Anda di halaman 1dari 16

Nama:Ryan Rinaldy

Npm:2007210030
Mata kuliah: Matematika terapan
Dosen pengasuh:Erin Chaniago
Tugas: Materi Report

“Dasar-dasar Pengoperasian Matriks”

Pada materi dasar matematika, mungkin kamu akan banyak belajar tentang penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian ataupun teori geometri dasar.

Namun tahukan kamu, jika perasi dasar layaknya perkalian dan penjumlahan dasar memang
begitu erat kaitannya dengan matriks. Tapi hal tersebut secara langsung tidak selalu
diterapkan, karena matriks jauh lebih rumit dibandingkan dengan angka.

Materi operasi yang terdapat pada matriks sendiri meliputi operasi hitung
pengurangan, penjumlahan dan perkalian matriks. Tentunya, operasi hitung inilah yang
nantinya bisa dilakukan apabila dua buah matriks mempunyai ukuran yang sama.

Sedangkan pada perkalian matriks sendiri, operasi hitung bisa dilakukan jika pada matriks
pertama tersebut mempunyai kolom yang jumlahnya sama banyak dengan jumlah baris pada
matriks yang kedua.

Di dalam ulasan ini nantinya kamu akan berusaha mempelajari tentang bagaimanakah cara
melakukan operasi hitung antar elemen yang ada di dalam sebuah matriks, dan bagaimana
cara melakukan matriks dasar dan operasi matriks itu sendiri, berupa pengurangan dan
penjumlahan yang begitu sederhana.

Dalam materi matriks dasar, kamu bisa mengetahui jenis – jenis matriks, yakni:

o Matriks baris: matriks yang hanya memiliki satu baris.


o Matriks nol: matriks yang semua elemennya adalah nol.
o Matriks kolom: matriks yang hanya memiliki satu kolom.
o Matriks persegi: matrik yang memiliki jumlah baris serta kolom sama.
o Matriks identitas: matriks konstanta yang memiliki elemen diagonal utama 1.
• Penjumlahan pada Matriks
• Adanya Perkalian dengan Skalar
• Perkalian Dua Matriks
• Perkalian Yang Terdapat Pada Kolom Dan Baris
• Perkalian Antara Matriks Secara Umum
• Trace Matriks
• Sifat-Sifat Dari Pada Operasi Matriks
• Terhadap Operasi Perkalian
• Matriks Terhadap Penjumlahan Dan Juga Perkalian Dengan Skalar
• Terhadap Operasi Transpose
• Berkaitan Dengan Operasi Trace
Penjumlahan pada Matriks

Apabila diketahui terdapat dua matriks yang kemudian memiliki kolom dan juga baris yang
sama, maka tentunya kamu dapat membentuk keduanya untuk bisa memperoleh nilai matriks
baru dengan ordo yang sama juga.

Jadi salah satu daripada syarat untuk dapat menjumlahkan dua matriks atau lebih, yaitu harus
memiliki ordo yang sama. Sebagai permisalan adalah matriks A dan B yang memiliki ordo m
x n atau biasanya ditulis dengan A = [aij] m×n , B = [bij] m×n Dengan i = {1,2,…,m} dan j =
\{1,2,\dots,n\} j = {1,2,…,n}.

Kemudian akan bertemu pada persamaan C = [cij] m×n, dimana C = A + B

C = A + B dengan c_{ij} = a_{ij} + b_{ij} cij = aij + bij

Sebagai contoh saja

Misalnya ada matriks A dan B yang mana diartikan sebagai berikut:

Maka untuk mencari matriks C maka diperlukan disini adalah penjumlahan antara matriks A
dan B Sehingga nantinya akan diperoleh:

Di samping pada matriks dasar dan operasi matriks, kamu juga dapat mempergunakan
operasi pengurangan dengan syarat, harus memiliki ordo yang sama sebagai contoh ketika
kamu ingin menghitung:
Kemudian bagaimana jika memang terdapat dua matriks yang memiliki ordo berbeda yang
mana, keduanya dapat dijumlahkan atau tidak, sebagai permasalahan saja apabila terdapat
matriks D dengan ordo 2 * 3 dan apabila ditanya a + d maka a + d = tidak memiliki
definisinya dikarenakan ordo a tidak sama dengan ordo d.

