Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN PROGRAM KEPERAWATAN JIWA

I. PENDAHULUAN

Gangguan jiwa adalah gangguan pada satu atau lebih fungsi jiwa. Gangguan jiwa adalah
gangguan otak yang ditanda ioleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku, dan persepsi
(penangkapan panca indera).Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi
penderita dan keluarganya. Gangguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal
umur, ras, agama, maupun status social dan ekonomi.

Sampel data yang kami kumpulkan pada rentang tahun 2000-2013 yaitu sebagai
berikut:

1. Pasien Gangguan kejiwaan / Skizofrenia 70%-nya disebabkan oleh penyalahgunaan


Narkotika, Psikotropika & zat adiktif lain (NAPZA).

2. Rentang usia pasien berdasar data rata-rata terbanyak yaitu berkisar 10-40 tahun .

3. Ada lonjakan peningkatan hingga 100% pasien yang mengalami gangguan


kejiwaan/skizofrenia.

4. Berdasarkan jenis kelamin pasien yang mengalami gangguan ini pada kasus penyalahan
narkotika adalah laki-laki 60% dan perempuan 40%.

Akibat era globalisasi dan perdagangan bebas yang tidak terkontrol, maka kondisi demikian
menyebabkan masyarakat sangat rentan terhadap stress,anisietas,konflik,ketergantungan
terhadap NAPZA ( Narkotika,Psikotropika dan Zat adiktif lainnya),perilaku seksual yang
menyimpan, yang dapat digolongkan sebagai masalah psikososial.

gangguan jiwa akan semakin meningkat seiring dengan terus berubahnya situasi ekonomi dan
politik kearah tidak menentu, prevalensinya bukan saja pada kalangan menengah kebawah
sebagai dampak langsung dari kesulitan ekonomi, tetapi juga kalangan menengah keatas
sebagai dampak langsung atau tidak langsung ketidakmampuan individu dalam penyesuaian
diri terhadap perubahan sosial yang terus berubah (Rasmun, 2001). Menurut Badan
Kesehatan Dunia (WHO), jumlah penderita gangguan jiwa di dunia adalah 450 juta jiwa.
Dengan mengacu data tersebut, kini jumlah itu diperkirakan sudah meningkat. Diperkirakan
dari sekitar 220 juta penduduk Indonesia, ada sekitar 50 juta atau 22 persennya, mengidap
gangguan kejiwaan. Data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun
2006 menyebutkan bahwa diperkirakan 26 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan
kejiwaan, dari tingkat ringan hingga berat. Sebaliknya, Departemen Kesehatan menyebutkan
jumlah penderitagangguan jiwa berat sebesar 2,5 juta jiwa, yang diambil dari data RSJ se-
Indonesia

II. LATAR BELAKAN PENGEMBANGAN


Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat diIndonesia.
Gangguan jiwa dapat menyerang semua usia. Sifat serangan penyakitnya biasanya akut dan
bisa kronis atau menahun. Di masyarakat ada stigma bahwa gangguan jiwa merupakan
penyakit yang sulit disembuhkan, memalukan dan aib bagi keluarganya. Pandangan lain yang
beredar di masyarakat bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh guna-guna orang lain.Ada
kepercayaan di masyarakat bahwa gangguan jiwa timbul karena musuhnya roh nenek
moyang masuk kedalam tubuh seseorang kemudian menguasainya (Hawari,2008)

III. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan Umum:

Mengurangi resiko pasien gangguan jiwa di Pusk.Kuta Selatan.

Tujuan khusus:

 Meningkatkan taraf hidup pasien gangguan jiwa tentang kesehatan


 Meningkatkan pengetahuan pasien gangguan jiwa tentang perilaku hidup
bersih dan sehat
 Meningkatkan kemandirian pada pasien gangguan jiwa

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN


1 Kunjungan rumah pasien jiwa 1. Kunjungan rumah pasien jiwa

2 Pengobatan yang dilakukan di puskesmas 2.Pengobatan pasien jiwa di


puskesmas
3 Pencatatan,pelaporan/ dokumentasi 4. Pencatatan dan pelaporan

V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN DAN SASARAN

 Cara Pelaksanaan kegiatan Pelaksanaan

kegiatan dilakukan melalui kunjungan rumah pasien gangguan jiwa disekitar wilayah
kerja Pusk. Kuta Selatan

 Sasaran

Pasien gangguan jiwa, kelurga, dan masyarakat

 Rincian Kegiatan,Sasaran Khusus,Cara melaksanakan kegiatan


NO KEGIATAN POKOK SASARAN BULAN
1 Kunjungan rumah pasien jiwa Pasien jiwa

2 Pengobatan yang dilakukan di Pasien jiwa


puskesmas

3 Pencatatan, pelaporan / dokumentasi Pasien jiwa

VI. Evaluasi

Pelaksanaan Kunjungan Rumah pada pasien gannguan jiwa dilaksanakan pada setiap
bulan,mulai bulan januari sampai desember 2016

VII. Pencatatan dan pelaporan

Pencatatan dan pelaporan kesehatan jiwa dilakukan setiap bulan.

Anda mungkin juga menyukai