Anda di halaman 1dari 37

KEMENTERIAN KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

POKOK-POKOK PERUBAHAN
TATA CARA REVISI ANGGARAN
TAHUN ANGGARAN 2020

(PMK No. 117/PMK.02/2020)


(PMK No. 127/PMK.02/2020)
(Perdirjen Anggaran No. PER-8/AG/2020)
LATAR BELAKANG (1/2)
1. Ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran ditetapkan tiap tahun, disesuaikan dengan
amanat UU APBN. Selain itu, ketentuan mengenai Tata Cara Revisi Anggaran juga terus
disempurnakan sesuai dengan arahan pimpinan dan masukan dari unit-unit terkait.
2. Tata cara Revisi Anggaran TA 2020 telah mengalami beberapa perubahan:
• PMK No. 210/2019 → amanat UU No. 20 Tahun 2019 tentang APBN dan Perpres No. 78
Tahun 2019 tentang Rincian APBN (Desember 2019)
• PMK No. 39/2020 → amanat Perppu Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan
Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka Menghadapi Ancaman yang
Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan
sebagaimana telah ditetapkan menjadi UU No. 2 Tahun 2020, dan Perpres Peraturan
Presiden Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan/atau Rincian
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 94) sebagaimana telah diubah dengan Perpres No.
72 Tahun 2020 (April 2020)
• PMK No. 117/2020 → percepatan penyelesaian usul revisi program PEN (September
2020)
LATAR BELAKANG (2/2)
3. Petunjuk teknis tata cara Revisi Anggaran TA 2020 telah mengalami beberapa perubahan:
• PMK No. 210/2019 → Lampiran I, II, III, IV, V (Desember 2020) + Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-
2/PB/2020 tentang Petunjuk Teknis Revisi Anggaran yang Menjadi Kewenangan DJPB pada TA 2020
(Februari 2020) .
• PMK No. 39/2020 → Perdirjen Anggaran No. PER-3/2020 (April 2020)
• Perdirjen Anggaran No. PER-7/2020 (Agustus 2020)
• Perdirjen Perbendaharaan No. PER-10/PB/2020 (Mei 2020)
• PMK No. 117 → Perdirjen Anggaran No. PER-8/2020 (September 2020)
5. Sejalan dengan perbaikan Tata Cara Revisi Anggaran, juga dilakukan perubahan atas PMK No. 208/2017 tentang Tata
Cara Penggunaan dan Pergeseran Anggaran BA 999.08
6. Perubahan tata cara revisi anggaran TA 2020:
• Perubahan peruntukkan: non-Covid → Covid
• Percepatan waktu penyelesaian usul revisi
• Dokumen persyaratan: hardcopy → softcopy
• bersamaan → menyusul
7. Percepatan penyelesaian usulan revisi anggaran hanya akan tercapai jika terdapat kerjasama antara K/L
pengusul dengan mitra K/L
PERKEMBANGAN PMK TATA CARA REVISI ANGGARAN

Revisi PMK NO. 210/2019 PMK NO. 39/2020 PMK No. 117/2020
(Desember 2019) (April 2020) (Agustus 2020)

Penelaahan Tatap muka melalui telepon, media melalui telepon, media


percakapan online, video percakapan online, video
conference, dan/atau alat conference, dan/atau alat
komunikasi lainnya komunikasi lainnya

Dokumen Hard-copy (asli) Pindai dan upload dalam Pindai dan upload dalam
disampaikan ke sistem sistem
Kemenkeu Dapat disampaikan menyusul

Waktu 5 hari setelah penelaahan 2 hari setelah penelaahan 2 hari setelah usulan diterima
Penyelesaian dan dokumen lengkap dan dokumen lengkap
PERKEMBANGAN PMK PENGGUNAAN DAN
PERGESERAN BA 999.08

Revisi PMK NO. 208/2017 PMK No. 127/2020


Penelaahan Tatap muka melalui telepon, media percakapan
online, video conference, dan/atau alat
komunikasi lainnya
Dokumen Disampaikan dengan lengkap Dapat disampaikan menyusul

Waktu Penyelesaian 5 hari kerja setelah penelaahan dan 7 hari kerja setelah usulan diterima
dokumen lengkap untuk PEN

10 hari kerja setelah usulan diterima


untuk non-PEN
KETENTUAN UMUM REVISI ANGGARAN *)
1) Revisi dibedakan antara revisi dengan penelahan vs revisi pengesahan.
2) Revisi dengan penelaahan → diproses di DJA
• Pagu berubah (berdampak pada penyediaan alokasi anggaran)
• Target (volume Output) menurun
• Unit cost naik
• Peruntukan (pada level Output) berubah
• Program/kegiatan/output/sumber dana baru
• Berubah tahun anggaran
3) Revisi dengan pengesahan → diproses di DJPB
4) Revisi Anggaran dilakukan dengan memperhatikan ketentuan mengenai:
✓ PMK mengenai petunjuk penyusunan dan penelaahan RKA-K/L dan pengesahan DIPA
✓ PMK mengenai tata cara perencanaan, penelahaan, dan penetapan alokasi anggaran BA BUN, dan
pengesahan DIPA BUN
✓ PMK Standar Biaya
✓ PMK BAS, dll

*) Revisi = perencanaan berubah (DENGAN SADAR).


