Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PENDAHULUAN

DEFISIT PERAWATAN DIRI


Untuk Memenuhi Tugas Asuhan Keperawatan Jiwa

Yang dibimbing oleh Bapak Dr. Imam Sunarno, M. Kes

Disusunoleh :

NANA WIDYA AGUSTINA


NIM : P17230183051

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN BLITAR


POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN
MALANG
Oktober 2020
DAFTAR ISI

A. Masalah utama keperawatan


_______________________________________________________________
_______________________________________________________________

B. Proses terjadinya masalah, meliputi : pengertian, penyebab, tanda-tanda &


gejala, rentang respon, dan dampak / akibat yang terjadi
1. Pengertian
__________________________________________________________
2. Penyebab
__________________________________________________________
3. Tanda – tanda & gejala
__________________________________________________________
4. Rentang respon
__________________________________________________________
5. Dampak/akibat yang terjadi
__________________________________________________________

C. Data yang perlu dikaji


_______________________________________________________________

D. Masalah keperawatan yang mungkin muncul


_______________________________________________________________

E. Pohon masalah
_______________________________________________________________

F. Diagnose keperawatan
_______________________________________________________________

G. Rencana tindakan keperawatan


_______________________________________________________________

H. Daftar pustaka
_______________________________________________________________

LAPORAN PENDAHULUAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Masalah Utama
Defisit Perawatan Diri
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan
kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas
perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya ( Tarwoto dan Wartonah 2000).
Tanda dan Gejala :
 Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor,
kulit berdaki dan bau, serta kuku panjang dan kotor
 Ketidakmampuan berhias/berpakaian, ditandai dengan rambut acak-
acakan, pakain kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien
laki-laki bercukur, pada pasien perempuan tidak berdandan.
 Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai oleh
ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan
makana tidak pada tempatnya
 Ketidakmampuan eliminasi sevara mandiri, ditandai dengan buang air
besar atau buang air kecil tidak pada tempatnya, dan tidak
membersihakan diri dengan baik setelah BAB/BAK

2. Penyebab
Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) Penyebab kurang perawatan diri
adalah sebagai berikut : kelelahan fisik dan penurunan kesadaran.
Tanda dan Gejala
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan
diri adalah:
a) Fisik
 Badan bau, pakaian kotor.
 Rambut dan kulit kotor.
 Kuku panjang dan kotor
 Gigi kotor disertai mulut bau
 Penampilan tidak rapi
b) Psikologis
 Malas, tidak ada inisiatif.
 Menarik diri, isolasi diri.
 Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasa hina.
c) Sosial
 Interaksi kurang
 Kegiatan kurang
 Tidak mampu berperilaku sesuai norma.
 Cara makan tidak teratur
 BAK dan BAB di sembarang tempat

3. Tanda dan Gejala


Tanda dan gejala deficit perawatan diri dapat dinilai dari pernyataan pasien tentang
kebersihan diri, berdandan dan berpakaian, makan dan minum, BAB dan BAK dan
didukung dengan data hasil observasi
a. Data subjektif
Pasien mengatakan tentang :
 Malas mandi
 Tidak mau menyisir rambut
 Tidak mau menggosok gigi
 Tidak mau memotong kuku
 Tidak mau berhias/ berdandan
 Tidak bisa / tidak mau menggunakan alat mandi / kebersihan diri
 Tidak menggunakan alat makan dan minum saat makan dan minum
 BAB dan BAK sembarangan
 Tidak membersihkan diri dan tempat BAB dan BAK setelah BAB dan
BAK
 Tidak mengetahui cara perawatan diri yang benar
b. Data objektif
 Badan bau, kotor, berdaki, rambut kotor, gigi kotor, kuku panjang,
 Tidak menggunakan alat-alat mandi pada saat mandi dan tidak mandi
dengan benar
 Rambut kusut, berantakan, kumis dan jenggot tidak rapi, serta tidak
mampu berdandan
 Pakaian tidak rapi, tidak mampu memilih, mengambil, memakai,
mengencangkan dan memindahkan pakaian, tidak memakai sepatu, tidak
mengkancingkan baju atau celana.
 Memakai barang-barang yang tidak perlu dalam berpakaian, misal
memakai pakaian berlapis-lapis, penggunaan pakaian yang tidak sesuai.
Melepas barang-barang yang perlu dalam berpakaian, misal telajang.
 Makan dan minum sembarangan serta berceceran, tidak menggunakan alat
makan, tidak mampu (menyiapkan makanan, memindahkan makanan ke
alat makan (dari panic ke piring atau mangkok, tidak mampu
menggunakan sendok dan tidak mengetahui fungsi alat-alat makan),
memegang alat makan, membawa makanan dari piring ke mulut,
mengunyah, menelan makanan secara aman dan menghabiskan
makanaan).
 BAB dan BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri setelah
BAB dan BAK, tidak mampu( menjaga kebersihan toilet dan menyiram
toilet setelah BAB atau BAK).

4. RentangRespon

Adaptif Maladaptif

Pola perawatan diri Kadang perawatan tidak melakukan perawatan


seimbang diri tidak seimbang diri

Gambar 1. Rentang Respon Defisit Perawatan Diri

Keterangan :
1) Pola perawatan diri seimbang : saat klien mendapatkan stresor dan mampu untuk
berperilaku adaptif, maka pola perawatan yang dilakukan klien seimbang, klien
masih melakukan perawatan diri.
2) Kadang perawatan diri kadang tidak : saat klien mendapatkan stresor kadang
kadang klien tidak memperhatikan perawatan dirinya.
3) Tidak melakukan perawatan diri : klien mengatakan dia tidak peduli dan tidak
bisa melakukan perawatan saat stresor.
5 Dampak/Akibat Yang Ditimbulkan
Akibat dari deficit perawatan diri adalah gangguan pemeliharaan kesehatan (Keliat,
2006), gangguan pemeliharaan kesehatan ini bentuknya bias bermacam-macam. Bisa
terjadinya infeksi kulit (scabies, panu, kurap) danjuga gangguan lain seperti grastitis
kronis (karena kegagalan dalam makan), penyebaran penyakit orofecal (karena hygiene
BAB atau BAK sembarangan) dan lain-lain.
C. Data yang perlu dikaji
a) Penurunan kemampuan dan motivasi merawat diri
Data subyektif
a. Klien mengatakan saya tidak mampu mandi, tidak bisa melakukan apa-apa,
Data obyektif
a. Klien terlihat lebih kurang memperhatikan kebersihan, halitosis, badan bau,
kulit kotor
b) Isolasi Sosial
Data subyektif
a. Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data obyektif
b. Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup, Apatis, Ekspresi
sedih, Komunikasi verbal kurang, Aktivitas menurun, Posisi janin pada saat
tidur, Menolak berhubungan, Kurang memperhatikan kebersihan
c) Defisit Perawatan Diri
Data subyektif
a. Pasien merasa lemah
b. Malas untuk beraktivitas
c. Merasa tidak berdaya.
Data obyektif
a. Rambut kotor, acak – acakan
b. Badan dan pakaian kotor dan bau
c. Mulut dan gigi bau.
d. Kulit kusam dan kotor
e. Kuku panjang dan tidak terawatt
d). Harga diri Rendah
Data subyektif
a. Pasien merasa tidak dihargai
b. Merasa tidak percaya diri
c. Merasa malu terhadap diri sendiri
Data obyektif
a. Marah ,sedih,menanggis
b. Adanya penolakan
c. Dirinya tidak berdaya
d. Rasa bersalah
d). Resiko Integritas Kulit
Data subyektif
a. Pasien merasa tidak nyaman
b. Gatal-gatal pada tubuh
Data obyektif
a. Adanya penyakit kulit
b. Warna kulit kusam dan kotor
D. Masalah keperawatan yang mungkin muncul
a. Harga diri rendah
b. Isolasi Sosial
c . Defisit Perawatan Diri : Kebersihan diri, berdandan , makan ,BAB/ BAK

