Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD


PERMASALAHAN PEMBELAJARAN YANG DIALAMI OLEH GURU PAUD
TERKAIT DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI
DI SEKOLAH

NAMA KELOMPOK 2 :

1. ALVI NOVITA DALIMUNTHE (1213311169)


2. DINDA LESTARI PUTRI (1213311184)
3. ZIHA PURNAMA (1213311170)
4. MUTIARA SABRINA (1213311195)
5. JULIANA SARI SIPAHUTAR (1213311179)
6. RIDHA IRSYH (1213311168)
7. DEVI UTAMI (1212311185)
8. KETRIN PADANG (1213311193)

MATA KULIAH : KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD


DOSEN PENGAMPU : WAN NOVA LISTIA S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI S1 FALKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN SEKOLAH SADAR
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
2021

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Rekayasa Ide ini
untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Konsep Dasar Paud ini dengan baik, meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterimakasih kepada Dosen mata kuliah
Konsep Dasar Pendidikan Paud yaitu Ibu Wan Nova Listia S.Pd.,M.Pd yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis. Penulis sangat berharap rekayasa ide ini dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui apa saja permasalahan yang sering terjadi pada
saat pembelajaran pada anak usia dini dan solusinya. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam rekayasa ide ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan rekayasa ide yang
telah penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.

Semoga rekayasa ide sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi siapapun yang
membacanya terutama penulis. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.

Medan, 02 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Tujuan rekayasa ide................................................................................................2
C. Manfaat rekayasa ide..............................................................................................2

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH

A. Uraian permasalahan..............................................................................................3

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A. Anak menangis ketika ditinggal kedua orang tuanya.............................................5


B. Anak merasa bosan dengan pelajaran.....................................................................5
C. Anak yang bermain dan berlarian dalam kelas tidak terkondisikan.......................6
D. Anak yang mengalami motorik halus atau lambat dalam memegang alat tulis.....6
E. Anak yang tidak berani tampil ke depan................................................................7

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran ......................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anak -anak usia dini adalah satu generasi yang memiliki berbagai macam karakter
dan kelabilan juga emosi yang selalu mengiri perkembangan dan pertumbuhan mereka,
baik kepribadian maupun tingkah laku yang mereka tampakkan pada kita. Didalam
pendidikan paud mereka bebas melakukan seluruh kegiatan yang ada di dalam imajinasi
mereka. Kita juga sebagai pendidik dituntut harus dapat mengontrol apa aktivitas yang
mereka lakukan. Kita harus dapat membuat anak tersebut fokus pada satu kegiatan yang
kita berikan.

Sehubungan dengan itu guru hendaknya dapat menciptakan suasana pembelajaran


yang efektif dan menyenanakan  bagi siswanya dengan menggunakan metode-metode
yang bervariasi. Sekolah sebagai tempat belajar bagi siswa juga harus dapat menciptakan
suatu suasana yang baik khususnya di dalam kelas.Tugas utama seorang guru adalah
membelajarkan siswa. Ini berarti bahwa bila guru bertindak mengajar, maka diharapkan
siswa belajar. Namun adakalanya didalam kegiatan belajar mengajar di sekolah sering
ditemukannya masalah-masalah yang berkenaan dengan belajar yang dialami siswa
tersebut. Masalah-masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor internal (yang berasal dari
dalam diri siswa itu sendiri) dan juga oleh faktor eksternal (yang berasal dari luar siswa itu
sendiri). Salah satu faktor internal adalah kejenuhan yang dialami siswa saat belajar.
Seorang guru hendaknya bisa menciptakan suasana pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan bagi peserta didiknya agar tercapainya  tujuan pembelajaran.

Bisa saja dengan cara mengajak peserta didik untuk bernyanyi dan juga bermain
games. Ataupun memberikan quis yang menantang siswa agar mereka lebih terpacu lagi
dalam mengerjakan soal soal. Namun hal itu belum tentu cukup untuk dapat menciptakan
suasanya yang aktif, kreatif, dan menyenangkan yang sesuai dengan mini riset yang telah
dikerjakan. Maka dari itu Media Pembelajaran adalah salah satu ide yang penulis
canangkan sebagai bantuan dalam melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan.

1
B. Tujuan Rekayasa Ide
Adapun tujuan dari penulisan rekayasa ide ini adalah sebagai pemenuhan tugas dari
mata kuliah Konsep Dasar Pendidikan PAUD serta tujuan fokus utama nya adalah
memberikan solusi kepada pendidik dalam mengatasi masalah yang ada pada saat
pembelajaran dimulai di pendidikan paud.
C. Manfaat Rekayasa Ide

Adapun manfaat dari penulisan Rekayasa Ide ini yaitu untuk menambah pengetahuan
bagi calon guru ataupun guru bahkan orang tua. Bagaimana menangani anak yang tidak
dapat fokus pada satu pembelajaran. Jadi bisa membantu untuk mengurangi kegagalan
dalam pendidikan karakter dan emosi anak. Hal ini sangatlah membantu untuk
memahami apa sebenarnya permasalahannya dan kenapa anak tersebut dapat berperilaku
atau memiliki karakter tersebut. Juga agar penulis dapat menyumbangkan pemikirannya
terhadap permasalahan yang diangkat dan juga menambah pengetahuan tentang hal
tersebut tidak hanya itu dengan dibuatnya rekayasa ide ini semoga tujuannya dapat
terlaksana.

2
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Uraian Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana mengatasi anak yang ketika
ditinggal orang tuanya tak henti-hentinya menangis sampai pada saat waktu
pembelajaran dimulai. Banyak sekali pendidikan anak usia dini terhambat
dikarenakan adanya anak yang tidak dapat ditinggal orang tuanya, dan ketika
ditinggal, anak tersebut malah menangis. Sebagian anak memang diperlakukan oleh
lingkungan keluarga nya berbeda-beda, salah satunya di didik dengan tujuan
mempersiapkan anak tersebut agar mandiri ke depannya, serta ada juga orang tua
yang memperlakukan anak nya di rumah sebagai raja, sehingga anak tersebut tidak
memiliki niat dalam bersosialisasi atau berinteraksi dengan teman di sekelilingnya.
Dalam peningkatan pembelajaran atau masa perkembangan anak, hendaknya
guru dapat bertindak dalam menenangkan anak tersebut dan memberikan rasa nyaman
dan aman agar anak tersebut dapat menyesuaikan pada lingkungan di sekitarnya.

Permasalahan selanjutnya adalah bagaimana mengatasi anak yang mudah


bosan dalam belajar. Masih banyak siswa yang kurang semangat dalam belajar
dikarenakan mungkin beberapa sebab yaitu kurang menariknya guru untuk mengajar
dimata para siswa, tidak hanya itu metode pembelajaran guru yang yang
membosankan. Belum lagi sarana dan prasarana yang kurang memadai dan juga
banyak guru yang tidak menggunakan media pembelajaran untuk dijadikan sebagai
salah satu daya tarik anak dalam belajar.

Dalam hal ini guru harus dapat mempelajari lagi banyak nya metode-metode
pembelajaran agar anak tidak mudah bosan, serta tetap dapat fokus pada pembelajaran
yang berikan.

Permasalahan selanjutnya yaitu mengatasi anak yang super aktif yang bermain
dan berlarian didalam ruangan kelas tak terkondisikan. Anak dalam masalah ini
adalah berkaitan dengan anak yang merasa bosan dalam pembelajaran. Jadi kita
sebagai seorang pendidik juga mempunyai kreatifitas dalam menciptakan banyaknya
metode yang membuat anak itu aktif tetapi kita kendalikan dalam pembelajaran
didalamnya.

3
Anak yang memiliki sifat super aktif sering kali kita jumpai juga membuat kita
lelah dalam memperhatikannya. Anak tersebut memiliki sifat tersebut dikarenakan
seorang ibu yang mendidik serta dapat juga terjadinya dikarenakan adanya keturunan
gen.

Permasalahan selanjutnya adalah anak yang mengalami motoric halus atau


lambat dalam memegang alat tulis. Permasalahan ini sering sekali dijumpai didalam
pendidikan anak usia dini, kita sebagai pendidik harus teliti dalam permasalahan
seperti ini agar anak tersebut ketika sudah dewasa tidak akan lagi mengalami
ketertinggalan dalam perkembangannya. Berhubungan dengan itu kita sebagai
pendidik harus mengasah lebih dalam lagi wawasan kita dalam membantu
perkembangan motoric halus anak, agar kita tidak salah dalam memberikan metode
agar anak dapat berkembang dengan baik.

Permasalahan yang terakhir yaitu anak yang tidak berani tampil dikelas.
Beberapa anak yang berani tampil didepan dikarenakan kepercayaan diri yang tinggi
serta adanya dorongan yang diberikan oleh orang tua. Kepercayaan diri ini menjadi
salah satu kunci keberhasilan seseorang dan menjadi hal dasar yang penting untuk
dikuasai anak-anak. Dan kita sebagai pendidik harus memperhatikan bahwa anak
yang tidak percaya diri itu bukan dikarenakan anak yang memiliki cacat atau memiliki
kekurangan, dikarenakan anak yang sering dipujipun tidak membuatnya pede,
dikarenakan dia berpikir bahwa apa yang dilakukannya akan di keritik oleh orang
disekitar.

4
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN
A. Anak yang menangis ketika ditinggal oleh orang tuanya
 Berikan perhatian yang lebih
Cara mengatasi anak yang menangis ketika ditinggal oleh orang tuanya adalah
memberikan perhatian yang lebih kepada anak, agar anak merasakan kenyamanan pada
pendidik serta anak merasa percaya kepada pendidik dan anak juga tidak sungkan dalam
melakukan kegiatan seperti bermain dan lain lain. Juga dengan anak merasakan
kenyamanan pada lingkungannya anak jadi aktif dan tidak lagi akan menangis pada saat
ditinggalkan oleh orang tua.
 Berikan metode pembelajaran yang menarik
Pada saat anak tertarik dalam pembelajaran anak akan lupa bahwa sudah ditinggalkan
oleh orang tuanya, jadi anak tersebut dapat fokus kembali dalam pembelajaran yang kita
berikan.
 Berikan pemahaman anak tentang apa yang dia lakukan sebenarnya di sekolah
Dan yang terakhir cara mengatasi anak yang menangis ketika ditinggal oleh orang
tua,juga dapat dilakukan dengan cara mmberikan pemahaman kepada anak tersebut untuk
apa sekolah ini. Jadi kita sebagai seorang pendidik harus senantiasa mengajak anak
tersebut berbicara mengenai sekolah ini, kita bicarakan hal-hal yang dapat memancing
rasa ingin tahu anak tersebut dan juga dapat membuat anak tersebut senang dalam
melakukan kegiatan pembelajaran, seperti kita memberikan pemahaman bahwa kita
disekolah ini untuk menimba ilmu karna kalau kamu tidak sekolah, kamu nanti jadi anak
yang tidak pandai dalam bersosialisasi dan berbicara di orang ramai.

B. Anak merasa bosen dengan pelajaran


 Memberikan metode belajar yang menyenangkan
Cara mengatasi anak yang merasa bosan dengan pelajaran bisa kita tuntaskan dengan
berpikir secara kreatif dengan menciptakan metode yang dapat memberikan kesenangan
kepada anak dan tetap fokus kepada pembelajaran yang kita berikan. Jadi kita sebagai
pendidik harus memiliki wawasan yang lebih luas lagi tentang cara menciptakan metode
yang dapat membuat anak tertarik.

5
Contoh nya kita dapat menyisipkan game di setiap pembelajaran, misal ketika anak sudah
merasa bosan, kita dapat memberikan game seperti tepuk tangan satu kali dan lain-lain
agar anak dapat fokuslagi pada pembelajaran. Juga kita dapat memberikan quis dan
setelah kuis berakhir kita dapat memberikan dorprice berupa permen dan lain-lain.
 Adakan kegiatan outdoor
Masalah ini juga bisa kita pecahkan dengan di adakannya kegiatan outdoor, yaitu
kegiatan diluar ruangan yang membuat anak seperti lebih leluasa lagi untuk berpikir serta
mencurahkan segala imajinasinya. Misalnya kita dapat memberikan pengajaran kepada
anak bagaimana cara menanam tanaman di tanah, bagaimana cara penyiraman, dan dapat
juga kita memberikan pengenalan-pengenalan kepada anak tersebut mengenai lingkungan
sekitar, seperti nama pohon, jenis pohon dan lain-lain.
 Menghapal kata sambil bertepuk tangan
Dalam hal ini kita tidak hanya mengasah motorik anak, namun juga bisa dapat
menstranser ilmu, dengan cara memberikan arahan kepada anak tersebut agar
menyebutkan kata misal satu,atau dua kata, hal ini dapat memberikan kesenangan kepada
anak serta memberikan tingkat kefokusan kepada anak.

C. Anak yang bermain dan berlarian di dalam kelas tidak terkondisikan


 Temukan permainan yang disukai anak
Dalam mengatasi anak yang bermain dan berlarian dalam kelas tidak terkondisikan dapat
kita atasi dengan menemukan permainan kesukaan anak. Dengan menemukan hal tersebut
kita dapat meminimalisir dari kegiatan anak yang tidak teratur menjadi teratur, dan
membuat anak fokus pada permainan yang dia sukai tersebut.
 Ajak bicara anak
Dalam mengatasi permasalahan diatas bisa kita lakukan dengan mengajak anak tersebut
berbicara, dengan itu anak dapat mengalihkan fokusnya kepada kita dan tidak lagi
berlarian dalam kelas. Misal kita panggil anak tersebut kita suruh duduk, lalu kita berikan
cerita lelucon atau cerita dogeng yang menarik agar anak tertarik pada apa yang kita
ceritakan.

D. Anak yang mengalami motoric halus atau lambat dalam memegang alat tulis
 Biarkan anak mengancing baju dan mengikat tali sepatu sendiri

6
Pada masalah diatas dapat kita atasi dengan membiarkan anak melakukan hal-hal seperti
mengancing baju atau mengikat tali sepatu sendiri, dengan begitu anak akan secara
perlahan membuat motoric halus nya berkembang seperti membantu melatih kekuatan
dan ketangkasan.
 Berikan dia alat mewarnai dan menggambar
Dengan begitu anak akan melakukan pergerakan menggunakan jari-jarinya yang dapat
melatih motorik halus anak, tidak harus warna serta gambar yang cantik, intinya anak
dapat melatih ketangkasan atau kekuatan tangannya.
 Mengenalkan sendok dan garpu
Dengan mengatasi anak yang mengalami motorik halus kita dapat mengenalkan kepada
mereka sendok dan garpu agar pada saat makan anak dapat menggegam sendok nya
sendiri sebagai melatih motorik halus dari anak. Kita memberikan metode-metode diatas
dengan secara bertahap agar anak dapat berkembang dengan baik.

E. anak yang tidak berani tampil dikelas.

 berikan nasehat kepada anak


masalah diatas dapat diatasi dengan cara memberikan nasehat kepada anak, namun
terlebih dahulu kita menanyakan hal apa yang membuat nya malu dan tidak berani tampil
kedepan, setelah tahu masalahnya kita dapat memberikan nasehat atau pengarahan kepada
anak, untuk apa yang anak akan lakukan kedepannya agar menimbulkan rasa kepercayaan
diri anak tersebut.
 Berikan dukungan
Kita juga dapat memberikan dukungan kepada anak ketika gilirannya untuk maju, seperti
memberikan semangat dengan kata kata “ayo anak, kamu bisa, ketika didepan jadilah
seperti diri sendiri,dan anggap yang didepan kamu adalah ibu yang membuat kamu lebih
semangat lagi”, atau kita berikan dorongan ketika pelatihan berlangsung, kita berikan
pujian serta arahan dan kata semangat tadi.
 Bantu anak berinteraksi dengan orang sekitar
Kita dapat membantu anak dengan menunjukkan hal apa yang dilakukan jika bertemu
dengan orang banyak. Seperti tata cara dalam menyapa, berbicara, dan bersifat sopan
kepada orang yang lebih tua. Dengan begitu anak akan terbiasa dalam berinteraksi dengan
orang banyak. Berikan dorongan bahwa setiap bertemu dengan teman dijalan harus

7
menyapa. Hal ini dapat membantu anak dalam membuat terbiasa berinteraksi dengan
orang banyak. Dengan begitu anak akan percaya diri saat tampil kedepan.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan dan solusi yang dijelaskan pada pembahasan diatas
bisa kita pahami bahwa berpikir kreatif dalam menciptakan metode yang menarik itu
sangat penting kita miliki sebagai seorang pendidik. Karena dengan memberikan
metode yang menarik kepada anak dapat memecahkan segala permasalahan yang ada,
juga dapat membuat anak fokus kepada satu titik ketika pembelajaran dimulai.
Metode yang digunakan juga harus diperhatikan, dikarenakan hal tersebut
dapat mempengaruhi perkembangan anak kedepannya. Dalam hal itu perlunya
seorang pendidik untuk menambah wawasannya mengenai metode yang dapat
membuat anak tetap fokus didalam pembelajaran. Kita juga harus dapat membimbing
anak tersebut dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang tinggi, serta
mengarahkan dan menemukan dimana anak itu memiliki bakat.

B. Saran
Sebaiknya para guru sudah mulai mempelajari bagaimana cara membuat
media pembelajaran, baik itu memberikan cerita dongeng maupun memberikan benda
untuk melukis dan menggambar. Agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam
belajar.

8
9

Anda mungkin juga menyukai