Pertemuan kesepuluh
1. PENGERTIAN KARANGAN
Karangan adalah penjabaran suatu gagasan
secara resmi dan teratur tentang suatu topik
atau pokok bahasan. Setiap karangan yang ideal
pada prinsipnya merupakan uraian yang lebih
tinggi atau lebih luas dari alinea (Finoza,
2009:234) seperti dikutip oleh Rukiati, dkk.
(2018:167)
Kosasih (2003:26): karangan merupakan bentuk
tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan pengarang dalam bentuk satu
kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan
pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau
ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan
yang teratur. (seperti dikutip Rukiati, dkk.
2018:167)
Widyamartajaya (1979:9): karangan ialah
ungkapan jiwa manusia yang hendak
disampaikan kepada orang lain dan terjadi suatu
proses berpikir. Kegiatan mengarang dapat
terjadi larena ada maksud atau tujuan dari
pengarang dengan melalui tahapan
pembuatannya.
seperti dikutip Rukiati, dkk. 2018:167
Poerwodarmita (1984:445): karangan ialah
uraian tentang suatu hasil. Dengan demikian,
pengertian karangan atau tulisan dapat kita
batasi sebagai rangkaian kalimay yang logis,
padu, sistematis, yang berisi pengalaman,
pikiran atau pelukisan tentang objek suatu
peristiwa atau masalah. (seperti dikutip Rukiati,
dkk. 2018:167)
PENGERTIAN KARANGAN
Hasil rangkaian kegiatan seseorang dalam
mengungkapkan gagasan atau buah pikirannya
melalui bahasa tulis yang dapat dibaca dan
dimengerti oleh orang lain yang membacanya.
(Rukiati, dkk. 2018:167)
2. JENIS KARANGAN
1. Karangan populer: karangan yang membahas
masalah sehari-hari dengan menggunakan
ragam bahasa yang biasa digunakan di
masyarakat umum.
2. Karangan ilmiah: karangan yang membahas
masalah-masalah yang berkaitan dengan disiplin
ilmu tertentu. Ragam bahasa yang digunakan
bersifat teknis yang hanya dipahami kalangan
masyarakat tertentu.
3. Karangan sastra: karangan yang berisi cerita
dengan bahasa, gaya, dan cita rasa yang indah.
KARYA ILMIAH
1. Ciri/sifat karya ilmiah
A. Lugas: pembicaraan langsung pada persoalan
tanpa basa basi;
B. Logis: segala keterangan yang disajikan
memiliki dasar dan alasan yang masuk akal;
C. Tuntas: segi-segi masalah dikupas secara
mendalam;
D. Sistematis: uraian disusun menurut pola
tertentu sehingga jelas urutan dan kaitan antara
unsur-unsur tersebut;
E. Objektif: segala keterangan yang
dikemukakan apa adanya sesuai data dan fakta
yang diperoleh;
F. Cermat: berupaya menghindari
kesalahan/kekeliruan betapa pun kecilnya di
segala bidang;
G. Bernas: meskipun uraian itu singkat, isinya
padat;
H. Jelas: keterangan yang dikemukakan dapat
mengungkap makna secara jernig sehingga
mudah dipahami pembaca;
I. Tidak emosional: tanpa melibatkan perasaan
haru, benci, kagum, dan sebagainya;
J. Terbuka: tidak menutup kemungkinan adanya
pendapat baru;
K. Kebenarannya dapat diuji;
Tesis: S-2
Disertasi: S-3