E. Pohon masalah
Effect Gangguan pemeliharaan
Kesehatan (BAB/BAK,
mandi, makan, minum)

Core problem Defisit perawatan diri

Causa Intoleransi Aktivitas

Isolasi sosial : menarik diri

Gambar 2: Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri


(Sumber : Keliat, 2006)

F. Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri : Kebersihan diri, berdandan , makan, BAB /BAK
G. Rencana tindakan keperawatan/ pelaksanaan
Yang diberikan pada klien yang mengalami gangguan jiwa ada 2 yaitu
1. Medis
a. Sikzonoate 1 Ampule, Sikzonoate adalah obat yang digunakan untuk
penatalaksanaan jangka panjang untuk gangguan psikotik seperti
skizofrenia (penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses
berpikir) kronik. Sikzonoate mengandung Fluphenazine decanoate.
b. Difenhidramin 1 Ampule Difenhidramin, atau diphenhydramine adalah
obat yang umumnya digunakan untuk menghilangkan rasa gatal dan nyeri
sementara yang disebabkan oleh luka bakar, luka potong, luka gores
ringan, terbakar sinar matahari, gigitan serangga, iritasi kulit ringan, atau
ruam dari poison ivy, racun pohon ek, atau poison sumac.
2. Penatalaksaan keperawatan
a. Psikoterapeutik
b. Lingkungan terapiuetik
c. Kegiatan hidup sehari – hari ( ADL)
d. Pendidikan kesehatan
3. Terapi
a.Terapi Keluarga Berfokus pada keluarga dimana keluarga membantu
mengatasi masalahklien dengan memberikan perhatian :
1)Jangan memancing emosi klien.
2)Libatkan klien dalam kegiatan yang berhubungan dengan keluarga.
3)Berikan kesempatan klien mengemukakan pendapat.
4)Dengarkan, bantu, dan anjurkan pasien untuk mengemukakanmasalah
yang dialaminya.

I. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN DENGAN


GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
A. Pengkajian
1. Identitas Klien. Meliputi:
Nama, Jenis kelamin, umur, alamat lengkap, no. MR, dan penanggung jawab.
2. Alasan Masuk
Biasanya masalah yang di alami pasien yaitu senang menyendiri, tidak mau
banyak berbicara dengan orang lain, terlihat murung.
3. Faktor Predisposisi
a) Riwayat penyakit sekarang
b) Riwayat penyakit dahulu
c) Riwayat penyakit keluarga
d) Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga perkembangan
inisiatif terganggu.
e) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
f) Sosial
kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
4. Pemeriksaan Fisik
Tanda - tanda vital
 Rambut : Keadaan kesuburan rambut, keadaan rambut yang mudah rontok,
keadaan rambut yang kusam, keadaan tekstur.
 Kepala : Adanya botak atau alopesia, ketombe, berkutu, kebersihan.
 Mata : Periksa kebersihan mata, mata gatal atau mata merah
 Hidung : Lihat kebersihan hidung, membran mukosa
 Mulut : Lihat keadaan mukosa mulut, kelembabannya, kebersihan
 Gigi : Lihat adakah karang gigi, adakah karies, kelengkapan gigi
 Telinga : Lihat adakah kotoran, adakah lesi, adakah infeksi
 Kulit : Lihat kebersihan, adakah lesi, warna kulit, teksturnya, pertumbuhan bulu.
 Genetalia : Lihat kebersihan, keadaan kulit, keadaan lubang uretra, keadaan
skrotum, testis pada pria, cairan yang dikeluarkan
5. Psikososial
1. Genogram
2. Pola istirahat dan tidur
 Sebelum masuk RS :
 Setelah masuk RS :
3. Pola Persepsi dan Kognitif
Pendengeran dan penglihatan pasien apakah mengalami gangguan, apakah
pasien masih bisa mendengar dan melihat dengan jelas dan mampu
berkomunikasi dengan lancar.
4. Pola persepsi dan konsep diri
Apakah klien mengalami gangguan persepsi sensori ilusi dan halusinasi, baik itu
halusinasi pendengaran, penglihatan, perabaan, pengecapan, dan penghidup.
5. Pola Peran dan Hubungan
Pasien berperan sebagai ayah,ibu, atau anak
e. Pola reproduksi dan seksual
f. Pola Kooping Terhadap Strees
Dalam menghadapi masalah, bagaimana klien selalu menyelesaikannya
g. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan
6. Status Mental
a) Penampilan : Penampilan klien rapi/kusut
b) Pembicaraan : Klien berbicara dengan nada yang pelan atau
lambat, jelas atau mudah dimengerti.
c) Aktivitas motorik : bagaimana pola aktivitas klien
d) Mood dan afek
e) Interaksi selama wawancara : Selama wawancara lihat kontak mata klien
fokus atau tidak. Pasien tampak ragu dalam menjawab pertanyaan perawat atau
tidak
f) Persepsi sensorik
g) Pola Pikir
h) Tingkat kesadaran
i) Memori
j) Tingkat konsentrasi berhitung
k) Kemampuan Penilaian / Mengambil Keputusan
l) Daya Tilik Diri

B. Daftar masalah yang mungkin muncul


a. Harga diri rendah
b. Isolasi Sosial
c . Defisit Perawatan Diri : Kebersihan diri, berdandan , makan ,BAB/ BAK
C. Diagnosa Keperawatan
a. Defisit perawatan diri

D. Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi Rasional
(TUK/TUM)
Defisit TUM: Pasien Bina hubungan saling Kepercayaan dari
perawatan Pasien menunjukkan percaya dengan prinsip pasien merupakan
diri: dapat tanda-tanda dapat komunikasi, yaitu: hal yang akan
kebersihan memelihar membina hubungan 1. Sapa pasien memudahkan
diri, a atau saling percaya dengan ramah baik perawat dalam
berdandan, merawat dengan perawat, verbal maupun non melakukan
verbal
BAB/BAK kebersihan yaitu: pendekatan
2. Perkenalkan diri
sendiri 1. Ekspresi dengan sopan keperawatan atau
secara wajah 3. Tanyakan nama intervensi
mandiri bersahabat lengkap pasien dan selanjutnya
2. Pasien nama panggilan terhadap pasien
menunjukkan 4. Jelaskan tujuan
TUK 1: rasa senang
Pasien pertemuan
3. Pasien
dapat bersedia berjabat 5. Beri perhatian
membina tangan pada pemenuhan
hubungan 4. Pasien kebutuhan dasar
bersedia pasien.
saling
menyebutkan
percaya nama
TUK 2: Kriteria evaluasi: Melatih cara perawatan Pengetahuan
Pasien mampu Pasien dengan diri dengan cara: tentang pentingnya
melakukan aman melakukan 1. Menjelaskan perawatan dri dapat
kebersihan diri (kemampuan pentingnya meningkatkan
secara mandiri maksimum) kebersihan diri motivasi pasien
aktivitas perawatan 2. Menjelaskan alat-alat
diri secara mandiri untuk menjaga Menyiapkan untuk
kebersihan diri meningkatkan
3. Menjelaskan cara- kemandirian
cara melakukan
kebersihan diri Bimbingan perawat
4. Melatih pasien akan
mempraktikkan mempermudah
cara menjaga pasien melakukan
kebersihan perawatan diri
secara mandiri
TUK 3: Kriteria evaluasi: 1.Melatih pasien Bimbingan
Pasien mampu Pasien dengan berdandan, dengan perawatan akan
melakukan aman melakukan rincian: mempermudah
tindakan (kemampuan a. Untuk pasien psien melakukan
perawatan, maksimum) atau laki-laki, latihan perawatan diri
berupa berhias mempertahankan meliputi secara mandiri.
atau berdandan aktivitas perawatan - Berpakaian
secara baik diri berupa berhias - Menyikat Penguatan
dan berdandan. rambut (reinforcement)
Pasien berusaha - Bercukur dapat meningkatkan
untuk memelihara b. Untuk pasien motivasi pasien
kebersihan diri, wanita, latihan
seperti mandi pakai meliputi
sabun, dan disiram - Berpakaian
dengan air sampai - Menyisir
bersih, mengganti rambut
pakaian bersih - Berhias
sehari-hari, dan 2. Memantau
merapikan kemampuan
penampilan pasien dalam
berpakaian dan
berhias
3. Memonitor atau
mengidentifikasi
adanya
kemunduran
sensori, kgnitif,
dan psikomotor
yang
menyebabkan
pasien
mempunyai
kesulitan dalam
berpakaian dan
berhias
4. Diskusikan
dengan psien
kemungkinan
adanya
hambatan dalam
berpakaian dan
berhias
5. Menggunakan
komuniksai yang
mudah
dimengerti
pasien untuk
mengakomodasi
keterbatasan
kognitif pasien
6. Evaluasi
perasaan pasien
setelah mampu
berpakaian dan
berhias
7. Berikan
reinforcement
atau pujian atas
keberhasilan
psien berpakaian
dan berhias
TUK 4: Kriteria evaluasi: 1. Memantau Identifikasi
Pasien mampu Kebutuhan personal kemampuan pasien mengenai penyebab
melakukan hygiene psien makan pasien tidak mau
kegiatan makan terpenuhi. Pasien 2.Identifikasi adanya makan menentukan
dengan baik mampu melakukan hambatan makan intervensi perawat
kagiatan makan 3.Diskusikan dengan selanjutnya
secara mandiri dan pasien akibat
tepat sengan kurang/tidak mau Pengetahuan
mengungkapkan makan tentang pentingnya
kepuasan makan 4.Diskusikan dengan perawatandiri
pasien cara meningkatkan
mempersiapkan motivasi
makanan kepada
pasien Menambah
5.Menjelaskan cara wawasan psien
makan yang tertib tentang ersonal
6.Menjelaskan cara hygiene: makan
merapikan
peralatan makan Penguatan dapat
setelah makan meningkatkan
7.Praktik makan motivasi pasien
disesuaikan dengan
tahapan makan
yang baik
8.Evaluasi perasaan
pasien. Berikan
penguatan
(reinforcement)
terhadap kemajuan
pasien
TUK 5: Kriteria evaluasi: 1. mengkaji budaya Mengetahui
Mampu Pasien dapat pasien ketika kebiasaan pasien
melakukan melaksanakan mempromosikan dalam toleting
BAB/BAK perawatan diri aktivitas perawatan dapat membantu
secara mandiri secara mandiri diri perawat melakukan
dalam hal 2. berikan intervensi
BAB/BAK seperti pengetahuan tentang selanjutnya
Mampu duduk dan personal hygiene
turun dari toilet dalam kaitannya Hambatan
Mampu dengan toileting mobilisasi
membersihkan diri 3. menjelaskan emnyebabkan
setelah eliminasi tempat BAB/BAK pasien tidak mampu
secara yang sesuai melakukan
mandiri/dibantu 4. menjelaskan cara perawatan diri
membersihkan diri secara mandiri
setelah BAB/BAK
Mengetahui
pentingnya personal
hygiene bagi pasien

TUK 6: Kriteria evaluasi: 1. Diskusikan dengan Memberikan


Keluarga mampu Keluarga dapat keluarga tentang kesemapatan
merawat anggota mengetahui deficit fasilitas kebersihan kesempatan
keluarganya perawatan diri diri yang dibutuhkan kepada
yang mengalami pasien dan cara oleh pasien untuk keluarga untuk
masalah kurang memberikan menjaga perawatan membantu
perawatan diri dukungan pada diri pasien pasien dan
psien dalam 2. Anjurkan keluarga memberikan
melakukan untuk terlibat dalam motivasi
perawatan diri. merawat diri pasien
dan membantu Keluarga
mengingatkan psien sebagai system
dalam merawat diri pendukung
(sesuai dnegan yang berperan
disepakati) penting dalam
3. Anjurkan keluarga membantu
untuk memberikan pasien
pujian atas
keberhasilan psien
dalam merawat diri

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Nama :NY. S (L/P) TanggalDirawat :-
Umur : 41 Tahun TanggalPengkajian : 19 Oktober 2020
Alamat : Kalmpok, Jl. Tidore RT 3 RW 4
KOTA BLITAR
Pendidikan : -
Agama : Islam RuangRawat :-
Status : ibu rumah tangga
Pekerjaan : ………………………
JenisKel. :Perempuan
No RM : ………………………

ALASAN MASUK
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG dan FAKTOR PRESIPITASI


Ketika klien umur 25 tahun keluarga TN.b dan NY. S ini sangat kaya mereka
mempunyai tanah dan sawah karena mereka sama- sama anak tunggal. Nmaun kedua
orang tua nya meninggal sehingga suami dari NY. S ini berambisi untuk lebih kaya
raya dengan cara berjudi setiap hari. Ny. S idak bisa melarang suaminya dia setiap
hari menangis dan menyendiri di kamar. Suami ibu Ny.S sangat keras dan suka
marah- marah jika diingat kan oleh Ny.S . pikiran Ny. S sangat tertekan dan hanaya
bisa melamun setiap hari sehingga mengalami depresi berat menyebabkan stress.
Anak dari Ny. S meninggal dunia karena kekurangan giizi ini membuat Ny. S
semakin depresi sehingga tidak mau mandi sampai berhari- hari makan juga jarang.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernahmengalamigangguanjiwa di masalalu ?
 Ya
√ Tidak
JikaYa,Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Pengobatansebelumnya
 Berhasil
√ Kurangberhasil
 Tidakberhasil
Jelaskan:
Karena keluarga Ny. S tidak peduli dan tidak ingin di rawat dan diobati di Rumah sakit .
3. Riwayat Trauma
Trauma Usia Pelaku Korban Saksi
1. Aniayafisik …35thn………suami ibu,anak… anak
2. Aniayaseksual ………… ………… ………… …………
3. Penolakan ………… ………… ………… …………
4. Kekerasan dalam keluarga 28thn suami ibu -
5. Tindakan kriminal ………… ………… ………… …………
Jelaskan:
Ny. S sering sekali dimarahi dan selalu main fisik oleh suaminya karena suaminya tidak suka
dinasehati sehingga selalu marah.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perubahanpertumbuhandanperkembangan √Resiko tinggi kekerasan
 Berdukaantisipasi  Ketidakefektifan penatalaksanaan
 Berdukadisfungsional regiment terapeutik
 Respon paska trauma  Lain-lain, jelaskan ..................
 Sindroma trauma perkosaan

4. Pengalamanmasalalu yang tidakmenyenangkan


Ny.S sangat sedih karena anak pertamanya harus meninggal dunia karena kekurangan gizi
sampai saat ini Ny.S merasa bersalah kepada ankanya tidak bisa menjaga dengan baik.
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perubahanpertumbuhandanperkembangan  Respon paska trauma
 Berduka antisipasi  Sindroma trauma perkosaan
√ Berduka disfungsional  Lain-lain, jelaskan ..................

 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


1. Anggotakeluarga yang gangguanjiwa ?
 Ada
√ Tidak
Kalauada :
Hubungankeluarga : ………………………………………………………………
Gejala : ……………………………………………………………...
Riwayatpengobatan : ……………………………………………………………...

Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Koping keluarga tidak efektif :
ketidakmampuan
 Koping keluarga tidak efektif : kompromi
 Resiko tinggi kekerasan
 Lain-lain, jelaskan ..................

IV. PEMERIKSAAAN FISIK


Tanggal : 19 Oktober 2020
1. Keadaanumum :
Klien kooperatif namun sedikit terbata – bata saat mengucapkan, keadaan klien seperti tidak
terurus tidak pernah mau mandi, badan kotor, kuku panjang hitam, rambut sangat kotor.
badan sangat kurus .
2. Tanda vital:
TD: 120 / 60 mm/Hg
N: 80 x / menit x/m
S : 36,5 ˚C
P :22.x/m
3. Ukur: BB 42 .kg TB 157 cm
√ Turun
 Naik

4. Keluhanfisik:
√ Tidak
 Ya,
Jelaskan:
Jarang mau makan badan terlihat sangat kurus
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Risikotinggiperubahansuhutubuh  PerubahanNutrisi:
 Defisit Volume Cairan LebihdarikebutuhanTubuh
 Kelebihan Volume Cairan  KerusakanMenelan
 ResikoTinggiterhdapInfeksi  PerubahanEliminasifaeses
 RisikoTinggiterhadapTransmisiInfeksi  PerubahanEliminasi urine
√ PerubahanNutrisi: KurangdarikebutuhanTubuh  Kerusakanintegritaskulit
 Lain-lain, jelaskan...........

V. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


1. Genogram:

KeteranganGambar :

: Perempuan

: Laki-laki

: Klien

: Meninggal
: Garis perkawinan

: Garis keturunan

Jelaskan:

Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Kopingkeluargatidakefektif : ketidakmampuan  Lain-lain, jelaskan...........
 Kopingkeluargatidakefektif : kompromi
 Kopingkeluarga : potensialuntukpertumbuhan

KeteranganGambar :

Kiri (SAAT MASIH SEHAT ) kanan ( SAAT SAKIT)

Jelaskan:

Ny. S seperti tidak terawat lebih suka menyendiri di kamar dan tidak mau kleuar rumah dan
jarang untuk mandi membersihkan dirinya baju yang ia kenakan sampai kotor sekali.
Keluarganya tidak peduli dengan dirinya.

Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√Kopingkeluargatidakefektif : ketidakmampuan  Lain-lain, jelaskan...........
 Kopingkeluargatidakefektif : kompromi
 Kopingkeluarga : potensialuntukpertumbuhan
1. KonsepDiri
a. Citra tubuh :
Pasien tidak peduli dengan citra tubuh nya , tidak ingin mandi, dan berdandan . kulit
pasien gatal – gatal

b. Identitas : Pasien adalah seorang istri , pasien bernama “ S” umurnya 41 tahun


pendidikan terakhirnya yaitu SD mempunyai anak yang sudah meninggal dunia.
c. Peran : dirumah pasien termasuk pendiam, tidak mau keluar rumah dan tidak mau
mandi menyapu rumah jarang di lakukan
d. Ideal diri : pasien ingin belajar masak dan membersihkan rumah dengan menyibukkan
diri dengan aktivitas sehari – hari dan ingin belajar bercakap –cakap dengan orang lain
e. Hargadiri : pasien takut jika bertemu orang lain selalu menghindari orang lain merasa
dirinya akan di lukai orang lain .
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Pengabaian unilateral  Harga diri rendah kronis
 Gangguan citra tubuh √ Harga diri rendah situasional
 Gangguan identitas pribadi
 Lain-lain, jelaskan..........

2. Hubungansosial
a. Orang yang berarti/terdekat:
Suami
b. Peransertadalamkegiatankelompok/masyarakat:
Klien tidak aktof dalam mengikuti keagamaan, kurang mengikuti kegiatan masyarakat
c. Hambatandalamberhubungandengan orang lain:
Klien tidak mau berinteraksi dengan orang luar dan suka menyendiri di pojok kamar

Masalah / DiagnosaKeperawatan :

 Kerusakan komunikasi √Isolasi sosial


 Kerusakan komunikasi verbal  Lain-lain, jelaskan..........
 Kerusakan interaksi sosial

3. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan
Sangat kurang untuk masalah spiritual jarang sholat dan berpuasa

b. Kegiatanibadah
Tidak pernah sholat 5 waktu
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Distress spiritual
 Lain-lain, jelaskan..........

VI. STATUS MENTAL


 Penampilan
√ Tidak rapi
√ Penggunaan pakaiantidaksesuai
√ Cara berpakaiantidaksepertibiasanya
Jelaskan:
Pakaian Ny. S terlihat snagat compang camping sering tidak ganti baju sampai baju terlihat
kotor sekali dan tidak pernag berdandan .
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Sindroma defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
√ Defisit perawatan diri (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan..........

 Pembicaraan
 Cepat
 Keras
√ Gagap
 Apatis
√ Lambat
 Membisu
√ Tidak mampu memulai pembicaraan
 Lain-lain………..
Jelaskan:
Ny. S sering sekali melamun sehingga dia tidak pernah berbicara jika berkomunikasi dengan
orang lain selalu menunduk dengan suara yang pelan dan terbata- bata
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
√ Kerusakan komunikasi
 Kerusakan komunikasi verbal
 Lain-lain, jelaskan..........

 Aktifitasmotorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
√ Sub stupor katatonik
 Fleksibilitasserea
Jelaskan:
Reaksi terhadap lingkungan sangat kurang
Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas √ Grimace
√ Gagap  Otomatisma
 Stereotipi √ Negativisme
 Gaduh Gelisah Katatonik  Reaksikonversi
 Mannarism  Tremor
 Katapleksi √ Verbigerasi
 Tik  Berjalan kaku/rigid
 Ekhopraxia  Kompulsif :sebutkan …………
√ Command automatism
Jelaskan:
pasien jarang ngomong, sering berparsangka negative dengan orang lain takut di celakai
orang lain ,
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Risiko tinggi cidera  Defisit aktivitas deversional / hiburan
 Kerusakan mobilitas fisik  Intoleransi aktivitas
 Perilaku kekerasan √ Resiko tinggi kekerasan
 Lain-lain, jelaskan..........

 Afek dan Emosi


a. Afek
 Adekuat
√ Tumpul

 Dangkal/datar
 Inadekuat
√ Labil
 Ambivalensi
Jelaskan:
Memiliki emosi yang datar , acuh dan tidak peduli
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Risiko tinggi cidera  Kerusakan interaksi sosial
 Kerusakan komunikasi √ Isolasi sosial
 Kerusakan komunikasi verbal
 Lain-lain, jelaskan..........

b. Emosi
√ MerasaKesepian
 Apatis
 Marah
 Anhedonia
 Eforia
√ Depresi/sedih
 Cemas (Ringan, Sedang,BeratdanPanik)
Jelaskan:
Merasa kesepian saat di Tanya selalu menunduk mimik wajah terlihat sangat sedih
Masalah / DiagnosaKeperawatan
 Risiko tinggi cidera  Risiko diri membahayakan diri
√ Ansietas, ringan (jelaskan : ringan/sedang/berat)  Risiko diri penganiaayan diri
 Ketakutan  Risiko tinggi mutilasi diri
 Isolasi sosial  Lain-lain, jelaskan..........
 Ketidakberdayaan

 Interaksiselamawawancara
 Bermusuhan
√ Tidak kooperatif
 Mudahtersinggung
√ Kontakmatakurang
 Defensif
 Curiga
Jelaskan:
Saat di ajak wawancara kontak mata kurang dan Ny.S sering sekali melamun saat diajak
bicara terkadang nyambung namun lama untuk menjawabnya.
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Kerusakan komunikasi  Risiko tinggi kekerasan
 Kerusakan interaksi sosial  Risiko tinggi penganiayaaan diri
√ Isolasi sosial  Risiko tinggi mutilasi diri
 Risiko membahayakan diri  Lain-lain, jelaskan..........

 Persepsi – Sensorik
Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman

Ilusi
√ Ada
 Tidakada

Depersonalisasi
 Ada
√ Tidakada

Derealisasi
 Ada
√ Tidakada

Jelaskan:
Ny.S sering sekali menyendiri di kamar kadang sampai berbicara sendiri
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√ Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran (pendengaran, penglihatan,
perabaan , pengecapan, penciuman)
 Lain-lain, jelaskan..........

 Proses Pikir
a. ArusPikir dan bentuk pikir:
 Koheren
 Inkoheren
√ Sirkumstansial
 Neologisme
 Tangensial
 Logorea
√ Kehilangan asosiasi
√ Bicara lambat
 Flight of idea
 Bicaracepat
 Irrelevansi
 Main kata-kata
 Blocking
√ PengulanganPembicaraan/perseverasi
 Afasia
 Asosiasi bunyi
Jelaskan:
NY.S saat diajak bicara sangat lambat ,dan selalu mengulang pembicaraan
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
√ Perubahan proses pikir : (jelaskan)

 Lain-lain, jelaskan..........

b. Isi Pikir
 Obsesif
 Ekstasi
 Fantasi
 Alienasi
 PikiranBunuhDiri
 Preokupasi
√ PikiranIsolasisosial
 Ide yang terkait
√ PikiranRendahdiri
 Pesimisme
 Pikiranmagis
√ Pikirancuriga
 Fobia,sebutkan…………..

 Waham:
 Agama
 Somatik/hipokondria
 Kebesaran
 Kejar / curiga
 Nihilistik
 Dosa
 Sisippikir
 Siar piker
 Kontrolpikir

Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Perubahan proses pikir : ........................... (jelaskan)
 Lain-lain, jelaskan..........

 Kesadaran
 Menurun:
√ Compos mentis
 Sopor
 Apatis/sedasi
 Subkoma
 Somnolensia
 Koma
 Meninggi
 Hipnosa
 Disosiasi: ……………….
 Gangguanperhatian

Jelaskan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Risiko tinggi cidera  Lain-lain, jelaskan ..........................
 Perubahan proses pikir, .....(jelaskan)

 Orientasi
 Waktu
 Tempat
 Orang
Jelaskan:
NY.S sadar akan waktu , tempat dan orang yang ada di sekitarnya. Terkadang lupa dengan
orang lain. Namun kalau suami selalu hafal .
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Risiko tinggi cidera  Lain-lain, jelaskan ..........................
 Perubahan proses pikir, .....(jelaskan)

 Memori
√ Gangguandayaingatjangkapanjang ( > 1 bulan)
√ Gangguandayaingatjangkapendek ( 1 hari – 1 bulan)
√ Gangguandayaingatsaatini ( < 24 jam)
 Amnesia
 Paramnesia:
 Konfabulasi
 Dejavu
 Jamaisvu
 Fause reconnaissance
 hiperamnesia

Jelaskan:
Sering sekali lupa dengan kejadian atau aktivitas yang sudah di lakukan
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√ Perubahan proses pikir :memori (jelaskan)
 Lain-lain, jelaskan.....................

 Tingkat konsentrasidanberhitung
√ Mudahberalih
√ Tidakmampu berkonsentrasi
√ Tidakmampu berhitungsederhana
Jelaskan:
Susah jika diajak bicara selalu telat untuk menjawabnya tidak mmapu berhitung , kurang
konsentrasi
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√ perubahan proses pikir berhitung . (jelaskan)

 Isolasi sosial
 Lain-lain, jelaskan ..........................
 Kemampuan penilaian
√ Gangguan ringan
 Gangguanbermakna
Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan proses pikir :............... (jelaskan)

 Dayatilikdiri
√ Mengingkaripenyakit yang diderita
 Menyalahkanhal-haldiluardirinya
Jelaskan:
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√ Perubahan proses pikir :............... (jelaskan)

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
√ Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan:
Terkadang NY.S lupa untuk makan jadi harus sellalu di ingatkan jika waktunya makan
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√ Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
 Perubahan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh
 Perubahan nutrisi : potensial lebih dari kebutuhan tubuh
 Lain-lain, jelaskan ..........................

2. BAB/BAK
√ Bantuan minimal
 Bantuan total
Jelaskan:
BAB/ BAK tidak ada kendala namun saat BAK tidak mau di kamar mandi sehingga harus
di ingatkan kalau BAB mau di kamar mandi.Habis BAB / BAK tidak mau cuci tangan
terlebih dahulu .
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan eliminasi fases
 Perubahan eliminasi urin
√ Defisit perawatan diri : toileting .(makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan ..........................

3. Mandi
 Bantuan minimal
√ Bantuan total
Jelaskan
NY. S jarang sekali mau mandi harus selalu di bantu saat mandi karena tidak bisa
keramas dan memakai sabun sering sekali tidak mandi berhari – hari .
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√ Defisit perawatan diri : mandi (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan ..........................

4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan
NY.S tidak suka berdandan sama sekali baju yang di kenakan selalu yang sobek – sobek jarang
ingin ganti baju tidak pernah mau di sisir rambutnya .
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√ Defisit perawatan diri : berhias (makan, mandi, berhias, toiletting, instrumentasi)
 Lain-lain, jelaskan ..........................

5. Istirahatdantidur
 Tidur Siang, Lama : 12.00 s/d 14.00
 TidurMalam, Lama : 21.00 s/d 03.00
 Aktifitassebelum/sesudahtidur : hanya melamun duduk saja ,

Jelaskan:
NY.S kadang tidak bisa tidur karena memikirkan anknya yang meninggal dunia
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
√ Gangguan pola tidur
 Lain-lain, jelaskan ..........................

6. Penggunaanobat
√ Bantuan Minimal
 Bantuan total
Jelaskan
Tidk mau minum obat sehingga harus selalu di ingatkan akhirnya NY.S rutin sebulan sekali unutk
suntik dari Puskesmas Sananwetan .
Masalah / DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan pemeliharaan kesehatan
 Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
√ Ketidakpatuhan
 Lain-lain, jelaskan ..........................

7. Pemeliharaankesehatan
Ya Tidak
PerawatanLanjutan √
Sistem pendukung Ya Tidak
Keluarga √
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Lain-lain, jelaskan ..........................

8. Aktifitasdalamrumah
Ya Tidak
Mempersiapkanmakanan √
Menjagakerapihanrumah √
MencuciPakaian √
Pengaturankeuangan √

9. Aktifitas di luarrumah
Ya Tidak
Belanja √
Transportasi √
Lain-lain

Jelaskan :
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
NY.S jarang mau keluar rumah untuk berbelanja, tidk mencuci baju jadi yang mencuci
baju suaminya ,tidak pernah menyapu rumah .
 Perubahan pemeliharaan kesehatan
√ Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
 Lain-lain, jelaskan ..........................

MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
 Bicara dengan orang lain  Minumalkhohol
 Mampu menyelesaikan masalah √ Reaksilambat/berlebihan
 Teknikrelaksasi  Bekerjaberlebihan
 Aktifitaskonstruktif √ Menghindar
 Olah raga  Mencideraidiri
 Lain-lain…………….  Lain-lain…………..
Jelaskan :
Reaksi lambat dan selalu menghindar jika di ajak berbicara orang kadang curiga dan ketakutan
sering seklai menunduk.
....Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Kegiatan penyesuaian
√ Koping individu tidak efektif
 Koping individu tidak efektif (koping defensif)
 Koping individu tidak efektif (menyangkal)
 Lain-lain, jelaskan ..........................

MASALAH PSIKOSOSIALDAN LINGKUNGAN


 Masalahdengandukungankelompok, spesifiknya tidak suka keluar rumah ataupun ikut
organisasi
 Masalahberhubungandenganlingkungan, spesifiknya tidak mau keluar rumah selalu
menghindar dari lingkungan sekitar
 Masalahdenganpendidikan, spesifiknya sama sekali tidak memperhatikan pendidikan karena
NY.S hanya berpendidikan sampai SD
 Masalahdenganpekerjaan, spesifiknya tidak bekerja hanya dirumah sajaa
 Masalahdenganperumahan, spesifiknya sering seklai bertengkar dengan suami namun NY.S
hanya bisa menangis rumah jarang dibersihkan
 Masalahdenganekonomi, spesifiknya keluarganya sangat memprihatinkan suami bekerja
menajadi pengemis keadaan ekonomi sangat kurang, makan kadang di beri oleh tetangga
sekitar
 Masalahdenganpelayanankesehatan, spesifiknya tidak pernah mau ke rumah sakit suaminya
melarang , tidak peduli dengan kondisi NY.S
 Masalahlainnya, spesifiknya sellau minder saat diajak bicara tidak ingin orang lain
mengusiknya saat sendiri
Masalah/ DiagnosaKeperawatan :
 Perubahan pemeliharan kesehatan  Enuresis maturasi
 Perubahan pada eliminasi urine  Ketidakberdayaan
 Gangguan konsep diri (Gangguan citra tubuh)  Keputusasaan
 Gangguan konsep diri (Gangguan identitas pribadi)  Perubahan kinerja peran
 Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri)  Sindrom stres relokasi
 Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri rendah kronis)  Lain-lain, jelaskan......
√ Gangguan konsep diri (Gangguan harga diri rendah
situasional
 Perilaku mencari bantuan kesehatan

VIII. PENGETAHUAN KURANGTENTANG


Apakahklienmempunyaimasalah yang berkaitandenganpengetahuan yang
kurangtentangsuatuhal?
√ Penyakit/gangguanjiwa
√ Sistempendukung
 Faktorpresipitasi
√ Mekanismekoping
√ Penyakitfisik
√ Obat-obatan
 Lain-lain, jelaskan
Jelaskan:
Kurangnya pengetahuan suami tentang penyakit/ gangguan jiwa yang d derita istrinya tidak tau
cara merawat dengan baik orang dengan gannguan jiwa .
Masalah / DiagnosaKeperawatan:
 Perilaku mencari bantuan kesehatan
 Ketidakefektifan penatalaksanaan regiment terapeutik
√ Kurang pengetahuan (tentang penyakit / gannguan jiwa,

IX. ASPEK MEDIS


Diagnosis medik : Defisit Perawatan Diri : Kebersihan diri, berdandan , makan, BAB /BAK

Terapimedik : Medis
c. Sikzonoate 1 Ampule, Sikzonoate adalah obat yang digunakan untuk
penatalaksanaan jangka panjang untuk gangguan psikotik seperti skizofrenia
(penyakit mental kronis yang menyebabkan gangguan proses berpikir) kronik.
Sikzonoate mengandung Fluphenazine decanoate.
d. Difenhidramin 1 Ampule Difenhidramin, atau diphenhydramine adalah obat
yang umumnya digunakan untuk menghilangkan rasa gatal dan nyeri sementara
yang disebabkan oleh luka bakar, luka potong, luka gores ringan, terbakar sinar
matahari, gigitan serangga, iritasi kulit ringan, atau ruam dari poison ivy, racun
pohon ek, atau poison sumac.

ANALISA DATA

MASALAH / DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS:Klien mengatakan malas dan takut mau Isolasi sosial
bergaul dengan orang lain, lebih enak sendiri
 Klien mengatakan hanya memiliki suami
namun sering dimarahi

DO:- Klien tampak sendiri di ojok kamar


 Saat interaksi kontak mata kurang
 Klien terlihat duduk merangkul kaki
 Klien terlihat bingung
 Klien sering diam melamun
 Afek sesuai
2. DS:klien mengatakan tidak ada hal yang disukai Harga diri rendah
dari dirinya
 Klien mengatakan dirinya biasa saja
dalam keluarga

DO: - saat interaksi kontak mata kurang


 Sering menunduk
 Ekspresi wajah sedih

3. DS:- klien mengatakan selalu di marahi dan Infektif koping keluarga
dikasari oleh suami namun dia tidak bisa berbuat
apa – apa
 Klien mengatakan jika lagi ada masalah
tidak bercerita hanya di pikirkan sendiri
dan di pendam tidak dapat mencari solusi
.
DO:- klien terlihat tertunduk saat menyampaikan
masalahnya ( perasaannya)

4. DS:- klien mengatakan sudah mandi tadi pagi jam Defisit perawatan diri
05.00WIB, saat mandi jarang ganti baju dan kuku
jarang di gosok .
 Klien mengatakan kalau badan terutama
npergelangan kedua tangan , kkai, siku
gatal – gatal dan tidak memakai sandal .

DO:- klien tampak berbaju dan celana yang sobek


– sobek dan kotor
 Terlihat sela- sela jari kedua tangan dan
kaki bintik- bintik merah da nada luka
sedikit.
 Rambut berminyak , bau asam ( keringat)
da nada sedikit ketombe pada kulit
kepala klien
 Klien tidak menggunakan sandal
 Nafas klien agak bau karena jarang gosok
gigi , gosok gigi hanya seklai wktu pagi
hari itupun jika ingat.
 Kuku klien terlihat panjang dan hitam –
hitam
 Telinga luar / daun telinga klien agak
kotor

5 DS:

DO:

X. DAFTAR MASALAH / DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko tinggi kekerasan
2. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
3. Koping keluarga tidak efektif/ ketidakmampuan
4. Isolasi sosial
5. Deficit perawatan diri ( makan, mandi, berhias, toileting )
6. Ansietas ringan
7. Gangguan pola tidur
8. Harga diri rendah situasional
9. Kurang pengetahuan (tentang penyakit / gannguan jiwa

XI. POHON MASALAH


Effect Gangguan pemeliharaan
Kesehatan (BAB/BAK,
mandi, makan, minum)

Core problem Defisit perawatan diri

Causa Intoleransi Aktivitas

Isolasi sosial : menarik diri

Gambar 2: Pohon Masalah Defisit Perawatan Diri


(Sumber : Keliat, 2006)

XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Harga diri rendah


 Isolasi Sosial
 Defisit Perawatan Diri : Kebersihan diri, berdandan , makan ,BAB/ BAK

Blitar, 19 Oktober 2020


Perawat yang mengkaji

NANA WIDYA AGUSTINA


____________________________
NIM : P17230183051

STRATEGI PELAKSANAAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
SP1 KEBERSIHAN DIRI
1.        Proses Keperawatan
a.         Kondisi pasien
Seorang klien NY. S mengalami defisit perawatan diri. Klien terlihat kotor, rambut kotor dan
kusam, gigi kotor, kulit berdaki, bau, kuku panjang dan kotor, BAB/BAK disembarangan
tempat.
b.        Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri, ketidakmampuan dalam kebersihan diri
c.         Tujuan khusus
1)     Membina hubungan saling percaya
2)     Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
3)     Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
4)     Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
5)     Menganjurkan pasien Memasukkan kedalam jadwal harian
d.        Tindakan keperawatan
1)     Bina hubungan saling percaya
2)     Jelaskan pentingnya kebersihan diri
3)     Jelaskan cara menjaga kebersihan diri
4)     Bantu pasien mempraktekkan cara mejaga kebersihan diri
5)     Anjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

2.        Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a.         Orientasi 
1)       Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Nana Widya. saya biasanya dipanggil Nana Nama
ibu siapa? Biasanya dipanggil siapa ?  Saya mahasiswa Poltekkes Malang yang akan
merawat ibu hari ini dari jam 7 sampai jam 11 siang. Dari tadi saya lihat ibu menggaruk –
garuk badannya, apakah gatal buk ?
2)       Evaluasi / validasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini ? bapak atau ibu apakah sudah mandi ?
Sudah berganti baju ?
3)       Kontrak
Topik   : Ibu saya ingin berbincang – bincang 
               Tentang Pentingnya Kebersihan 
Waktu : Ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? berapa lama ? bagaimana jika jam
09.30- 09.45 ?
Tempat : Ibu dimana kita akan berbincang – bincang? Bagaimana kalau diruang tamu ?
b.        Kerja
ibu mengapa anda garuk – garuk badan ? Apakah ibu sudah mandi ? Apa alasan ibu tidak
merawat diri ? Kalau kita tidak  teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut ibu
yang bisa muncul ? Ya betul, selain Bau badan , masalah yang dapat timbul yaitu kudis, panu,
kutu , gatal – gatal, dan lain – lain ya bu .
Menurut ibu kita mandi harus bagaimana ? sebelum mandi apa yang perlu kita siapkan ?
benar sekali, ibu perlu menyiapkan handuk, sikat gigi dan pasta gigi, sabun, shampoo, dan
sisir. Bagaimana kalau sekarang kita kekamar mandi , saya akan membimbing ibu
melakukannya. Sekarang,buka pakaian dan siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu
ambil shampoo gosokan pada kepala ibu sampai berbusa, lalu bilas sampai bersih. Bagus
sekali! Selanjutnya ambil sabun, gosokan diseluruh tubuh secara merata, lalu disiram dengan
air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakai pasta gigi, giginya disikat mulai dari atas
sampai bawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu kumur
– kumur sampai bersih. Terakhir, siram lagi seluruh badan ibu sampai bersih lalu keringkan
dengan handuk. ibu bagus sekali melakukannya.

c.         Terminasi
1)       Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah belajar cara menjaga kebersihan diri (mandi) yang benar.
2)       Evaluasi Obyektif
Coba ibu sebutkan lagi apa saja cara – cara mandi yang baik yang sudah ibu lakukan.
 3) Kontrak
-       Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang cara makan
yang baik.
-       Tempat
ibu mau berbincang – bincang dimana? Bagaimana kalau diruang makan ?
-       Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali besok jam 08.00 – 08.15 ?, apakah ibu
setuju ?
4) Rencana tindak lanjut
Saya harap ibu melakukan cara menjaga kebersihan diri dan jangan lupa memasukkan dalam
jadwal kegiatan harian .

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) SP2 MAKAN


1.        Proses Keperawatan
a.         Kondisi pasien:
Klien mengatakan malas makan sendiri dn tidak mampu untuk makan sendiri.
Ketidakmampuan makan secara mandiri ditandai dengan ketidakmampuan mengambil
makanan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
b.        Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri makan
c.         Tujuan khusus
1)       Klien dapat membina hubungan saling percaya
2)       Klien dapat mengetahui cara dan alat makan yang benar.
3)       Klien dapat melakuakan kegiatan makan
4)       Klien dapat memasukkan kegiatan makan dalam jadwal kegiatan harian.
d.        Tindakan keperawatan
1)       Bina hubungan saling percaya
2)       Jelaskan cara dan alat makan yang benar.
3)       Latih kegiatan makan
4)       Anjurkan pasien memasukkan kegiatan makan dalam jadwal kegiatan harian.
2.        Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a.         Orientasi 
1)       Salam Terapeutik
Selamat siang ibu , tampak rapi hari ini. Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan
yang baik. Kita latihan langsung di ruang makan ya!Mari.....kita makan bu .
2)       Evaluasi
a)      Bagaimana ibu sudah mandi hari ini ?
b)      Alat apa saja yang dibutuhkan ketika mau mandi ?
3) Kontrak
Topik : ibu saya ingin berbincang – bincang tentang cara dan alat makan yang benar. 
Waktu : ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? Dan berapa lama ? Bagaimana jika
jam 08.00 – 08-15. Tempat :dimana kita berbincang – bincang ? Bagaimana kalau kita
berbincang diruang makan ?

b. Kerja
“Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana Ibu makan?”
“Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktikkan!”
“ Bagus, setelah itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu.
Silakan Ibu yang pimpin! Bagus.”
“Mari kita makan! Saat makan kita harus menyuap makanan satu persatu dengan pelan-pelan.
Ya, ayo......sayurnya dimakan ya. Setelah makan kita bereskan piring dan gelas yang kotor.
Ya betul ......dan kita akhiri dengan cuci tangan.”
“Ya bagus ! ini ada obat yang sudah saya siapkan ibu minum yaa .’’
c. Terminasi
1)       Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang – bincang dengan saya dan setelah kita makan
bersama.
2)       Evaluasi Obyektif
Coba ibu sebutkan kembali apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan. 
3) Kontrak
-       Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang cara toileting
yang baik.
-       Tempat
Besok kita akan berbincang – bincang dimana ? Bagaimana kalau diruang tamu ?
-       Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali besok jam 08.00 – 08.15 ? Apakah ibu
setuju ?
5) Rencana tindak lanjut
Saya harap ibu melakukan makan secara mandiri dan jangan lupa masukkan dalam jadwal
kegiatan harian
(Kelliat, 2007:173).

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) SP3 TOILETING

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi pasien
Klien mengatakan jarang membersihkan alat kelaminnya setelah BAK atau BAB.
Ketidakmampuan BAB atau BAK secara mandiri ditandai BAB atau BAK tidak pada
tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB atau BAK .
b. Diagnosa keperawatan
Defisit Perawatan Diri Toileting
c. Tujuan khusus
1) Klien dapat membina hubungan salingan percaya
2) Klien dapat melakukan BAB dan BAK yang baik
3) Klien dapat menjelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
4) Klien dapat menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAK dan BAB
d. Tindakan keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
2) Latihan cara BAB dan BAK dengan baik
3) Jelaskan tempat BAB dan BAK yang sesuai
4) Jelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
2. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu, bagaimana perasaan hari ini ? baik. Sudah dijalankan jadwal
kegiatannya ?. . kita akan membicarakan tentang cara BAB dan BAK yang baik ya. Kira –
kira 30 menit yah ..? dimana kita duduk ?
2) Evaluasi
a) Bagaimana ibu makannya sudah habis 1 porsi ?
b) Ibu ketika makan apa saja yang harus dilakukan ?
3) Kontrak
Topik : ibu saya ingin berbincang – bincang tentangmelakukan BAB dan BAK secar mandiri
Waktu : ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? Dan berapa ? Dan berapa lama ?
Bagaiman jika jam 08.00 – 08.00?
Tempat : Dimana kita akan berbincang – bincang ? bagaimana jika kita berbincang – bincang
di taman ?
b. Kerja
Cara membilas yang bersih setelah ibu buang air besar yaitu dengan menyiram air kea rah
depan ke belakang. Jangan terbalik yah.. cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya
kotoran/tinja yang ada di bokong ke bagian kemaluan kita. Setelah ibu selesai cebok, jangan
lupa tinja atau air kecingyang ada di WC di bersihkan. Caranya siram tinja atau air kencing
tersebut dengan air secukupnya sampai air kencing atau tinja tidak tersisa di WC. Lalu cuci
dengan menggunakan sabun.
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
Bagaiman perasaan ibu setelah berbincang – bincang lagi tentang Buang air besar atau kecil
yang baik.
2) Evaluasi Obyektif
Coba ibu jelaskan ulang tentang cara BAB/BAK yang baik.
3) Kontrak
- Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang cara
berhias/berdandan.
- Tempat
Besok kita akan berbincang – bincang dimana ? Bagaimana kalau di ruang tamu ?
- Waktu
Besok jam berapa ibu ? Berapa lama ? Bagaimana kalau jam 08.00 – 08.15 seperti biasa.
6) Rencana tindak lanjut
Saya harap ibu melakukan toileting yang baik dan jangan lupa masukkan dalam jadwal
kegiatan harian(Aprilianti, dkk, 20145-7).

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) SP4


BERDANDAN/BERHIAS

1. Proses Keperawatan
a. Kondisi pasien
Klien mengatakan dirinya malas berdandan. Ketidakmampuan berpakaian atau berhias
ditandai dengan rambut acak – acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai,
tidak berdandan (wanita).
b. Diagnosa keperawatan
Defisit perawatan diri Berhias/berdandan
c. Tujuan khusus
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Klien dapat menjelaskan pentingnya berhias/berdandan
3) Latihan cara berhias/ berdandan
4) Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
d. Tindakan keperawatan
1) Bina hubungan saling percaya
2) Jelaskan pentingnya berhias/berdandan
3) Latihan cara berhias/ berdandan
4) Masukkan dalam jadwal kegiatan harian
2. Strategi Komunikasi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
a. Orientasi
1) Salam Terapeutik
Selamat pagi ibu, bagaimana perasaan hari ini ? Baik. Sudah dijalankan jadwal
kegiatannya ?., Hari ini kita akan latihan berhias/berdandan, mau dimana latihannya?
Bagaimana kalau diruang tamu ? bagaimana kalau kita melakukannya selama 30 menit?

2) Evaluasi
a) Bagaimana ibu hari ini sudah BAB/BAK ?
b) ibu ketika BAB/BAK apa saja yang harus dilakukan.?
3) Kontrak
Topik : ibu saya ingin berbincang – bincang tentang melakukan berhias/berdandan.
Waktu : ibu kita akan berbincang – bincang jam berapa ? Dan berapa lama ? Bagaimana jika
jam 08.00 – 08.15 ?
Tempat : Dimana kita akan berbincang – bincang ? Bagaimana kalau kita berbincang –
bincang di ruangan?
b. Kerja
“apa yang ibu lakukan setelah selesai mandi? Apa ibu sudah ganti baju?”
“untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2
kali sehari. Sekarang coba ibu ganti baju. Ya, bagus seperti itu.”
“apakah ibu menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir? Coba kita praktikkan, lihat ke
cermin, bagus sekali bu. Selanjutnya ibu bisa bedakan ya bu dikit saja agar terlihat lebih
cantik lagi tidak lupa pakai lipstick ya bu agar ibu terlihat segar tidak pucat.saya akan
membantu ibu melakukannya . wah benar ibu sangat cantik seklai setelah berdandan ibu bisa
melakukannya sehabis mandi ya bu. Hebat ibu sudah bisa mengerti apa yang saya ajarkan .
c. Terminasi
1) Evaluasi Subyektif
Bagaimana perasaan bapak setelah berhias/berdandan?
2) Evaluasi Obyektif
Coba Ibu, sebutkan cara berhias diri yang baik sekali lagi
3) Kontrak
- Topik
Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi dan berbincang – bincang lagi tentang kondisi ibu
yang lain.
- Tempat
Besok kita akan berbincang – bincang dimana ? bagaimana kalau di taman ?
- Waktu
Bagaimana kalau kita berbincang – bincang kembali hari ini jam 08.00 selama 30 , apakah
ibu setuju ?
4) Rencana tindak lanjut
Saya harap ibu melakukan berhias atau berdandan yang baik dan jangan lupa masukkan
dalam jadwal kegiatan harian.

STRATEGI PELAKSANAAN
GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 Keluarga
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
1. Klien mengatakan sudah mandi
2. Klien terlihat lebih segar
3. Rambut klien terlihat rapi
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri.
3. TujuanTindakan Keperawatan
1) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan
diri.
4. Tindakan Keperawatan
1) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh
pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
2) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan membantu
mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadual yang telah disepakati).
3) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien dalam merawat
diri.
B. Strategi  PelaksanaanTindakan Keperawatan
Orientasi:
Selamat pagi pak A . Saya Nana , mahasiswa d3 keperawatan yang mengkaji istri
bapak . Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa pendapat bapak tentang Ibu?. Hari
ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami ibu S dan bantuan apa
yang bapak bisa berikan. Kita mau diskusi di ruangan ini? Kurang lebih 15 menit?
Kerja:
Selama ini apa yang dilakukan oleh Ibu S dalam merawat diri?
Perilaku yang ditunjukkan oleh Ibu S itu dikarenakan gangguan jiwanya yang
membuat pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri.
Kalau Ibu S kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan?
Bapak perlu juga memperhatikan alat-alat kebersihan diri yang dibutuhkan oleh Ibu S
seperti handuk, baju ganti, sikat gigi, shampoo ataupun alat kebersihan lainnya. Bapak
juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui apakah
Ibu S sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan dalam melakukannya.
Ibu S punya jadwal untuk mandi . Tolong Bapak ingatkan dan beri pujian kalau Ibu S
melakukan dengan benar.
Terminasi:
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap?
Coba Bapak sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu ibu
dalam merawat diri. Dalam seminggu ini cobalah bapak mendampingi dan
membantu Ibu S saat membersihkan diri.
Minggu depan saya akan datang sekitar jam 10.00 pagi, untuk mendiskusikan hasil
yang sudah dicapai Ibu S . Saya permisi bapak , assalamualaikum wr wb.

STRATEGI PELAKSANAAN
GANGGUAN DEFISIT PERAWATAN DIRI
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2 Keluarga

B. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
1. Klien mengatakan sudah mandi
2. Klien terlihat lebih segar
3. Klien sudah bisa menyisir rambut
4. Rambut klien terlihat rapi
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri.
3. TujuanTindakan Keperawatan
1) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan
diri.
4. Tindakan Keperawatan
1) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh
pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
2) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan membantu
mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadual yang telah disepakati).
3) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien dalam merawat
diri.
C. Strategi  PelaksanaanTindakan Keperawatan
Orientasi:
Selamat pagi Bapak A, Saya NANA , mahasiswa d3 keperawatan yang mengkaji Ibu
S.
Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apa pendapat bapak tentang Ibu?. Hari ini kita
akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami Ibu S dan bantuan apa yang bapak
bisa berikan. Kita mau diskusi di ruangan ini? Kurang lebih 15 menit?
Kerja:
Selama ini apa yang dilakukan oleh Ibu S dalam merawat diri?
Perilaku yang ditunjukkan oleh Ibu S itu dikarenakan gangguan jiwanya yang
membuat pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri.
Kalau Ibu S kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan?
Bapak perlu juga perhatikan alat-alat berdandan yang dibutuhkan oleh Ibu S seperti
sisir dan alat make up nya . Bpak juga perlu mendampinginya pada saat merawat diri
sehingga dapat diketahui apakah Ibu S sudah bisa mandiri atau mengalami hambatan
dalam melakukannya. Tolong bapak lebih memperhatikan dan beri pujian kalau IBU
S melakukan dengan benar
Terminasi:
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita bercakap-cakap?
Coba Bapak sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu Ibu S
dalam berdandan. Dalam seminggu ini cobalah bapak mendampingi dan membantu
Ibu S saat membersihkan diri.
Baik pak, saya sudah selesai memberiakn pengetahuan kepada bapak mengenai hal
yang diperlukan ibu S dalam berdandan ya pak. Tolong bapak berikan dukungan
terus untuk Ibu S supaya kebutuhan kebersihan diri Ibu S terpenuhi dan ibu terlihat
lebih rapi dan bersih. Terimakasih atas kerjasamanya pak. Saya permisi dulu,
assalamualaikum wr wb.

CATATAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ibu Siti

Nama Puskesmas :-

No RM :-

Tgl : 19 Oktober 2020

Data : Pasien berpenampilan kotor, tidak rapi, badan bau dan gigi tampak
kuning dan terlihat piring diatas meja yang kotor tertumpuk. Rambut
panjang tidak terawat.

Diagnosa Keperawatan : Kurang Perawatan Diri : kebersihan diri, berdandan, makan.

Tindakan Keperawatan :

1. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri (mandi, sikat gigi dan


berdandan).
2. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri (alat-alat untuk
mandi, sikat gigi dan berdandan).
3. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri mulai dari keramas,
sikat gigi, mandi dan berdandan.
4. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
Evaluasi :

S : Pasien mengatakan kalau mandi badan jadi segar.


Pasien mengatakan kalau mandi perlu sabun, odol, sikat gigi dan shampo.
Pasien mengatakan bahwa dia merasa segar setelah mandi, badan jadi wangi.
Pasien menagatakan bahwa dia merasa percaya diri setelah dipotong rambutnya .
O : Pasien tampak segar.
Penampilan pasien bersih, rapi.
A : Masalah teratasi
P : Menganjurkan pasien untuk mencoba berdandan, keramas, sikat gigi dan mandi
secara teratur.

LAMPIRAN
Hari 1 tgl 19 Oktober 2020, jam 08.00 wib

Foto Saat Pengkajian Foto saat pemeriksaan fisik

Setelah Implementasi di
lakukan NY.S tampak
segar,cantik dan rapi
Hari ke 2
Foto saat implementasi SP
( NY.S sudah di mandikan dan ganti baju setelah itu lanjut memotong kuku dan
rambut )

DAFTAR PUSTAKA
Kelliat, B., A, dkk. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa :Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Fitria, N. 2010. Prinsip Dasar dan aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP dan SP). Jakarta: Salemba Medika.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI . 2016 Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI

Depkes. 2000. Standar Pedoman Perawatan jiwa.Kaplan Sadoch. 1998. Sinopsis Psikiatri.

Edisi 7. Jakarta : EGC

Nurjanah, Intansari S.Kep. 2001. Pedoman Penanganan Pada Gangguan Jiwa. Yogyakarta :

Momedia

Perry, Potter. 2005 . Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Stuart, Sudden, 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC

Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, 2005 – 2006. Jakarta : Prima

Medika.

Tarwoto dan Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai