Makalah Pai Kelompok 5

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

PEMBAHASAN

A. Pengertian islam

Kata islām berasal dari bahasa Arab aslama—yuslimu dengan arti semantik sebagai
berikut: tunduk dan patuh (khadha‘a wa istaslama), berserah diri, menyerahkan,
memasrahkan (sallama), mengikuti (atba‘a), menunaikan, menyampaikan (addā), masuk
dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi al-salm au al-silm au al-salām).
Dari istilah-istilah lain yang akar katanya sama, “islām” berhubungan erat dengan makna
keselamatan, kedamaian, dan kemurnian.

Secara istilah, Islam bermakna penyerahan diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap
perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas terhadap ketentuan dan hukum-
hukum-Nya. Pengertian “berserah diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan untuk
paham fatalisme, melainkan sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam mengikuti ajaran
agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup. Seorang muslim mengikuti perintah
Allah tanpa menentang atau mempertanyakannya, tetapi disertai usaha untuk memahami
hikmahnya. (Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserahdirilah!” Dia
menjawab, “Aku berserah diri kepada Tuhan seluruh alam.”

َ‫ت لِ َربِّ ْال َعالَ ِمين‬


ُ ‫ال أَ ْسلَ ْم‬
َ َ‫إِ ْذ قَا َل لَهُ َربُّهُ أَ ْسلِ ْم ۖ ق‬
(Qur'an Al-Baqarah:131) Islam sebenarnya juga dipakai untuk menyebut keyakinan
monoteistik yang diyakini bersama oleh agama-agama samawi (saat ini Judaisme dan
Kekristenan); lihat QS al-Maidah ayat 44, QS Ali Imran ayat 67 dan 52. Namun, Islam lebih
populer digunakan untuk agama yang dibawa oleh Muhammad sebagaimana terdapat dalam
sebuah ayat Alquran yang diturunkan di akhir-akhir masa kenabiannya:

Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan
nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.

‫يت لَ ُك ُم اإْل ِ ْساَل َم ِدينًا‬


ُ ‫ض‬ ُ ‫ت لَ ُك ْم ِدينَ ُك ْم َوأَ ْت َم ْم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِ ْع َمتِي َو َر‬ ُ ‫ْاليَوْ َم أَ ْك َم ْل‬
(Qur'an Al-Ma’idah:3) Islam dapat juga disebut dengan iman, millah, dan syariah
dalam pengertiannya sebagai aturan yang diturunkan oleh Allah melalui para utusan yang
mencakup kepercayaan, keyakinan, adab, akhlak, perintah, dan larangan. Agama Islam
berdasarkan kewajiban untuk berserah diri dan menunaikan ajarannya disebut islam; jika
dilihat berdasarkan kepercayaan terhadap Allah dan yang Dia turunkan, maka disebut iman;
karena Islam itu diktatif dan terdokumentasikan, maka disebut millah; dan karena sumber
hukumnya adalah Allah, maka disebut syariah.

Islam adalah sebuah kepercayaan dan pedoman hidup yang menyeluruh. Dalam Islam
diajarkan pemahaman yang jelas mengenai hubungan manusia dengan Allah (dari mana kita
berasal), tujuan hidup (kenapa kita di sini), dan arah setelah kehidupan (ke mana kita akan
pergi). Muslim adalah orang yang memeluk ajaran Islam dengan cara menyatakan
kesaksiannya tentang keesaan Allah dan kenabian Muhammad.

B. Isu-isu kontemporer

Isu-isu kontemporer adalah isu-isu yang berkembang sekitar tahun 1960-an saat
terjadinya perang dingin. Isu-isu kontemporer merupakan transformasi yang lahir sebagai
ancaman pada saat perang dingin berakhir dan bisa dikatakan sebagai ancaman global yang
bertransformasi menjadi sebuah ancaman terhadap masyarakat dalam berbgai aspek,
diantaranya yaitu seperti islam dan terorisme, islam dan liberalisme, serta islam dan Negara.

 Islam dan Terorisme

Islam adalah agama yang membawa rahmat dalam bentuk kasih sayang bagi seluruh
makhluk Tuhan yang ada di alam ini tanpa memandang itu manuia, tumbhan, atau hewan.

Terorisme dalam bahasa Arab disebutkan sebagai melawan musuh Tuhan. Mereka
kebanyakan berkedok agama Islam dalam melakukan aksinya, tetapi apa yang mereka
lakukan tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam sebagai agama yang membawa rahmat.
Tereorisme selalu menggunakan kekerasan, teror, dan bahkan membahayakan dan merugikan
sekitarnya demi kepentingan mereka sendiri dalam menyampaikan aspirasi-aspirasinya.

Banyak yang beranggapan bahwa terorisme muncul dari negara barat karena sebenarnya
mereka tidak beragama Islam. Terkadang, bahkan yang menjadi korban dari kejahatan
mereka adalah orang-orang yang beragama islam sendiri. Terorisme yang berkedok Islam ini
membuat pandangan orang-orang terhadap Islam menjadi yang awalnya adalah Islam adalah
agama yang membawa rahmat dan selalu mengajarkan kedamaian dan berubah menjadi Islam
yang selalu melakukan kekerasan untuk mencapai aspirasi mereka.

Jadi kita perlu membenahinya dengan diawali dari diri sendiri, yaitu dengan cara pintar-
pintarlah mengikuti sebuah organisasi atau perkumpulan yang sekiranya tidak sesuai dengan
apa yang kita pelajari selama ini tentang Islam dan jangan gegabah mengambil keputusan
agar kita tidak terjerumus kedalamnya.

 Islam dan Liberalisme

Liberal merupakan pandangan seseorang yang lebih mengutamakan dirinya sendiri atau
individualisme tanpa meperdulikan campur tangan yang lainnya. Banyak orang yang
memegang prinsip bahwa mereka memiliki hak individu yang bebas. Hal ini bertentangan
dengan Islam karena jika kita mengedepankan sebuah prisip kebebasan individu itu
merugikan orang lain. Ketika kita bersikap seperti itu maka kita tidak bisa menghargai hak-
hak orang lain dan lebih memntingkan hak kita sendiri. Dalam kehidupan bermasyarakat kita
tidak boleh bersikap seperti ini karena hali ini bertolak belakang dengan kodrat kita sebagai
makhluk sosial, karena kita sejatinya selalu membutuhkan orang lain, jika kita bersikap
individualis, itu akan merugikan diri kita sendiri dalam kehidupan bermasyarakat.
 Islam dan Negara

Pada abad ke-7 Rasuluallah SAW menuangkan pemikirannya dalam Piagam Madina yang
membuat sahabat dan kaumnya merasa kagum akan kepemimpinan Rasuluallah. Piagam
Madinah masuk kepada syariat bukan fikih. Piagam Madina dijadikan contoh untuk
membentuk suatu masyarakat yang majemuk. Di Indonesia hukum Islam tidak bisa dimatikan
dengan sistem hukum. Dalam konteks ini ada 3 pandangan agama terhadap negara, yaitu:

- Agama tidak mendapat tempat dalam kehidupan bernegara.


- Agama terpisah dengan negaranya.
- Agama tidak berpisah dengan negara karena agama mengatur seluruh aspek
kihudupan, diantaranya spek politik dan kenegaraan.

Anda mungkin juga menyukai