Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PEMAHAMAN SIFAR-SIFATNYA
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akidah Akhlak
Dosen pengampu :
Nur Hakim, M.Ag
Oleh:
Ida Shofiana Luhri
Zahrotun Nikmah
Zumrotul Farichah
OKTOBER 2021
KATA PENGANTAR
1. Dosen pengampu mata kuliah Akidah Akhlak IAI TABAH Kranji Paciran
Lamongan yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran.
2. Para pegawai perpustakaan IAI TABAH Kranji Paciran Lamongan yang
telah membantu kami untuk menemukan referensi yang akurat.
3. Teman-teman sekelas semester III prodi PGMI Fakultas Tarbiyah IAI
TABAH Kranji Paciran Lamongan yang selalu mengarahkan dan
mengingatkan penulis jika penulis terdapat kesalahan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar belakang........................................................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Mengidentifikasi Sifat-Sifat Wajib, Mustahil, Jaiz Bagi Allah SWT.....................3
B. Ciri-Ciri Perilaku Orang Yang Beriman Terhadap Sifat Wajib Allah..................11
C. Ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat mustahil Allah Swt:..........................13
D. Ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat Jaiz Allah Swt:.................................14
BAB III PENUTUP.........................................................................................................15
A. Kesimpulan..........................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
1
2
C. Tujuan
1. Dapat mengidentifikasi sifat-sifat wajib, mustahil, dan sifat jaiz Allah
swt.
2. Mengetahui ciri-ciri perilaku orang yang beriman terhadap sifat-sifat
Allah.
3. Mengetahui ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat mustahil Allah
Swt.
4. Mengetahui ciri-ciri orang yang beriman terhadap sifat Jaiz Allah Swt
BAB II
PEMBAHASAN
1
Siti Wahyuni, Aqida Akhlaq, (TP, Al Akrom, TH), hal 15.
4
b. Qidam (Terdahulu)
Sifat qidam artinya terdahulu. Allah SWT. Adalah sang pencipta
yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Sebagaimana
pencipta, Allah SWT. Ada lebih dulu dari segala sesuatu yang
diciptakan-Nya. Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al- Hadid
[57]: 3.
هو االول واالخر والظا هر والباطن وهو بكل شيء قدير
Artiinya: “ Dialah yang awal, yang akhir, yang zahir, dan yang
batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-Hadid
[57].
c. Baqa’ (Kekal)
Baqa’ artinya kekal. Allah SWT. Itu maha kekal, tidak akan
punah dan tidak ada akhir bagi Allah SWT., sebagaimana
disampaikan dalam firman Allah SWT.
كل من عليها فان ويبقى وجه ربك ذوالجالل واالكرام
Artinya: “ 26. Semua yang ada di bumi akan binasa. 27. Tetapi
wajah tuhanmu memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal.”
(Q.S. ar-Rahman (55): 26-27).
d. Mukhalafatul Lil Hawadisi ( Berbeda dengan Makhluk)
Mukhalafatul Lil Hawadisi artinya berbeda dengan makhluk
ciptaaannya. Allah SWT. Adalah sang pencipta, maka Allah
SWT. Sudah pasti berbeda dengan makhluknya. Tidak ada satu
pun yang mampu sebanding dengan-Nya dan mampu menyerupai
keagungan-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT.
ولم يكن له كفوا احد
Artinya: “ Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan dia.” (Q.S.
ar-Rahman [55]: 26-27).
e. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)
Qiyamuhu Binafsihi artinya berdiri sendiri. Allah SWT. Berdiri
sendiri, tidak bergantung kepada siapapun dan tidak
5
i. ‘Ilmun ( Mengetahui)
Ilmun artinya Allah SWT. Maha Mengetahui atas segala sesuatu
baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Sebagaimana
dijelaskan dalam firman Allah SWT.
ولقد خلقنا االنسان ونعلم ما توسوس به نفسه ونحن اقر اليه من حبل الوريد
Artinya: “ Dan sungguh, kami telah mencipatakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan kami lebih
dekat kepadanya urat lehernya." (Q.S. Qaf [50]: 16).
j. Hayat (Hidup)
Hayat artinya Allah SWT. Maha Hidup, tidak akan pernah amati,
binasa, ataupun musnah. Dia kekal selamanya. Sebagaimana
dijelskan dalam Al-Qur’an.
وتوكل على الحي الذي ال يموت وسبح بحمده وكفى به بذ نوب عباده خبيرا
Artinya: “ Dan bertakwakallah kepada Allah Yang Hidup, yang
tidak mati, dan bertasbilah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah
Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (Q.S. al-Furqon
[25]: 58).
k. Sama’ (Mendengar)
Sama’ artinya Allah SWT. Maha Mendengar apa yang diucapkan
hambannya, baik yang diucapkan maupun yang disembunyikan.
Sebagaimana firman Allah SWT.
... وهللا هو السميع العليم
Artinya: “…Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”
(Q.S. al-Maidah [5]: 76).
l. Basar (Melihat)
Basar artinya melihat Allah SWT. Maha Melihat segala sesuatu.
Semua yang ada di dunia ini tidak luput dari penglihatan Allah
7
2
Siti Wahyuni, Aqida Akhlaq, (TP, Al Akrom, TH), hal 18-21.
