OLEH:
Disusun Oleh:
Telah disetujui dan di sahkan sesuai dengan prosedur ,Ketentuan dan peraturan yang berlaku
dalam pelaksanaan Praktek kerja lapangan .
.........................................
Pembimbing I Pembimbig II
Puji syukur kita ucapakan kehadiran ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini sesuai waktu yang di tentukan . Shalawat beriring salam penulis kirimkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah bawa umatnya dari zaman kegelapan ke
zaman modern ini.
3. Bapak Remmi Adi Putra, M.Pd.Gr Selaku Pembimbing Laporan Kerja Praktek
Lapangan.
4. Bapak Aziz Susanto Selaku Manger PT.PLN (Persero) ULP Sungai penuh.
5. Bapak Muhammad Dedi Selaku supv.teknik PT.PLN (Persero) ULP Sungai Penuh.
Sungai Penuh.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
membutuhkan. Penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak demi
kesempurnaan laporan kerja praktek lapangan ini.
Kerinci, November 2021
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………i
LEMBARAN PENGESAHAN…………………………………………………………...ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….v
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...vi
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan
2. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
BAB II PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah PT.PLN (Persero) ULP Sungai penuh
.2 2Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) ULP Sungai Penuh
2.3 Pelaksanaan Displin Kerja
BAB III PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
3.2 Gambar umum perkerjaan
3.3 Proses Pelaksanaan kerja
3.4.1 Kedatangan Di Perusahaan
3.4.2 Pengenalan Operasianal Yang Di Gunakan Perusahaan
BAB IV PEMILIHARAN JARINGAN TEGANGAN MENGAH (JTM)
4.1 INFEKSI DAN PEMILIHARAAN JARINGAN TENGAN MENGAH (JTM)…..
4.1.1 Pengertian Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.2 Penjelasan Infeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.3 Tujuan Inspeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.4 Metode Pelaksanaan Inspeksi Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.5 Komponen Dan Cara inspeksi disetiap (JTM)
4.1.5 pemeliharaan dan ganguan pada (JTM)
4.1.6.1.pelaksanaan pemeliharaan jaringan tegangan menengah (JTM)
4.1.6.2pemeliharaan jaringan Tegangan Menengah (JTM)
4.1.6.3 Gangguan Jaringan Tegangan Menengah(JTM)
4.1.6.4 Penentuan Posisi Komponen Di Gardu Distribusi
4.2 lingkup pekerjaan
4.3 Tugas Selama Praktek
4.4 Studi Kasus
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
lulusan yang tidak saja memahami ilmu pengetahuan dan teknologi juga mampu
usaha/industry.
Prodi Teknik Elektronika (D III) merupakan salah satu program pendidikan yang
memberikan dasar-dasar pengetahuan tentang dunia kelistrikan, dan salah satu sumber
Elektronika sebagai lulusan yang mampu berkerja dibidangnya maka dibuatlah suatu
Dimana PKL merupakan salah satu mata kuliah wijb yang ada di Prodi Teknik
Elektronika ATAK Kerinci. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah ini dilakukan di luar
ilmu yang di dapatkan dari bangku perkuliahan. PKL ini di maksud untuk mengenal
lebih jelas aplikatif dari ilmu Teknik Elektronika yang ada di lapangan, baik itu
perawatan-perawatan yang alat digunakan. Oleh karena itu Praktek Kerja Lapangan ini
sangat di perlukan dalam menunjang ilmu yang telah didapatkan sehinga dapat mengenal
ilmunya lebih dalam di lapangan.maka dari itu penulis melakukan Praktek Kerja
Lapangan di PT PLN Persero ULP Sungai Penuh UP3 Muaro Bungo guna untuk
menganalisa, dan menyimpulkan hasil dari semua kegiatan Praktek Kerja Lapanga.
tegangang listrik) dan dapat menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis dan
penyajian lisan.
PKL pada jurusan teknik elektronika merupakan mata kuliah wajib dan salah
1. Melatih dan menumbuh kembangkan sikap dan pola fikir yang professional untuk
3. Memenuhi syarat mata kuliah PKL Akademi Teknik Adikarya (ATAK) Kerinci
Berawal dari abad ke 19 , perkembangan ketenaga listrikan Indonesia mulai di tingkat kan
saat beb erapa perusahaan asal belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh
mendirikan pabrik pembangkitan listrik untuk ke perluan pribadi.Antara tahun 1942 -1945
terjadi peralihan pengolahan perusahaan perusahaan Belanda tersebut oleh jepang Pada
tahun 1972, sesuai dengan peraturan pemerintah No 17, status perusahaan listrik
Negara(PLN) di tetap kan sebagai perusahaan umum listrik Negara dan sebagai pemegang
kuasa usaha ketenaga listrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi
kepada sector swasta untuk bergerak dalam bisnis penyedian listrik, maka sejak tahun 1994
status PLN beralih dari dari perusahaan umum menjadi perusahaan perseroan (persero) dan
juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang
epang, setelah belanda menyerah kepada pasukan tentara jepang di awal perang dunia 2 (dua)
1945,saat jepang menyerah kepada sekutu. Kesempatan ini di manfaatkan oleh para pemuda
dan buruh listrik melalui delegasi buruh /pegawai listrik dan gas bersama sama dengan
pimpinan KMI pusat berinisiatif menghadap presiden soekarno untuk menyerah kan
1945, presiden soekarno membentuk jawatan listrik dan gas di bawah departemen pekerjaan
pemimpin Umum Perusahaan Listrik Negara ) yang bergerak di bidang listrik,gas dan kokas
yang di bubar kan pada tanggal 1 januari 1965. Pada saat yang sama, 2(dua ) perusahaan
Negara yaitu perusahaan listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik Negara
Untuk menjalankan kerja sama yang baik diperlukan suatu tempat yang di namakan
dengan organisasi. Adalah suatu tempat sekelompok orang yang bekerja sama dengan
struktur koordinasi dalam mencapai tujuan tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan
yang berbeda-beda tergantung pada jenis organisasinya. Salah satunya adalah organisasi
melakukan lokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja
dan sumber daya yang memiliki organisasi serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut
MANAJER
AZIZ SUSANTO
STAFF PA STAFF TE
STAFF TEKNIK
YAYANG ADRIAN M. WAHYU
M. ILHAM
KARIM SAPUTRA
2.3 Pelaksanaan Displin Kerja
1. menjadi profesional.
2. investasi waktu.
4. tepat waktu.
5. disiplin.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
3.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan
BAB IV
PEMILIHARAN JARINGAN TEGANGAN MENGAH (JTM)
4.1 INFEKSI DAN PEMILIHARAAN JARINGAN TENGAN MENGAH (JTM)…..
4.1.1 Pengertian Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Jaringan tegangan menengah (JTM) merupakan jaringan yang mempunyai tegangan 20
KV. Jaringan tegangan menengah ini secara umum dapat di bedakan menjadi dua, yaitu
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Kabel Tegangan Menengah
(SKTM).
1. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM)
SUTM merupakan jaringan yang ditempatkan di atas tiang (di udara). Ada dua
jenis pengantar yang digunakan yaitu,
a. AAAC(ALL ALUMINIUM ALLOY CONDUCTOR ) kabel ini tidak
berisolasi (telanjang)
b. AAACS(ALL ALUMINIUM ALLOY CONDUCTOR SAFETY) kabel ini
memiliki isolasi, kabel ini lebih aman di bandigkan dengan kabel AAAC.
2. Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) merupakan jaringan yang
dipasang atau ditempatkan di tanam di bawah tanah. Kekurangan penggunaan
kabel ini adalah jika terjadi gangguan akan sulit untuk menemukan lokasi
gangguannya dan keuntungannya adalah gangguan yang terjadi akan lebih
kecil dan estetikanya lebih indah
mengecak peralatan yang ada jaringan tegangan menengah yang tidak sesuai atau sudah layak
untuk di pergunakan lagi, maka dari itu pekerjaan infeksi butuh ketelitian untuk melihat alat-
alat yang ada pada jaringan tegangan menengah itu sendiri. Selain itu di perlukan standar-
standar dalam bekerja untuk infeksi jaringan tegangan menengah itu supaya alat-alat yang
dicek itu nanti kan diganti atau dipeerbaiki dengan petugas yang mengeksekusikan.
ketentuan. Terbuat dari bahan yang terkuat menahan beban tarik maupun tekan yang berasal
dari kawat atau pun tekanan angin. Adapun bahan yang terdapat pada tiang listrik dan
Tiang besi pada jaringan tegangan menengah yang sudah lapuk dan bengkok
sebaiknya diganti dengan yang baru, sedangkan tiang besi yang berkarat atau ada
Tiang besi yang condong atau miring akan diperbaiki dengan cara menarik dengan
trck scor supaya tiang tegak kembali dengan sempurna menompang kabel TM.
b.Tiang beton
Tiang beton sama halnya inspeksi pada tiang besi jika terjadi pelapukan pada tiang
beton maka akan di ganti dan tiang beton yang baru,hanya saja kebanyak tiang beton di
Tiang beton yang condong atau miring akan di perbaiki sama dengan halnya tiang besi,
dengan cara menarik dengan trck scor supaya tiang tegak kembali dengan sempurna
Cross arm (lengan tiang ) atau travers di pakai untuk menjaga penghantar dan peralatan
yang perlu di pasang diatas tiang dan berfungsi untuk tempat pemasangan isolator. Material
Cross Arm terbuat dari besi.Cross Arm di pasang pada tiang. Pemasangan dapat dengan
memasang klem-klem, disekrup dengan baut dan mur secara langsung. Pada Cross Arm di
pasang baut-baut penyangga isolator dan peralatan lainnya, biasanya Cross Arm ini di bor
terlebih dahulu untuk membuat lubang- lubang baut, pemasangan Cross Arm pada tiang
diikat dengan klem dan mur-baut, tetapi pada tiang beton tidak di perlukan klem,kerana baut
langsung bisa menembus tiang dan Cross Arm. Untuk menjaga agar Cross Arm tidak miring
setelah di bebani isolator dan kawat, maka di pasang konstruksi berupa besi penyangga. Ada
pun inspeksi Cross Arm (lengan tiang ) /Travers yang di lakukan ialah untuk mengecek
Cross Arm /travers salah satu bagian penting dalam jaringan tegangan menengah karena
Cross Arm ini gunanya menompang kabel dari insolator dan kabel TM. Apabila Cross Arm
tersebut sudah lapuk atau tidak layak maka petugas PLN akan menggantikan dengan Cross
Arm yang baru agar bisa menahan beban tegangan yang di hantar oleh kabel TM.
3.isolator
Fungsi utamanya adalah sebagai penyekat listrik pada penghatar terhadap penghantar
lainnya dan penghantar terhadap tanah. Tetapi karena penghatar yang di sekat tersebut
mempunyai gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik yang berasal dari berat penghantar itu
sendiri,dari tarikkan dan karena perubahan akibat temperatur dan angin, mak isolator harus
menyekatan terhadap tanah berarti mengandal kan kemampuan isolator antara kawat dan
Beban yang dipikul oelh isolator berupa beban berat penghantar , jika penghantar di
pasang di bagian atas isolator (stop side) untuk tarik kan dengan sudut maksimal 2 dan beban
tarikan ringan jika penghatar dipasangan dibagian sisi (leher) isolator untuk tarikan dengan
Beban yang dipikul oleh isolator berupa beban berat penghantar di tambah dengan beban
akibt pengencangan (tarikan) penghantar, seperti pada kontruksi tiang awal /akhir, tiang sudut
tiang percabangan dan tiang penegang.isolator di pasangan di bagian sisi travers atau serah
dengan tarikan penghantar diikat dengan STRAIN CLAMP dengan pengencangan mur
nya di gunakan suspeion clamp seperti pada konstruksi SUTT. Adapun inspeksi isolator yang
a. Isolator tumpu/pin
B.Mengecek isolator tumpu/pin agar memastikan isolator tersebut tidak rusak atau
pecah untuk menahan beban kabel TM, kencangkan baut-baut pada isolator agar tidak
goyang
b. Apabila isolator pin pecah atau rusak maka wajib menggantikan dengan isolator yang
d.Mengecek isolator ini sana dengan mengecek isolator tumpu untuk memastikan
isolator tersebut tidak rusak atau pecah untuk menahan beban kabel TM,kencangan
f. Apabila isolator tarik/ hang pecah atau rusak maka wajib menggantikan dengan
4 .penghantar /konduktor
Berfungsi untuk menghantar arus listrik. Penghantar untuk saluran untuk udara
biasanya disebut kawat yaitu penghantar tanpa isolasi (terlanjang), sedangka nuntuk saluran
dalam tanah atau saluran udara berisolasi biasanya di sebut dengan kabel penghantar yang
3.fleksibilitas tingi
4.ringan
atau konduktor yang rusak atau kendor dengan cara menelusuri jaringan tegangan menengah
yang adadi setiap jalan jaringan.Apabila kabel TM atau konduktor rusak segera petugas PLN
memperbaiki atau mengganti kabel TM yang baru, dan kabel yang kendor akan di perbaiki
dengan cara menaring kabel TM yang sudah di matikan jaringan agar perkerjaan dengan
selamat
gangguan penyulang berapa arus beban lebih (over load current) yang mengalir melebihi dari
batas maksium.yang di sebabkan karna hubung singkat(short circuit )atau beban lebih (over
load ). Fuse cu out ini hanya dapat memutuskan saluran kawat jaringan di dalam satu alat.
Apabila di perlukan pemutus saluran tiga fasa maka di butuh kan fuse cut out sebanyak tiga
buah .
Merupakan fuse cut out sebagai pengaman jaringan yang akan masuk ke trafo distribusi.
Fuse cut out akan lebur pada saat terjadi gangguan karena overload current maupun short
circuit.
Adapun inspeksi fuse cut out (FCO) yang di lakukan untuk mengecek FCO di tiang jaringan
tegangan menengah ada3 buah FCO yang terpasang,gunanya pengaman FCO sama halnya
dengan MCB rumah pelanggan Cuma FCO perawatan dan pengecekan amat lah teliti. FCO
yang di cek meliputi dari kabel fuse link dan tabung FCO itu sendiri agar tidak rusakan yang
waktu karyawan berkerja hingga jam 12 siang, dilanjutkan kembali pemeliharaan JTM dari
meningkat mutu pada trafo distribusi.untuk melaksanakan pemeliharaan yang baik perlu
1.sistem distribusi harus direncana kan dengan baik dan benar ,memakai bahan/peralatan
berkualitas baik sesuai dengan standar yang berlaku.
2.sistem distribusi yang baru dibangun harus di periksa secara teliti,apabila terdapat
kerusakan kecil sehingga di perbaiki pada saat itu juga.
3.staf/petugas dan pemeliharaan harus terlatih baik dengan jumlah petugas cukup memadai.
4.mempunyai peralatan kerja yang baik dengan jumlah cukup memadai untuk pemeliharaan
dalam keadaan tidak bertegangan maupun pemeliharaan dalam keadaan bertegangan.
5.Mempunyai buku/ brosur peralatan dari pabrik pembuat dan di pelihara untuk bahan pada
pekerjaan pemelihharaan berikut nya.
6.jadwal yang telah di buat sebaik nya di bahas ulang untuk melihat kemungkinan
penyempurnaan dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan
a.kawat penghantar
b.tiang
c.isolator
d.cross arm
e.joint dan jumer
a.kabel
b.tiang
e.sambungan-sambungan
f.pembumian
pemeliharaan JTM. Pemangkasan dilakukan bertujuan untuk mengantisipasi terjadi trip atau
gangguan yang tidak terduga.gangguan bukan hanya pada ranting pohon tapi hewan juga
termasuk.
dekat dengan pelanggan /konsumen.Ditinjau dari volume fisiknya jaringan distrisbusi pada
umum nya lebih panjang di bandingkan dengan jaringan transmisi dan jumlah gangguan nya
(sekian kali per 100 km pertahun)juga paling tinggi di bandingkan jumlah gangguan pada
saluran transmisi.jaringan distribusi seperti di ketahui terdiri dari jaringan disribusi tegangan
menengah 20kv. Sebagian besar gangguan Pda saluran udara tegangan menengah tidak di
sebabkan oleh petir melainkan oleh sentuhan pohon,apalagi saluran udara tegangan
menengah banyak berada di dalam kota yang memiliki bangunan- bangunan tinggi dan
pohon- pohon yang lebih tinggi dari tiang saluran udara tegangan menengah.
Gangguan tegangan lebih termasu gangguan yang sering terjadi pada saluran
a,Tegangan lebih power frekwensi. Pada sistem distribusi hal ini biasanya disebabkan oleh
kesalahan pada AVR(automatic voltage regulator ) atau pengatur tap pada trapo distribusi.
b. Tegangan lebih surja. Gangguan ini biasanya di sebabkan oleh surja hubung atau
gangguan hubung singkat ini,salah satu contoh gangguan binatang monyet yang
melintas di jaringan teganggan menengah dan mengakibat kan trip pada jaringan atau
lampu padam.
Keterangan:
3. posisi traves
5.posisi arrester
7. posisi trapo