Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PT.PLN(PERSERO) ULP SUNGAI PENUH UP3 MUARO BUNGO


INFEKSI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)

OLEH:

PITO ERIK PUTRA


NIM : 20101127025001
EPSI SUSTRI
NIM:19101127025003

AKADEMI TEKNIK ADIKARYA


PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA
2021
LEMBARAN PERSETUJUAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
20 September 2021 – 25 November 2021

INFEKSI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)


PT.PLN(PERSERO) ULP SUNGAI PENUH UP3 MUARO BUNGO

Disusun Oleh:

PITO ERIK PUTRA


NIM : 20101127025001
EPSI SUSTRI
NIM:19101127025003

Telah disetujui dan di sahkan sesuai dengan prosedur ,Ketentuan dan peraturan yang berlaku
dalam pelaksanaan Praktek kerja lapangan .

Kerinci, November 2021

Dosen pembimbing I Dosen Pembimbing II

Ilwandri, M.Pd Remmi Adi Putra, M.Pd.G


NIDN : 1014048404 NIDN:1015129103

Ketua Program Studi Manager


Teknik Elektonika PT.PLN (PERSERO)
ULP SUNGAI PENUH
Fantoni, ST, MT Aziz Susanto
NIDN : 1014067302
LEMBARAN PENGESAHAN AKDEMIK

TELAH DIPEERIKSA DAN DISAHKAN PADA TANGGAL

.........................................

Pembimbing I Pembimbig II

Ilwandri, M.Pd Remmi Adi Putra, M.Pd, Gr


NIDN : 1014048404 NIDN : 1015129103

Mengetahui: Ketua Program Studi


Deriktur ATAK Kerinci Teknik Elektronika

Ilwandri, M.Pd Fantoni, ST, MT


NIDN : 1014048404 NIDN : 1014067302
LEMBARAN PENGESAHAN PERUSAHAAN

PT.PLN (PERSERO) ULP SUNGAI PEUH UP3 MUARO BUNGO


INFEKSI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)

Telah di periksa dan disahkan pada


Tnggal, November 2021

Manager Pembimbing Lapangan


PT.PLN (PERSERO) PT.PLN (PERSERO)
ULP SUNGAI PENUH ULP SUNGAI PENUH

Aziz Susanto Muhammad Dedi


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapakan kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini sesuai waktu yang di tentukan . Shalawat beriring salam penulis kirimkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah bawa umatnya dari zaman kegelapan ke
zaman modern ini.

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini berjudul “pemeliharaan jaringan tegangan


menegah (JTM) pt.pln (persero) ulp sungai penuh up3 muaro bungo”

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Ilwandri, M.Pd. Selaku Direktur Akademi Teknik Adikarya kerinci..

2. Bapak Fantoni, ST,MT. Selaku Ketua Prodi Teknik Elektronika.

3. Bapak Remmi Adi Putra, M.Pd.Gr Selaku Pembimbing Laporan Kerja Praktek

Lapangan.

4. Bapak Aziz Susanto Selaku Manger PT.PLN (Persero) ULP Sungai penuh.

5. Bapak Muhammad Dedi Selaku supv.teknik PT.PLN (Persero) ULP Sungai Penuh.

6. Bapak Muhammad Ilham Selaku Koordinator Lapangan PT.PLN(Persero) ULP

Sungai Penuh.

7. Serta Staf dan Karyawan PT.PLN (Persero) ULP Sungai Penuh.

8. Rekan-rekan Jurusan Teknik Elektronika Akademi Teknik Adikarya.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan. Penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak demi
kesempurnaan laporan kerja praktek lapangan ini.
Kerinci, November 2021