10
d. Sifat Ma’nawiyah, yaitu sifat yang selalu tetap ada pada zat Allah
SWT. dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah SWT. tidak
bersifat demikian. Jumlah sifat ma’nawiyah sama dengan jumlah
sifat ma’ani. Adapun sifat ma’nawiyah antara lain, qadiran,
sami’an, muridan, basiran, aliman, mutakalliman dan hayyan.3
3. Sifat Mustahil bagi Allah SWT.
Sifat mustahil bagi Allah Swt. merupakan kebalikan dari sifat
wajib Allah Swt. Hal ini berarti bahwa sifat mustahil merupakan sifat
yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah Swt. Sifat mustahil bagi Allah
Swt., di antaranya yaitu adam (tiada/mati), huduth (baharu/bisa
diperbarui), fana’ (binasa/ tidak kekal/mati), mumasalatul lil hawadisi
(menyerupai makhluknya). Qiyamuhu bighayrihi (berdiri dengan yang
lain), ta’addud (berbilang-bilang/lebih dari satu), ajzun (lemah),
karahah (terpaksa), jahlun (bodoh), mautun (mati), shamamun (tuli),
umyun (buta), bukmun (bisu), kaunuhu ‘ajizan (zat yang lemah),
kaunuhu karihan (zat yang terpaksa), kaunuhu jahilan ama (zat yang
buta), kaunuhu abkama (zat yang bisu).4
4. Sifat Jaiz bagi Allah Swt.
Sifat jaiz Allah Swt.berarti sifat kebebasab Allah Swt. adalah
kebebasan untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuai dengan
kehendak-Nya yang mmutlak. Sebagaimana firman Allah Swt.
وهللا على كل شيء قدير
Artinya: “… Dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Q.S, al-
Baqarah [2]: 284)
Berikut ini kebebasan-kebebasan mutlak yang dimiliki Allah Swt.
1) Kebebasan untuk mencipta sesuatu.
2) Kebebasan untuk mengatur semua makhluk sesuai yang Dia
kehendaki.
3
Siti Wahyuni, Aqida Akhlaq, (TP, Al Akrom, TH), hal 17.
4
Siti Wahyuni, Aqida Akhlaq, (TP, Al Akrom, TH), hal 16.
.
11
6
Chamzah, 36.
7
Chamzah, 36.
14
6. Taat beribadah
7. Patuh dan taat kepada semua perintahnya dan menjahui semua
larangannya
8. Menghargai dan menghormati orang lain, tidak membeda-bedakan
suku, bangsa, agama, dan warna kulit. Sebab mereka yakin dimata
Allah semua adalah sama dan yang paling mulia adalah yang paling
bertaqwa
9. Tawakkal kepada Allah yaitu menyerahkan dan menyandarkan diri
kepada Allah setelah berusaha serta berpegang teguh kepadanya
setelah melakukan usaha (ikhtiar)
10. Senantiasa mengharapkan ridha Allah (Raja’)
11. Suka menolong
12. Tidak suka menghina dan meremehkan orang lain, sebab jadi mereka
yang kita hina atau kita remehkan suatu saat akan menjadi orang yang
lebih baik dari kita
13. Qana’ah (menerima apa adanya atas pemberian Allah)8
8
Chamzah, 37.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sifat wajib Allah SWT. Yaitu sifat yang hanya dimiliki oleh Allah
SWT. Sifat mustahil bagi Allah Swt. merupakan kebalikan dari sifat wajib
Allah Swt. yaitu sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah Swt. Sifat
mustahil bagi Allah Swt., di antaranya yaitu adam, huduth, fana’,
mumasalatul lil hawadisi, Qiyamuhu bighayrihi, ta’addud, ajzun, karahah,
jahlun, mautun, shamamun, umyun, bukmun, kaunuhu ‘ajizan, kaunuhu
karihan, kaunuhu jahilan ama, kaunuhu abkama. Sifat jaiz Allah
Swt.berarti sifat kebebasan Allah Swt. kebebasan untuk berbuat sesuatu
atau tidak berbuat sesuai dengan kehendak-Nya yang mutlak.
Ciri-ciri perilaku orang yang beriman terhadap sifat wajib,
mustahil, dan jaiz Allah Swt. sebagian diantaranya adalah. Percaya dan
yakin akan adanya Allah serta menjauhkan diri dari paham-paham yang
anti Tuhan . Meyakini bahwa segala sesuatu yang bernama makhluk pasti
binasa, rusak, mati dan musnah Kecuali dzat Allah yang kekal, tidak
mengalami perubahan. Senantiasa hidup bergantung pada kekuasaan dan
kehendak Allah Swt. Tidak berbuat kemusyrikan
B. Saran
Demikian pembahasan tentang meningkatkan keimanan kepada
allah melalui pemahaman sifar-sifatnya pada mata kuliah sejarah akidah
akhlak, perbanyaklah membaca referensi agar kita semua dapat
mengetahui tentang bagaimana cara meningkatkan keimanan kepada allah
melalui pemahaman sifar-sifatnya, menyadari bahwa penulis juga masih
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan jauh lebih fokus serta
detail dalam menjelaskan makalah tersebut dengan sumber yang lebih
16
Chamzah. (2016). Akidah Akhlak Untuk Siswa Kelas VII-1 MTS . Tegal: FGP
Press.
Wahyuni, S. (TH). Aqida Akhlaq. TP: Al Akrom.