Anda di halaman 1dari 15

ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No.

2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

PERBEDAAN BADAN HUKUM PUBLIK DAN BADAN HUKUM PRIVAT

A.A. Gede D. H. Santosa


Fakultas Hukum
Universitas Udayana
Email : gianyarsantosa@yahoo.com

ABSTRAK
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 2 NBW yang dimaksudkan dengan
badan hukum publik itu adalah Negara, provinsi, kotapraja-kotapraja
(kabupaten/kota), The Waterboards dan lembaga lembaga lainnya yang diberi
wewenang dalam bidang legislatif (membuat dan mengeluarkan Peraturan
Perundang-undangan) berdasarkan Undang-Undang Dasar Belanda. Badan-
badan yang juga dapat disebut badan hukum publik adalah badan-badan selain
yang disebutkan dalam Pasal 1 yang diberi wewenang dalam rangka tugas-
tugas Pemerintah dan hasil yang menjadi tujuan pemberian wewenang tersebut
secara spesifik ditentukan atau sesuai dengan hukum. Dengan demikian
kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu badan sebagai badan hukum
publik adalah adanya kewenangan legislatif yang dimiliki badan itu
berdasarkan Undang-Undang Dasar Belanda atau badan yang badan tertentu
lainnya yang mempunyai atau diberi wewenang dalam rangka melaksanakan
tugas-tugas Pemerintahan. Sementara itu badan hukum privat dalam NBW di
atur dalam Pasal 3 Private Legal Persons disebutkan “Associations, Cooperatives,
Mutual Insurance Societes, Open Corporations, Cloesed Corporation and Foundations
have legal personality”, badan-badan yang termasuk yang termasuk sebagai
badan hukum privat adalah Perkumpulan/Perhimpunan, Perseroan Terbatas,
Perusahan Asuransi Swasta, PT. Terbuka/Public Limited Company, PT.
Tertutup/Private Limited Company dan Yayasan. Dengan demikian maka
kriteria yang digunakan untuk menentukan suatu badan hukum merupakan
badan hukum privat berdasarkan bentuk badan hukum itu, bentuk-bentuk
badan hukum ini adalah badan hukum yang lazimnya mempunyai tujuan
tertentu seperti mencari keuntungan atau tujuan sosial berkedudukan sama
seperti orang perorangan yang tidak mempunyai kewenangan seperti badan
hukum publik.

Kata kunci : Badan Hukum Publik, Badan Hukum Privat, Badan Hukum

ABSTRACT
Based on Article 1 paragraph (1) and Article 2 NBW which are intended by public legal
entities, they are the State, provinces, municipalities (regencies / cities), The
Waterboards and other institutions authorized in the legislative field (making and
issuing Legislation Regulations laws) based on the Dutch Constitution. Bodies which
can also be called public legal entities are bodies other than those mentioned in Article 1
which are authorized in the framework of Government tasks and the results of which are
given the specific authority are determined or in accordance with the law. Thus the
criteria used to determine a body as a public legal entity is the existence of legislative
authority possessed by that body based on the Dutch Constitution or other body which
has or is authorized to carry out the tasks of the Government. Meanwhile private legal
entities in NBW are regulated in Article 3 of the Persons Private Legal mentioned
"Associations, Cooperatives, Mutual Insurance Societes, Open Corporations, Cloaked

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 152


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

Corporation and Foundations have legal personality", bodies including those included
as private legal entities are Associations / Association, Limited Liability Company,
Private Insurance Company, PT. Open / Public Limited Company, PT. Closed / Private
Limited Company and Foundation. Thus, the criteria used to determine a legal entity is
a private legal entity based on the form of a legal entity. These legal entities are legal
entities which usually have certain objectives such as seeking a social advantage or
purpose as individuals who have no authority. like a public legal entity.

Keywords: Public Legal Entity, Private Legal Entity, Legal Entity

Pendahuluan berlaku sampai saat ini sehingga


Istilah badan hukum sudah istilah badan hukum merupakan
lazim diketahui dan digunakan istilah yang resmi. Adapun
dalam pergaulan di masyarakat Peraturan Perundang-undangan
termasuk dalam berbagai lalu lintas yang menyebutkan istilah badan
hukum. Badan hukum merupakan hukum antara lain diantaranya
subyek hukum selain manusia Perpu Nomor 19 tahun 1960 tentang
sebagai subyek hukum. Dalam Perusahaan Negara, Undang-
bahasa Belanda badan hukum Undang Nomor 40 tahun 2007
sebagai subyek hukum merupakan tentang Perseroan Terbatas,
terjemahan dari rechtspersoon untuk Undang-Undang Nomor 16 Tahun
manusia sebagai subyek hukum 2001 tentang Yayasan dan
terjemahan dari natuurlijke persoon, Perubahannya Undang-Undang
sementara itu dalam literatur Nomor 28 Tahun 2004, Undang-
bahasa Inggris badan hukum Undang Nomor 25 Tahun 1992
sebagai subyek hukum dalam tentang Perkoperasian, Undang-
disebut legal person sedangkan Undang Nomor 5 Tahun 1960
natural person diterjemahkan sebagai tentang Peraturan Dasar Pokok
manusia sebagai subyek hukum. Agraria, Undang-Undang Nomor 24
Para sarjana hukum Tahun 2003 tentang Mahkamah
menyebutkan beberapa istilah Konstitusi.
untuk menggantikan istilah badan Menjadi istilah resmi yang
hukum. Purnadi Purbacaraka dan dapat ditemukan dalam berbagai
Soerjono Soekanto menggunakan Peraturan Perundang-undangan
istilah pribadi hukum untuk bukan berarti kita dapat
menyebut badan hukum dan menemukan batasan atau definisi
pribadi kodrati untuk manusia tentang badan hukum. Dalam Kitab
(Soekanto,1979). Sementara L.J. van Undang-Undang Hukum Perdata
Apeldoorn (1996) mengunakan (selanjutnya disebut KUHPerdata)
istilah purusa hukum untuk badan kata rechtspersoon (badan hukum)
hukum dan purusa kodrati untuk sama sekali tidak terdapat dalam
manusia. Malikul Adil sebagaimana KUHPerdata. Menurut R. Ali Rido
yang dikutip Chidir Ali (2014) satu-satunya peraturan yang
menyebut istilah badan hukum merupakan ketentuan umum
sebagai awak hukum dan awak mengenai badan hukum ialah Bab
orang untuk manusia. Kesembilan Buku Ketiga
Istilah badan hukum dapat KUHPerdata yaitu Pasal 1653
ditemukan dalam berbagai tentang Zedelijk lichmen atau badan
Peraturan Perundang-undangan badan hukum susila (Rido, 2004).
yang pernah berlaku dan masih Pasal 1653 KUHPerdata