Satker = pelaksana, bukan perencana
INFORMASI KINERJA DALAM RKAKL DIPA
Struktur Anggaran DIPA Induk DIPA Petikan
Sasaran Strategis K/L √
RKA-K/L Fungsi √
Program √
Sasaran Program √
Indikator Kinerja √ Kewenangan DJA
Mengubah (DIPA Induk)
Program
informasi
yang ada di Output Program √ Kewenangan
RKA-KL DIPA Indikator Output Proram √ DJPB (DIPA
dan POK = Petikan)
Kegiatan √
revisi
Sasaran Kegiatan √
Output √ √
Volume &
RKA-Satker Indikator Output √ √ Satuan
Sub-Output
Kertas Kerja-Satker
Komponen
POK Sub-Komponen Kewenangan KPA
Akun (POK)
Detil Belanja
KRITERIA KEWENANGAN REVISI

Revisi DJA Dit PA DJPB Kanwil DJPB KPA


Perubahan Pagu √ √
Berdampak pada Tidak berdampak
penyediaan alokasi pada penyediaan
alokasi
Pergeseran Antar-program 1 Program 1 Program Antar-Komponen
Anggaran Antar-Bagian Antar-Kanwil 1 Kanwil 1 Output
Anggaran
Penggunaan sisa Selain untuk Menambah volume Menambah volume
menambah volume Output yang Output yang
Output yang sama/Output lain sama/Output lain
sama/Output lain dalam program dalam program
yang sama, antar yang sama, dalam
Kanwil kanwil yang sama
ILUSTRASI ALOKASI ANGGARAN (1)

Output = produk akhir


Tahapan/komponen/pengadaan bahan baku = input

Uraian Tangga Pagar Total


Pagu 1.000 400 1.400
Realisasi 800 300 1.100
Sisa 200 100 300

*) Di ilustrasi ini, sisa anggaran digunakan untuk membuat taman → Sisa


diproses di DJPB karena penambahan ruang kelas terpenuhi dan anggaran
taman memperindah gedung sekolah (ada hubungannya)
ILUSTRASI ALOKASI ANGGARAN (2)

Output = produk akhir

Tahapan/komponen/pengadaan bahan baku = input

Uraian Tangga Pagar Total


Pagu 1.000 400 1.400
Realisasi 800 300 1.100
Sisa 200 100 300

*) Di ilustrasi ini sisa anggaran digunakan untuk membuat pengadaan thermo Sisa
gun → diproses di DJA karena sisa anggaran untuk pengadaan alat terkait anggaran
dengan penanganan COVID-19 (membuat output baru)
MEKANISME REVISI ANGGARAN BA K/L
KEWENANGAN DJA (1/2)

Uraian PMK 210 Tahun 2019 PMK 39 Tahun 2020 PMK 117 Tahun 2020
Dokumen 1. Surat usulan revisi anggaran; 1. Surat usulan revisi anggaran; 1. Tetap;
Persyaratan 2. Arsip data computer (ADK); 2. Tetap;
dan 2. ADK yang telah divalidasi oleh Sistem Aplikasi;
3. Dokumen pendukung lainnya
(jika ada). 3. Surat Pernyataan Pejabat Eselon I; 3. Tetap;
• Usulan revisi disetujui Eselon I
• Dokumen persyaratan lengkap dan benar
• Menteri/Pimpinan lembaga menyetujui (pagu
berubah, antar-Program, perubahan peruntukan
level Program, dan/atau output baru)
4. Surat hasil Reviu APIP K/L dalam hal revisi anggaran 4. Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final);
terkait pagu berubah, antar-Program, perubahan
peruntukan level Program, dan/atau output baru; dan
5. Dokumen pendukung lainnya (jika ada). 5. Tetap
Pengajuan 1. Melalui Sistem Aplikasi 1. Melalui Sistem Aplikasi (online) 1. tetap
(online) atau tatap muka 2. Dokumen fisik disimpan oleh pengusul revisi anggaran 2. tetap
2. Dokumen fisik tetap
disampaikan ke DJA
Penelitian 1. Dilakukan oleh DJA 1. tetap 1. Dilakukan oleh Pejabat Eselon I sebelum
kelengkapan 2. Jika tidak lengkap, 2. tetap diajukan ke DJA
dikembalikan 2. Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final)
dapat disampaikan menyusul sampai
ditetapkannya revisi DIPA K/L
MEKANISME REVISI ANGGARAN BA K/L
KEWENANGAN DJA (2/2)

Uraian PMK 210 Tahun 2019 PMK 39 Tahun 2020 PMK 117 Tahun 2020
Penelaahan Secara tatap muka Secara online Tetap
Dokumen tambahan DJA dapat meminta dokumen Tetap Tidak ada permintaan dokumen pendukung
pendukung tambahan pada saat tambahan
penelaahan
Penetapan Dapat ditetapkan setelah Tetap Dapat ditetapkan meskipun LHR belum
dokumen lengkap diterima
Tindak lanjut 1. Jika belum diterima, DIPA K/L tetap
Laporan Reviu APIP dapat diterbitkan disertai catatan
K/L yang 2. Jika Laporan Hasil Reviu APIP K/L
disampaikan berbeda dengan DIPA K/L yang telah
menyusul ditetapkan, DJA a.n. Menkeu
menyampaikan surat konfirmasi
Waktu Penyelesaian 5 (lima) hari kerja setelah 2 (dua) hari kerja setelah penelaahan 2 (dua) hari kerja setelah usulan revisi
penelaahan dilakukan dan dilakukan anggaran diterima di sistem aplikasi
dokumen diterima lengkap
MEKANISME REVISI ANGGARAN
BA BUN

