Pengisian lowongan jabatan : dengan pegawai/karyawan yg tepat (cakap, tepat, berminat) utk
menjalankan tugas sesuai dg tanggung jawabnya.Sumber utk mendapatkan karyawan dibagi
menjadi 2 yaitu ;
1. Dari lembaga/instansi/perusahaan sendiri.
2. Dari luar lembaga/perusahaan.
2 Dari dalam perusahaan => pengisian lowongan dari karyawan yg ada di perusahaan.
Dari luar perusahaan => pengisian lowongan dari karyawan di luar perusahaan, misalnya dari ;
~ jabatan tenaga kerja
~ lembaga pendidikan
~ melalui iklan
~ sumber lain (famili, teman dll)
3 A. Keunggulan & kelemahan tenaga kerja yg berasal dari dalam lembaga
Memotivasi karyawan utk bekerja dg baik karena ada kesempatan utk menempati jabatan
tertentu.Kemampuan, keterampilan & sifat-sifat pribadi sudah diketahui sebelumnya.Menghemat
biaya iklan, test & biaya utk pelatihan bagi pegawai baru.Mudah beradaptasi dg pekerjaan,
lingkungan kerja dan rekan sekerja.
4 Kelemahan ;Tidak memberi kesempatan bagi orang di luar lembaga (monopoli).Pejabat baru
cenderung meniru kebiasaan dari pejabat lama dlm hal ; tipe bekerja, tipe dalam memimpin, cara
bekerja dll.Harapan utk mendapat ide-ide baru utk kemajuan terbatas.Kesempatan utk memperoleh
pegawai yg mempunyai kualitas lebih tinggi terbatas.
5 B. Keunggulan & kelemahan tenaga kerja yg berasal dari luar lembaga
Memberi kesempatan bagi orang di luar lembaga (tdk monopoli).Pegawai dari luar lembaga
mempunyai ide-ide baru utk kemajuan.Mempunyai pengamatan yg baik terhadap kekurangan &
kelemahan yg ada di perusahaan.Kesempatan utk memperoleh pegawai yg mempunyai kualitas
lebih tinggi.
6 Kelemahan ;Kurang memberi motivasi bagi pegawai yg ada utk bekerja dg baik karena tidak ada
kesempatan utk menempati jabatan.Sifat-sifat pribadi (kejujuran, sikap dll) pejabat baru tidak
diketahui sebelumnya.Perlu tambahan biaya utk iklan, test, pelatihan dll.Memerlukan waktu utk
adaptasi pejabat baru utk bekerja, adaptasi dg lingkungan kerja & rekan sekerja.
9 Interview (wawancara)
Interview yg baik & modern harus memuat 5 hal pokok :Pewawancara menguasi kemampuan dalam
bidang analisis jabatan.Pewawancara menguasi tentang maksud & tujuan pertanyaan yg diajukan
kepada seorang calon karyawan.Pewawancara telah mendapatkan latihan khusus dalam teknik
wawancara.Pewawancara harus obyektif.Pewawancara ahli dalam bidang interview.Dapat
menghubungkan antara fakta pekerjaan dg jawaban dari calon karyawan.
11 Daya judgment : kemampuan pendapat, mengambil keputusan secara tepat dan akurat
berdasarkan pemikiran yang mendalam.Syarat seseorang agar mempunyai daya judgment
:Mempunyai sikap yg hati-hati dalam menghadapi suatu permasalahan & meninjaunya dari berbagai
faktor.Kebiasaan menggunakan waktu yg cukup utk mencapai keputusan yg tepat.Kecakapan
menentukan waktu yg tepat dlm mengambil keputusan.
Hubungan antara Penempatan Karyawan dengan Kepuasan Kerja sumber daya manusia merupakan
unsur pokok di dalam semua tingkatan organisasi, serta mempunyai sifat yang tidak dapat disamakan
dengan faktor produksi lainnya. Pada diri manusia terdapat latar belakang kejiwaan, sifat, keinginan dan
kepribadian yang berbeda antara manusia yang satu dengan yang lainnya (unique). Dalam kaitannya
dengan pelaksanaan tugas, semua itu merupakan faktor yang dapat mendorong serta menaikkan
produktivitas kerja, namun sebaliknya dapat juga menjadi penghambat dan menurunkan produktivitas
kerjanya. Sebagaimana yang dikemukakan olek Luthans (2006:112) bahwa kepuasan karyawan akan
berdampak pada peningkatan kinerja karyawan, produktivitas kerja, daya tanggap, dan mutu pelayanan
karyawan. Hal tersebut diatas akan erat kaitannya dengan pembahasan mengenai penempatan
karyawan terhadap kepuasan kerja, karena dengan penempatan yang sesuai dengan bidangnya, maka
kinerja perusahaan akan meningkat, sehingga para karyawannya menjadi puas. Penempatan karyawan
(placement) berkaitan erat dengan faktor-faktor kepuasan kerja (satisfiers) tersebut diatas, karena
menyangkut masalah pekerjaan itu sendiri.
Tujuan penempatan karyawan ini adalah untuk menempatkan orang yang tepat dan jabatan yang tepat
sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga sumber daya manusia yang ada menjadi produktif.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Werther & Davis (2002:95), penempatan karyawan mengandung
arti pemberian tugas tertentu kepada pekerja agar ia mempunyai kedudukan yang paling baik dan paling
sesuai, dengan didasarkan pada job requirement, kualifikasi karyawan dan kebutuhan pribadi.
Penempatan yang tepat merupakan cara untuk mengoptimalkan kepuasan kerja karyawan (satisfiers).
Pelaksanaan penempatan karyawan yang tepat akan tercipta manakala kemampuan bekerja dari
karyawan sudah sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan yang dipercayakan
kepadanya, sehingga sumber daya manusia dapat dimanfaatkan secara optimal. Pengelolaan sumber
daya manusia, khususnya dalam hal yang menyangkut penempatan karyawan secara tepat harus dimulai
dari pencarian yang tepat berdasarkan persyaratan jabatan, sehingga dapat memenuhi kepentingan
karyawan maupun kepentingan perusahaan. Penempatan yang sesuai dengan kecakapan maupun minat
akan penting artinya bagi orang yang akan melaksanakan pekerjaan dalam rangka memenuhi
kebutuhannya yang pada gilirannya hal tersebut akan menentukan kepuasan kerjanya.