Adanya Perkalian dengan Skalar

Sebagai permisalan saja apabila ada matriks dasar dan operasi matriks A = [aij] m×n dan a
merupakan sembarangan skalar atau yang biasa dengan kompleks atau Ridho maka Perkalian
antara matriks dengan skalar a tersebut bisa dibentuk dengan mengalihkan setiap elemen.

a_{ij} aij dengan aij α, sebagai contoh adalah jikalau a = 2, β = 1 + 2i Matriks a


didefinisikan sebagai berikut:

Kemudian cobalah untuk menentukan hasil dari aA dan bB

Penyelesaiannya maka Kamu bisa menyelesaikan dengan cara mengalikan skalar dengan
setiap elemen yang terdapat pada matriks A Sehingga nantinya aA akan diperoleh seperti
berikut ini:

dengan cara yang sama maka Kamu juga bisa

Perkalian Dua Matriks

Kemudian pada matriks dasar dan operasi matriks sendiri yang pertama harus kamu pelajari
adalah, perkalian antara vektor dengan pada kolom dan juga barisnya. Lalu apa yang
dimaksud vektor kolom dan baris?
Vektor kolom sendiri merupakan matriks yang mempunyai ordo N * 1 dengan elemen
sebanyak n contoh adalah sebagai berikut:

Faktor baru sendiri merupakan matriks yang mempunyai ordo 1 * n dengan elemen sebanyak
2 contoh.

Perkalian Yang Terdapat Pada Kolom Dan Baris

Kemudian salah satunya terdapat perkalian antara vektor kolom dan baris sebagai permisalan
saja adalah

A = [a_{i}]_{1 \times n}

A = [ai]1×n dan B = [b_{i}]_{n \times 1}

B = [bi] n×1

Yang mana berturut – turut adalah vektor baris dan kolom dengan n elemen dan
i = {1,2,….,n}. apabila kedua motor tersebut dikalikan maka akan diperoleh:

Keunikan yang berasal dari perkalian antara vektor baris dan kolom ini berupa bilangan
bukan matriks.

Perkalian Antara Matriks Secara Umum

Apabila telah berhasil mempelajari perkalian antara vektor kolom dan 3 baris maka
selanjutnya, kamu harus mempelajari terlebih dahulu perkalian antara dua matriks sembarang
dengan ukuran beserta dengan ketentuannya.
Sebagai permasalahan sosial apabila terdapat dua matriks yaitu A = [aij]l×m dan B =
[b_{ij}]_{m \times n} B = [bij]m×n, Selain itu juga terdapat matriks C dengan c = ab maka
bisa dituliskan dalam setiap elemen dari C tersebut sebagai berikut:

ci = ai1b1j + ai2b2j + ⋯ + aimbmj = k = 1∑maikbkj. Apabila hal ini ada kaitannya dengan
vektor kolom dan baris maka kemudian dapat didefinisikan sebagai ai dan bj, dimana
berturut – turut adalah vektor baris ke – i dan matriks A serta vektor kolom ke – 3 dari
matriks B. Kemudian elemen dari C tersebut bisa juga ditulis cij = aibj.

Jika didasarkan pada pernyataan yang ada, maka bisa ditarik kesimpulan atau perkalian dua
matriks AB sendiri bisa terjadi apabila banyak kolom a sama dengan banyak baris B.

Trace Matriks

Trace matriks yang asalnya dari matriks persegi ialah hasil penjumlahan dari elemen –
elemen pada diagonal utama matriks. Jadi sebagai syarat untuk dapat mencari matriks yaitu
matriksnya sendiri sehingga memiliki ordo n x n. Sehingga penulisannya dapat disimbolkan
dengan t kanrace A) = tr(A)

Sifat-Sifat Dari Pada Operasi Matriks

Sebagai catatan, pembahasan sifat – sifat operasi ini memang bisa dilakukan dengan cara
mengangkat wawasan ukuran matriks tersebut. Serta dapat dioperasikan menyesuaikan
dengan ketentuan yang berasal dari setiap operasi itu sendiri.

Terhadap operasi penjumlahan

Sebagai permisalan saja jika terdapat matriks ABC dan matriks nol O makan nantinya akan
muncul sebuah persamaan seperti dibawah ini

o A+B=B+A
o A + (B + C) = (A + B) + C
o A + (B + C) = (A + B) + C
o A+O=O+A=A
o A+O=O+A=A
o A + ( -A) = -A + A = O
o A + (−A) = −A + A = O
Terhadap Operasi Perkalian

Sebagai permisalan jika terdapat matriks A, B, C dimana matrik nol O, matriks yang
memiliki identitas I dan m, n sembarangan bilangan bulat sendiri maka nantinya akan
berlaku juga.
Matriks Terhadap Penjumlahan Dan Juga Perkalian Dengan Skalar

Sebagai permisalan saja apabila terdapat matriks A, B, C dan m, n, maka nantinya akan
berlaku:

Terhadap Operasi Transpose

Apabila terdapat matriks A,B dan a sembarang scalar, yang demikian nantinya akan berlaku
juga:
Berkaitan Dengan Operasi Trace

Sebagai contoh, apabila terdapat matriks A, B, I dimana ini adalah identitas dan a sembarang
skalar serta sembarangan bilangan bulat n yang sedemikian rupa sehingga nantinya akan
berlaku:

Contoh Soal Matriks Dasar

Terdapat sebuah perkalian matriks menghasilkan matrik nol. Carilah


nilai x yang memenuhi persamaan di atas.