Uraian PMK 210 Tahun 2019 PMK 39 Tahun 2020 PMK 117 Tahun 2020
Dokumen 1. Surat usulan revisi anggaran; 1. tetap; 1. tetap;
Persyaratan 2. Adk yang telah divalidasi oleh 2. tetap; 2. tetap;
Sistem Aplikasi;
3. Surat hasil reviu APIP K/L dalam 3. tetap; dan 3. Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final)
hal revisi anggaran terkait dalam hal revisi anggaran terkait
perubahan dana BUN dan/atau perubahan dana BUN dan/atau
pergeseran anggaran BA 999.08 pergeseran anggaran BA 999.08; dan
ke BA K/L; dan
4. Dokumen pendukung lainnya (jika 4. tetap. 4. tetap.
ada).
Penelaahan Secara tatap muka Tetap Secara online
Penetapan Dapat ditetapkan setelah dokumen Tetap Dapat ditetapkan meskipun LHR belum
lengkap diterima
Waktu 5 (lima) hari kerja setelah penelaahan Tetap Tetap
Penyelesaian selesai dilakukan dan dokumen
diterima lengkap
MEKANISME REVISI DIPA K/L DARI SP SABA
999.08*
DOKUMEN TINDAK LANJUT REVIU
PENELITIAN PENGAJUAN PENETAPAN WAKTU
PERSYARATAN APIP K/L
1. surat usulan Pejabat • Melalui Sistem • Sesuai SP • Jika belum diterima, 1 (satu) hari
Revisi Eselon I Aplikasi SABA 999.08, DIPA K/L tetap dapat kerja setelah
Anggaran meneliti (online) menetapkan diterbitkan disertai usulan revisi
2. ADK, yang kesesuaian • Dokumen fisik Surat catatan anggaran
divalidasi oleh dengan disimpan oleh Pengesahan • Jika Laporan Hasil diterima di
Sistem peruntukan pengusul revisi Revisi Reviu APIP K/L Sistem
Aplikasi; dan dalam SP anggaran Anggaran berbeda dengan DIPA Aplikasi
3. Surat SABA 999.08 • Tidak sesuai K/L yang telah
Penetapan sebelum SP SABA ditetapkan, DJA a.n.
Satuan diajukan ke 999.08, Menkeu
Anggaran DJA menetapkan menyampaikan surat
Bagian Surat konfirmasi
Anggaran Penolakan
999.08 (SP
SABA 999.08).

*) Sebelumnya tidak atur


PERUBAHAN KEGIATAN YANG DIDANAI DARI
PERGESERAN ANGGARAN BA BUN 999.08 KE BA K/L

(1) (3)

Usulan revisi anggaran DIPA Penetapan usulan revisi


K/L disampaikan ke Direktorat anggaran oleh Direktur Jenderal
Jenderal Anggaran, tanpa Anggaran dilaporkan kepada
persetujuan Menteri (2) Menteri Keuangan
Keuangan kembali
Diproses sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan (Mengikuti
mekanisme revisi anggaran
BA K/L reguler)
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

PERDIRJEN ANGGARAN TENTANG


PETUNJUK TEKNIS TATA CARA
REVISI ANGGARAN TAHUN
ANGGARAN 2020 YANG MENJADI
KEWENANGAN DJA, PPA, DAN KPA
PERDIRJEN ANGGARAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA REVISI
ANGGARAN TA 2020 YANG MENJADI KEWENANGAN DJA, PPA, DAN KPA

▪ Semula petunjuk teknis tata cara revisi diatur dalam Lampiran yang menjadi bagian dari PMK.
▪ Penggantian PMK No. 210/PMK.02/2019 dengan PMK No. 39/PMK.02/2020 merupakan awal
petunjuk teknis diatur dengan Perdirjen Anggaran (Perdirjen Anggaran No. PER-3/AG/2020).
▪ Salah satu yang diatur dalam Perdirjen Anggaran No. PER-3/AG/2020 adalah revisi anggaran
terkait dengan penanganan Covid-19.
▪ Dalam perkembangannya, Perdirjen Anggaran No. PER-3/AG/2020 diubah dengan Perdirjen
Anggaran No. PER-7/AG/2020 berkaitan dengan pengaturan pemanfaatan sisa anggaran DIPA
K/L yang berasal dari SP-SABA 999.08.
▪ Selanjutnya, dengan ditetapkannya PMK No. 117/PMK.02/2020, ditetapkan Perdirjen No. PER-
8/2020, mencabut dan menggantikan dua Perdirjen Anggaran sebelumnya.
▪ Dalam Perdirjen No. PER-8/2020 diatur simpilikasi tata cara revisi anggaran dan percepatan
waktu penyelesaian usulan revisi anggaran yang menjadi kewenangan DJA.
SISA BELANJA PEGAWAI DAPAT DI-REALOKASI UNTUK
PENANGANAN COVID-19
PER-3/AG/2020 PER-8/AG/2020
Dalam rangka pendanaan kegiatan yang mendukung Dalam rangka pendanaan kegiatan yang mendukung
percepatan penanganan pandemi COVID-19 tersebut, percepatan penanganan pandemi COVID-19 tersebut,
menteri/pimpinan lembaga melakukan realokasi menteri/pimpinan lembaga melakukan realokasi
anggaran/penghematan yang berasal dari: anggaran/penghematan yang berasal dari:
1) Belanja barang perjalanan dinas, biaya rapat, honorarium, 1) tetap;
dan belanja non operasional, serta belanja barang lainnya
yang terhambat akibat adanya pandemi COVID-19 atau
dapat ditunda ke tahun berikutnya; dan
2) Belanja modal untuk proyek-proyek/kegiatan yang tidak 2) tetap; dan
prioritas, yang terhambat akibat adanya pandemi COVID-19
atau dapat ditunda ke tahun berikutnya, atau diperpanjang
waktu penyelesaiannya dari single-year menjadi multi
years, dan yang proyek multi-years diperpanjang ke tahun
berikutnya.
3) Belanja pegawai (dalam hal penghematan dari belanja
barang dan belanja modal sebagaimana disebutkan pada
angka 1) dan 2) belum mencukupi untuk penangangan
pandemic COVID-19), sepanjang tidak mengakibatkan pagu
belanja pegawai menjadi minus, serta dilengkapi dengan
surat pernyataan dari pejabat eselon I.
REVISI DALAM RANGKA
PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
Usulan Revisi Anggaran dalam rangka pemulihan ekonomi nasional melalui kebijakan belanja negara diatur
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Mengacu pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program
PEN Dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau
Stabilitas Sistem keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional,
2) Program PEN melalui belanja negara dapat dialokasikan untuk membiayai kegiatan yang merupakan
tugas pokok dan fungsi K/L yang mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional,
3) Ruang lingkup kegiatan tersebut antara lain berupa kegiatan infrastruktur tahun 2020 yang menyerap
banyak tenaga kerja, penambahan alokasi anggaran untuk kegiatan baru yang akan dilaksanakan secara
kontrak tahun jamak pada tahun berjalan, pengadaan lahan untuk proyek prioritas nasional, bantuan
pemerintah, atau belanja barang yang akan diserahkan kepada masyarakat/pemda pada tahun 2020.

Sisa anggaran dalam rangka penanganan COVID-19 dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan
perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan dapat digunakan untuk membiayai Program
Pemulihan Ekonomi Nasional dalam cluster yang berbeda atau untuk membiayai kegiatan lain sepanjang
dalam rangka penanganan COVID-19 dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian
nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan.
P E R U B A H A N B ATA S WA K T U P E N G A J U A N U S U L R E V I S I
A N G G A R A N YA N G B E R S U M B E R D A R I S B S N

PER-3/AG/2020 PER-8/AG/2020

Pengajuan usulan Revisi Anggaran untuk lanjutan Pengajuan usulan Revisi Anggaran untuk lanjutan
pelaksanaan Kegiatan/proyek kontrak tahun jamak pelaksanaan Kegiatan/proyek kontrak tahun jamak
yang dananya bersumber dari penggunaan sisa yang dananya bersumber dari penggunaan sisa
dana SBSN yang tidak terserap pada tahun 2019 dana SBSN yang tidak terserap pada tahun 2019
diajukan kepada Direktur Jenderal Anggaran paling diajukan kepada Direktur Jenderal Anggaran paling
lambat 31 Maret 2020. lambat tanggal 30 Oktober 2020* dan
dikoordinasikan dengan Direktorat Jenderal
Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.

*) Batas akhir usulan revisi anggaran reguler ke DJA


REVISI DIPA K/L YANG BERASAL DARI PERGESERAN
ANGGARAN BA BUN 999.08 KE BA K/L

PER-3/AG/2020 PER-8/AG/2020
Dalam hal terdapat perubahan peruntukan selain yang ditetapkan Dalam hal terdapat perubahan peruntukan selain yang ditetapkan
dalam SP SABA 999.08 dan/atau penggunaan sisa anggaran yang dalam SP SABA 999.08 dan/atau penggunaan sisa anggaran yang
berasal dari Bagian Anggaran 999.08 (BA BUN Pengelolaan Belanja berasal dari Bagian Anggaran 999.08 (BA BUN Pengelolaan Belanja
Lainnya) ke BA K/L, harus mendapat persetujuan Menteri Lainnya) ke BA K/L, Pejabat Eselon I K/L mengajukan usulan revisi
Keuangan. anggaran perubahan peruntukan dan/atau penggunaan sisa
anggaran yang berasal dari BA 999.08 (BA BUN Pengelolaan Belanja
Lainnya) tersebut ke Direktorat Jenderal Anggaran;
Penetapan atas usulan revisi anggaran perubahan peruntukan
dan/atau penggunaan sisa anggaran yang berasal dari Bagian
Anggaran 999.08 (BA BUN Pengelolaan Belanja Lainnya) ke BA K/L
dilaporkan kepada Menteri Keuangan.

Mekanisme pengajuan usulan penggunaan dan pergeseran anggaran BA 999.08 mengikuti ketentuan yang diatur
dalam PMK Nomor 127/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Penggunaan dan Pergeseran Anggaran pada Bagian
Anggaran Bendahara Umum Negara Pengelolaan Belanja Lainnya (BA 999.08)
ILUSTRASI PERUBAHAN PERUNTUKAN

No Uraian Kewenangan Keterangan


1 Perubahan program/kegiatan/keluaran: DJA Perubahan peruntukan
Output non Covid ke Output Covid *)
2 Perubahan Satuan Kerja: dari Satker A ke DJA Perubahan peruntukan
Satker B *)
3 Perubahan komponen/subkomponen DJPB Sepanjang Output tetap, bukan
termasuk kategori perubahan
peruntukan
4 Perubahan akun DJPB Sepanjang Output tetap, bukan
termasuk kategori perubahan
peruntukan
5 Perubahan detil item DJPB Sepanjang Output tetap, bukan
termasuk kategori perubahan
peruntukan

*) Termasuk untuk revisi DIPA K/L yang berasal dari SP-SABA 999.08
P E R G E S E R A N A N G G A R A N K E G I ATA N K O N T R A K TA H U N
JAMAK UNTUK REKOMPOSISI PENDANAAN
A N TA R TA H U N ( 1 /2 )

PER-3/AG/2020 PER-8/AG/2020
Tata cara pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan Tata cara pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan
antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak dimaksud diatur antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak dimaksud diatur
dengan ketentuan sebagai berikut: dengan ketentuan sebagai berikut:
1) usulan pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan 1) usulan pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan
antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak diajukan antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak diajukan oleh
oleh Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris/Pejabat Eselon I K/L
I K/L kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran, disertai
disertai dengan surat penetapan Menteri/Pimpinan Lembaga dengan surat penetapan Menteri/Pimpinan Lembaga pengusul atas
pengusul atas pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan
pendanaan antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak; antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak. Pergeseran
anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan antartahun
dapat dilakukan mendahului surat penetapan Menteri/Pimpinan
Lembaga dalam hal pergeseran tersebut diakibatkan adanya
kebijakan penghematan anggaran yang menyebabkan
dilakukannya perubahan alokasi kontrak tahun jamak pada tahun
berkenaan;

2) dalam hal pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi 2) dalam hal pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi
pendanaan antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak pendanaan antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak
sebagaimana dimaksud pada angka 1) berupa percepatan sebagaimana dimaksud pada angka 1) berupa percepatan
pelaksanaan Kegiatan tahun 2021 ke tahun 2020, dan usulan Revisi pelaksanaan Kegiatan tahun 2021 ke tahun 2020, usulan Revisi
Anggaran bukan merupakan on top; Anggaran bukan merupakan on top kecuali untuk kegiatan kontrak
tahun jamak dalam rangka penanganan COVID-19 dan pemulihan
ekonomi nasional;
P E R G E S E R A N A N G G A R A N K E G I ATA N K O N T R A K TA H U N
JAMAK UNTUK REKOMPOSISI PENDANAAN
A N TA R TA H U N ( 2 /2 )
PER-3/AG/2020 PER-8/AG/2020
Tata cara pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan Tata cara pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan
antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak dimaksud antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak dimaksud
diatur dengan ketentuan sebagai berikut: diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
3) dalam hal pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi 3) dalam hal pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi
pendanaan antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun pendanaan antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun
jamak sebagaimana dimaksud pada angka 1) berupa penundaan jamak sebagaimana dimaksud pada angka 1) berupa
pelaksanaan Kegiatan tahun 2020 ke tahun 2021, anggaran penundaan pelaksanaan Kegiatan tahun 2020 ke tahun 2021,
terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak yang ditunda dapat anggaran terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak yang
digunakan untuk membiayai Kegiatan/proyek lain melalui ditunda dapat digunakan untuk membiayai Kegiatan/proyek lain
mekanisme revisi DIPA dengan menyertakan surat penetapan melalui mekanisme revisi DIPA dengan menyertakan surat
Menteri/Pimpinan Lembaga atas pergeseran anggaran dalam penetapan Menteri/Pimpinan Lembaga atas pergeseran
rangka rekomposisi pendanaan antartahun untuk Kegiatan anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan antartahun
kontrak tahun jamak yang bersangkutan; dan/atau untuk Kegiatan kontrak tahun jamak yang bersangkutan;
dan/atau

4) atas dasar surat penetapan Menteri/Pimpinan Lembaga pengusul 4) atas dasar surat penetapan Menteri/Pimpinan Lembaga
atas pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi pendanaan pengusul atas pergeseran anggaran dalam rangka rekomposisi
antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun jamak, Direktur pendanaan antartahun terkait dengan Kegiatan kontrak tahun
Jenderal Anggaran mengesahkan usulan revisi DIPA. jamak, Direktur Jenderal Anggaran mengesahkan usulan revisi
DIPA. Penundaan pelaksanaan kegiatan kontrak tahun
jamak tahun 2020 ke tahun 2021 sehubungan anggarannya
dihemat dalam rangka kebijakan penghematan dikecualikan
dari ketentuan tersebut.
REVISI ANGGARAN DALAM RANGKA PENYELESAIAN PEKERJAAN YANG
TIDAK TERSELESAIKAN SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN ANGGARAN

PER-3/AG/2020 PER-8/AG/2020
batas akhir pengajuan usulan Revisi Anggaran mengacu batas akhir pengajuan usulan Revisi Anggaran mengacu
pada batas waktu penyampaian usul revisi ke Direktorat pada batas waktu yang diatur dalam PMK tentang
Jenderal Anggaran. pelaksanaan anggaran dalam rangka penyelesaian
pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai dengan
akhir tahun anggaran.

Ketentuan mengenai penyelesaian sisa pekerjaan Tahun Ketentuan mengenai penyelesaian sisa pekerjaan Tahun
Anggaran 2019 yang dibebankan pada DIPA Tahun Anggaran Anggaran 2019 yang dibebankan pada DIPA TA 2020
2020 berlaku juga untuk Kegiatan yang didanai dari Rupiah berlaku juga untuk Kegiatan yang didanai dari Rupiah
Murni, pinjaman/hibah luar negeri, pinjaman/hibah dalam Murni, pinjaman/hibah luar negeri, pinjaman/hibah dalam
negeri, dan SBSN. negeri, SBSN, dan pengadaan tanah oleh Lembaga
Manajemen Aset Nasional.
PAGU MINUS BELANJA PEGAWAI K/L
Unit Pagu Realisasi Sisa
Kementerian Agama Rp 39.186.073.108.000 Rp 25.893.018.100.734 Rp 13.293.055.007.266
Antara lain:
DJA
1. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (antar Program)
Rp 355.419.211.000 Rp 249.669.412.879 Rp 105.749.798.121
Program Penyelenggaraan Haji Dan Umrah

2. Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam KANWIL DJPB


Rp 3.993.230.492.000 Rp 2.773.847.673.460 Rp 1.219.382.818.540 (antar satker dlm 1
Program Bimbingan Masyarakat Islam
Kanwil)
a. Kantor Kemenag Kab. Bandung Rp 40.110.640.000 Rp 28.180.805.602 Rp 11.929.834.398
b. Kantor Kemenag Kab. Sumedang Rp 12.841.909.000 Rp 17.750.463.274 - Rp 4.908.554.274
c. Kantor Kemenag Kota Jakarta Timur Rp 33.575.248.000 Rp 21.635.375.468 Rp 11.939.872.532
DIT. PA
(antar satker antar Kanwil)
Pagu Minus
Belanja Pegawai
• Dalam hal terdapat pagu minus pada saat pelaksanaan anggaran, pagu minus tersebut harus segera
diselesaikan sebagaimana revisi reguler, tanpa harus menunggu berakhirnya Tahun Anggaran
• Pagu minus merupakan akumulasi Belanja Pegawai level K/L
• DJA -> Antar-Program, Pagu Minus tahun sebelumnya
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

PMK NOMOR 127/PMK.02/2020


TENTANG
TATA CARA PENGGUNAAN DAN
PERGESERAN ANGGARAN BA 999.08
POKOK-POKOK PMK NOMOR 127/PMK.02/2020TENTANG TATA CARA
PENGGUNAAN DAN PERGESERAN ANGGARAN BA 999.08
PERUBAHAN
❑ Usulan penggunaan anggaran BA BUN 999.08 dapat diajukan oleh Pejabat Eselon I atas nama
Menteri/Pimpinan Lembaga;
❑ Usulan penggunaan anggaran BA BUN 999.08 dapat ditelaah oleh DJA setelah mendapat disposisi dari
Menteri Keuangan atau mendapatkan tembusan surat dari menteri/pimpinan lembaga pengusul;
❑ Perbaikan rumusan mengenai proses penelaahan usulan penggunaan anggaran BA BUN 999.08
❑ Simplifikasi kriteria penggunaan BA 999.08 jenis belanja lain-lain pos cadangan keperluan mendesak

KETENTUAN BARU
❑ Penambahan pengaturan mengenai proses penelaahan usulan penggunaan anggaran BA BUN 999.08
yang berkaitan dengan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN);
❑ Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final) dapat disampaikan menyusul sampai dengan ditetapkannya revisi atas
DIPA K/L berkenaan;
❑ DIPA dapat diterbitkan meskipun Laporan Hasil Reviu APIP K/L belum diterima.
❑ Penambahan pengaturan mengenai tindak lanjut dalam hal nilai anggaran yang tercantum pada Laporan
Hasil Reviu APIP K/L (final) berbeda dari nilai anggaran yang tercantum pada DIPA K/L yang telah
ditetapkan.
❑ Pengaturan batas waktu penyelesaian revisi.
PENGGUNAAN ANGGARAN BA BUN 999.08 DAPAT DIUSULKAN
OLEH PEJABAT ES I K/L a.n. MENTERI/PIMPINAN LEMBAGA

PMK 208/PMK.02/2017 PMK 127/PMK.02/2020


PASAL 6
1) Menteri Keuangan selaku Pengguna Anggaran BUN berwenang
menetapkan penggunaan anggaran pada BA 999.08 dalam
tahun anggaran berjalan sebagaimana ditetapkan dalam APBN
PASAL 5 AYAT (2) dan/atau APBN Perubahan.
2) Penggunaan anggaran BA 999.08 jenis belanja pegawai 2) Penggunaan anggaran BA 999.08 jenis belanja pegawai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) dilaksanakan
berdasarkan usulan Menteri/Pimpinan Lembaga kepada berdasarkan usulan menteri/pimpinan lembaga atau pejabat
Menteri Keuangan. eselon I kementerian negara/lembaga atas nama
menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri Keuangan.
PASAL 6 AYAT (2)
2) Penggunaan anggaran BA 999.08 jenis belanja bantuan sosial 3) Penggunaan anggaran BA 999.08 jenis belanja bantuan sosial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dalam Pasal 5 ayat (3) dilaksanakan berdasarkan usulan
berdasarkan usulan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana kepada
Bencana kepada Menteri Keuangan. Menteri Keuangan.
PASAL 7 AYAT (2)
4) Penggunaan anggaran BA 999.08 jenis belanja lain-lain
2) Penggunaan anggaran BA 999.08 jenis belanja lain-lain
sebagaimana dimaksud Pasal 5 ayat (4) dilaksanakan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
berdasarkan usulan menteri/pimpinan lembaga atau pejabat
berdasarkan usulan Menteri/Pimpinan Lembaga kepada
eselon I kementerian negara/lembaga atas nama
Menteri Keuangan.
menteri/pimpinan lembaga kepada Menteri Keuangan.
KRITERIA PENGGUNAAN BA 999.08 JENIS BELANJA LAIN-
LAIN POS CADANGAN KEPERLUAN MENDESAK
PMK 208/PMK.02/2017 PMK 127/PMK.02/2020
PASAL 7 AYAT (3) PASAL 7 AYAT (1)
(1) Penggunaan anggaran BA 999.08 jenis belanja lain-lain pos (1) Penggunaan anggaran BA 999.08 jenis belanja lain-lain pos
cadangan keperluan mendesak digunakan untuk membiayai cadangan keperluan mendesak sebagaimana dimaksud dalam
kegiatan yang memenuhi kriteria sebagai berikut: Pasal 5 ayat (4) huruf a digunakan untuk membiayai kegiatan
a. memiliki dasar hukum paling rendah ditetapkan oleh yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
Presiden atau berupa direktif Presiden yang ada di dalam a. memiliki dasar hukum paling rendah ditetapkan oleh
risalah sidang kabinet/rapat terbatas kabinet yang Presiden atau berupa direktif Presiden yang ada di dalam
diterbitkan oleh Sekretariat Kabinet; risalah sidang kabinet/rapat terbatas kabinet yang
diterbitkan oleh Sekretariat kabinet, atau pernyataan
menteri/pimpinan lembaga pengusul bahwa kegiatan
tersebut merupakan arahan Presiden langsung kepada
menteri/pimpinan lembaga berkenaan;
b. kegiatan yang diusulkan tidak direncanakan dalam proses b. tetap;
penyusunan anggaran Kementerian Negara/Lembaga
berkenaan;
c. dana untuk kegiatan yang diusulkan tidak cukup tersedia c. tetap;
dalam DIPA Kementerian Negara/Lembaga berkenaan
dan tidak memungkinkan untuk dilakukan realokasi antar
program maupun kegiatan;
d. kegiatan yang diusulkan tidak bersifat rutin; dan d. tetap; dan
e. dari sisi waktu atas pelaksanaan kegiatan yang diusulkan, e. tetap.
tidak memungkinkan untuk diajukan dalam APBN-
Perubahan.
PERBAIKAN MEKANISME PENELAAHAN
PMK 208/PMK.02/2017 PMK 127/PMK.02/2020
PASAL 11 PASAL 12
1) Berdasarkan usulan penggunaan anggaran BA 999.08 dari 1) Berdasarkan usulan penggunaan anggaran BA 999.08 dari
menteri/pimpinan lembaga sebagaimana dimaksud dalam menteri/pimpinan lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 7, Menteri Keuangan c. q. Direktur Jenderal Anggaran melakukan penelaahan terhadap
Direktorat Jenderal Anggaran melakukan penelitian usulan dimaksud setelah mendapat disposisi dari Menteri
terhadap usulan dimaksud. Keuangan atau mendapatkan tembusan surat dari
menteri/pimpinan lembaga pengusul.
2) Penelitian atas usulan penggunaan anggaran BA 999.08 2) Penelaahan atas usulan penggunaan anggaran BA 999.08
dari menteri/pimpinan lembaga sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bersama-
pada ayat (1) dilaksanakan oleh Direktorat Anggaran sama oleh pihak-pihak terkait melalui media percakapan online,
Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, dan video conference, dan/atau alat komunikasi lainnya, maupun
Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara. melalui tatap muka, sesuai dengan substansi dan kebutuhan.
3) Untuk penggunaan anggaran BA 999.08 Jenis belanja 3) Pihak-pihak terkait dalam penelaahan sebagaimana dimaksud
pegawai dan belanja lain-lain pos cadangan keperluan pada ayat (2) adalah Mitra K/L pengusul, Direktorat Anggaran
mendesak, penelitian dilakukan dengan Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan, dan Bagian
mempertimbangkan masukan berupa penelitian awal Anggaran Bendahara Umum Negara selaku Unit Pendukung PPA
yang dilaksanakan oleh Direktorat Anggaran Bidang BUN BA 999.08, dan/atau Direktorat Anggaran Bidang Politik,
Perekonomian dan Kemaritiman/Direktorat Anggaran Hukum, Pertahanan dan Keamanan, dan Bagian Anggaran
Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan/ Bendahara Umum Negara selaku Mitra PPA BUN bersama dengan
Direktorat Anggaran Bidang Politik, Hukum, Pertahanan kementerian negara/lembaga pengusul.
dan Keamanan, dan Bagian Anggaran Bendahara Umum
Negara selaku mitra kementerian negara/lembaga.
FOKUS PENELAAHAN USULAN PENGGUNAAN
ANGGARAN BA BUN 999.08 TERKAIT PEN

PASAL 14
(1) Dalam hal usulan penggunaan anggaran BA 999.08 dari menteri/pimpinan lembaga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 berkaitan dengan Program Pemulihan Ekonomi Nasional, penelaahan usulan penggunaan
anggaran BA 999.08 dikoordinasikan oleh Mitra K/L pengusul, paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah surat
usulan penggunaan anggaran BA 999.08 didisposisi oleh Menteri Keuangan atau tembusannya diterima oleh
Direktur Jenderal Anggaran.
(2) Penelaahan usulan penggunaan anggaran BA 999.08 dimaksud difokuskan pada:
a. kelengkapan dokumen pendukung;
b. latar belakang dan dasar hukum yang mendasari pengalokasian anggaran;
c. target dan sasaran atas kegiatan yang diusulkan;
d. kesesuaian anggaran dan kepatutan anggaran sesuai dengan standar biaya dan standar akuntansi untuk
mencapai efisiensi anggaran; dan
e. kesesuaian kegiatan yang diusulkan dengan kebijakan pengalokasian anggaran pada BA 999.08.
(3) Dalam hal berdasarkan hasil penelaahan usulan anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdapat
kekurangan data pendukung, kementerian negara/lembaga menyampaikan kekurangan dokumen pendukung
paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah penelaahan dilakukan.
L A P O R A N H A S I L R E V I U A P I P K / L ( F I N A L ) D A PAT
D I S A M PA I K A N M E N Y U S U L

PASAL 10 ayat (3)


(3) Dalam hal catatan hasil Reviu APIP K/L sedang ditindaklanjuti oleh kementerian negara/lembaga,
Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dapat
disampaikan sampai dengan ditetapkannya revisi atas Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
kementerian negara/lembaga berkenaan.

PASAL 18 ayat (4)


(4) Dalam hal Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final) atas usulan penggunaan anggaran BA 999.08
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) belum diterima oleh Direktorat Jenderal
Anggaran, DIPA K/L tetap dapat diterbitkan dengan catatan dapat dilaksanakan setelah
Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final) dimaksud diterima oleh Direktorat Jenderal Anggaran.
TINDAK LANJUT DALAM HAL NILAI ANGGARAN YANG TERCANTUM
PADA LAPORAN HASIL REVIU APIP K/L (FINAL) BERBEDA DARI DIPA
K/L YANG TELAH DITETAPKAN

PASAL 18

(5) Dalam hal nilai anggaran yang tercantum pada Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final) lebih besar
dari nilai anggaran yang tercantum pada DIPA K/L yang telah ditetapkan, maka nilai anggaran
yang dapat digunakan adalah sebesar nilai anggaran pada DIPA K/L.

(6) Dalam hal nilai anggaran yang tercantum pada Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final) lebih kecil
dari nilai anggaran yang tercantum pada DIPA K/L yang telah ditetapkan, maka nilai anggaran
yang dapat digunakan sebesar nilai anggaran pada Laporan Hasil Reviu APIP K/L (final).
PERCEPATAN PENYELESAIAN USULAN PENGGUNAAN DAN
PERGESERAN ANGGARAN PADA BA BUN 999.08
PMK No. 208/PMK.02/2017 PMK No.127/PMK.02/2020
URAIAN
PMK No. 39/PMK.02/2020 PMK No. 117/PMK.02/2020
Usul penggunaan dan 5 (lima) hari kerja setelah Diselesaikan paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
pergeseran BA 999.08 penelaahan dan dokumen disposisi Menkeu atau surat tembusan atas surat
yang berkaitan dengan diterima lengkap usulan penggunaan anggaran BA 999.08 diterima
PEN (Tidak diatur secara khusus) ➢ 6 (enam) hari kerja usul penggunaan dan
pergeseran BA 999.08
➢ 1 (satu) hari kerja revisi anggaran dari BA 999.08
ke BA K/L

Usul penggunaan dan Diselesaikan paling lama 10 (sepuluh) hari kerja


pergeseran BA 999.08 setelah disposisi Menkeu atau surat tembusan atas
yang tidak berkaitan surat usulan penggunaan anggaran BA 999.08
dengan PEN (Non-PEN) diterima
➢ 9 (sembilan) hari kerja usul penggunaan dan
pergeseran BA 999.08
➢ 1 (satu) hari kerja revisi anggaran dari BA 999.08
ke BA K/L
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

TERIMA KASIH
tsp.dsp@kemenkeu.go.id

Anda mungkin juga menyukai