Kelas: 1C
1. Karya ilmiah bersifat cenderung konvensional dan berlaku universal. Mengapa? Jelaskan!
Jawaban
1. Yang dimaksud konvensional di sini adalah di dalamnya tedapat aturan-aturan penulisan yang harus
diikuti oleh seseorang. Sedangkan dikatakan berdimensi universal maksudnya, karya ilmiah itu baik
format maupun esensinya bisa diterima dan dipahami secara sama oleh masyarakat ilmiah yang berada di
seluruh dunia.
2. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya
ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki
kecondongan subjektifitas.
3. Jadi, karya ilmiah dikatakan objektif artinya setiap hal yang ditulis atau dinyatakan harus apa adanya
dan sesuai dengan fakta dan data di lapangan.
4. Karya tulis yang disusun menggunakan aturan tertentu yang telah disepakati.
5. Harus lugas, artinya tidak emosional, tidak kritis, dan tidak menimbulkan Interprestasi lain.
6.
1. Kejelasan (Clarity), Karangan ilmah harus konkret dan jelas, mudah dipahami, mudah dibaca serta
tidak memberi ruang untuk disalahtafsirkan, tidak boleh bersifat samar-samar. Tidak boleh kabur, tidak
boleh ada wilayah abu-abu (tidak jelas) alias gamblang.
2. Ketepatan (accuracy), Karangan ilmiah menjunjung tinggi keakuratan atau ketepatan. Hasil penelitian
ilmiah dan cara penyajian hasil penelitian itu harus tepat dan akurat. Maka penulis dan atau peneliti harus
sangat cermat, sangat teliti, tidak boleh sembrono atau ‘main-main dengan ilmu’.
3. Keringkasan (brevity), Karangan ilmiah harus ringkas. Ringkas tidak sama dengan pendek. Karangan
setebal 500 halaman dapat dikatakan ringkas sejauh isinya tidak terdapat bentuk-bentuk kebahasaan
yang bertele-tele, kalimat yang bertumpukan, sarat dengan kemubaziran dan kerancuan.
7. Tema karangan adalah sesuatu yang akan disampaikan atau yang menjadi pokok masalah
dalam karangan.
9. Judul
Pendahuluan
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pusaka