Jawab:

Jadi, nilai x yang memenuhi persamaan di atas adalah x1 = 2 dan x2 = 3.

Pengurangan Matriks
Syarat supaya bisa mengurangkan elemen-elemen antar matriks yaitu harus memiliki nilai ordo
yang sama. Cara melakukan operasi pengurangan matriks bisa dilihat seperti cara di bawah ini:

A- B = A + (-B)
Cara untuk melakukan operasi pengurangan pada dua matriks tidak jauh berbeda dengan
penjumlahan. Supaya lebih jelas, simak contoh pengurangan matriks di bawah ini.

Misalnya
contoh soal pengurangan matriks

Tentukan: A – B

Jawab :

pengurangan matriks
Tranpose Matriks
Pengertian Transpose Matriks

Transpose matriks di simbolkan dengan AT. Matriks transpose AT ialah sebuah matriks yang
dapat diperoleh dengan cara menukar elemen pada baris menjadi elemen pada kolom.
Agar lebih jelas tentang maksud nya, silahkan lihat gambar di bawah ini :

Untuk mengetahui matriks dalam pelajaran matematika, agar lebih paham ada beberapa jenis
matriks yang kawan – kawan harus ketahui. Jenis – jenisnya ialah seperti berikut ini :

Jenis – Jenis Matriks


1. Matriks nol adalah sebuah matriks yang semua elemennya adalah angka 0. Contoh nya ialah

seperti berikut ini : Matriks nol


2. Matriks baris adalah sebuah matriks yang hanya memiliki satu baris saja. Contoh nya ialah

seperti berikut ini : Matriks baris


3. Matriks kolom adalah sebuah matriks yang hanya memiliki satu kolom saja. Contoh nya

seperti ini di bawah ini : Matriks kolom


4. Matriks persegi adalah sebuah matriks yang memiliki jumlah baris dan kolom yang sama.

Contoh nya ialah seperti di bawah ini : Matriks persegi


5. Matriks identitas adalah sebuah matriks konstanta dengan elemen diagonal utamanya ialah
angka 1. Contoh nya ialah seperti di bawah ini :

Matriks identitas

Selain dari jenis – jenis matriks yang telah di jelasakan di atas tadi, ada juga yang disebut
dengan matriks transpose. Ingat ‘kan kalau matriks selalu dilambangkan dengan huruf kapital
?

Misalnya saja lambang satu matriks ialah huruf A. Nah, transpose dari matriks A
dilambangkan dengan A’ ( dengan tanda petik satu di atasnya hurufnya ).
Transpose sendiri juga dilakukan dengan cara meletakkan baris pada matriks A menjadi
kolom pada matriks A’, begitu juga dengan sebaliknya.

Jika kawan – kawan semua pada bingung, tidak perlu khawatir karna saya akan memberikan
1 contoh cara mengerjakan transpose matriks. Silahkan kawan – kawan lihat contoh nya di
bawah ini :

Jika kawan – kawan sudah paham, atau masih belom tidak apa – apa di baca lagi saja dari
atas yaa. Karna selanjutnya kita akan membahas tentang contoh soal mengenai transpose
matriks.

Contoh Soal Transpose Matriks


Soal No. 1

Di ketahui transpose nilai matriks seperti di bawah ini :

Maka carilah berapa matriks A nya ?

Di jawab :

Cara menjawabnya yakni tetap sama yaitu, dengan cara pertukaran baris dengan kolomnya.
Baris 1 dengan kolom 1, lalu baris 2 dengan kolom 2, maka hasilnya akan menjadi seperti ini
:
Soal No. 2

Di ketahui transpose matriks seperti di bawah ini :

Maka carilah berapa transpose matriks A nya ?

Di jawab :

Cara menjawabnya yakni tetap sama yaitu, dengan cara pertukaran baris dengan kolomnya.
Baris 1 dengan kolom 1, lalu baris 2 dengan kolom 2, maka hasilnya akan menjadi seperti ini
:

Soal No. 3

Carilah berapa nilai transpose matriks dari soal di bawah ini :

Di jawab :
Cara menjawabnya yakni tetap sama yaitu, dengan cara pertukaran baris dengan kolomnya.
Baris 1 dengan kolom 1, lalu baris 2 dengan kolom 2, maka hasilnya akan menjadi seperti ini
:

Catatan : Matriks ini dapat digunakan dalam berbagai hal, seperti halnya untuk menghitung
persentase posisi bola dalam pertandingan sepak bola, mengirim sandi dalam militer, hingga
dalam penggunaan kalkulator.