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i
LEMBARAN PENGESAHAN…………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...vi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT.PLN (Persero) ULP Sungai penuh
.2 2Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) ULP Sungai Penuh
2.3 Pelaksanaan Displin Kerja
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
3.2 Gambar umum perkerjaan
3.3 Proses Pelaksanaan kerja
3.4.1 Kedatangan Di Perusahaan
3.4.2 Pengenalan Operasianal Yang Di Gunakan Perusahaan
BAB IV PEMILIHARAN JARINGAN TEGANGAN MENGAH (JTM)
4.1 INFEKSI DAN PEMILIHARAAN JARINGAN TENGAN MENGAH (JTM)…..
4.1.1 Pengertian Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.2 Penjelasan Infeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.3 Tujuan Inspeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.4 Metode Pelaksanaan Inspeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.5 Komponen Dan Cara inspeksi disetiap (JTM)
4.1.5 pemeliharaan dan ganguan pada (JTM)
4.1.6.1.pelaksanaan pemeliharaan jaringan tegangan menengah (JTM)
4.1.6.2pemeliharaan jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.6.3 Gangguan Jaringan Tegangan Menengah(JTM)
4.1.6.4 Penentuan Posisi Komponen Di Gardu Distribusi
4.2 lingkup pekerjaan
4.3 Tugas Selama Praktek
4.4 Studi Kasus
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek kerja lapangan

Akademi Teknik Adikarya (ATAK) Kerinci sebagai salah satu lembaga

pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja profesional khusus di bidang

teknologi, berupaya melaksanakan program pendidikan yang bertujuan menghasilkan

lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu

mempraktekkan serta mengembangkannya baik di dunia pendidikan maupun didunia

usaha/industry.

Prodi Teknik Elektronika (D III) merupakan salah satu program pendidikan yang

memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang dunia kelistrikan, dan salah satu sumber

daya tenaga ahli kelistrikanyang profesional.Untuk memciptkan mahasiswa Teknik

Elektronika sebagai lulusan yang mampu berkerja dibidangnya maka dibuatlah suatu

kurikulum akademik berupa Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Dimana PKL merupakan salah satu mata kuliah wijb yang ada di Prodi Teknik

Elektronika ATAK Kerinci. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah ini dilakukan di luar

kampus, yaitu di perusahaan-perusahaan dan industri-industri kelistrikan sebagai aplikasi

ilmu yang di dapatkan dari bangku perkuliahan. PKL ini di maksud untuk mengenal

lebih jelas aplikatif dari ilmu Teknik Elektronika yang ada di lapangan, baik itu

peralatan-peralatan yang di gunakan,dan sistem dan metode pembeliharaan jaringan,

perawatan-perawatan yang alat digunakan. Oleh karena itu Praktek Kerja Lapangan ini

sangat di perlukan dalam menunjang ilmu yang telah didapatkan sehinga dapat mengenal

ilmunya lebih dalam di lapangan.maka dari itu penulis melakukan Praktek Kerja

Lapangan di PT PLN Persero ULP Sungai Penuh UP3 Muaro Bungo guna untuk

memberikan gambaran kegiatan pemilharaan jaringan serta menerapkan teori-teori dan


ilmu pengetahuan yang didapat dibangku perkuliahan dengan membandingkan,

menganalisa, dan menyimpulkan hasil dari semua kegiatan Praktek Kerja Lapanga.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

1.2.1 Tujuan Umum

PKL ini dilaksanakan oleh mahasiswa di perusahaan. Secara umum tujuannya

adalah agar mahasiswa dapat mengenali suasana pemiliharaan jaringan secara

nyata dari prmasalahan-permasalahan yang sering di hadapi di lapangan (area

tegangang listrik) dan dapat menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis dan

penyajian lisan.

1.2.2 Tujuan Khusus

PKL pada jurusan teknik elektronika merupakan mata kuliah wajib dan salah

satu syarat utuk mengikuti ujian komprefensif.

1. Melatih dan menumbuh kembangkan sikap dan pola fikir yang professional untuk

memasuki dunia kerja nanti

Memberikan kesempatan mahasiswa belajar dalam memecahkan masalah yang ada di


perusahaan tempat PKL. Dengan menggunkan metoda-metoda yang di dapat 4.1.5
pemeliharaan dan ganguan pada (JTM)
2. Mendapat kesempatan menggunkan pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah

untuk menganalisis jalan proses kegiatan pemiliharaan jaringan listrik

3. Memenuhi syarat mata kuliah PKL Akademi Teknik Adikarya (ATAK) Kerinci

4. Mengetahui permasalahan untuk dijadikan studi kasus dan upaya pemecahannya.


BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT.PLN (Persero) ULP Sungai Penuh

