Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
N DENGAN
HPERTENSI DIJORONG SARUASO UTARA KECAMATAN
TANJUNG EMAS KABUPATEN TANAH DATAR
OLEH :
ILMA FITRIANTI S.KEP
NIM.2014191091
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................4
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan
pelayanan keperawatan, intervensi yang dilakukan pada keluarga merupakan hal penting
untuk pemenuhan kebutuhan individu. Disfungsi apapun yang terjadi pada keluarga
akan berdampak pada satu atau lebih anggota keluarga atau keseluruhan keluarga.
Adanya hubungan yang kuat antara keluarga dan status kesehatan setiap anggota
keluarga, sangat memerlukan peran keluarga pada saat menghadapi masalah yang terjadi
Masalah-masalah yang terjadi pada keluarga tidak lepas dari tugas keluarga dalam
pemeliharan fisik keluarga dan para anggotanya. Keluarga sebagai kelompok yang dapat
Kondisi lingkungan yang tidak terjaga, pola hidup keluarga yang tidak sehat, kondisi
keuangan yang tidak stabil, stress dalam keluarga berkepanjangan masalah ini dapat
timbul dalam keluarga yang menyebabkan masalah kesehatan. Semua hal tersebut dapat
1
memicu timbulnya penyakit, salah satu penyakit yang sering muncul dikeluarga yaitu
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang melebihi >140 mmHg untuk tekanan
sistolik dan >90 mmHg untuk tekanan diastolik. Terdapat beberapa faktor resiko yang
menyebabkan hipertensi, usia, riwayat hipertensi dalam keluarga, obesitas, nutrisi yang
tidak seimbang, pola hidup yang tidak sehat dan jarang berolahraga. Makanan secara
Kandungan zat gizi seperti lemak dan natrium memiliki kaitan yang erat dengan
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia
pada tahun 2013, menyebutkan bahwa prevalensi penderita hipertensi yang berada di
menempati urutan pertama dari sepuluh penyakit tidak menular terbesar dalam tahun
nasional (Dinkes Sultra, 2013). Dari hasil pengambilan data awal, data yang didapatkan
dari Puskesmas Tanjung Emas hipertensi juga termasuk dalam sepuluh besar penyakit
meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari prilaku hidup sehat (Suoth Meylin
dkk, 2014)
Perubahan gaya hidup yang merupakan bagian dari penatalaksanaan hipertensi dapat
2
makanan sehari-hari merupakan salah satu komponen perubahan gaya hidup yang
mempunyai peran paling besar dalam menurunkan tekanan darah. Modifikasi pola
asupan makanan dimaksud adalah mengikuti pedoman umum gizi seimbang misalnya
Diet berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada penderita hipertensi.
Diet yang sangat direkomendasikan untuk penderita hipertensi adalah diet DASH
singkatan dari Dietary Approaches to Stop Hypertention, diet ini berfokus untuk
mengurangi asupan natrium dan lemak dengan cara meningkatkan asupan protein, serat,
keluarga yang sakit, pendidikan kesehatan, penyuluh dan konseling khususnya pada
Berdasarkan Latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan studi kasus
Saruaso Utara”
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan diatas, maka rumusan masalah
studi kasus ini adalah bagaimana “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Hipertensi” di
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran diaplikasikan dan
asuhan keperawatan keluarga dengan hipertensi” di Jorong Saruaso Utara wilayah kerja
4
2. Penulis:
Laporan kasus ini dapat diaplikasikan dan menambah wawasan ilmu pengetahuan serta
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP KELUARGA
A. Pengertian Keluarga
bahwa keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau
B. Tipe Keluarga
Bakri, 2017).
6
dan saling menjaga. Mereka adalah ayah, ibu dan anak-
anak.
anak dulu.
berikut :
7
a) The Unmarried Teenage Mother
b) Reconstituded Nuclear
baru.
d) Commune Family
8
f) Gay and Lesbian family
(marital partners).
g) Cohibiting Couple
alasan beragam.
j) Faster Family
9
k) Institusional
sosial.
l) Homeless Family
kesehatan mental.
C. Struktur Keluarga
atau bagaimana unit-unit data dan saling terkait satu sama lain.
2) Struktur Kekuatan
10
3) Struktur Peran
4) Struktur Nilai
sosial tertentu.
D. Fungsi Keluarga
11
norma, budaya dan perilaku melalui interaksi dengan anggota
keluarganya sendiri.
4) Fungsi Ekonomi
tinggi.
E. Peran Keluarga
1) Peranan Ayah
12
keluarga dalam menentukan perilaku dan arah hidup keluarga.
2) Peranan Ibu
3) Peranan anak
hipertensi yaitu :
13
1) Mengenal masalah kesehatan setiap keluarga yang terkena
penyakit.
kesehatan.
kesehatan masyarakat.
14
2) Tahap Keluarga Sedang Mengasuh Anak (Child Bearing).
15
4) Tahap Keluarga dengan Anak Sekolah
meningkat otonominya.
kecurigaan.
kembang keluarga.
16
6) Tahap Keluarga dengan Anak Dewasa
adalah :
a) Mempertahankan kesehatan.
17
a) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
sosial.
1) Pendidik
kesehatan keluarga.
2) Koordinator
memudahkan perawatan.
18
3) Pelaksana
4) Pengawas kesehatan
pasien.
5) Konsultan
nasehat.
6) Kolaborasi
7) Fasilitator
lainnya.
19
8) Peneliti
kesehatan masyarakat.
9) Modifikasi lingkungan
b) Anak-anak
c) Fakir miskin
d) Perempuan rentan
e) Penyandang cacat
f) Kelompok minoritas
diskriminasi)
20
b) Perempuan : Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)
dan budaya.
21
(2) Menderita kekurangan gizi (anemia)
mengancam bayi
untuk digugurkan
22
a. Konsep Hipertensi
a. Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda. Secara umum, sesorang dianggap mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg. Elizabeth j. Corwin,
2009 (dikutip dari Medikal Bedah). Hipertensi sering juga diartikan sebagai suatu
keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih
b. Etiologi
23
i. Hipertensi Primer
Hipertensi primer atau esensial adalah tidak dapat diketahuin penyebabnya. Hipertensi
esensial biasanya dimulai sebagai proses labil (intermiten) pada individu pada akhir 30-
an dan 50-an dan secara bertahap “ menetap “ pada suatu saat dapat juga terjadi
kondisi pasien memburuk dengan cepat. Penyebab hipertensi primer atau esensial
adalah gangguan emosi, obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, pola makan tidak
seimbang, kopi, obat – obatan, faktor keturunan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan
menurut Robbins (2007), beberpa faktor yang berperan dalam hipertensi primer atau
kegemukan, merokok, aktivitas fisik yang kurang, dan konsumsi garam dalam jumlah
Hipertensi sekunder adalah kenaikan tekanan darah dengan penyebab tertentu seperti
penyempitan arteri renalis, penyakit parenkim ginjal, berbagai obat, disfungsi organ,
tumor dan kehamilan (Brunner & Suddart, 2015). Sedangkan menurut Wijaya& Putri
(2013), penyebab hipertensi sekunder diantaranya berupa kelainan ginjal seperti tumor,
diabetes, kelainan adrenal, kelainan aorta, kelianan endokrin lainnya seperti obesitas,
resistensi
24
b. Patofisiologi
Tekanan darah dipengaruhi oleh curah jantung dan tahanan perifer (periphral
resistance). Tekanan darah membutuhkan aliran darah melalui pembuluh darah yang
ditentukar oleh kekuatan pompa jantung (cardiac output) dan tahanan perifer.
Sedangkan cardiac output dan tahanan perifer dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
saling berinteraksi yaitu natrium, sttress, obesitas, genetik, dan faktor risiko hipertensi
lainnya.
Menurut Anies 2006 (dikutip dari trend desease) peningkatan tekanan darah melalui
mekanisme :
arteri tersebut.
darah.
c. Manifestasi Klinis
25
i. Nyeri kepala saat terjaga, terkadang disertai mual dan muntah
kapiler.
d. Penatalaksanaan
i. Terapi Farmakologi
asma).
26
4. Kaptopril 12,5-25 mg sebanyak dua sampai tiga kali sehari
penderita asma).
Langkah awal biasanya adalah dengan mengubah pola hidup penderita, yakni dengan
cara :
5. Berhenti merokok
darahnya terkendali).
b. Diet DASH
DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang didirikan oleh National Health,
Lung, and Blood Institute menyarankan untuk mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung kalium, kalsium, magnesium, rendah lemak, dan tinggi serat. Contoh
makanan yang disarankan DASH untuk diet penyakit hipertensi adalah serealia dan
produknya, sayur, buah, susu rendah lemak, dan olahannya, daging dan ikan,
27
serta kacang-kacangan dan umbi-umbian. Diet yang disarankan DASH ini
merekomendasikan untuk lebih banyak mengkonsumsi sayur dan buah, dari aspek gizi,
buah dan sayur banyak mengandung mineral penting, seperti kalium, magnesium, dan
serat yang mampu menjaga tekanan darah tetap stabil. Dengan cukup mengkonsumsi
kalium, konsentrasi ion Na+ dalam tubuh dapat dikontrol secara hati-hati (Julianti 2005).
Pola makan yang sesuai merupakan suatu penatalaksanaan yang perlu diperhatikan oleh
penderita hipertensi, hal tersebut akan sangat membantu mengendalikan tekanan darah.
Oleh karena itu terapi diet dapat dilakukan untuk menormalkan hipetensi. Berikut ini
Batasi penggunaan garam dalam masakan, jangan lebih bahkan lebih baik kurang dari 1
sendok teh (tidak lebih dari 2.400 mg/hari). Kandungan natrium yang terlalu tinggi
dikeluarkan melalui urin bersama kalium dalam jumlah besar. Kondisi ini bukan sesuatu
yang baik bagi jantung. Pasalnya, kalium sangat diperlukan jantung untuk aktivitasnya.
Semakin lama, kehilangan kalium dalam jumlah besar memperberat kerja jantung yang
pada akhirnya terjadi peningkatan tekanan darah. Selain itu, natrium yang berlebihan
Konsumsi kalori dalam bentuk karbohidrat dan lemak akan meningkatkan aktivitas
sistem saraf simpatik yang akhirnya akan menyebabkan hipertensi. Peningkatan tekanan
28
pembuluh darah menurun akibat adanya aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak dan
kolesterol pada pembuluh darah hal ini juga yang memicu terjadinya penyakit jantung
dan obesitas. Dari total energi yang dibutuhkan, penuhi 50%--65% dari karbohidrat dan
Tabel 2.1 Penurunan tekanan darah berdasarkan modifikasi gaya hidup yang berkaitan
dengan diet
29
perhari)
Membatasi Bagi yang minum alkohol 2 – 4 mmHg
asupan alkohol
Sumber: Sientific Statment from AHA (American Heart Association) 200
Berikut gambaran pola makan dan menu harian diet DASH berdasarkan hitungan 2000
kalori/hari :
30
Lemak dan minyak 2-3 / hari 1 sendok teh margarin
1 sendok makan mayonnaise
2 sendok makan salad dressing
Kacang-kacangan 4-5 / hari 40 gram kacang-kacangan
2 sendok makan selai kacang
Sumber: Julianti:”Bebas Hipertensi dengan Terapi Jus”2005
Tabel 2.3 Contoh menu sehari dengan kombinasi jus buah dan sayur Kandungan gizi:
kalori ±2054,4 kkl, Protein ±75,52 g, Lemak ±47,63 g, Karbohidrat ±333,54 g, Natrium
Kalsium ±1095,56 mg
31
bubuk, 1 sdm jeruk
nipis).
a. Pengkajian
Proses pengakajian keluarga ditandai dengan pengumpulan informasi terus menerus dan
Pengumpulan data keluarga berasal dari berbagai sumber : wawancara, observasi rumah
i. Data umum
Nama kepala keluarga dan anggota keluarga, alamat, jenis kelamin, umur, pekerjaan dan
berpengaruh pada kemampuan dalam mengatur pola makan dan pentingnya diet pada
32
1. Tipe keluarga
2. Suku bangsa
Identifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan. Biasanya keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga
maupun dari anggota keluarga lainnya. Pada pengkajian status sosial ekonomi
diketahui bahwa tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan
kejadian tersebut.
33
Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga inti.
keluarga serta kendala-kendala yang dialami (Padila, 2012). Biasanya keluarga belum
pencegahan dan pengobatan pada anggota keluarga yang sakit, serta pemanfaatan
fasilitas kesehatan yang ada. Biasanya keluarga dengan hipertensi tidak menyadari
a. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat tipe rumah, jumlah ruangan, jenis
ruang, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber air, sumber air minum yang
digunakan, tanda cat yang sudah mengelupas, serta dilengkapi dengan denah rumah
(Friedman, 2010). Kondisi lingkungan yang tidak stabil dan jauh dari prilaku hidup
bersih dan sehat dapat menimbulkan stress berkepanjangan yang merupakan salah satu
34
1. Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji seberapa jauh keluarga saling asuh dan saling mendukung,
hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan rasa empati, perhatian terhadap
2. Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota
keluarga belajar disiplin, penghargaan, hukuman, serta memberi dan menerima cinta
(Friedman, 2010).
c) hipertensi.
35
d) Praktik diet keluarga : keluarga menegtahui sumber makanan
mengenal penyakit.
hipertensi.
1. Fungsi sosialisasi
Pada kasus penderita hipertensi, dapat mengalami gangguan fungsi sosial baik
2. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah : berapa jumlah anak,
36
BAB III
A. Pengkajian Keluarga
I. Data Umum
3. Pekerjaan : Petani
4. Pendidikan : SLTP
5. Komposisi Keluarga :2
2 Ny.A P Ibu 74 SD - - - - - - - - - - - -
Skema 1.1 Genogram Keluarga
NY.A
X
X
NY.N
Ket :
: Laki-Laki x : Meninggal
: Perempuan : Pasien
Kesimpulan :Di dalam keluarga Ny.N mempunyai 2 orang anak, satu laki-laki dan
Satu perempuan, tetapi anaknya sudah menikah dan tidak tinggal serumah dengan
Ny.N. dan suami dari Ny.N sudah meninggal sejak lebih kurang 12 tahun yang lalu.
6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Ny.N Adalah single Family ( keluarga janda ) yang terdiri dari Ny.N
Suku bangsa Ny.N ,Ny.A merupakan suku Minang ,bahasa yang digunakan sehari
8. Agama
Ny.N,Ny.A beragama Islam serta anak beragama yang sama, setiap hari Ny.N
dikampungnya.
Sumber pendapatan di peroleh dari Anak Ny.N yang selalu mengirimkan uang
dan mendengarkan radio.rekreasi keluar rumah yaitu rekreasi ke luar kota tempat
12. Tugas Perkembangan Keluarga Yang belum Terpenuhi yaitu dalam memberikan
perawatan pada anggota keluarga yang sakit.membantu orang tua lanjut usia dan
sakit sakitan.
13. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, Ny.N mengatakan jika tekanan
darahnya naik kepala terasa pusing ,terasa sakit dan menjalar ke punggung
Saat pengkajian :
Memiliki sirkulasi udara yang baik, memiliki sistem sanitasi yang baik, dan
memiliki sistem penerangan ruang yang baik.Satu Rumah yang ditempati keluarga
Ny. N adalah rumah pibadi dengan luas ± 10 x15 m² dengan tipe rumah
permanen , lantainya keramik didalam rumah ada dua kamar tidur, satu ruang tamu,
satu gudang, satu ruang keluarga, satu dapur, satu ruang makan dan satu kamar
mandi, memiliki ventilasi yang baik untuk pertukaran udara dan diruangan yang
lain sudah memiliki ventilasi juga.Sumber air di keluarga ini adalah PDAM,
kualitas air bersih tidak berbau tidak berasa dan tidak berwarna. WC / jamban
dengan di tanami beberapa macam bunga oleh Ny. N keluarga tidak memiliki
kandang hewan dekat rumah. Untuk sarana penerangan Ny.N menggunakan listrik.
Sedangkan untuk limbah rumah tangganya seperti sampah basah dan kering
dibuang. Serta untuk limah air mandi, air cucian piring, baju dan lain-lain dialirkan
ke got perumahan.
Dapur Gudang
Kamar
Kamar Ruang mandi
mandi Nonton
Kamar 1
Ruang
tamu
Kamar 2
Pintu depan
Teras
Halaman rumah
Berdasarkan denah rumah diatas menjelaskan bahwa rumah tersebut terdiri dari 2 buah
kamar tidur, 1 buah kamar mandi, 1 ruang tamu, 1 ruang nonton tv atau keluarga , dan 1
dapur untuk tempat memasak keluarga dan terdapat satu buah gudang.
mengadakan acara atau pesta dikerjakan saling membantu, dan jika ada pengkajian
Ny.N selalu ikut pengajian di mushola jika tidak sakit. Saat covid 19 penduduk
sekitar keluarga Ny.N banyak melakukan aktivitas dirumah untuk pemutusan rantai
penularan covid 19
Keluarga Ny.N sudah lama tinggal dirumah tersebut dimana rumah tersebut
jaraknya 30 meter dari jalan raya ,jenis kendaraan yang digunakan biasanya seoeda
motor.
Keluarga Ny.N memiliki kartu BPJS dan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan
yaitu Puskesmas.
Ny.N sebagai Ibu dari anak anaknya dan sejak suaminya meninggal yang
memenuhi segala kebutuhan Ny.N adalah anak anak nya karna Ny.N tidak mampu
V. Fungsi Keluarga
Hubungan antara keluarga baik, semua anggota keluarga selalu melindungi dan
menyayangi.
Kadang keluarga berkumpul di rumah, hubungan dalam keluarga baik dan selalu
Penyediaan makanan selalu dimasak terdiri komposisi, nasi, lauk pauk, dan sayur
dengan frekuensi 3 kali sehari, , Anggota keluarga memiliki aktifitas yang padat
pada siang harinya.Namun bila ada anggota keluarga yang sakit keluarga merawat
Ny.N keluarga memberi makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain.
Ny.N selalu tidur cukup yaitu dari pukul 21.00 sampai pukul 04.00 ,dan Ny.N
selalu tidur siang kurang lebih 1 jam,yaitu dari sebelum zuhur sampai setelah
zhuhur
Ny.A selalu berolaraga dengan jalan pagi setiap subuh setelah sholat subuh,dan
pergi
Keluarga
h. Sumber pembiayaaan
Stresor jangka pendek : Ny.N harus meminum obat rutin setiap hari.
Stresor jangka panjang : Ny.N karena tekanan darahnya tinggi dan dampak dari
Keluarga tenang dalam menghadapi masalah jika ada anggota keluarganya yang
sakit langsung di bawa ke puskesmas atau kerumah sakit untuk berobat. Dan
keluarga saling mengingatkan untuk menjaga kesehatan dan makan secara teratur.
bersama-sama.
Tidak pernah terdapat perselisihan antara anggota keluarga dalam mengambil suatu
keputusan.
Dan jika Ny. N merasa sakit kepala dan terasa berat di tekuk Ny.N selalu minum
jejas (-)
Palpasi:
tekan (-)
4 Hidung Inspeksi : Inspeksi :
Palpasi :
Pembengkakan (-)
Pembengkakan (-)
5 Telinga Inspeksi : Inspeksi :
Simetris, nyeri (-), luka (-), Simetris, nyeri (-), luka (-), benjolan (-),
(+) dapat mencium maka
Dapat mencium makanan
nan dan membedakan bau-
dan membedakan bau -baunya.
baunya.
Palpasi :
Palpasi :
Nyeri (-)
Nyeri (-)
6 Mulut Inspeksi : Inspeksi :
dan
Gigi Keadaan mulut bersih, Keadaan mulut bersih, mukosa bibir
mukosa bibir lembab, lembab,karies gigi (-) dan gigi tidak
ompong, gangguan
menelan (-)
Palpasi :
Palpasi :
keluar (-).
Palpasi :
Palpasi :
Nyeri tekan (-), pembengkakan (-)
Nyeri tekan (-),
pembengkakan (-)
8 Dada Inspeksi : Inspeksi :
Palpasi : Palpasi :
(-), Kelenjer Limfa (-), Limfa (-), Vena jugularis (+), Nyeri tekan
tekan (-).
ROM :
ROM :
Ny.A dapat melakukan
Ny. N dapat melakukan
menoleh kekiri dan kekanan
menoleh kekiri dan
(right lateral dan left lateral),
kekanan (right lateral dan
left rolation dan right rolation,
left lateral), left rolation
Fleksi, ekstensi dan
dan right rolation, Fleksi,
hiperektensi.
ekstensi dan hiperektensi
9 Jantung Jantung Jantung
inspeksi : inspeksi :
Palpasi : Palpasi :
Perkusi : Perkusi :
Batas kiri jantung bagian Batas kiri jantung bagian atas : Sinistra
parastrenalis kiri .
Batas kiri jantung bagian bawah : Sinistra
HR : 91
Pekak pada area jantung.
Auskultasi:
PARU :
Bunyi normal s1 dan s2,
Palpasi :
PARU :
Palpasi : Auskultasi :
Kesimetrisan paru dengan Vesikuler, suara lapang paru kiri dan
sama.
Perkusi :
Auskultasi :
(-/-), RR :22X/i
Simetris, lesi (-), jejas (-), Simetris, lesi (-), jejas (-), benjolan (-)
benjolan (-)
Palpasi :
Palpasi :
nyeri tekan (-) nyeri lepas (-), massa (-)
tidak ada keluhan pada tidak ada keluhan pada ekstremitas atas
ekstremitas atas
Ekstremirtas bawah :
Ekstremitas bawah :
Tidak ada keluhan pada ekstremitas
ekstremitas bawah.
Kekuatan otot : penuh
555 555
555 555
555 555
VIII. Harapan Keluarga
dalam menjalani hidup, dan Ny. N berharap semoga anaknya sukses dan jadi
orang yang berguna, dan keluarga juga berharap pada petugas kesehatan untuk
1. Data Fokus
2. Analisa Data
DO :
- Ny. N tampak gelisah
- Keluarga Ny.N tampak masih kurang
memahami tentang penyakit yang
diderita
- Skala nyeri 4
- TD : 179 /110 mmHg
- Nadi : 90 x/i
- Suhu : 36,7 °C
- RR : 22 x/i
- BB : 50 Kg
2 DS : Perilaku Kesehatan
- Keluarga Ny.N mengatakan masih Cenderung Beresiko
mengkonsumsi makanan yang (D.0099)
mengandung lemak, bersantan dan
makanan yang mengadum banyak
garam
- Keluarga Ny.N jarang melakukan
kegiatan olahraga dan kegiatan lainnya
yang dapat meningkatkan status
kesehatan
- Keluarga Ny.N mengatakan
pengelolaan sampah dengan cara
dibakar
DO :
- Tampak adanya bekas pembakaran
sampah di halaman rumah
- Keluarga masih bingung dengan
perawatan hipertensi dengan raut
wajah/kening yang mengkerut dan
pada saat ditanya keluarga hanya diam
- Keluarganya jarang memeriksakan
kesehatan ke pelayanan kesehatan,
hanya ketika sakit saja ke pelayanan
kesehatan
- Tugas kesehatan keluarga yang belum
terpenuhi seperti berperilaku hidup
bersih dan sehat.