Ordo Matriks
Ordo matriks adalah dimensi atau ukuran suatu matriks yang menyatakan banyaknya baris(m) dan
banyaknya kolom(n). Penulisan ordo atau ukuran matriks dinyatakan mxn.

Misal dibawah ini adalah matriks berordo 1x3 :


A=

a b c
Matriks A di atas memiliki 1 baris dan 3 kolom.

Sedangkan matriks B dibawah ini adalah matriks berordo 3x1 (memiliki 3 baris dan 1 kolom):
B=

2
3
4

Berikut ini adalah contoh matriks H berordo 3x2, matriks I berordo 2x3, matriks J berordo 3x3 :
H=

1 2
3 5
7 6
I=

1 3 7
2 5 6
J=

1 3 7
2 5 6
1 3 7
5 0 1

Dari penjelasan di atas tentunya anda sudah mengerti apa itu ordo matriks atau terkadang
disebut ukuran matriks, bahkan ada juga yang menyebut dimensi matriks.

Determinan Matriks
Apa sih determinan itu? Determinan adalah nilai yang dapat dihitung dari unsur-
unsur suatu matrik persegi. Masih ingat matriks persegi? Yup, persegi itu kan sisi-
sisinya sama? Nah matrik persegi berarti jumlah kolom dan barisnya sama.

Dalam matematika, matriks adalah susunan bilangan, simbol, atau ekspresi yang
disusun dalam baris dan kolom sehingga membentuk suatu bangun persegi.

Dalam bidang aljabar linear, determinan adalah nilai yang dapat dihitung dari
unsur suatu matriks persegi. Determinan matriks A ditulis dengan tanda det(A), det
A, atau |A|. Determinan dapat dianggap sebagai faktor penskalaan transformasi
yang digambarkan oleh matriks.

Jika dalam hati, lalu kamu iseng bertanya


“kalau jumlah baris dan kolomnya beda gimana, bisa ga dicari determinannya?”

Jawaban udah pasti ga bisa ya!

Saat kamu belajar tentang matriks, salah satu besaran yang akan kamu pelajari
adalah determinan. Jadi sekali lagi, Determinan matriks adalah nilai yang bisa
dihitung dari unsur-unsur matriks.

Pelajari mengenai determinan, melalui buku Pengantar Aljabar Linear yang telah
disertai dengan peta konsep yang dapat lebih mudah kamu pahami.

Determinan 2×2
Misalkan kita punya matrik A yang elemennya a,b,c,d yang ditulis kayak gini :
Maka determinan A akan kita tuliskan :
Det A= |A|

lalu, bagaimana caranya menghitung determinan? susah atau gampang? hm… coba
dilihat dulu :

Rumus determinan adalah :


|A| = ad-bc
Pertama kita kalikan silang a dengan d

Jadi
a x d = ad
Kemudian kita kalikan juga b dengan c
b x c = bc
Jadi sekali lagi
|A| = ad-bc
Biar gampang boleh diplesetin tuh, ade becek

2. Determinan 3×3
Cara menentukan determinan 3 x 3 itu ada dua cara yaitu cara sarrus dan cara
minor kofaktor. apakah cara sarrus lebih mudah dari sara minor faktor atau
sebaliknya cara sarrus lebih susah dari cara minor kofaktor, ok langsung saja kita
sikat!

a. Cara sarrus
Setelah membahas cara menentukan determinan 2 x 2 ada juga determinan 3 x 3 ,
lebih banyak komponen sepertinya mencari determinannya juga lebih panjang dan
lama. Biar lebih paham kita urai langkah satu persatu.

Kita lihat dulu ya misal kita punya matriks A berikut ini :

Bagaimana cara pengerjaan determinan 3×3 menggunakan metode sarrus adalah


sebagai berikut:

• determinan disusun ulang dengan penambahan 2 baris dan 3 kolom


• kemudian buat garis diagonal ke kanan ( warna merah ) dengan operasional
penjumlahan kemudian diagonal ke kiri (garis hijau) dengan operasional
pengurangan.

• kita kalikan mengikuti garis sehingga akan kita dapatkan rumus menentukan
determinan matriks 3 × 3 sebagai berikut:
|A| =a.e.i + b.f.g + c.d.h – c.e. g – a.f.h – b.d.i

Anda mungkin juga menyukai