Berawal dari abad ke 19 , perkembangan ketenaga listrikan Indonesia mulai di tingkat kan

saat beb erapa perusahaan asal belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh

mendirikan pabrik pembangkitan listrik untuk ke perluan pribadi.Antara tahun 1942 -1945

terjadi peralihan pengolahan perusahaan perusahaan Belanda tersebut oleh jepang Pada

tahun 1972, sesuai dengan peraturan pemerintah No 17, status perusahaan listrik

Negara(PLN) di tetap kan sebagai perusahaan umum listrik Negara dan sebagai pemegang

kuasa usaha ketenaga listrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi

kepentingan umum .seiring dengan kebijakan pemerintah yang memberikan kesempatan

kepada sector swasta untuk bergerak dalam bisnis penyedian listrik, maka sejak tahun 1994

status PLN beralih dari dari perusahaan umum menjadi perusahaan perseroan (persero) dan

juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang

epang, setelah belanda menyerah kepada pasukan tentara jepang di awal perang dunia 2 (dua)

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir perang ke 2 (dua)pada Agustus

1945,saat jepang menyerah kepada sekutu. Kesempatan ini di manfaatkan oleh para pemuda

dan buruh listrik melalui delegasi buruh /pegawai listrik dan gas bersama sama dengan

pimpinan KMI pusat berinisiatif menghadap presiden soekarno untuk menyerah kan

perusahaan –perusahaan tersebut kepada pemerintah republik Indonesia. Pada 27 oktober

1945, presiden soekarno membentuk jawatan listrik dan gas di bawah departemen pekerjaan

umum dan tenaga kapasitas pembangkitan tenaga listrik sebesar 157,5MW.


Pada tanggal 1 januari 1961, aawatan listrik dan gas di ubah menjadi BPUPLN (Badan

pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara ) yang bergerak di bidang listrik,gas dan kokas

yang di bubar kan pada tanggal 1 januari 1965. Pada saat yang sama, 2(dua ) perusahaan

Negara yaitu perusahaan listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik Negara

dan perusahaan gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas di resmikan


2 2Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) ULP Sungai Penuh

Untuk menjalankan kerja sama yang baik diperlukan suatu tempat yang di namakan

dengan organisasi. Adalah suatu tempat sekelompok orang yang bekerja sama dengan

struktur koordinasi dalam mencapai tujuan tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan

yang berbeda-beda tergantung pada jenis organisasinya. Salah satunya adalah organisasi

perusahaan yang tujuan untuk memperoleh profit atau keuntungan.

Struktur organisasi pada dasarnya merupakan desain organisa dimana manajer

melakukan lokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja

dan sumber daya yang memiliki organisasi serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut

dapat dikoordinasikan dan dikomunikasikan. Adapun struktur organisasi PT.

PLN(persero) ULP Sungai Penuh adalah ssebagai berikut:

MANAJER
AZIZ SUSANTO

SPV. TEKNIK SPV.PA SPV. TE PEJABAT K3


M.DEDI RAMSES POHAN EKO PITONO THORIQ KUSUMO

STAFF PA STAFF TE
STAFF TEKNIK
YAYANG ADRIAN M. WAHYU
M. ILHAM
KARIM SAPUTRA
2.3 Pelaksanaan Displin Kerja

1. menjadi profesional.

2. investasi waktu.

3. mempertahankan tanggung jawab.

4. tepat waktu.

5. disiplin.

6. pertahankan gaya hidup seimbang.

7. memiliki sikap positif meskipun diberi kementar negatif.

8 .motivasi kariawan untuk memiliki inisiatif yang tinggi.