3 DS : Kesiapan
- Keluarga Ny.N mengatakan akan Peningkatan Koping
mengupayakan pengobatan, Keluarga
pencegahan, dan perawatan kesehatan (D.0090)
keluarga.
- Ny. N mengatakan ia berharap agar
penyakitnya dapat sembuh dengan
segera.
- Keluarga mengatakan akan
menerapkan perilaku hidup sehat:
mencuci tangan dengan sabun,
memakai masker, dan menjaga jarak.
DO :
- Keluarga Ny.N tampak menunjukkan
minat untuk meningkatkan kesehatan
keluarganya dengan bertanya tentang
perilaku hidup bersih dan sehat serta
perawatan.
- Keluarga tampak antusias dengan
pembahasan mengenai peningkatan
kesehatannya
- Keluarga Ny.N tampak berupaya
mengatasi masalah yang sedang
dihadapi dengan mencari informasi
sebagai bantuan
3. Skoring
Tabel 3.5
Skor Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan
4 Menonjolnya Masalah
Skala : Keluarga bisa
Masalah berat, harus menerima
segera ditangani (2) 1 1/2 × 1 1 keadaan saat ini
Ada masalah tetapi meskipun belum
tidak perlu ditangani (1) stabil
Masalah tidak dirasakan (0)
Total skor 5 3
A:
Keluarga dapat memutuskan untuk
memperbaiki kesehatan keluarga teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan ke TUK 3
Setelah dilakukan pertemuan 1 x 40 menit S :
keluarga dapat merawat anggota keluarga Keluarga mengatakan sudah sedikit paham
dengan masalah hipertensi. dengan cara perawatan hipertensi dan akan
TUK 3 : Edukasi prosedur tindakan mengusahakan untuk menerapkannya dalam
Terapi komplementer : Rebusan seledri, kehidupan sehari-hari.
Akupresur dan Murattal Al-quran.
1. Mengidentifikasi kesiapan dan O :
kemampuan keluarga menerima - Keluarga mampu mendemonstrasikan
informasi langkah-langkah apa yang telah
2. Menjadwalkan pendkes sesuai diajarkan
kesepakatan. - Ny. J mengkonsumsi rebusan seledri,
3. Menjelaskan pada keluarga tujuan dan melakukan akupresur dan murattal Al-
manfaat perawatan pada penderita quran
hipertensi dengan obat tradisional - TTV Ny. J sebelum meminum jus
“rebusan seledri” saledri TD: 150/90 mmHg.
4. Menjelaskan langkah-langkah
perawatan dengan pemberian rebusan A :
seledri Keluarga dapat merawat hipertensi teratasi
- Siapkan 100 gram seledri sebagian
- 2 gelas air (400 ml).
- Rebus sampai mendidik (±15 P :
menit) hingga menjadi 1 gelas (200 Intervensi pemberian rebusan seledri dan
ml). murattal Al-quran dilanjutkan
- Setelah dingin, bagi untuk 2 kali
minum, pagi ½ gelas (50 ml) dan
malam hari ½ gelas (50 ml).
- Lakukan selama 5 hari.
Setelah dilakukan pertemuan via telepon S :
1x15 menit keluarga dapat merawat anggota - Ny. N mengatakan telah minum rebusan
keluarga dengan masalah hipertensi. seledri pukul 07.30 WIB setelah sarapan
TUK 3 : dan 20.00 WIB setelah makan malam.
Terapi komplementer : Rebusan seledri, - Ny. N mampu menyebutkan cara
Murattal Al-quran. pembuatan rebusan seledri.
- Ny. N mengatakan melakukan terapi
relaksasi meditasi murattal Alqur’an
setelah isya.
O : Terlaksana
A:
Keluarga dapat merawat hipertensi teratasi
sebagian
P:
Intervensi pemberian rebusan seledri dan
murattal Al-quran dilanjutkan
Setelah dilakukan pertemuan via telepon S :
1x15 menit keluarga dapat merawat anggota - Ny. N mengatakan telah minum rebusan
keluarga dengan masalah hipertensi. seledri pukul 07.00 WIB setelah sarapan
TUK 3 : dan 19.00 WIB setelah makan malam.
Terapi komplementer : Rebusan seledri, dan - Ny. N mengatakan melakukan terapi
Murattal Al-quran. relaksasi meditasi murattal Alqur’an
setelah isya.
O : Terlaksana
A:
Keluarga dapat merawat hipertensi teratasi
sebagian
P:
Intervensi pemberian rebusan seledri dan
murattal Al-quran dilanjutkan
Setelah dilakukan pertemuan via telepon S :
1x15 menit keluarga dapat merawat anggota - Ny. N mengatakan telah minum rebusan
keluarga dengan masalah hipertensi. seledri pukul 07.10 WIB setelah sarapan
TUK 3 : dan 19.15 WIB setelah makan malam.
Terapi komplementer : Rebusan seledri, dan - Ny. J mengatakan melakukan terapi
Murattal Al-quran. relaksasi meditasi murattal Alqur’an
setelah isya.
O : Terlaksana
A:
Keluarga dapat merawat hipertensi teratasi
sebagian
P:
Intervensi pemberian rebusan seledri dan
murattal Al-quran dilanjutkan
TUK 3 : S:
Terapi komplementer : Rebusan seledri, dan - Ny. N mengatakan mengkonsumsi
Murattal Al-quran. rebusan seledri serta menerapkan teknik
relaksasi meditasi murattal Al-quran
- Ny. N mengatakan tidak merasakan
pusing
- Ny. N mengatakan sudah mampu
melakukan aktivitas ringan
O:
- Ny. N tampak membersihkan rumah
- TD : 148 /80 mmHg
A:
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif teratasi
P:
Tugas keperawatan keluarga merawat
anggota keluarga untuk meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan dihentikan karena
keluarga sudah mandiri
Setelah dilakukan pertemuan 1 x 30 menit S:
keluarga dapat memodifikasi lingkungan Keluarga mengatakan memodifikasi
yang sesuai dengan masalah kesehatan lingkungan dengan melakukan relaksasi
keluarga. meditasi murattal Al-quran
TUK 4: Manajemen perilaku
1. Mengidentifikasi harapan keluarga O:
untuk mengendalikan perilaku Keluarga dapat menyebutkan dan tampak
2. Menciptakan dan mempertahankan sudah mulai memodifikasi lingkungan
lingkungan dan kegiatan perawatan sekitarnya
konsisten setiap pertemuan
3. Menginformasikan keluarga bahwa A:
keluarga sebagai dasar pembentukan Keluarga dapat memodifikasi lingkungan
kognitif yang sesuai teratasi sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan
TUK 5: Rujukan S:
1. Mengidentifikasi indikasi rujukan Keluarga mengatakan bahwa fasilitas
2. Memberikan kesempatan pasien dan kesehatan yang akan di kunjungi adalah
keluarga untuk bertanya dan puskesmas, karena puskesmas tersebut
mendapatkan jawaban terkait rujukan merupakan tempat yang paling dekat
(tujuan dan waktu rujukan) melayani kesehatan anggota keluarga.
a. Puskesmas (setiap hari senin –
kamis pukul 07.30 s/d 14.30 WIB, O:
jumat pukul 07.30 s/d 11.30 WIB, Keluarga memilih fasilitas kesehatan
dan sabtu pukul 07.30 s/d 13.00 terdekat yaitu puskesmas
WIB )
b. Bidan Pustu/Poskesri (setiap hari A:
24 jam) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur kesehatan teratasi
rujukan
P:
Intervensi di hentikan
Tabel 3.8 Catatan Perkembangan
Diagnosa 2. Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko