Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hakikat Menyimak adalah: Suatu kegiatan memahami, menelaah, mengartikan suatu


simbol, bahasa, ataupun isyarat. Kita dapat mengambil makna, arti, maksud, dan tujuan dari
kegiatan menyimak tersebut. Tujuan dari menyimak adalah memberikan peningkatan
pengetahuan. Manfaatnya adalah kita akan mendapat  pengetahuan dari sesuatu yang kita simak
tersebut. Menyimak merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dalam berbahasa,
karena suatu lambang bahasa dapat kita terima dengan baik apabila keterampilan menyimak kita
baik pula.
Umumnya kegagalan manusia dalam berkomunikasi disebabkan kurang baiknya
ketrampilan menyimak itu sendiri. Pada dasarnya semua manusia membutuhkan keterampilan
menyimak, karena manusia mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, dan manusia membutuhkan
berbagai informasi dan ilmu pengetahuan demi berkembangnya SDM  itu sendiri. Perkembangan
menyimak manusia tergantung pada rangsangan stimulus yang dirasakannya, jika rangsangan
yang diterima kuat, maka daya tarik untuk menyimak manusia akan relatif peka dan antusias,
begitu pula sebaliknya. Menyiamak dapat dilakukan oleh manusia setiap saat, dan dimana saja
tergantung sekuat apa stimuls kejadian tersebut yang diterima.

Betapa penting peran menyimak dalam kehidupan sehari-hari, kiranya tidak perlu
diragukan lagi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada berbagai
kesibukan menyimak. Apalagi dalam era globalisasi seperti saat ini, sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat dituntut untuk mampu menyimak
berbagai informasi dengan cepat dan tepat, baik melalui berbagai media, seperti radio, televisi,
telepon, dan internet, maupun melalui tatap muka secara langsung. Berbagai lembaga, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta, sering mendatangkan para pakar yang sesuai dengan
bidang informasi yang dibutuhkannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui
kegiatan rapat, ceramah, seminar, diskusi, debat, simposium, dan sebagainya. Dalam kegiatan
semacam itu, peserta dituntut untuk memiliki keterampilan menyimak yang memadai.

Dalam proses interaksi dan komunikasi diperlukan keterampilan berbahasa aktif, kreatif,
produktif dan resetif apresiatif yang mana salah satu unsurnya adalah keterampilan menyimak
yang bertujuan untuk menangkap dan memahami pesan ide serta gagasan yang terdapat pada
materi atau bahasa simakan.

Jika diperinci, minimal ada empat peran menyimak dalam kehidupan, yaitu sebagai
landasan belajar bahasa, penunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis, pelancar
komunikasi, dan penambah informasi.
Apabila dibandingkan dengan aktivitas berbahasa  yang lain, aktivitas menyimak selalu
melebihi kegiatan berbicara, membaca, dan menulis (hasil penelitian Paul T. Rankin: menyimak:
42%; berbicara: 25%; membaca: 15%; menulis: 11% ). Hal itu menunjukkan bahwa menyimak
mempunyai peran yang penting.

Di kelas III SD Negeri 112298 Aek Kanopan siswa/i mengalami kesulitan dalam
menyimak yang efektif. Hal tersebut dapat diketahui ketika pada saat mengajar di kelas III pada
pembelajaran Bahasa Indonesia materi menyimak yang efektif. Saya membacakan sebuah teks
cerita di depan siswa, kemudian setelah selesai membaca saya bertanya kepada siswa isi dari teks
yang saya baca kan barusan, namun siswa tidak mampu menjawab nya, siswa terlihat bingung
dan hanya terdiam,seperti orang yang tidak paham sama sekali.

Hal tersebut disebabkan siswa tidak focus dan konsentrasi dalam mendengarkan dan
menyimak. Sehingga mengakibatkan siswa tidak paham dalam bagaimana cara menyimak yang
efektif ketika mendengarkan orang berbicara atau pun membacakan sebuah teks/cerita. Sehingga
siswa mengalami kesulitan yang menyebabkan sebagian besar siswa akhirnya, memperolah nilai
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Hal tersebut menunjukkan kalau nilai siswa jauh dari standart nilai yang seharusnya
diperoleh.Sebagai solusi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan
Metode Discovery sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam menyimak yang efektif.
Metode discovery merupakan proses mental siswa mampu mengasimilasi suatu proses atau
prinsip-prinsip. ( Roestiyah, 1991 ). Disimpulkan oleh penulis bahwa metode discovery ini
adalah dimana siswa bisa mendapatkan hasil yang sama pada akhirnya dengan cara yang berbeda
sesuai dengan pemikirannya masing-masing. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman siswa tentang menyimak efektif. Di kelas III SD Negeri 112298 Aek Kanopan,
menunjukkan bahwa siklus I secara keseluruhan di dapat persentase ketuntasan sebesar 60.2%
naik sebanyak 20.5% dari pra siklus . kemudian pada siklus II ketuntasan hasil belajar siswa
mencapai 78.2% naik sebanyak 13.5% dibandingkan dengan siklus I.

1. IdentifikasiMasalah
a. Guru tidak mengajak siswa untuk fokus dan konsentrasi mendengarkan sebelum
mendengarkan teks yang dibacakan oleh guru
b. Metode yang digunakan kurang tepat. Sehingga siswa kesulitan untuk menyimak dan
mendengarkan teks cerita
c. Guru tidak memberikan penekanan saat membaca bagian penting kalimat dari teks ceita
2. Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah, dengan adanya permasalahan tersebut maka dapat dilihat
bahwa peserta didik pada proses pembelajaran Bahasa Indonesia kurang antusias dan
konsentrasi dan guru yang kurang mengajak siswa untuk focus terlebih dahulu dalam
mendengarkan, serta kurang menerapkan metode belajar yang menarik untuk dapat
meningkatkan kepahaman siswa dalam menyimak teks cerita

B.Rumusan Masalah

1.Apakah hasil pembelajaran dapat meningkat jika menggunakan metode pembelajaran


yang tepat?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi dalam keberhasilan menyimak efektif ?
3. Tujuan apakah yang akan di capai melalui keterampilan menyimak?
4.Manfaat apa yang akan diperoleh setelah belajar menyimak?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan perbaikan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi
Menyimak yang efektif kelas III SDN 112298 Aek Kanopan.
2. Untuk meningkatkan kepahaman siswa di kelas III dengan metode pembelajaran yang
tepat.
3. Dengan penerapan metode pembelajaran tersebut dapat meningkatkan perbaikan
pembelajaran di kelas III SDN 112298 Aek kanopan.

D. Manfaat Penelitian

Bagi Siswa

 Siswa dapat menyimak cerita teks yang dibacakan oleh guru.


 Siswa dapat menceritakan kembali isi teks atau cerita yang disimak.
 Siswa dapat menuliskan kembali isi cerita atau teks dengan bahasanya sendiri.

Bagi Guru

 Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan / profesional guru dalam kegiatan


pembelajaran di kelas.
 Guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan dalam mengajar.
 Hasil perbaikan pembelajaran ini dapat secara langsung dimanfaatkan untuk kepentingan
kualitas kegiatan belajar mengajar dikelas dan dapat meningkatkan wawasan pemahaman
guru tentang pembelajaran.
Bagi sekolah

Meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus meningkatkan mutu pendidikan dan


penyelenggaraan pendidikan serta membangun institusi sekolah sebagai sekolah yang
memiliki keunggulan dalam inovasi pembelajaran dan mutu kelulusannya.

Anda mungkin juga menyukai