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
BAB IV
PEMILIHARAN JARINGAN TEGANGAN MENGAH (JTM)
4.1 INFEKSI DAN PEMILIHARAAN JARINGAN TENGAN MENGAH (JTM)…..
4.1.1 Pengertian Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Jaringan tegangan menengah (JTM) merupakan jaringan yang mempunyai tegangan 20
KV. Jaringan tegangan menengah ini secara umum dapat di bedakan menjadi dua, yaitu
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Kabel Tegangan Menengah
(SKTM).
1. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
SUTM merupakan jaringan yang ditempatkan di atas tiang (di udara). Ada dua
jenis pengantar yang digunakan yaitu,
a. AAAC(ALL ALUMINIUM ALLOY CONDUCTOR ) kabel ini tidak
berisolasi (telanjang)
b. AAACS(ALL ALUMINIUM ALLOY CONDUCTOR SAFETY) kabel ini
memiliki isolasi, kabel ini lebih aman di bandigkan dengan kabel AAAC.
2. Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) merupakan jaringan yang
dipasang atau ditempatkan di tanam di bawah tanah. Kekurangan penggunaan
kabel ini adalah jika terjadi gangguan akan sulit untuk menemukan lokasi
gangguannya dan keuntungannya adalah gangguan yang terjadi akan lebih
kecil dan estetikanya lebih indah

4.1.2 Penjelasan Infeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)


Pengertian infeksi dalam pekrjaan infeksi jaringan tegangan menengah adalah

mengecak peralatan yang ada jaringan tegangan menengah yang tidak sesuai atau sudah layak

untuk di pergunakan lagi, maka dari itu pekerjaan infeksi butuh ketelitian untuk melihat alat-

alat yang ada pada jaringan tegangan menengah itu sendiri. Selain itu di perlukan standar-
standar dalam bekerja untuk infeksi jaringan tegangan menengah itu supaya alat-alat yang

dicek itu nanti kan diganti atau dipeerbaiki dengan petugas yang mengeksekusikan.

4.1.3 Tujuan Inspeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)


Tujuan inspeksi jaringan tegangan menengah ini adalah untuk memberikan
keterampilan kepada mahasiswa agar mampu berperan aktif dalam pelaksanaan inspeksi baik
sebagai pelaksana maupun pengawas serta agar di dapat kan data data yang akurat untuk di
jadikan acuan dalam perencanaan, pemeliharaan dan perbaikan sistem / jaringan kedepan .
Dengan pelaksanaan di inspeksi ini di harap kan mahasiswa memiliki kecakapan dan siap
mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh dengan harapan dapat memberikan kontribusi
positif terhadap kinerja perusahaan ketika bekerja di PLN selain itu inspeksi ini bertujuan
untuk mengamati secara langsung Jaringan Distribusi Tegangan Menengah yaitu penyaluran
beban di sistem 20 KV sebagai serana latihan bagi Mahasiswa ATAK (Akademik Teknik
Adikarya ) khususnya program teknik elektronika.

4.1.4 Metode Pelaksanaan Inspeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)


Inspeksi dilakukan secara berkelompok Tiap anggota kelompok mempunyai tugas
masing masing ,yaitu inspeksi tegangan menengah dan inspeksi tegangan rendah, dibagi
sesuai dengan pembagian masing- masing dan apa bila sudah terkumpul data, selanjutnya
data dari masing-masing anggota kelompok di jadi kan satu dan saling sharing.

4.1.5 Komponen Dan Cara inspeksi disetiap (JTM)


Meterial utama jaringan tegangan menengah adalah :
1.Tiang
Tiang sebagai penyangga kawat agar berada diatas tiang dengan jarak aman sesuai dengan

ketentuan. Terbuat dari bahan yang terkuat menahan beban tarik maupun tekan yang berasal

dari kawat atau pun tekanan angin. Adapun bahan yang terdapat pada tiang listrik dan

inspeksi tiang terdiri dari:


a. Tiang besi

Tiang besi pada jaringan tegangan menengah yang sudah lapuk dan bengkok

sebaiknya diganti dengan yang baru, sedangkan tiang besi yang berkarat atau ada

bekas tempelan brosur liar pada tiang JTM.

Tiang besi yang condong atau miring akan diperbaiki dengan cara menarik dengan

trck scor supaya tiang tegak kembali dengan sempurna menompang kabel TM.

b.Tiang beton

Tiang beton sama halnya inspeksi pada tiang besi jika terjadi pelapukan pada tiang

beton maka akan di ganti dan tiang beton yang baru,hanya saja kebanyak tiang beton di

jaringan tidak dicat dan biarkan warna dasar semen.

Tiang beton yang condong atau miring akan di perbaiki sama dengan halnya tiang besi,

dengan cara menarik dengan trck scor supaya tiang tegak kembali dengan sempurna

menompang kabel TM.

2.Cross Arm(lengan tiang )Travers

Cross arm (lengan tiang ) atau travers di pakai untuk menjaga penghantar dan peralatan

yang perlu di pasang diatas tiang dan berfungsi untuk tempat pemasangan isolator. Material

Cross Arm terbuat dari besi.Cross Arm di pasang pada tiang. Pemasangan dapat dengan

memasang klem-klem, disekrup dengan baut dan mur secara langsung. Pada Cross Arm di

pasang baut-baut penyangga isolator dan peralatan lainnya, biasanya Cross Arm ini di bor

terlebih dahulu untuk membuat lubang- lubang baut, pemasangan Cross Arm pada tiang

diikat dengan klem dan mur-baut, tetapi pada tiang beton tidak di perlukan klem,kerana baut

langsung bisa menembus tiang dan Cross Arm. Untuk menjaga agar Cross Arm tidak miring

setelah di bebani isolator dan kawat, maka di pasang konstruksi berupa besi penyangga. Ada

pun inspeksi Cross Arm (lengan tiang ) /Travers yang di lakukan ialah untuk mengecek

Cross Arm /travers salah satu bagian penting dalam jaringan tegangan menengah karena

Cross Arm ini gunanya menompang kabel dari insolator dan kabel TM. Apabila Cross Arm
tersebut sudah lapuk atau tidak layak maka petugas PLN akan menggantikan dengan Cross

Arm yang baru agar bisa menahan beban tegangan yang di hantar oleh kabel TM.

3.isolator

Fungsi utamanya adalah sebagai penyekat listrik pada penghatar terhadap penghantar

lainnya dan penghantar terhadap tanah. Tetapi karena penghatar yang di sekat tersebut

mempunyai gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik yang berasal dari berat penghantar itu

sendiri,dari tarikkan dan karena perubahan akibat temperatur dan angin, mak isolator harus

mempunyai kemampuan untuk menahan beban mekanis yang harus di pikulnya.untuk

menyekatan terhadap tanah berarti mengandal kan kemampuan isolator antara kawat dan

batang besi. Isolator di bagi menjadi 2jenis,yaitu:

a.isolator tumpu ( pin insulator)

Beban yang dipikul oelh isolator berupa beban berat penghantar , jika penghantar di

pasang di bagian atas isolator (stop side) untuk tarik kan dengan sudut maksimal 2 dan beban

tarikan ringan jika penghatar dipasangan dibagian sisi (leher) isolator untuk tarikan dengan

sudut maksimal 18.isolator dipasang tegak lurus di atas travers.

b.isilator tarik (strain insulator)

Beban yang dipikul oleh isolator berupa beban berat penghantar di tambah dengan beban

akibt pengencangan (tarikan) penghantar, seperti pada kontruksi tiang awal /akhir, tiang sudut

tiang percabangan dan tiang penegang.isolator di pasangan di bagian sisi travers atau serah

dengan tarikan penghantar diikat dengan STRAIN CLAMP dengan pengencangan mur

bautannyadi pasangan menggantungkan di bawah tranvers dan sebagai pengikat penghantar

nya di gunakan suspeion clamp seperti pada konstruksi SUTT. Adapun inspeksi isolator yang

di lakukan ialah sebagai berikut :

a. Isolator tumpu/pin

B.Mengecek isolator tumpu/pin agar memastikan isolator tersebut tidak rusak atau

pecah untuk menahan beban kabel TM, kencangkan baut-baut pada isolator agar tidak
goyang

b. Apabila isolator pin pecah atau rusak maka wajib menggantikan dengan isolator yang

baru agar dapat menehan beban kabel TM

c.Isolator tarik/ hang

d.Mengecek isolator ini sana dengan mengecek isolator tumpu untuk memastikan

isolator tersebut tidak rusak atau pecah untuk menahan beban kabel TM,kencangan

kan baut –baut pada isolator agar tidak goyang .

f. Apabila isolator tarik/ hang pecah atau rusak maka wajib menggantikan dengan

isolator yang baru agar dapat menahan beban kabel TM.