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 153


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

menyebutkan: “selainnya perseroan Rochmat Soemitro


yang sejati oleh undang-undang mengemukakan bahwa badan
diakui pula perhimpunan- hukum ialah suatu badan yang
perhimpunan orang sebagai dapat mempunyai harta hak serta
perkumpulan-perkumpulan, baik kewajiban seperti orang pribadi
perkumpulan-perkumpulan itu (Soemitro, 1993). Lebih lengkap dari
yang diadakan atau diakui sebagai pendapat Rochmat Soemitro, R.
demikian oleh kekuasaan umum Soebekti menyatakan bahwa badan
maupun perkumpulan- hukum pada pokoknya adalah
perkumpulan itu diterima sebagai suatu badan atau perkumpulan
diperbolehkan atau telah didirikan yang dapat memiliki hak-hak dan
untuk suatu maksud tertentu yang melakukan perbuatan seperti
tidak bertentangan dengan undang- seorang manusia serta memiliki
undang dan kesusilaan”. kekayaan sendiri, dapat menggugat
Ketentuan Pasal 1653 dan digugat di depan pengadilan
KUHPerdata dan pasal-pasal (Widjaja, 2005). Pendapat yang lebih
berikutnya dari Bab Kesembilan lengkap dikemukakan oleh
Buku Ketiga KUHPerdata tidak Soedikno Mertokusumo bahwa
memberikan suatu pengertian badan hukum adalah organisasi
definisi dan batasan yang jelas dan atau kelompok manusia yang
tegas tentang apakah yang mempunyai tujuan tertentu yang
dimaksud dengan badan hukum, dapat menyandang hak dan
untuk itu dapat dilihat pengertian kewajiban. Negara dan Perseroan
badan hukum dari pendapat para Terbatas misalnya adalah organisasi
sarjana. E.M. Maijers dikutip Chidir atau kelompok yang merupakan
Ali mengatakan bahwa badan badan hukum. Selanjutnya
hukum meliputi sesuatu yang dikatakan Soedikno Mertokusumo
menjadi pendukung hak dan badan hukum itu bertindak sebagai
kewajiban. Sementara itu Logemann suatu kesatuan dalam lalu lintas
sebagaimana juga dikutip Chidir Ali hukum seperti orang, hukum
memberikan pengertian badan menciptakan badan hukum oleh
hukum adalah personifikasi yaitu karena pengakuan organisasi atau
suatu perwujudan atau penjelasan kelompok manusia sebagai subyek
hak dan kewajiban (Ali, 2014). hukum itu sangat diperlukan
Menurut E. Utrecht badan hukum karena bermanfaat bagi lalu lintas
adalah setiap pendukung hak yang hokum (Mertokusumo, 2005).
tidak berjiwa yang bukan manusia, Berdasarkan pendapat–
badan hukum sebagai gejala sosial pendapat para sarjana dapat
adalah suatu gejala yang riil dalam disimpulkan bahwa badan hukum
pergaulan hukum yaitu sesuatu sebagai subyek hukum memiliki
yang dapat dicatat dalam pergaulan unsur-unsur, perkumpulan orang
hukum biarpun tidak berwujud (organisasi) dapat melakukan
manusia atau benda yang dibuat perbuatan hukum dalam hubungan-
dari besi, batu, dan sebagainya. hubungan hukum, mempunyai
Yang menjadi penting bagi harta kekayaan sendiri, mempunyai
pergaulan hukum adalah badan pengurus, mempunyai hak dan
hukum mempunyai suatu kekayaan kewajiban, dan dapat digugat dan
yang sama sekali terpisah dari menggugat di depan pengadilan.
kekayaan anggotanya (Utrecht,1983). Menurut doktrin ajaran umum
badan hukum untuk memenuhi

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 154


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

kriteria sebagai subyek hukum pemisahan apakah organ


badan hukum memerlukan kriteria bertindak dalam batas-batas
adanya kekayaan yang terpisah, wewenangnya atau tidak, bagi
mempunyai tujuan tertentu, kita di Indonesia, bahwa
mempunyai kepetingan sendiri, dan tujuan itu hendaknya
adanya organisasi yang teratur mencerminkan nilai-nilai etika,
(Rido, 2004). dengan keadilan hukum
Harta dimaksud dari berdasarkan Pancasila tidak
pemasukan para anggota atau dari bertentangan dengan undang-
suatu anggota atau dari suatu undang, kesusilaan dan
perbuatan pemisahan kekayaan dari ketertiban umum, harus betul-
seseorang yang digunakan untuk betul mencerminkan keadilan
suatu tujuan tertentu, dengan masyarakat Pancasila;
demikian harta kekayaan tersebut 2. Mempunyai kepentingan
menjadi obyek tuntutan tersendiri sendiri
dari pihak-pihak ketiga yang Kepentingan yang dimaksud
mengadakan hubungan hukum adalah merupakan hak-hak
dengan badan hukum tersebut. subyektif sebagai akibat dari
Badan hukum mempunyai peristiwa-peristiwa hukum,
pertanggungjawaban tersendiri, kepentingan itu dilindungi
kekayaan yang terpisah membawa oleh hukum, badan hukum
akibat; kreditur pribadi para yang memiliki kepentingan
anggota tidak mempunyai hak itu, dapat menuntut dan
menuntut harta kekayaan badan mempertahankan kepentingan
hukum, para anggota secara pribadi itu terhadap pihak ketiga
tidak dapat menagih piutang dari dalam pergaulan hukum;
badan hukum terhadap pihak 3. Adanya organisasi yang
ketiga, kompensasi antara utang teratur
pribadi dan utang badan hukum Badan hukum adalah suatu
tidak diperkenankan, hubungan konstruksi hukum, dalam
hukum baik perjanjian, maupun pergaulan hukum badan
proses-proses antara anggota dan hukum diterima sebagai
badan hukum mungkin saja seperti subyek hukum selain manusia.
halnya antara badan hukum dengan Badan hukum hanya dapat
pihak ketiga, pada kepailitan hanya bertindak hukum dengan
kreditur badan hukum yang dapat perantara organnya, organ,
menuntut harta kekayaan terpisah pembagian tugas, tindakan
itu; hukum dapat dilakukan,
1. Mempunyai tujuan tertentu pemilihannya diatur dalam
Tujuan tertentu tersebut anggaran dasar dan peraturan
bukanlah tujuan pribadi dari atau keputusan rapat anggota,
suatu anggota melainkan kesemuanya inilah
tujuan dari badan hukum itu mewujudkan adanya
sendiri sebagai subyek hukum, perwujudan dari sebuah
karena badan hukum hanya organisasi yang teratur.
dapat bertindak dengan Empat syarat sebagai kriteria
perantara organnya suatu badan hukum menurut
perumusan tujuan dan doktrin sesuai dengan filosofi
kehendaknya tegas dan jelas. pendirian badan hukum
Ketegasan ini memudahkan sebagaimana dikemukakan oleh

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 155


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

Nindyo Pramono, bahwa filosofi 1. Perhimpunan yaitu


orang mendirikan badan hukum persekutuan-persekutuan yang
adalah bahwa dengan kematian hidupnya timbul dari
pendirinya maka harta penggabungan diri secara suka
kekayaannya diharapkan masih rela dari purusa-purusa pribadi
dapat bermanfaat bagi orang lain. yang didirikan oleh purusa
Oleh karena alasan filosofi itu pribadi dan bersandar pada
hukum menciptakan suatu kreasi perjanjian.
sesuatu yang oleh hukum kemudian 2. Persekutuan-persekutuan yang
dianggap diakui sebagai subyek tidak didirikan oleh purus-
hukum yang mandiri seperti halnya purusa khusus melainkan
orang, kemudian sesuatu itu oleh tumbuh secara historis, seperti
ilmu hukum disebut sebagai badan negara, provinsi, kota praja, dan
hukum yang dapat menjadi subyek sebagainya.
hukum dan menyandang hak dan 3. Persekutuan-persekutuan yang
kewajiban. Agar badan hukum itu didirikan oleh kekuasaan
dapat bertindak seperti halnya umum (Apeldorn, 1996).
orang sungguhan maka diperlukan E. Utrecht menggolongkan
organ sebagai alat dari badan badan hukum berdasarkan kriteria
hukum itu menjalin hubungan pergaulan hukum, aneka warna
hukum dengan pihak ketiga agar hukum dan pembagian hukum
badan hukum itu dapat berinteraksi dalam hukum publik dan hukum
dalam pergaulan hukum seperti privat (Utrecht, 1983). Berdasarkan
membuat perjanjian, melakukan pergaulan hukum ada bermacam-
kegiatan usaha tertentu diperlukan macam badan hukum:
modal, modal awal dari badan 1. Perhimpunan (verenigingen)
hukum itu datang dari kekayaan si yang dibentuk dengan sengaja
pendiri yang dipisahkan, menjadi dan dengan suka rela oleh
kekayaan badan hukum itu, orang yang bermaksud
terpisah, terlepas dari kekayaan si memperkuat kedudukan
pendiri (Pramono, 2007). ekonomi mereka, memelihara
Pembahasan kebudayaan, mengurus soal-
Badan Hukum Publik dan Badan soal sosial dan sebagainya.
Hukum Privat Badan hukum semacam
L.J van Apeldoorn misalnya Perseroan Terbatas,
mengolongkan badan hukum perhimpunan yang didirikan
menjadi dua yaitu: berdasarkan peraturan LNHB
1. Persekutuan manusia yang 1939 Nr 717 (badan hukum
bertindak dalam pergaulan Indonesia), perhimpunan yang
hukum seolah-olah sebagai didirikan berdasarkan
purusa tunggal, peraturan LNHB 1870 Nr 64
2. Harta dengan tujuan yang (badan hukum Eropah, dan
tertentu tetapi dengan tiada Perusahaan Negara).
yang empunya dalam pergaulan 2. Persekutuan orang (gemeenschap
hukum diperlakukan sebagai van mensen) yang ada karena
purusa (yayasan), perkembangan faktor-faktor
Selanjutnya persekutuan sosial dan politik dalam sejarah
manusia dikelompokkan menjadi misalnya negara, daerah
tiga yaitu: provinsi, kabupaten, desa.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 156


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

3. Organisasi yang didirikan Bumi Putera yang pada


berdasarkan undang-undang umumnya tidak tertulis.
tetapi bukan perhimpunan. Selanjutnya disebutkan oleh E.
4. Yayasan yaitu tiap kekayaan Utrecht berdasarkan pembagian
yang tidak merupakan hukum dalam hukum publik dan
kekayaan orang atau kekayaan hukum privat, badan hukum dapat
badan yang diberi tujuan dibagi menjadi dua:
tertentu. 1. Badan hukum publik,
Sementara itu berdasarkan aneka 2. Badan hukum privat.
warna hukum yang mengacu pada Dengan merujuk pendapat E.
Pasal 163 I.S (Indische Staatsregeling) Utrecht di atas penggolongan badan
yang membagi penduduk dalam hukum publik dan badan hukum
tiga golongan yaitu golongan Eropa, privat didasarkan pada kriteria
Timur Asing, Bumiputera dan Pasal pembagian hukum yaitu hukum
131 I.S. (Indische Staatsregeling) yang publik dan hukum privat. Tidak
mengatur tentang hukum yang dijelaskan lebih lanjut tentang
berlaku bagi masing-masing apakah yang di maksud badan
golongan, yaitu bagi golongan hukum publik dan badan hukum
Eropa dan yang dipersamakan privat berdasarkan kriteria
berlaku Hukum Perdata dan pembagian hukum publik dan
Hukum Dagang Barat berdasarkan hukum privat. Terhadap
asas konkordansi, bagi golongan penggolongan badan hukum publik
Timur Asing berlaku hukum dan badan hukum privat ini
mereka masing-masing, bagi menimbulkan beberapa pertanyaan
golongan Bumiputera dan yang diantaranya apakah yang dimaksud
dipersamakan berlaku hukum adat badan hukum publik dan badan
mereka, dengan catatan bahwa hukum privat dan apakah
golongan Timur Asing dan perbedaan antara badan hukum
Bumiputra diperbolehkan untuk publik dan badan hukum privat.
menundukkan diri kepada Hukum Sepanjang pengetahuan peneliti
Eropa/Barat. Berdasarkan aneka dalam berbagai Peraturan
warna hukum terdapat tiga macam Perundang-undangan yang
badan hukum: berhubungan dengan badan hukum
1. Badan hukum menurut hukum tidak dapat ditemukan suatu
Eropa yaitu badan hukum yang pengertian, definisi, atau batasan
diatur menurut hukum yang dan penggolongan tentang badan
dikonkordansikan dengan hukum publik dan badan hukum
hukum yang berlaku di Negeri privat. Adapun yang dapat
Belanda; ditemukan adalah istilah badan
2. Badan hukum menurut hukum hukum publik dan hukum privat
bukan Eropa yang tertulis sebagaimana terdapat dalam
sekarang badan hukum Undang-Undang Nomor 24 Tahun
menurut hukum Indonesia 2003 tentang Mahkamah Konstitusi
yaitu badan hukum yang Pasal 51 ayat (1) c yang
didirikan oleh Timur Asing atau menyebutkan “badan hukum
Bumiputera yang publik atau privat dapat menjadi
menundukkan diri dengan pemohon sebagai pihak yang
hukum Negeri Belanda; menganggap hak dan/atau
3. Badan Hukum adat adalah kewenangan konstitusionalnya
badan hukum menurut hukum

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 157


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

dirugikan oleh berlakunya undang- hukum itu merupakan badan


undang”. hukum publik dan badan hukum
Secara gramatikal tidak ada privat (disebut badan hukum
penyebutan istilah badan hukum perdata) yaitu:
publik dan badan hukum privat 1. Berdasarkan terjadinya, atau
dalam KUHPerdata. Menurut R. Ali berdasarkan pendirinya, artinya
Rido Ketentuan Pasal 1653 apabila badan hukum tersebut
KUHPerdata mengatur baik badan untuk pendiriannya berlaku
hukum publik maupun badan ketentuan hukum publik atau
hukum privat, dalam Pasal 1653 didirikan oleh kekuasaan
KUHPerdata sebagai peraturan umum badan hukum tersebut
umum menyebutkan ada 3 (tiga) merupakan badan hukum
macam perkumpulan (badan publik, akan tetapi apabila
hukum) yaitu: badan hukum didirikan oleh
a. Perkumpulan yang diadakan orang perorangan sehingga
oleh kekuasaan umum; terhadapnya berlaku ketentuan
b. Perkumpulan yang diakui oleh hukum perdata badan hukum
kekuasaan umum; tersebut termasuk badan
c. Perkumpulan yang hukum privat;
diperkenankan atau untuk 2. Lapangan Pekerjaan, artinya
suatu maksud tertentu yang apabila lapangan pekerjaan dari
tidak berlawanan dengan badan hukum itu untuk
undang-undang atau kesusilaan kepentingan umum termasuk
(Rido, 2004). badan hukum publik, apabila
Peter Mahmud Marzuki (2008) lapangan pekerjaan untuk
menyatakan badan hukum publik kepentingan orang
adalah negara dan bagian-bagian perseorangan atau Sekelompok
negara seperti daerah kota dan lain- orang saja termasuk badan
lain, sedangkan badan hukum hukum privat (Widjaja, 2005).
privat adalah suatu organisasi yang Pembedaan badan hukum publik
bergerak diluar bidang politik dan dan badan hukum privat
kenegaraan, badan hukum privat berdasarkan kriteria dari Man. S.
didirikan untuk mencari Sastra Widjaja ini belum menjawab
keuntungan atau untuk tujuan pertanyaan bagaimanakah halnya
sosial. Memperhatikan pendapat dengan badan hukum yang
Peter Mahmud Marzuki bahwa didirikan oleh kekuasaan umum
kriteria yang digunakan untuk atau negara yang lapangan
membedakan badan hukum publik pekerjaannya bukan untuk
dan badan hukum privat masih kepentingan umum tetapi untuk
bersifat umum, pembedaan ini tujuan tertentu seperti mencari
belum menjawab pertanyaan seperti keuntungan. Untuk menjawab
bagaimanakah halnya kalau negara pertanyaan-pertanyaan terhadap
atau bagian dari negara mendirikan pendapat-pendapat tentang
atau ikut serta dalam organisasi- pengertian dan perbedaan antara
organisasi di luar organisasi negara hukum badan hukum publik
untuk tujuan seperti untuk mencari dengan badan hukum privat seperti
keuntungan. yang telah diuraikan di atas, relevan
Man. S. Sastra Widjaja (2005) untuk mengutip pendapat dari R.
memberikan kriteria untuk Ali Rido dan para kalangan sarjana
menentukan apakah suatu badan Jerman. R. Ali Rido menyatakan jika

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 158


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

badan hukum yang diadakan oleh Kontinental setelah mereka


kekuasaan umum itu mempunyai mengenal hukum Romawi yang
wewenang publik badan hukum itu kemudian meresapinya, yang
merupakan badan hukum publik, sebelumnya masih berpegangan
jadi tidak semua badan hukum pada hukum kebiasaan dimana
yang diadakan oleh kekuasaan pembagian hukum publik dan
umum itu badan hukum publik, hukum perdata tidak dikenal
dapat pula merupakan badan (Hartono, 1982).
hukum privat, kriterianya ialah Ulpianus adalah ahli hukum
dalam hal wewenangnya badan Romawi yang membagi hukum
hukum itu (Rido, 2004). Menurut dalam dua golongan menyatakan
pendapat para kalangan sarjana “Publicum ius est, quod ad statum rei
Jerman bahwa kriteria untuk romance spectat privatum quod ad
membedakan badan hukum publik singulorum utitilatem; sunt enim
dengan badan hukum privat adalah quaedam publice utilia quaedam
kekuasaan sebagai penguasa, yaitu privatim”. Hukum publik adalah
badan hukum publik adalah badan hukum yang berhubungan dengan
hukum yang mempunyai kesejahteraan Romawi, hukum
kekuasaan sebagai penguasa artinya perdata adalah hukum yang
dapat mengambil keputusan- mengatur kepentingan orang secara
keputusan dan membuat peraturan- khusus, karena ada hal yang
peraturan yang mengikat orang lain merupakan kepentingan umum, ada
yang tidak tergabung dalam badan pula hal yang merupakan
hukum tersebut (Ali, 2014). Dengan kepentingan perdata. J.A. Loeff
demikian badan hukum privat sebagaimana dikutip E. Utrecht
adalah tidak mempunyai kekuasaan memberikan kriteria yang
sebagai penguasa. digunakan untuk membedakan
Menurut peneliti pendapat dari hukum publik dengan hukum
R. Ali Rido dan para kalangan privat adalah subyek dalam suatu
sarjana Jerman di atas berkaitan hubungan hukum publik mengatur
dengan pendapat dari E. Utrecht hubungan antara negara dengan
yang menggolongkan badan hukum warganya sedangkan hukum privat
publik dan badan hukum privat. mengatur hubungan antara
Berdasarkan pembagian hukum individu (Hartono, 1982). Kelemahan
dalam hukum publik dan hukum dari pendapat ini adalah berkaitan
privat dalam rangka mendapatkan dengan pertanyaan tentang
penjelasan lebih lanjut perbedaan bagaimanakah halnya dalam
antara badan hukum publik dan hubungan privat yang dilakukan
badan hukum privat, untuk itu oleh negara dengan orang
dibahas lebih lanjut tentang perorangan/swasta misalnya
pembagian atau pembidangan negara/pemerintah mengadakan
hukum dalam hukum publik dan perjanjian sewa menyewa dengan
hukum privat. Dalam buku seseorang untuk tujuan tertentu
Pengantar Ilmu Hukum dari E. semisal untuk mendirikan kantor,
Utrecht disebutkan menurut isinya dengan kriteria yang digunakan
hukum dibagi dalam dua golongan oleh J.A. Loeff berarti sewa
yaitu hukum publik dan hukum menyewa tersebut masuk ke dalam
privat (Utrecht, 1983). Pembagian ke pengertian hukum publik padahal
dalam dua golongan ini dikenal sebenarnya hubungan sewa
oleh negara-negara Eropa

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 159


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

menyewa adalah hubungan yang pembentukan norma-norma hukum


diatur oleh hukum privat. publik, Maria Farida dalam
L.J. van Apeldoorn (1996) bukunya yang berjudul Ilmu
mengatakan pembagian hukum Perundang-Undangan 1 (Satu) yang
publik dan hukum privat mengutip pendapat Benyamin
didasarkan pada kepentingan- Akzin dalam bukunya yang
kepentingan yang diatur oleh isi berjudul Law, State, and International
dari peraturan hukum, hukum Legal Order mengemukakan bahwa
publik mengatur kepentingan dalam pembentukan norma-norma
umum atau publik dan hukum hukum publik berbeda dengan
privat mengatur kepentingan norma-norma hukum privat, jika
khusus atau perdata. Titik lemah dilihat pada stuktur norma (Norm
dari pendapat ini adalah berkaitan Structure), hukum publik berada di
dengan ditemukan peraturan atas hukum privat sedangkan jika
hukum yang termasuk hukum dilihat dari stuktur lembaga maka
privat yang mengatur kepentingan lembaga-lembaga negara (Public
umum. Contoh dalam hukum Authorities) terletak di atas
perkawinan merupakan hubungan masyarakat (Population) (Farida,
antara dua orang yang masuk 2007). Dalam pembentukannya,
dalam hukum privat, tetapi hukum norma-norma hukum publik itu
perkawinan juga mengatur dibentuk oleh lembaga negara
perkawinan harus (penguasa negara, wakil-wakil
dicatatkan/dikukuhkan di depan rakyat) atau dapat disebut sebagai
petugas catatan sipil/pemerintah supra struktur, sehingga terlihat
yang termasuk dalam wilayah jelas bahwa norma-norma hukum
hukum publik. Sebaliknya yang ditetapkan oleh lembaga-
peraturan hukum yang termasuk lembaga negara mempunyai
dalam hukum publik yang kedudukan lebih tinggi daripada
mengatur kepentingan privat norma hukum yang dibentuk oleh
misalnya undang-undang masyarakat atau dapat disebut
kewarganegaraan yang mengatur sebagai infra struktur, oleh karena
naturalisasi yang merupakan itu norma hukum publik itu
kepentingan khusus/perdata dari dibentuk oleh lembaga-lembaga
yang dinaturalisasi. negara, maka dalam
Paul Scholten membedakan pembentukannya pun harus
hukum publik dengan hukum dilaksanakan secara berhati-hati,
privat berdasarkan asas-asas yang karena norma hukum publik harus
menjadi dasar dari masing-masing, dapat memenuhi kehendak serta
hukum privat adalah hukum biasa keinginan masyarakat, berbeda
karena memuat asas-asas umum, dengan dengan pembentukan
negara juga tunduk dengan noram-norma hukum privat (Aksin,
sepanjang tidak diadakan 1964). Norma-norma dalam hukum
perkecualian. Selanjutnya dikatakan privat itu biasanya selalu sesuai
Paul Scholten perkecualian tersebut dengan kehendak/keinginan
terdapat dalam hukum publik dan masyarakat oleh karena hukum
menjadi hukum istimewa, hukum privat ini dibentuk oleh masyarakat
publik membatasi kekuasaan yang bersangkutan dengan
hukum privat tetapi tidak perjanjian atau transaksi yang
meniadakan hukum privat (Soekanto bersifat perdata, sehingga
I, 1979). Sementara itu dilihat dari masyarakat dapat merasakan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 160


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

sendiri apakah norma hukum yang pembagian hukum publik dan


terdapat dalam perjanjian atau hukum privat merupakan
transaksi tersebut sudah sesuai pembagian sewenang-wenangan
dengan kehendak/keinginan (Hartono I, 1982). Sementara itu
masyarakat atau tidak. Kranenburg berpendapat bahwa
Menurut pendapat van Praag jika kepentingan umum dan
dalam membedakan hukum publik kepentingan perorangan dipakai
dan hukum privat adalah bahwa sebagai dasar pembagian hukum
dalam hukum publik tidak dalam hukum publik dan hukum
mungkin berlaku hukum privat, perdata maka kacaulah gambar-
sesungguhnya hukum privat gambar yang kita peroleh tentang
tersebut adalah hukum yang belaku pembagian tersebut.
umum untuk orang perorangan Terhadap perdebatan-
maupun badan privat. Begitupun perdebatan yang berkaitan dengan
tehadap badan hukum publik, pembagian hukum publik dan
hukum publik justru berlaku secara hukum privat, Soedikno
khusus untuk badan hukum publik, Mertokusumo mengatakan
hanya dalam keadaan tertentulah pembagian hukum publik dan
dapat ditiadakan berlakunya hukum privat merupakan
hukum privat terhadap hukum pembagian klasik meskipun banyak
publik hingga semata-mata dalam diperdebatkan tetapi sampai
keadaan itu berlaku hukum publik. sekarang masih digunakan
Dalam keadaan bagaimana hingga (Mertokusumo I, 2005). Sampai saat
berlakunya hukum privat sekarang masih relevan untuk
dikesampingkan, hal ini ditentukan membuat perbedaan antara hukum
oleh hukum positif, hukum positif publik dan hukum privat walaupun
akan menentukan bila terhadap dalam hal-hal tertentu batas-batas
suatu perbuatan tertentu yang harus antara hukum publik dan hukum
dilakukan oleh badan hukum privat menjadi kabur. Sebagaimana
publik tersebut menyangkut yang dikemukan N.E Algra bahwa
kepentingan yang lebih luas hingga kini kita telah memberikan
(Prasetya, 2001). beberapa perbedaan penting antara
Pendapat-pendapat tentang hukum publik dan hukum privat,
hukum publik dan hukum privat di namun suatu batas tidaklah dapat
atas telah menunjukkan dasar diberikan ada daerah peralihan
pembagian hukum publik dan dimana sukar untuk memberikan
hukum privat ini telah menjadi tanda ini atau tanda itu (Algra, et. al,
perdebatan para ahli hukum, 1983).
bahkan ada sarjana yang Menurut N.E. Algra sepanjang
berpendapat tidak ada pemisahan tidak mengenai antar lembaga
antara hukum publik dan hukum negara ciri khasnya yang penting
privat seperti Hans Kelsen dengan dalam hukum publik adalah
Stufentheori-nya dan Kranenburg. hubungan hukum antara
Menurut Hans Kelsen semua kaidah negara/pemerintah dengan warga
hukum diturunkan dari satu kaidah negara itu ditetapkan secara sepihak
tertinggi/groundnorm baik badan- oleh Pemerintah, warga negara
badan Pemerintah maupun swasta terikat secara yuridis pada
membuat petunjuk-petunjuk yang keputusan pemerintah seperti
diturunkan dari kaidah-kaidah penetapan pajak, ijin mendirikan
tertinggi dengan demikian bangunan. Sementara itu dalam

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 161


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

hukum privat yang menjadi ciri masyarakat, hukum dalam


khasnya adalah asas pokok otonomi hubungan keluarga melahirkan dua
para pihak/warganegara, artinya bidang hukum yaitu hukum orang
para pihak boleh mengatur sendiri dan keluarga. Selain hukum dalam
menurut pandangannya hubungan pergaulan masyarakat melahirkan
satu sama lain seperti kebebasan hukum benda dan hukum
membuat perjanjian, testament, milik perikatan, masih ada bidang hukum
pribadi. Konsekuensi dari ciri khas perdata lain yaitu hukum waris
yang ada pada masing-masing ini yang mengandung unsur keluarga
dalam hukum publik dan hukum benda. Jadi bidang
mempertahankan hak pada hukum privat meliputi hukum
umumnya ada ditangan pemerintah tentang orang, hukum keluarga,
misalnya pembongkaran bangunan hukum benda, hukum perikatan
tanpa ijin dan penentuan tuntutan dan hukum waris, pelaksanaannya
pidana ada pada jaksa diserahkan pada masing-masing
konsekuensinya pada hukum (Mertokusumo III, 2005). Selanjutnya
publik ini inisiatif untuk meminta dikatakan terdapat beberapa tolak
perlindungan hukum ada pada ukur yang digunakan untuk
warga negara. Pada hukum privat membedakan antara hukum publik
dalam terjadinya perselisihan hak dan hukum privat dalam hukum
untuk mempertahankan atau tidak publik salah satu pihak adalah
mempertahankan haknya ada pada penguasa dalam hukum privat para
para pihak itu sendiri untuk pihaknya adalah perorangan tanpa
diajukan kepengadilan bahkan menutup kemungkinan bahwa
dalam hukum privat para pihak dalam hukum privat penguasa bisa
dapat menyetujui penyelesaian menjadi pihak, peraturan hukum
perselisihan diserahkan kepada publik bersifat memaksa sedangkan
pihak lain selain pengadilan seperti peraturan hukum privat bersifat
mediasi dan arbitrase (Algra, et. al, melengkapi meskipun ada juga
1983). yang memaksa.
Menurut Soedikno Berdasarkan pendapat N.E.
Mertokusumo, hukum publik Algra (1983) dan Soedikno
lazimnya dirumuskan sebagai Mertokusumo di atas beberapa
hukum yang mengatur hubungan kriteria atau ciri khas yang dapat
penguasa dengan warga negaranya, digunakan untuk membedakan
hukum publik ini adalah hukum publik dan hukum privat
keseluruhan peraturan yang adalah:
merupakan dasar negara untuk a. Dalam hukum publik:
mengatur pula bagaimana caranya hubungan hukum berupa
negara melaksanakan tugasnya, jadi tindakan yang ditetapkan
merupakan perlindungan secara sepihak, tindakan
kepentingan negara oleh karena sepihak itu oleh subyek sebagai
memperhatikan kepentingan umum penguasa terhadap warga
maka pelaksanaan peraturan negara/perorangan, inisiatif
hukum publik dilakukan oleh mempertahankan hak atau
penguasa. Sedangkan hukum privat penegakan hukumnya oleh
adalah hukum antar perorangan penguasa, hukumnya bersifat
yang mengatur hak dan kewajiban memaksa.
perorangan yang satu terhadap b. Dalam hukum privat: hubungan
yang lainnya dalam pergaulan hukum didasarkan pada asas

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 162


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

otonomi kebebasan para mempertahankan haknya oleh


pihak/subyek yang para pihak sendiri, hukumnya
kedudukannya sejajar, bersifat melengkapi/tidak
subyeknya antar perorangan memaksa walaupun ada juga
atau penguasa/pemerintah bisa yang memaksa.
menjadi subyek inisiatif

Tabel Kriteria Klasifikasi Badan Hukum Publik dan Hukum Privat


N
o Kriteria Hukum Publik Hukum Privat
Individu/IndividuPemerin
1. Subyek/Pihak Pemerintah/Individu
tah
Vertikal/ Sepihak
Hubungan Otonom/horizontal antara
2. antara Negara dengan
Hukum Individu dengan Individu
Individu

3. Sifat Norma Memaksa Tidak memaksa/memaksa

Lapangan Hukum
4. Konsekuensi Lapangan Hukum Privat
Publik

Dari kriteria yang telah Sosial atau Negara Kesejahteraan


disebutkan di atas dalam kaitannya yang berbarengan dengan
mengenai penggolongan badan pergeseran atau perubahan dari
hukum publik dan badan hukum hukum privat ke hukum publik.
privat berdasarkan pembidangan Perubahan ini selanjutnya
hukum publik dan hukum privat, membawa konsekuensi Pemerintah
badan hukum privat adalah badan melalui jalan hukum privat juga
hukum yang ada dalam lapangan memperhatikan berbagai macam
hukum privat dapat berupa badan tugas misalnya membuat perjanjian,
hukum yang didirikan oleh memberikan tanah, mendirikan atau
perorangan, didirikan oleh negara mengambil bagian dalam perseroan
atau negara sendiri yang bertindak atau yayasan. Sebaliknya ada juga
sejajar dan otonom dengan segala berbagai organisasi hukum privat
konsekuensinya dalam lapangan yang diserahi tugas dan wewenang
hukum privat. Sementara badan publik, contohnya di Belanda
hukum publik adalah badan hukum terdapat perusahaan di bidang
yang bertindak secara vertikal dan pertanggungan sosial, yang
sepihak dengan segala konsekuensi menurut bentuknya merupakan
dalam wilayah hukum publik. perkumpulan hukum privat tetapi
Negara/Pemerintah berdasarkan tugas dan
dimungkinkan berkedudukan wewenangnya merupakan badan
sebagai subyek dalam hukum hukum publik.
privat, menurut N.E. Algra Dalam beberapa ketentuan
disebabkan oleh karena terjadinya Peraturan Perundang-undangan di
perubahan pandangan politik atas Indonesia ditemukan ketentuan
tugas negara dari Negara Penjaga bahwa terhadap badan hukum atau
Malam menjadi Negara Pemelihara organisasi yang berbentuk privat

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 163


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

diberi wewenang publik, tentang badan hukum publik (Public


sebagaimana disebutkan Undang- Legal Persons), dalam Pasal 1 ayat (1)
Undang Nomor 37 Tahun 2008 ini disebutkan “The State, the
tentang Ombudsman Republik Provinces, The Municipalities, The
Indonesia, Pasal 6 Undang-Undang Water Boards and all other bodies to
Nomor 37 Tahun 2008 tentang which legislative power has been
Ombudsman Republik Indonesia granted under the Dutch Constitution
(selanjutnya disebut UU have legal personality”, dalam Pasal 2
Ombudsman) menyatakan: disebutkan “Other bodies charged
Ombudsman berfungsi mengawasi with governmental duties only have
penyelenggaraan pelayanan publik legal personality if this results from
yang diselenggarakan oleh what has been specified by or pursuant
Penyelenggara Negara dan to law”, (Dutch Civil Code, Book 2
pemerintahan baik di pusat Legal Persons article 1 point 1 -2).
maupun di daerah termasuk yang Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) dan
diselenggarakan oleh Badan Usaha Pasal 2 NBW yang dimaksudkan
Milik Negara serta Badan Swasta dengan badan hukum publik itu
atau Perseorangan yang diberi tugas adalah Negara, provinsi, kotapraja-
menyelenggarakan pelayanan kotapraja (kabupaten/kota), The
publik tertentu, selanjutnya dalam Waterboards dan lembaga lembaga
Undang-Undang Nomor 25 Tahun lainnya yang diberi wewenang
2009 tentang Pelayanan Publik dalam bidang legislatif (membuat
(selanjutnya disebut UU Pelayanan dan mengeluarkan Peraturan
Publik) Pasal 1 angka 2 yang Perundang-undangan) berdasarkan
menyatakan: Penyelenggara Undang-Undang Dasar Belanda.
pelayanan publik yang selanjutnya Badan-badan yang juga dapat
disebut Penyelenggara adalah setiap disebut badan hukum publik adalah
institusi penyelenggara negara, badan-badan selain yang
korporasi, lembaga independen disebutkan dalam Pasal 1 yang
yang dibentuk berdasarkan undang- diberi wewenang dalam rangka
undang untuk kegiatan pelayanan tugas-tugas Pemerintah dan hasil
publik, dan badan hukum lain yang yang menjadi tujuan pemberian
dibentuk semata-mata untuk wewenang tersebut secara spesifik
kegiatan pelayanan publik. ditentukan atau sesuai dengan
Dengan demikian berdasarkan hukum. Dengan demikian kriteria
UU Ombudsman dan UU yang digunakan untuk menentukan
Pelayanan Publik perbedaan antara suatu badan sebagai badan hukum
badan hukum publik dan badan publik adalah adanya kewenangan
hukum privat adalah dilihat dari legislatif yang dimiliki badan itu
tugas dan kewenangan dari badan berdasarkan Undang-Undang Dasar
hukum itu, badan hukum privat Belanda atau badan yang badan
dapat diberikan kewenangan dalam tertentu lainnya yang mempunyai
penyelenggaraan pelayanan publik. atau diberi wewenang dalam
Sebagai perbandingan di Belanda, rangka melaksanakan tugas-tugas
badan hukum dalam Netherland Pemerintahan.
Burgerlijk Wetboek (NBW) di atur Pada bidang hukum harta
dalam buku 2, tidak ditemukan kekayaan badan hukum publik
adanya batasan tentang apakah sebagai badan hukum, menurut
yang dimaksud dengan badan hukum Belanda adalah sama
hukum. Dalam Pasal 1 mengatur kedudukannya dengan subyek

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 164


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

hukum orang, badan hukum dalam bidang legislatif (membuat


lembaga-lembaga gereja/lembaga- dan mengeluarkan Peraturan
lembaga keagamaan, dan badan Perundang-undangan) berdasarkan
hukum privat yaitu dapat memiliki Undang-Undang Dasar Belanda.
segala hak dan kewajiban kecuali Badan-badan yang juga dapat
Undang-Undang menentukan lain. disebut badan hukum publik adalah
Sebagaimana disebutkan dalam badan-badan selain yang
Pasal 1 ayat (5) buku 2 NBW “As far disebutkan dalam Pasal 1 yang
as it concerns the law of property, a diberi wewenang dalam rangka
legal person is tantamount (equal) to a tugas-tugas Pemerintah dan hasil
natural person, unless the contrary yang menjadi tujuan pemberian
result from law”. wewenang tersebut secara spesifik
Sementara itu badan hukum ditentukan atau sesuai dengan
privat dalam NBW di atur dalam hukum. Dengan demikian kriteria
Pasal 3 Private Legal Persons yang digunakan untuk menentukan
disebutkan “Associations, suatu badan sebagai badan hukum
Cooperatives, Mutual Insurance publik adalah adanya kewenangan
Societes, Open Corporations, Cloesed legislatif yang dimiliki badan itu
Corporation and Foundations have legal berdasarkan Undang-Undang Dasar
personality”, badan-badan yang Belanda atau badan yang badan
termasuk yang termasuk sebagai tertentu lainnya yang mempunyai
badan hukum privat adalah atau diberi wewenang dalam
Perkumpulan/Perhimpunan, rangka melaksanakan tugas-tugas
Perseroan Terbatas, Perusahan Pemerintahan. Sementara itu badan
Asuransi Swasta, PT. hukum privat dalam NBW di atur
Terbuka/Public Limited Company, dalam Pasal 3 Private Legal Persons
PT. Tertutup/Private Limited disebutkan “Associations,
Company dan Yayasan. Dengan Cooperatives, Mutual Insurance
demikian maka kriteria yang Societes, Open Corporations, Cloesed
digunakan untuk menentukan Corporation and Foundations have legal
suatu badan hukum merupakan personality”, badan-badan yang
badan hukum privat berdasarkan termasuk yang termasuk sebagai
bentuk badan hukum itu, bentuk- badan hukum privat adalah
bentuk badan hukum ini adalah Perkumpulan/Perhimpunan,
badan hukum yang lazimnya Perseroan Terbatas, Perusahan
mempunyai tujuan tertentu seperti Asuransi Swasta, PT.
mencari keuntungan atau tujuan Terbuka/Public Limited Company,
sosial berkedudukan sama seperti PT. Tertutup/Private Limited
orang perorangan yang tidak Company dan Yayasan. Dengan
mempunyai kewenangan seperti demikian maka kriteria yang
badan hukum publik. digunakan untuk menentukan
suatu badan hukum merupakan
Simpulan badan hukum privat berdasarkan
Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) dan bentuk badan hukum itu, bentuk-
Pasal 2 NBW yang dimaksudkan bentuk badan hukum ini adalah
dengan badan hukum publik itu badan hukum yang lazimnya
adalah Negara, provinsi, kotapraja- mempunyai tujuan tertentu seperti
kotapraja (kabupaten/kota), The mencari keuntungan atau tujuan
Waterboards dan lembaga lembaga sosial berkedudukan sama seperti
lainnya yang diberi wewenang orang perorangan yang tidak

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 165


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 5 No. 2, Agustus 2019 ISSN : 2407-4276 (Online)

mempunyai kewenangan seperti Kencana Predana Media


badan hukum publik. Group, Jakarta.
Purnadi Purbacaraka dan Soerjono
Daftar Pustaka Soekanto,1979, Sendi-Sendi
Benyamin Aksin, 1964, Law State, Ilmu Hukum dan Tata Hukum ,
and International Legal Order (Selanjutnya disebut Purnadi
Essays in Honor of Kelsen, Purbacaraka dan Soerjono
Knoxville, The University of Soekanto I) Alumni, Bandung.
Tennesee Press. R. Ali Rido, 2004, Badan Hukum dan
Chidir Ali, 2014, Badan Hukum, Kedudukan Badan Hukum
Alumni, Bandung. Perseroan, Perkumpulan,
Dutch Civil Code, Book 2 Legal Koperasi, Yayasan, Wakaf,
Persons article 1 point 1 -2, Alumni, Bandung.
available from ; http:// Rochmat Soemitro, 1993, Hukum
www.dutchcivilcodebook.htm. Perseroan Terbatas, Yayasan
E. Utrecht,1983, Pengantar Dalam dan Wakaf, PT Eresco,
Hukum Indonesia, PT Ichtiar Bandung.
Baru, Jakarta. Rudhi Prasetya, 2001, Kedudukan
L.J. van Apeldoorn,1996, Pengantar Mandiri Perseroan Terbatas
Ilmu Hukum, Pradnya (Disertasi dengan ulasan
Paramita, Jakarta. menurut Undang-Undang No. 1
Man S. Sastra Widjaja, 2005, Bunga Tahun 1995 tentang Perseroan
Rampai Hukum Dagang, Terbatas), (selanjutnya disebut
Alumni, Bandung. Rudhi Prasetya I), Citra Aditya
Maria Farida, 2007, Ilmu Perundang- Bakti, Bandung.
Undangan 1 (Satu):Jenis, Fungsi Soedikno Mertokusumo, 2005,
dan Materi Muatan, Kanisius, Mengenal Hukum Suatu
Yogyakarta. Pengantar, (selanjutnya disebut
N.E. Algra, et. al, 1983, Mula Hukum Soedikno Mertokusumo III)
Beberapa Bab Mengenai Hukum Liberty, Yogyakarta.
dan Ilmu untuk Pendidikan Sunarjati Hartono, 1982, Capita
Hukum dalam Pengantar Ilmu Selecta Perbandingan Hukum
Hukum, Binacipta, Jakarta. (Selanjutnya disebut Sunarjati
Nindyo Pramono, 2007, Kekayaan Hartono I), Alumni, Bandung.
Negara Yang Dipisahkan Undang-Undang Republik
Menurut UU No 19 Tahun 2003 Indonesia Nomor 25 Tahun
tentang BUMN, Dalam 2009 tentang Pelayanan Publik.
Permasalahan Seputar Hukum Undang-Undang Republik
Bisnis : “Persembahan Kepada Indonesia Nomor 37 Tahun
Sang Maha Guru”, Gitama 2008 tentang Ombudsman
Jaya, Jakarta. Republik Indonesia.
Peter Mahmud Marzuki, 2008,
Pengantar Ilmu Hukum,

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 166

Anda mungkin juga menyukai