Anda di halaman 1dari 11

RESUME

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA Tn. S DENGAN TINDAKAN


CHOLECYSTECTOMY ATAS INDIKASI CHOLESISTITIS KRONIS
DI OK 13 (BEDAH DIGESTIV)

Oleh:
RIZKY GLEDYA AMELIA PUTRI.

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2015
1. PENGERTIAN
Cholesistitis kronis adalah peradangan kandung empedu menahun, mungkin merupakan
kelanjutan dari kolesistitis akut berulang tapi keadaan ini dapat muncul tanpa riwayat serangan
akut.(http://emedicine.medscape.com/article/171886-overview)
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan cairan
empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Kandung
empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran
otot. Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati. Kandung empedu terbagi kedalam
sebuah fundus, badan dan leher.
Kolesistektomi adalah suatu tindakan pembedahan dengan cara mengangkat kandung
empedu dan salurannya dengan cara membuka dinding perut
(http://bedahunmuh.wordpress.com)
Kolesistektomi adalah operasi pengangkatan kantong empedu, yang tekniknya dapat
dilakukan dengan laparoskopi atau bedah terbuka
(http://familiamedika.net/empedu dan pankreas/operasi pengangkatan kantong empedu.html)

2. INDIKASI
Pasien dengan cholesistitis krionis

3. KONTRAINDIKASI
 Kontraindikasi Absolut :
- Koagulopati yang tidak terkontrol
- Penyakit liver stadium akhir
- Penyakit Paru Obstruktif berat dan penyakit jantung kongestif berat
 Kontraindikasi Relatif (tergantung keahlian operator) :
- Cirhosis hepatis
- Obesitas
- Gangrene dan empyema gall bladder
- Biliary entereic fistula
- Kehamilan
- Ventriculo-peritoneal shunt (VP-Shunt)
4. PERSIAPAN
a. Persiapan pasien
Melakukan serah terima dengan perawat premidikasi kemudian mengecek hal-hal berikut

1) Pasien telah menandatangani persetujuan tindakan pembedahan dan pembiusan


serta kelengkapan identitas pasien
2) Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk
kamar operasi.
3) Pasien memakai gelang identitas pasien dengan benar dan mengecek identitas
digelang pasien
4) Melepas semua benda logam yang digunakan pasien seperti perhiasan dan gigi
palsu bila ada
5) Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi supine sebelum tindakan
pembiusan selesai
6) Pasien telah menjalani dan disertakan hasil pemeriksaan laborat serta hasil
pemeriksaan radiologi
7) Pasien datang ke kamar operasi dalam keadaan puasa minimal 6-8 jam sebelum
oprasi
8) Pastikan kondisi area operasi dalam keadaan bersih (bersih dari kotoran, tinta atau
lainnya)
9) Pasien dilakukan tindakan pembiusan dengan general anastesi
10) Site mark
b. Persiapan lingkungan
1) Pastikan AC ruangan berfungsi dengan baik yaitu:18-220C
2) Mengatur dan mengecek fungsi mesin couter, mesin saction,viewer dan lampu operasi
serta mengecek fungsinya
3) Menata meja instrument, meja mayo dan trolli waskhom
4) Mempersiapkan set linen, set waskhom dan instrument steril yang akan dipergunakan.
5) Memasang perlak, doek besar dan U ped pada meja operasi
6) Mempersiapkan dan menempatkan tempat sampah medis agar mudah dijangkau
c. Persiapan alat
3.1 Instrument operasi
a. Instrument Dasar
N NAMA ALAT JUMLAH
O
1 Scalp blade&handle (handvat mess) no 3 1
2 Dissecting forceps (Pinset anatomis) + manis 2/1
3 Tissue forceps (Pinset sirurgis) 2
4 Suture scisor (Gunting benang) 1
5 Metzenbaum scissor (Gunting mebzemboum) 1
8 Washing & dressing forceps (Desinfeksi klem) 1
9 Towel clems (Duk klem) 5
10 Delicate hemostatic forcep pean curve (Musquito 1
klem)
11 Klem Pean Bengkok 2
12 Nissen forceps (Klem pean manis) panjang 1
13 Hemostatic forceps kockher (kochker) sedang 2
14 Needle holder 2
15 Langenbek (Retractor us army) 2

b. Instrument tambahan
N NAMA ALAT JUMLAH
O
1 Ring klem 2
2 Peritonium klem (Mikulik) 4
3 Timan 2
4 Canul suction 1
5 Klem 900C 1
c. Instrument penunjang
1. Instrumen penunjang steril
N NAMA ALAT JUMLAH
O
1 Handpiece Couter (monopolar) 1
2 Bengkok 2
3 Cucing 1
4 Kom 1
5 Mangkok besar 1
2. Instrumen penunjang on steril
N NAMA ALAT JUMLAH
O
1 Mesin Couter 1
2 Mesin suction 1
3 Lampu Operasi 2
4 Meja Operasi + penunjang pengaman 1
5 Meja Instrument 1
6 Meja Mayo 1
7 Troli Waskom 1
8 Tempat Sampah medis 2
9 Viewer 1
3.2 Persiapan linen
N NAMA ALAT JUMLAH
O
1 Duk Besar 4
2 Duk Sedang 4
3 Duk Kecil 3
4 Sarung Meja Mayo 1
5 Handuk Tangan 5
6 Scort/ Gaun Operasi 6
3.3 Persiapan bahan habis pakai
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Handscoon steril biasa no.7 /7.5 Sesuai ukuran
2 Mess no 10 1
3 Underpad steril / on steril 1/1 buah
4 Kassa kecil 10 lembar
5 Deppers 5 buah
6 Povidon Iodine 10% 120 cc
7 Cairan NS 0,9% 1 liter
8 Cairan wifi 25 cc 1 buah
9 Towel 1buah
10 Hepavix Secukupnya
11 EMP 1 buah
12 Spuit 10cc 1 buah
13 Polley catheter cab 2 no 16 1
14 Urine bag 1
15 Sufratule 1
16 Premiline 3.0 1
17 Vicril 0/2.0 1/1
18 Mersilk 2.0 round 1
19 Big kass 5 lembar

4 INSTRUMENTASI TEKNIK
1) Pasien datang serah terima dengan perawat premedikasi, cek kelengkapan data pasien
2) Perawat instrument menata instrument pada meja instrument dan meja mayo serta
menata set linen yang sudah dibuka
3) Menulis identitas pasien di buku register , SSC (Surgical safety checklist) dan lembar
depo farmasi
4) Perawat sirkuler membacakan Sign In (Identitas pasien, area operasi, tindakan
operasi, lembar persetujuan, penandaan area operasi,kesiapan mesin, obat-obatan
anastesi, pulse oksimetri, riwayat alergi serta penyulit airway serta resiko operasi dan
perdarahan)
5) Bantu memindahkan pasien ke meja operasi yang sudah dialasi perlak, duk bersih dan
underpad dibagian bawah dada
6) Dokter anesthesi melakukan pembiusan dengan general anesthesi
7) Membantu memposisikan pasien dengan posisi supine dan meja operasi diatur
sehingga badan pasien mengikuti arah meja operasi dengan ditekuk pada letak tumpu
prosesus xifoideus dengan tujuan area operasi lebih menonjol (terangkat) guna
mempermudah proses operasi
8) Perawat sirkuler membersihkan area operasi dengan sabun antiseptik (hibiscrub) dan
dikeringkan dengan duk kecil steril serta memasang plat diatermi dibagian betis
pasien
9) Instrumen melakukan cuci tangan bedah (surgical scrub), memakai scort (gowning)
dan sarung tangan steril (gloving)
10) Instrumen membantu gowning dan gloving operator dan asisten
11) Berikan kepada operator bengkok yang berisi povidone iodine 10 % dan 3 deppers
steril dan desinfeksi klem untuk desinfeksi area operasi.
12) Melakukan Drapping:
- 1 Duk besar tebal (extremitas bawah)
- 1 Duk besar tebal (menutupi dada s/d bagian badan atas pasien)
- 2 Duk sedang panjang (kanan dan kiri)
- Fiksasi duk dengan menggunakam duk klem 4 buah
13) Dekatkan meja instrumen dan meja mayo pada area operasi
14) Pasang selang suction dan couter, ikat dengan kasa dan fiksasi dengan duk klem serta
cek fungsinya
15) Perawat sirkuler membacakan Time Out (Perkenalan tim operasi dan tugas masing-
masing, konfirmasi nama pasien, jenis tindakan dan area operasi, pemberian
antibiotik profilaksis, antisipasi kejadian kritis dan kebutuhan instrumen radiologi)
dan dilanjutkan berdoa yang dipimpin oleh operator
16) Memberikan pinset chirurgis kepada operator untuk menandai area insisi (marker)
17) Memberikan handvat messno. 3 dengan mess no.10 kepada operator untuk insisi
kulit, dan memberikan kassa kering dan klem mosquito untuk merawat perdarahan
pada asisten
18) Memberikan double pincet chirurgis dan couter pada operator dan asisten untuk
memperdalam area insisi samapai lemak
19) Memberikan double langenbeck untuk memperluas lapang operasi
20) Setelah tampak facia, operator membuka fasia menggunakan couter atau berikan
handvat mess dengan mess no. 10 untuk insisi fasia dan berikan 2 kochker untuk
menjepit fasia selanjutnya berikan gunting metzembaum untuk memperlebar facia
sampai otot
21) Pada lapisan otot, berikan pean cantik untuk membuka otot secara tumpul (split) dan
ditarik dengan langenback atau berikan couter untuk memotong otot
22) Setelah otot terbuka, berikan double pincet anatomi dan gunting metzenbaum untuk
membuka peritoneum
23) Berikan double klem peritonium ( Mikulicz) untuk menjepit lapisan peritonium
24) Memberikan bigkas basah pada operator dan dimasukkan kerongga abdomen guna
melindungi bagian usus, omentum dan gaster.
25) Selanjutnya klem peritonium dilepas dan berikan double retraktor (timan), asisten
memperlebar lapangan operasi menggunakan retraktor hingga terlihat jelas kantung
empedu.
26) Setelah kantong empedu terlihat, berikan ring klem pada operator untuk memegang
kantong empedu
27) Berikan pincet cantik dan couter untuk memisahkan kantung empedu dari hepar,
sampai tampak duktus sistikus
28) Berikan klem 90 pada operator untuk mengklem duktus sistikus beserta arterinya
29) Berikan jahitan dengan benang mersilk 2-0 raound untuk ligasi pangkal duktus dan
kantong empedu, dengan klem 90 dipertahan untuk mempermudah proses ligasi
30) Setelah ligasi dilakukan, berikan gunting metzenbaum pada operator untuk memotong
duktus sistikus selanjutnya kantong empedu yang sudah dipotong diberikan pada
perawat sirkuler guna pemeriksaan patologi
31) Berikan couter pada operator untuk diatermi (membakar) ujung dari potongan
kantong empedu
32) Keluarkan big kasa serta pastikan tidak ada kassa dan instrument yang tertinggal di
dalam rongga abdoment
33) Operator melakukan evaluasi perdarahan, berikan deppres kecil dan cuci area operasi
dengan cairan NS 0.9%
34) Setelah tidak tampak perdarahan, berikan 4 peritoneum klem pada operator untuk
menjepit peritoneum
35) Perawat sirkuler mengembalikan posisi meja operasi (meja operasi diluruskan)
36) Perawat sirkuler membacakan Sign Out ( Jenis tindakan, Kecocokan jumlah
instrumen, kassa jarum sebelum dan sesudah operasi, permasalahan pada alat dan
Perhatian khusus pada masa pemulihan)
37) Selanjutnya, memberikan jahitan dengan benang vicryl no.0 dan pinset anatomis pada
operator untuk menjahit peritoneum, otot dan fasia sekaligus dengan jahitan jelujur
serta berikan klem pean manis, langenback dan gunting benang pada asisten untuk
membantu operator
38) Memberikan jahitan dengan benang vicryl no 2-0 pada operator untuk menjahit fat
sampai subcutis
39) Memberikan jahitan dengan benang premilene no 3-0 + pinset chirurgis pada operator
untuk menjahit lapisan kulit dengan jahitan satu-satu
40) Setelah lapisan kulit tertutup, membersihkan daerah incisi dengan kassa basah lalu
dikeringkan dengan kassa kering
41) Menutup luka dengan sofratul sesuai panjang luka, tutup dengan kassa kering dan
fiksasi dengan hipavix
42) Rapikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih
menempel dengan menggunakan towel
43) Operasi selesai, bereskan semua instrument, selang suction dan kabel couter dilepas.
44) Rapikan pasien, bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadin yang masih
menempel dengan menggunakan kassa basah dan keringkan.
45) Pindahkan pasien ke brankart, dorong ke ruang recovery.
46) Semua instrument didekontaminasi menggunakan larutan presep 2.5 gram (9 buah)
dalam 5 liter air. Rendam selama 10 menit lalu cuci, kemudian cuci dengan detergent
enzymatic lalu bersihkan, bilas dan keringkan, kemudian alat diinventaris dan diset
kembali bungkus dengan kain dan beri indicator lalu siap untuk disterilkan.
47) Bersihkan ruangan dan lingkungan kamar operasi, rapikan dan kembalikan alat- alat
yang dipakai pada tempatnya.
48) Inventaris bahan habis pakai pada lembar depo farmasi

Pembimbing OK 13 (Digestive)

(……………………………………)
DAFTAR PUSTAKA

Sjamsuhidayat-de jong.2010. Buku Ajar ilmu Bedah.Jakarta:EGC


Price,S.A.2006.Patofisiologi:Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed.6. Jakarta:EGC
http://emedicine.medscape.com/article/171886-overview
http://familiamedika.net/empedu dan pankreas/operasi pengangkatan kantong empedu.html
http://bedahunmuh.wordpress.com
http://ikabdi.org.com

Anda mungkin juga menyukai