Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOKIMIA

Dosen Pembimbing:

Ramadani, M.Si

Disusun oleh: Kelompok 8

1. Rahma Puja Irwan Nim: 1910204010

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


PEMBAHASAN

A. Gugus Fungsional

Dalam kimia organik, gugus fungsi adalah substituen atau bagian spesifik
dalam molekul yang bertanggung jawab terhadap karakteristik reaksi kimia dari
molekul-molekul tersebut. Gugus fungsi yang sama akan mengalami reaksi kimia
yang sama atau serupa tanpa menghiraukan ukuran molekulnya.
Gugus fungsional pada senyawa hidrokarbon tersebut berperan penting dalam
kereaktifannya terhadap senyawa atau atom lain. Oleh karena itu, para Kimiawan
banyak mensintesis senyawa hidrokarbon yang mengandung gugus fungsi berbeda-
beda untuk dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi. Kosmetik untuk wanita, cuka yang
digunakan pada makanan, dan pengawet bahan biologis merupakan contoh aplikasi
zat yang mengandung senyawa hidrokarbon dengan gugus fungsi yang berbeda.

Tabel 1. Beberapa contoh gugus fungsi dari senyawa organik


a. Alkohol
Merupakan kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus fungsi hidroksil
(-OH) dengan rumus umum R-OH atau CnH2n+1OH. Senyawa ini mempunyai
nama IUPAC alkanol karena dianggap sebagai urutan alkana dengan mensubstitusi
satu atom H dengan gugus –OH. Untuk penamaan -na dirubah menjadi -nol.
R – OH
b. Eter
Atau dapat disebut alkoksi alkana berdasarkan aturan IUPAC, yang dianggap
sebagai turunan alkana, mempunyai rumus umum R-O-R’ atau CnH2n+2O. Bila
R=R’ disebut eter sederhana, sedangkan bila R bukan R’ disebut eter majemuk. R dan
R' merupakan alkil.
R - O - R'
c. Aldehida
Senyawa karbonil (-C=O). Aldehid merupakan singkatan dari alkohol
dehidrogenatus. Senyawa ini dianggap turunan dari alkana sehingga disebut alkanal
dan mempunyai rumus umum CnH2nO. Aldehid dapat diperoleh dengan jalan
oksidasi alkohol primer. untuk tatanama yaitu akhiran -na ditambahkan -l menjadi -
nal.

d. Keton
Termasuk senyawa karbonil (-C=O). Senyawa ini dianggap turunan dari
alkana sehingga disebut alkanal dan mempunyai rumus umum CnH2nO. Seperti
halnya eter, R yang sama dengan R’ disebut katon sederhana, sedangkan R yang tidak
sama dengan R’ disebut keton majemuk. R dan R' merupakan alkil.
e. Asam Karboksilat
(Alkanoat) memiliki rumus umum CnH2nO2 atau R-COOH. Gugus
karboksilat (-COOH) merupakan gabungan dari gugus karbonil dan hidroksil.
Senyawa ini dianggap turunan alkana dan diberi nama asam alkanoat atau dengan
nama yang lebih lama, asam alkana karboksilat.

f. Ester
Memiliki rumus umum CnH2nO2 atau R-COO-R’. Nama IUPAC dari ester
adalah alkyl alkanoat. Kebanyakan senyawa ester berbau harum, karena itu banyak
digunakan sebagai pengharum (esens). Ester dibuat dari asam dan alkohol melalui
reaksi esterifikasi yang berupa reaksi setimbang.

g. Alkilamina
Suatu senyawa karbon yang berikatan dengan gugus -NH2. R – NH2
h. Haloalkana
Suatu senyawa karbon atau alkil yang berikatan dengan salah satu unsur
halogen. R - X

x = unsur-unsur halogen atau VIIA ( F, Cl, Br, I, At)

B. Senyawa

Senyawa adalah zat tunggal yang terdiri atas beberapa unsur yang saling kait-
mengait. Senyawa merupakan suatu zat yang dibentuk oleh dua atau lebih unsur
dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya. sebagai contoh, air
merupakan senyawa yang mengandung hidrogen dan oksigen dengan perbandingan
dua terhadap satu. Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia. Contoh
Senyawa :

a. Senyawa Oksigen / O2

b. Senyawa Air / H2O

c. Senyawa Alkohol / C2 H5 OH

d. Senyawa Garam Dapur / NaCl

Senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang
memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas. Bahwa senyawa organik
harus dipisah pembahasannya dari senyawa unsur lain sematamata karena alasan
jumlahnya yang demikian besar.

Kimia Karbon dalam sejarahnya populer dengan nama Kimia Organik. Ilmu ini
pada awalnya didefinisikan sebagai ilmu kimia yang mempelajari senyawa kimia
yang dihasilkan oleh mahluk hidup, beserta senyawa-senyawa turunannya. Karena
itulah, senyawa-senya-wa tersebut sebelumnya sering disebut sebagai senyawa
organik. Dengan berjalannya waktu, semakin banyak senyawa organik yang dapat
disintesis oleh manusia, sehingga me runtuhkan mitos bahwa senyawa organik hanya
bisa dibuat oleh mahluk hidup. Penyebutan ―senyawa karbon‖ dihadirkan oleh para
ilmuwan untuk menggantikan istilah ―senyawa organik‖. Karena senyawa yang dapat
dihasilkan oleh mahluk hidup amatlah beragam, maka sejak awal ilmuwan yang
menggeluti kimia karbon berusaha menggolongkan senyawa tersebut secara
sistematis, dan merumuskan tatacara penamaan senyawa yang juga sistematis.

Tipe-tipe Reaksi Senyawa Organik, Reaksi substitusi, Reaksi adisi, Reaksi


Eliminasi, Reaksi penataan ulang ( rearrangement), Reaksi oksidasi reduksi (redoks).

Untuk memahami keterkaitan antara struktur kimia dan sifat-sifat senyawa


organik terlebih dahulu perlu diketahui bahwa dalam pembahasan berikut ini hanya
dibatasi pada sifat-sifat fisika, karena untuk membahas sifat-sifat kimia senyawa
organik, cara yang ditempuh adalah melalui reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada
senyawa tersebut. Dan sifat fisika tersebut adalah: Momen dipol., Titik lebur., Titik
didih., Kelarutan dan Viskositas.
C. Molekul

Molekul didefinisikan sebagai sekelompok atom (paling sedikit dua) yang


saling berikatan dengan sangat kuat (kovalen) dalam susunan tertentu dan bermuatan
netral serta cukup stabil. Menurut definisi ini, molekul berbeda dengan ion
poliatomik. Dalam kimia organik dan biokimia, istilah molekul digunakan secara
kurang kaku, sehinggamolekul organik dan biomolekul bermuatan pun dianggap
termasuk molekul.

Dalam teori kinetika gas, istilah molekul sering digunakan untuk merujuk pada
partikel gas apapun tanpa bergantung pada komposisinya. Menurut definisi ini, atom-
atom gas mulia dianggap sebagai molekul walaupun gas-gas tersebut terdiri dari atom
tunggal yang tak berikatan. Sebuah molekul dapat terdiri atom-atom yang berunsur
sama (misalnya oksigen O2), ataupun terdiri dari unsur-unsurberbeda (misalnya air
H2O). Atom-atom dan kompleks yang berhubungan secara non-kovalen (misalnya
terikat oleh ikatan hidrogen dan ikatan ion) secara umum tidak dianggap sebagai satu
molekul tunggal.

D. Unsur

Unsur adalah suatu zat yang sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil. Unsur adalah sekelompok atom yang memiliki jumlah proton yang
sama pada intinya. Jumlah ini disebut sebagai nomor atom unsur. Sebagai contoh,
semua atom yang memiliki 6 proton pada intinya adalah atom dari unsur kimia
karbon, dan semua atom yang memiliki 92 proton pada intinya adalah atom unsur
uranium. Contoh unsur :

a. Unsur Emas / Au (Aurum)

b. Unsur Nitrogen / N

c. Unsur Platina / Pt

d. Unsur Karbon / Carbon / C


DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, R.J., Fessenden, J.S, Alih Bahasa Pudjaatmaka, A.H, 1982, Kimia Organik
Jilid 1, edisi ke-3 Jakarta : Erlangga

Riawan, S, 1990, Kimia Organik, Jakarta : Binarupa Aksara


DAFTAR PUSTAKA

Girindra, A. 1990. Biokimia I. Penerbit PT. Gramedia. Jakarta Hawab HM. 2003. Pengantar
Biokimia. Malang (ID): Bayumedia.

K. Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lehniger, A.L.1982. Dasar-dasar Biokimia Jilid I. Terjemahan Maggy Thenawidjaya.


Penerbit Gelora Aksara Pertama, Erlangga

Poedjiadi, A .,Supriyanti,T., ,Soemodimedjo, P.2006. Dasar-dasar Biokimia. Penerbit


Universitas Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai