1. Pendekatan Ilmiah
Hasil yang diperoleh dari pembelajaran dengan metode saintifik berupa konsep, hukum atau prinsip
yang dikonstruk oleh siswa dengan bantuan guru. Perlu dipahami bahwa dalam kondisi tertentu,
data yang diperlukan untuk menguji hipotesis tidak mungkin diperoleh secara langsung oleh siswa
melalui percobaan yang mereka lakukan atau kalau dilakukan memerlukan waktu yang terlalu lama.
Pembelajaran kontekstual ini dapat dilakukan dengan penerapan salah satu atau perpaduan dari
model pembelajaran kontekstual itu sendiri mencakup :
PBM adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured)
dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan
masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. PBM sejalan dengan filosofi
konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk secara aktif membangun pengetahuannya sendiri
melalui interaksinya dengan masalah nyata.
PBM memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial atau keterampilan
kolaboratif melalui aktivitas diskusi. Keterampilan tersebut dapat meliputi keterampilan bekerja
sama, keterampilan interpersonal, dan peran aktif dalam kesuksesan kelompok. Keterampilan
tersebut dapat dinilai melalui observasi.
4. Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based-learning)
Secara umum, langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) dapat dijelaskan sebagai berikut.
/////
5. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui sistem kerja
kelompok yang heterogen. Pendekatan ini memanfaatkan hal yang positif dari persaingan
antaranggota kelompok untuk menumbuhkan kerja sama saling membantu dan saling mendorong
untuk meraih kesuksesan (Slavin, 2008). Kemampuan berkerja sama dalam tim merupakan
kemampuan yang penting bagi peserta didik. Semua masalah hidup pada dasarnya adalah
kompleks, karena itu peserta didik perlu dilatih memecahkan berbagai persoalan yang mereka
hadapi dengan bekerja sama. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang
menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran (student centered), dengan suasana kelas
yang demokratis, saling membelajarkan, memberi peluang lebih besar dalam memberdayakan
potensi peserta didik secara maksimal.
Dalam proses pembelajaran ada beberapa tipe pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan
dalam kelas yaitu :
Jigsaw
Tipe-tipe pembelajaran kooperatif tersebut merupakan tipe-tipe yang paling sering digunakan
dalam proses pembelajaran di kelas. Terdapat tipe-tipe pembelajaran kooperatif yang lain, yaitu
tipe Think-Pair-Share, Picture and Picture, Problem Solving, Team Games Tournament (TGT),
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Learning Cycle, dan Investigasi Kelompok.
a. Peserta didik dalam kegiatan pembelajaran di kelas dapat menghasilkan kalimat-kalimat secara
tepat, tetapi mereka tidak dapat menggunakan kalimat-kalimat tersebut dalam kegiatan komunikasi
di luar kelas. Hal itu disebabkan situasi di dalam kelas bersifat ilustratif, bukan situasi nyata yang
memungkinkan mereka menggunakan bahasa secara langsung.
b. Peserta didik mengetahui aturan penggunaan bahasa, tetapi tidak dapat menggunakannya dalam
kegiatan berbahasa. Sebagai contoh, mereka mengetahui cara meminta maaf, menyatakan
pendapat, dan menawarkan sesuatu; tetapi dalam kegiatan berkomunikasi mereka tidak dapat
melakukan hal itu secara baik.
Dua fenomena yang mengisyaratkan bahwa dalam kegiatan komunikasi nyata tidak hanya
diperlukan kompetensi linguistik, tetapi juga kompetensi komunikatif tersebut mendasari
pergeseran pendekatan pembelajaran dari pendekatan yang berpusat pada struktur bahasa
(linguistic structure-centered approach) ke pendekatan komunikatif (communicative approach)
(Larsen-Freeman (2010).