah kuat arus dan tegangan bolak-balik yang setara dengan arus dan tegangan searah
untuk menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu resistor dalam waktu yang
sama.
Gambar 5.5. Osiloskop menampilkan bentuk grafik arus atau tegangan terhadap waktu
Gambar 5.7 Grafik hubungan tegangan dan arus terhadap waktu pada resistor (Sumber: myrightspot.com)
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa tegangan dan arus berada pada keadaan
sefase, artinya mencapai nilai maksimum pada saat yang sama. Jika sebuah resistor
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, besarnya tegangan pada resistor sama
dengan tegangan sumber.
2. Rangkaian Induktor
Sebuah induktor mempunyai hambatan, yang disebut reaktansi induktif, saat
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik. Hambatan atau reaktansi induktif
bergantung pada frekuensi sudut arus dan induktansi diri induktor atau dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa besar tegangan pada induktor adalah
nol saat arus induktornya maksimum, begitupun sebaliknya. Artinya, tegangan pada
induktor mencapai nilai maksimum lebih cepat seperempat periode daripada saat arus
mencapai maksimumnya.
3. Rangkaian Kapasitor
Sebuah kapasitor memiliki karakteristik yang dapat menyimpan energi dalam
bentuk muatan listrik ketika dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maupun
tegangan searah. Kapasitor yang dialiri arus bolak-balik akan menghasilkan resistansi
semu atau biasa disebut dengan reaktansi kapasitif. Besar nilai reaktansi kapasitif
bergantung pada besarnya nilai kapasitas kapasitor dan frekuensi sudut arus atau dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Gambar 5.11 Grafik hubungan tegangan dan arus terhadap waktu pada kapasitor (Sumber:
myrightspot.com)
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa arus pada kapasitor maksimum saat
tegangan kapasitor bernilai nol, begitupun sebaliknya. Artinya, arus mencapai nilai
maksimumnya seperempat periode lebih cepat daripada saat tegangan mencapai nilai
maksimumnya.
Ketiga hambatan tersebut (R, XL, dan XC) mengalir arus (I) yang sama sehingga diagram
fasor arus diletakkan pada t=0. Tegangan pada resistor (VR) berada pada fase yang sama
dengan arus, tegangan (VL) pada reaktansi induktif (XL) mendahului arus sejauh 90º, dan
tegangan (VC) pada reaktansi kapasitif (XC) tertinggal oleh arus sejauh 90º.
Gambar 5.13 Diagram fasor untuk I, VR, VL, dan VC (Sumber: myrightspot.com)
Dengan kata lain, arus bolak-balik di semua titik pada rangkaian RLC memiliki nilai
maksimum dan fase yang sama. Akan tetapi, tegangan pada masing-masing elemen akan
memiliki nilai dan fase yang berbeda. Tegangan pada resistor V R sefase dengan arus I,
tegangan pada induktor VL mendahului arus rad atau 90°, dan tegangan pada kapasitor
tertinggal dari arus rad atau 90°. Dengan demikian dapat ditulis sebagai berikut.
Rangkaian seri RLC memiliki beberapa kemungkinan, yaitu:
1. Nilai XL < XC : rangkaian bersifat kapasitor tegangan tertinggal terhadap arus dengan
beda sudut fase θ sebesar:
2. Nilai XL > XC : rangkaian bersifat induktor, tegangan mendahului arus dengan beda
sudut fase θ sebesar:
c. Tautan :
https://www.ruangguru.com/blog/penjelasan-rangkaian-seri-rlc-pada-arus-bolak-balik
https://www.ruangguru.com/blog/rangkaian-arus-bolak-balik
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/inilah-rangkaian-rlc-beserta-contoh-soalnya/