4 .penghantar /konduktor

Berfungsi untuk menghantar arus listrik. Penghantar untuk saluran untuk udara

biasanya disebut kawat yaitu penghantar tanpa isolasi (terlanjang), sedangka nuntuk saluran

dalam tanah atau saluran udara berisolasi biasanya di sebut dengan kabel penghantar yang

baik harus mempunyai sifat:

1.konduktivitas /daya hantar tinggi

2. kekuatan tarik listrik

3.fleksibilitas tingi

4.ringan

Adapun inspeksi penghantar /konduktor yang di lakukan untuk mengecek kabel TM

atau konduktor yang rusak atau kendor dengan cara menelusuri jaringan tegangan menengah

yang adadi setiap jalan jaringan.Apabila kabel TM atau konduktor rusak segera petugas PLN

memperbaiki atau mengganti kabel TM yang baru, dan kabel yang kendor akan di perbaiki

dengan cara menaring kabel TM yang sudah di matikan jaringan agar perkerjaan dengan
selamat

5.Fuse Cut out(FCO


Fuse cut out (sekring) adalah suatu alat pengalaman yang melindungi jaringan terhadap

gangguan penyulang berapa arus beban lebih (over load current) yang mengalir melebihi dari

batas maksium.yang di sebabkan karna hubung singkat(short circuit )atau beban lebih (over

load ). Fuse cu out ini hanya dapat memutuskan saluran kawat jaringan di dalam satu alat.

Apabila di perlukan pemutus saluran tiga fasa maka di butuh kan fuse cut out sebanyak tiga
buah .

Merupakan fuse cut out sebagai pengaman jaringan yang akan masuk ke trafo distribusi.

Fuse cut out akan lebur pada saat terjadi gangguan karena overload current maupun short
circuit.

Adapun inspeksi fuse cut out (FCO) yang di lakukan untuk mengecek FCO di tiang jaringan

tegangan menengah ada3 buah FCO yang terpasang,gunanya pengaman FCO sama halnya

dengan MCB rumah pelanggan Cuma FCO perawatan dan pengecekan amat lah teliti. FCO

yang di cek meliputi dari kabel fuse link dan tabung FCO itu sendiri agar tidak rusakan yang

parah saat terjadinya trip.


4.1.5 pemeliharaan dan ganguan pada (JTM)
Pelaksan pada pemeliharaan gangguan pada jaringan tegangan menengah
(JTM)terdapat 3 pelaksanaan.Adapun pelaksanaan nya ialah sebagai berikut:

4.1.6.1 pelaksanaan pemeliharaan jaringan tegangan menengah (JTM)


Pelaksanaan pemeliharaan di laksanakan di pagi hari sekitar jam 8 pada saat

waktu karyawan berkerja hingga jam 12 siang, dilanjutkan kembali pemeliharaan JTM dari

jam 12 siang hingga jam 4 sore setelah jam pulang kantor.

4.1.6.2 pemeliharaan jaringan tegangan menengah( JTM )

Pada dasar nya pemeliharaan terbagi menjadi dua yaitu:pemeliharaan

terjadwal(rutin),pemeliharaan tanpa terjadwal (mendadak)pemeliharaan di lakukan untuk

meningkat mutu pada trafo distribusi.untuk melaksanakan pemeliharaan yang baik perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1.sistem distribusi harus direncana kan dengan baik dan benar ,memakai bahan/peralatan
berkualitas baik sesuai dengan standar yang berlaku.

2.sistem distribusi yang baru dibangun harus di periksa secara teliti,apabila terdapat
kerusakan kecil sehingga di perbaiki pada saat itu juga.

3.staf/petugas dan pemeliharaan harus terlatih baik dengan jumlah petugas cukup memadai.

4.mempunyai peralatan kerja yang baik dengan jumlah cukup memadai untuk pemeliharaan
dalam keadaan tidak bertegangan maupun pemeliharaan dalam keadaan bertegangan.

5.Mempunyai buku/ brosur peralatan dari pabrik pembuat dan di pelihara untuk bahan pada
pekerjaan pemelihharaan berikut nya.

6.jadwal yang telah di buat sebaik nya di bahas ulang untuk melihat kemungkinan
penyempurnaan dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan

7.harus di amati tindakan pengaman dalam pelaksanaan pemeliharaan,gunakan peralatan


keselamatan kerja yang baik dan benar.

Adapun bagian-bagian SUTM yang perlu diperiksa/dipelihara adalah :

a.kawat penghantar

b.tiang

c.isolator

d.cross arm
e.joint dan jumer

sedangkan bagian-bagian SKTUM yang perlu di peliharan adalah:

a.kabel

b.tiang

c.pole braketdan perlengkapan nya

d.suspension /strain clamp

e.sambungan-sambungan

f.pembumian

Pemangkasan ranting pohon yang mengenai JTM termasuk dalam bentuk

pemeliharaan JTM. Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk mengantisipasi terjadi trip atau

gangguan yang tidak terduga.gangguan bukan hanya pada ranting pohon tapi hewan juga
termasuk.

4.1.6.3 Gangguan Jaringan Tegangan Menengah(JTM)


Jaringan distrisbusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang paling

dekat dengan pelanggan /konsumen.Ditinjau dari volume fisiknya jaringan distrisbusi pada

umum nya lebih panjang di bandingkan dengan jaringan transmisi dan jumlah gangguan nya

(sekian kali per 100 km pertahun)juga paling tinggi di bandingkan jumlah gangguan pada

saluran transmisi.jaringan distribusi seperti di ketahui terdiri dari jaringan disribusi tegangan

menengah (JTM)dan jaringan distribusi tegangan rendah (JTR).jaringan distribusi tegaangan

menengah 20kv. Sebagian besar gangguan Pda saluran udara tegangan menengah tidak di

sebabkan oleh petir melainkan oleh sentuhan pohon,apalagi saluran udara tegangan

menengah banyak berada di dalam kota yang memiliki bangunan- bangunan tinggi dan

pohon- pohon yang lebih tinggi dari tiang saluran udara tegangan menengah.

Ganguan karena petir maupun sentuhan pohon ini sifatnya temporer


(sementara).Adapun ganguan distribusi melipiti:

1.gangguan hubungan singkat


a.Gangguan hubungan singkat dapat terjadi antara fase (3fase atau 2 fase atau 1 fase ketanah

dan sifatnya bisa temporer atau permanen.

b.Gangguan permanen :hubung singkat pada kabel ,belitan trafo,generator,(tembusnya


isolator)
c.gangguan termporer :flashover karena sambaran petir ,flashosver dengan pohon,tertiup
angina

2.Gangguan beban lebih


Gangguan tegangan lebih terjadi karena bebanan sistem distribusi yang melebihi kapasitas
sistem terpasang,gangguan ini sebenarnya bukan gangguan murni,tetapi bila dia biarkan terus
menerus berlangsung dapat merusak peralatan.

3.Gangguan tegangan lebih

Gangguan tegangan lebih termasu gangguan yang sering terjadi pada saluran

distribusi.berdasarkan penyebabnya maka ganguan tegangan lebih ini dapat di kelompokan

atas dua hal yaitu:

a,Tegangan lebih power frekwensi. Pada sistem distribusi hal ini biasanya disebabkan oleh

kesalahan pada AVR(automatic voltage regulator ) atau pengatur tap pada trapo distribusi.

b. Tegangan lebih surja. Gangguan ini biasanya di sebabkan oleh surja hubung atau

surja petir.dari ke 3 jenis gangguan tersebut,gangguan lebih sering terjadi dan

berdampak sangat besar bagi sistem distribusi adalah gangguan hubung

singkat.sehingga istilah gangguan pada sistem distribusi lazim mengacu kepada

gangguan hubung singkat dan peralatan proteksi yang di pasang cenderung


mengatasi

gangguan hubung singkat ini,salah satu contoh gangguan binatang monyet yang

melintas di jaringan teganggan menengah dan mengakibat kan trip pada jaringan atau

lampu padam.

4.1.6.4 penentuan posisi komponen di gardu distribusi

Penentuan posisi komponen di gardu distribusi

Keterangan:

1.posisi pin isolator


2.posisi hang isolator /isolator tarik

3. posisi traves

4. posisi fuse cut out (FCO)

5.posisi arrester

6. posisi tiang peyangga /treck schoor

7. posisi trapo

8. posisi unit PHB-TR.

4.2 lingkup pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai