Anda di halaman 1dari 6

?

Khutbah Jumat: Bagaimana Mengisi Jelang Akhir Ramadhan


Khutbah I
َّ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِال‬،‫ان لِ ْل َعالَ ِمي َْن بَ ِش ْيرًا َونَ َذيِرًا‬
َ َ‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ أَ ْن َز َل ْالفُرْ ق‬،‫اَ ْل َح ْم ُد هلل‬
‫ث الَّ ِذيْ أَ ْن َز َل َعلَ ْينَا‬
ُ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ ْال َم ْبع ُْو‬،ُ‫ْك لَه‬
َ ‫هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِري‬
َ ‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َو‬
‫صحْ بِ ِه‬ ِ َ‫صلِّ َو َسلِّ ْم َوب‬ ِ ‫بِأ َ ْن َو‬
َ َ‫ اَللَّهُ َّم ف‬.‫اع النِّ َع ِم ِم ْد َرارًا‬
ِ ‫ أُ ْو‬،‫اضر ُْو َن‬
،ِ‫ص ْينِ ْي نَ ْف ِس ْي َوإِيَّا ُك ْم بِتَ ْق َوى هللا‬ ِ ‫ فَيَا اَيُّهَا ْال َح‬.‫ط ِه ْيرًا‬ ْ َ‫الَّ ِذي َْن يُطَهِّر ُْو َن هللاَ ت‬
‫ إِنَّا أَ ْن َز ْلنَاهُ فِي‬،‫ بسم هللا الرحمن الرحيم‬.‫ال هللاُ فِ ْى ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم‬ َ َ‫ ق‬.‫فَقَ ْد فَا َز ْال ُمتَّقُ ْو َن‬
ُ‫ تَنَ َّز ُل ْال َماَل ئِ َكة‬، ‫ف َشه ٍْر‬
ِ ‫ لَ ْيلَةُ ْالقَ ْد ِر َخ ْي ٌر ِم ْن أَ ْل‬،‫اك َما لَ ْيلَةُ ْالقَ ْد ِر‬
َ ‫ َو َما أَ ْد َر‬،‫لَ ْيلَ ِة ْالقَ ْد ِر‬
ْ ‫ َساَل ٌم ِه َي َحتَّى َم‬، ‫َوالرُّ و ُح فِيهَا بِإِ ْذ ِن َربِّ ِه ْم ِم ْن ُكلِّ أَ ْم ٍر‬
 ‫طلَ ِع ْالفَجْ ِر‬
,Hadirin sidang Jumat hafidhakumullah
Saya berwasiat kepada pribadi saya sendiri, juga para hadirin sekalian, marilah kita
tingkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan berusaha menjalankan
   .perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya

  ,Hadirin
Kita sekarang sudah memasuki bagian-bagian akhir pada bulan Ramadhan. Kita perlu
mengoreksi diri kita sendiri sebagai bahan evaluasi. Mulai awal Ramadhan kemarin sampai
hari ini: apakah kualitas dan kuantitas ibadah kita sudah sesuai yang kita harapkan?. Apabila
sudah, mari kita jaga sekuat tenaga hingga akhir Ramadhan. Jika belum sesuai dengan
,ekspektasi kita, mari kita tingkatkan dengan sebaik-baiknya. Karena

  ‫اِنَّ َما ااْل َ ْع َما ُل بِ ْال َخ َواتِ ِم‬


  ”Artinya: “Setiap amal tergantung dengan endingnya

Seperti orang yang sedang membangun rumah. Kita ini sudah membangun rumah 70 persen.
Bagaimana yang 30 persen sisanya, ini sangat menentukan. Kalau finishing-nya bagus, akan
jadi rumah yang indah, tapi jika finishing-nya dikerjakan secara asal-asalan, tentu rumah
yang dibangun dengan permulaan susah payah, hanya akan mendapatkan nilai buruk hanya
   .masalah 30 persen yang akhir adalah buruk

Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan pada sepertiga bulan Ramadhan akhir ini. Di
antaranya bahwa Allah menciptakan umat Muhammad penuh dengan keistimewaan.
Sebagian keistimewaannya adalah Allah menciptakan umat Muhammad sebagai umat yang
lahir di muka bumi ini pada bagian paling akhir. Kenapa? Karena apabila ada umat
Muhammad yang menjadi seorang pendosa, seumpama ia mati, di kuburan disiksa tidak
terlalu lama lagi kiamat akan datang, ia akan dientaskan dari siksaan kubur. Jika ia dalam
keadaan membawa iman, ia akan berpeluang besar mendapatkan syafa’at Rasulullah
Kata .‫ﷺ‬
  :‫ ﷺ‬Rasulullah

 ‫َشفَا َعتِ ْي اِل َ ْه ِل ْال َكبَائِ ِر ِم ْن اُ َّمتِ ْى‬


Artinya: “Syafa’atku untuk para pendosa besar dari umatku.” (HR Abu Dawud dan At-
   Tirmidzi)

Ada keutamaan lain, umat Muhammad tidak diciptakan oleh Allah dengan umur yang
panjang-panjang, 500 tahun, 700 tahun dan lain sebagai. Umur umat Muhammad rata-rata
:antara 60 sampai 70 tahun. Hal ini sebutkan dalam hadits Nabi

َ ِ‫ َوأَقَلُّهُ ْم َم ْن يَجُو ُز َذل‬،‫ين‬


  .‫ك‬ َ ِّ‫ أَ ْع َما ُر أُ َّمتِي َما بَي َْن ال ِّست‬ 
َ ‫ين إِلَى ال َّسب ِْع‬
Artinya: “Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun. Sedikit di antara mereka yang
   melewati usia tersebut.” (HR At-Tirmidzi)

Umur yang pendek-pendek ini di antara hikmahnya adalah supaya umat Muhammad tidak
capek-capek beribadah yang panjang. Umat Muhammad diberi oleh Allah umur yang pendek,
namun dalam pendeknya umur, Allah memberikan peluang lailatul qadar sehingga apabila
lailatul qadar ini bisa digunakan dengan baik, hal tersebut lebih baik daripada seribu bulan
atau 83 tahun lebih yang tidak malam lailatul qadarnya. Maka, seumpama ada umat
Muhammad mulai ia baligh sekitar umur 13 tahun, setiap tahun ia bisa menggunakan malam
laitalul qadar dengan sebaik mungkin sedangkan umurnya sampai 63 tahun, ia berarti telah
menjalankan ibadah lebih baik dari 4.500 tahun yang tidak ada lailatul qadarnya. Betapa
   .Allah sungguh memuliakan umat Muhammad dibandingkan umat yang lain

Lailatul qadar tidak bisa dipastikan jatuhnya kapan. Bisa pada awal Ramadhan, tengah
ataupun di bagian akhir Ramadhan. Hal ini tidak dijelaskan secara pasti supaya kita mau
menjaring terus menerus. Dengan begitu, selama Ramadhan kita berusaha memenuhinya
dengan ibadah-ibadah. Hanya saja, secara umum memang lailatul qadar itu banyak yang jatuh
   .pada kisaran 10 hari terakhir bulan Ramadhan

Rasulullah begitu tampak sikapnya bagaimana beliau memenuhi sepuluh hari terakhir bulan
Ramadhan. Di antaranya Rasulullah telah memberikan contoh kepada kita melalui hadits
:yang diriwayatkan oleh istrinya Aisyah radliyallahu anha

ُ‫ َوأَ ْيقَظَ أَ ْهلَه‬،ُ‫ َوأَحْ يَا لَ ْيلَه‬،ُ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِ َذا َد َخ َل ال َع ْش ُر َش َّد ِم ْئ َز َره‬
َ ‫كان النَّبِ ُّي‬
َ
ketika memasuki sepuluh hari terakhir mengencangkan ‫ ﷺ‬Artinya: “Nabi
sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR Bukhari
   Muslim)

Pengertian “mengencangkan sarungnya”, sebagaimana disebutkan Imam Ibnu Hajar Al-


memisahkan diri dari ‫ ﷺ‬Asqalani dalam tafsirnya Fathul Bari, adalah Rasulullah
istrinya, tidak menggauli istri beliau selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Rasulullah
   .lebih fokus ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala

Hadits tersebut terkandung maksud bahwa cara Rasulullah menghidupkan malam lailatul
qadar adalah dengan tidak menjadikan sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan tersebut
sebagai momen bermals-malasan dan sarat tidur. Orang tidur sama dengan mati, maka lawan
katanya adalah menghidupkan. Rasulullah menghidupkan malam dengan terjaga, beribadah,
   .tidak mengisinya dengan tidur

Selain itu, Baginda Nabi juga memperhatikan masalah ibadah keluarganya. Beliau tidak
ibadah sendirian sedangkan keluarga yang lain santai-santai, tidak. Rasulullah
membangunkan keluarganya untuk beribadah malam, bersujud kepada Allah subhanahu wa
   .ta’ala

   ,Hadirin hafidhakumullah
Amalan lain yang selalu dilakukan oleh Rasulullah pada sepuluh malam terakhir di bulan
Ramadhan adalah i'tikaf. Kisah ini diceritakan oleh Sayyidatina Aisyah radliyallahu anha,
:istri beliau

ُ‫ان َحتَّى تَ َوفَّاه‬


َ ‫ض‬ ِ ‫ف ال َع ْش َر األَ َو‬
َ ‫اخ َر ِم ْن َر َم‬ َ ‫ َك‬،‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ُ ‫ان يَ ْعتَ ِك‬ َ ‫ي‬ َّ ِ‫أَ َّن النَّب‬
  ‫ف أَ ْز َوا ُجهُ ِم ْن بَ ْع ِد ِه‬
َ ‫ ثُ َّم ا ْعتَ َك‬،ُ ‫هَّللا‬
i'tikaf pada sepuluh hari terakhir ‫ ﷺ‬Artinya: “Sesungguhnya Nabi Muhammad
bulan Ramadhan sampai beliau dipanggil oleh Allah subhanahu wa ta’ala kemudian istri-istri
   beliau i'tikaf setelah beliau kembali ke rahmatullah.” (HR Bukhari)

   …Hadirin
Hadits di atas menunjukkan bahwa i'tikaf merupakan perkerjaan penting sehingga Rasulullah
melaksanakan tidak hanya beberapa hari saja di sepuluh akhir bulan Ramadhan. Tidak juga
hanya melaksanakan pada salah satu Ramadhan, namun setiap sepuluh akhir Ramadhan
sampai beliau meninggalkankan dunia. Kita patut mencontoh sunnah Nabi yang seperti ini.
:Dalam kitab Al-Majmu’ syarah Al-Muhadzab disebutkan
َ ‫ال ال َّشافِ ِع ُّي َواأْل َصْ َحابُ َو َم ْن أَ َرا َد ااِل ْقتِ َدا َء بِالنَّبِ ِّي‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فِي‬ َ َ‫ق‬
   ‫ان‬ َ ‫ض‬ َ ‫اخ ِر ِم ْن َر َم‬ِ ‫اعتكاف ْال َع ْش ِر اأْل َ َو‬
Kata Imam As-Syafi’i dan murid-muridnya “Barangsiapa yang ingin mengikuti Nabi
‫ فَيَ ْنبَ ِغي‬   dalam menjalankan I’tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan ‫ﷺ‬
Maka hendaknya ia masuk masjid pada    ‫س لَ ْيلَةَ ْال َحا ِدي َو ْال ِع ْش ِرينَ منه‬ ِ ‫أَ ْن يَ ْد ُخ َل ْال َم ْس ِج َد قَب َْل ُغرُو‬
ِ ‫ب ال َّش ْم‬
tanggal 20 Ramadhan sore hari sebelum memasuki malamnya tanggal 21.    Hal ini penting
Supaya tidak terlewatkan sedikitpun waktu untuk    ُ‫ لِ َك ْيالَ يَفُوْ تُهُ َش ْي ٌئ ِم ْنه‬   ?dilakukan supaya apa
i’tikaf.    Kemudian kapan selesai i’tikafnya? Kalau ingin secara total mengikuti Rasul seratus
Keluarnya    ‫س لَ ْيلَةَ ْال ِعي ِد‬
ِ ‫ب ال َّش ْم‬
ِ ‫ َويَ ْخ ُر ُج بَ ْع َد ُغرُو‬   persen dalam hal ini, Imam Nawawi melanjutkan
Baik hitungan    ‫ص‬ َ َ‫ َس َوا ٌء تَ َّم ال َّش ْه ُر أَوْ نَق‬   setelah melewati maghrib malam hari raya Idul Fitri
َ ‫ث لَ ْيلَةَ ْال ِعي ِد فِي ْال َم ْس ِج ِد َحتَّى ي‬
َ ‫ُصلِّ َي فِي ِه‬
َ‫صاَل ة‬ َ ‫ض ُل أَ ْن يَ ْم ُك‬
َ ‫ َواأْل َ ْف‬   bulannya penuh 30 hari atau pun hanya 29
َ ‫صلَّوْ هَا فِي ْال ُم‬
Namun yang paling utama adalah tetap   ‫صلَّى‬ َ ‫ْال ِعي ِ«د أَوْ يَ ْخ ُر َج ِم ْنهُ إلَى ْال ُم‬
َ ِ‫صلَّى ل‬
َ ‫صاَل ِة العيد اِ ْن‬
berdiam di masjid sampai melaksanakan shalat id sekalian.    Sebagaimana kita ketahui
bahwa I’tikaf hukumnya adalah sunnah, namun I’tikaf pada sepuluh hari terakhir pada bulan
Ramadhan hukumnya lebih sunnah atau sunnah muakkadah, sunnah yang sangat kuat. (An-
Nawawi, Al-Majmu’ Syarah Al-Muhadzab, juz 6, halaman 375)    Hadirin hafidzkumullah,   
ُ‫ضانَ الَّ ِذي أُ ْن ِز َل فِي ِه ْالقُرْ آن‬
َ ‫ َش ْه ُر َر َم‬   .Pada bulan Ramadhan juga disebutkan sebagai bulan Al-Quran
Artinya: “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya    ‫ت ِمنَ ْالهُدَى َو ْالفُرْ قَا ِن‬ ِ َّ‫هُدًى لِلن‬
ٍ ‫اس َوبَيِّنَا‬
diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan menjadi penjelas dari petunjuk dan
dari petunjuk-petunjuk itu dan menjadi pembeda (dari perkara yang haq dan bathil).” (QS Al-
Baqarah: 185)    Pada bulan Ramadhan Rasulullah juga memperlakukan dengan istimewa.
Tidak sebagaimana bulan-bulan yang lain, pada bulan ini beliau bertadarus dengan malaikat
membaca satu ayat, malaikat Jibril membaca satu ayat ‫ ﷺ‬Jibril. Rasulullah
secara bergantian sampai khatam dalam sebulan. Kemudian kita melestarikan tradisi
bertadarus bersama dengan keluarga dan saudara kita berawal dari kisah ini.    Imam Syafi’i
apabila di luar Ramadhan selalu mengkhatamkan Al-Qur'an sehari sekali dalam shalatnya.
Namun apabila pada bulan Ramadhan, dalam sehari semalam beliau menghatamkan Al-
Qur'an dalam shalat sebanyak dua kali khataman.    Oleh karena itu, mari pada bulan Al-
Qur'an ini, kita perbanyak bacaan Al-Qur'an kita. Bagi yang belum bisa, jadilah Ramadhan
ini sebagai tonggak awal kita dalam mempelajari Al-Qur'an sesuai tajwid kepada guru yang
mumpuni dan di kemudian hari bisa sebagai bahan dasar untuk membaca Al-Qur'an.    Pada
akhirnya, dalam khutbah ini, saya mengajak kepada para hadirin, untuk bersungguh-sungguh
memenuhi puasa Ramadhan dan beribadah malamnya dengan sebaik mungkin. Semoga kita
dan keluarga kita senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk
menjalankan ketaatan-ketaatan yang pada akhirnya kelak kita meninggalkan dunia ini dalam
‫ َو َج َعلَنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآْل يَاِت‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬
َ ‫ار‬
َ َ‫ ب‬   .keadaan husnul khatiman, amin
)١( ‫ َو ْال َعصْ ِر‬،‫ بسم هللا الرحمن الرحيم‬،‫َّجيْم‬ ِ ‫ أعُو ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّشيْطا ِن الر‬.‫ إِنَّهُ هُ َو البَرُّ التَّوَّابُ ال َّر ُؤوْ فُ ال َّر ِح ْي ُم‬.‫َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬
ْ‫) ـ َوقُلْ َربِّ ا ْغفِر‬٣( ‫صب ِْر‬ َّ ‫صوْ ا بِال‬ ِّ ‫صوْ ا بِ ْال َح‬
َ ‫ق َوتَ َوا‬ َ ‫ت َوتَ َوا‬ِ ‫) إِاَّل الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا الصَّالِ َحا‬٢( ‫ْر‬
ٍ ‫إِ َّن اإْل ِ ْن َسانَ لَفِي ُخس‬
َّ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ اِلَهَ إِال‬.‫َلى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬
َ ‫ اَ ْل َح ْم ُد هللِ عَل َى إِحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ ع‬  Khutbah II    ‫َوارْ َح ْم َوأَ ْنتَ أَرْ َح ُم الرّا ِح ِم ْينَ ـ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ال َّدا ِعي إل َى ِرضْ َوانِ ِه‬ َّ ‫ك لَهُ َوأَ ْشهَ ُد‬َ ‫هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬
‫ أَ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا هللاَ فِ ْي َما أَ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَدَأَ فِ ْي ِه‬  ‫َوأَصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا‬
.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬
َ ‫صلُّوْ نَ عَل َى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬ َ ُ‫بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ئِ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى إِ َّن هللاَ َو َمآلئِ َكتَهُ ي‬
‫ض اللَّهُ َّم ع َِن ْال ُخلَفَا ِء‬ َ ْ‫ك َو َمآلئِ َك ِة ْال ُمقَ َّربِ ْينَ َوار‬ َ ِ‫ َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآئ‬،‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
َ ِ‫ك َو ُر ُسل‬ َ ‫اللهُ َّم‬
‫ض‬َ ْ‫ان ِالَى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن َوار‬ ٍ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َس‬َّ ‫َّاش ِد ْينَ أَبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َوع ُْث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة ال‬ ِ ‫الر‬
ِ ‫ت اَالَحْ يآ ِء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا‬
‫ اللهُ َّم‬،‫ت‬ ِ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫ اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َو ْال ُم ْؤ ِمنَا‬  َ‫َّاح ِم ْين‬
ِ ‫ك يَا أَرْ َح َم الر‬
َ ِ‫َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمت‬
‫اخ ُذلْ َم ْن خَ َذ َل‬ َ ‫ك ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن ن‬
ْ ‫َص َر ال ِّد ْينَ َو‬ َ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِك ْينَ َوا ْنصُرْ ِعبَا َد‬ َ ْ‫أَ ِع ِّز ْا ِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوأَ ِذ َّل ال ِّشر‬
‫ اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء‬.‫ك إِلَى يَوْ َم ال ِّد ْي ِن‬
َ ِ‫ك أَ ْعدَا َء ال ِّد ْي ِن َوأَ ْع ِل َكلِ َمات‬َ َ‫ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ أَ ْعدَائ‬
‫ َربَّنَا آتِنا َ فِى‬. َ‫صةً َو َسائِ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمةً يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬ َّ ‫ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خَآ‬، َ‫ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَن‬،‫ْالفِت َِن َو ْال ِم َح ِن‬
! ِ‫ ِعبَا َدهللا‬. َ‫اس ِر ْين‬ِ ‫ َربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َوإِ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمنَ ْال َخ‬.‫ار‬ ِ َّ‫اب الن‬ َ ‫ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْاآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬
َ‫بِاْل َع ْد ِل َو ْا ِإلحْ َسا ِن َوإِيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللا‬ ‫إِ َّن هللاَ يَأْ ُم ُر‬
    ْ‫ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَر‬
Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyah, Semarang   
TAGS: khutbah khutbah jumat BAGIKAN: ARTIKEL TERKAIT TERPOPULER
REKOMENDASI 1 Khutbah Idul Fitri: Saling Memaafkan, Saling Peduli dalam Kesulitan
Senin 3 Mei 2021 2 Kupas Tuntas Polemik Shalat Sunnah Lailatul Qadar Sabtu 1 Mei 2021 3
Waktu Terjadinya Lailatul Qadar Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani Sabtu 1 Mei 2021 4
Lailatul Qadar: Anjuran Tak Memberi Tahu bagi yang Menjumpainya Senin 3 Mei 2021 5
Apakah Orang yang Mendapatkan Lailatul Qadar Harus Menjumpai Keajaiban? Rabu 5 Mei
2021 TOPIK Penjelasan Lengkap seputar Lailatul Qadar Kumpulan Khutbah Idul Fitri
Terfavorit Kumpulan Khutbah Bulan Ramadhan Khutbah Jumat Jelang Ramadhan Nazar
dalam Pandangan Islam WAWANCARA RISALAH REDAKSI Potret Pendidikan Indonesia
di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal Senin 3 Mei 2021 Perjuangan Satgas NU
Melawan Laju Pandemi Covid-19 Rabu 21 April 2021 Langkah PB PMII Wujudkan Cita-cita
Terdepan dalam Kemajuan Sabtu 17 April 2021 Sambut Indonesia Emas, Dosen PMII Harus
Selalu Mengembangkan Diri Ahad 4 April 2021 Harapan Dakwah Aswaja dan Kondisi Dai
di Harlah Ke-98 NU Ahad 28 Februari 2021 TERKINI Perlu Kearifan dan Kedewasaan
dalam Mengakses Dakwah Digital Jumat 7 Mei 2021 Ulang Tahun Ke-8 Aswaja TV Pindah
Satelit Jumat 7 Mei 2021 Puasa Generasi Masa Kini Jumat 7 Mei 2021 Safari Ramadhan
Ansor Bulukumba Sulsel Berbagi Masker dan Al-Qur'an Jumat 7 Mei 2021 Penjelasan Arab
Saudi soal Detail Foto Hajar Aswad Kamis 6 Mei 2021 SENI BUDAYA Sukarno: Bapak
Teater Indonesia Kamis 6 Mei 2021 Kebudayaan sebagai Bingkai Pergerakan di Era Digital
Sabtu 1 Mei 2021 Negara Adidaya Kebudayaan Kamis 29 April 2021 Peringatan dari Bukit
Cahaya Kamis 29 April 2021 Gus Mus, Mengkritik dengan Puisi Rabu 28 April 2021
SEJAWAT Beranda Tentang NU Redaksi Kontak Kami Download © 2020 NU Online |
support@nu.or.id
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/106732/khutbah-jumat-bagaimana-mengisi-jelang-
akhir-ramadhan
===
Yuk, install NU Online Super App versi Android (s.id/nuonline) dan versi iOS
(s.id/nuonline_ios). Akses dengan mudah fitur Al-Qur'an, Yasin & Tahlil, Jadwal Shalat,
.Kompas Kiblat, Wirid, Ziarah, Ensiklopedia NU, Maulid, Khutbah, Doa, dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai