Chapter I
Chapter I
PENDAHULUAN
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki dan
seringkali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu,
harta benda atau properti maupun korban jiwa yang terjadi di dalam suatu proses
meningkatkan nama baik perusahaan dalam bidang K3. Namun, seperti yang kita
lihat sekarang masih banyak kecelakaan kerja yang terjadi di suatu perusahaan.
bahkan menghilangkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja adalah dengan
Pelindung Diri (APD) sebagai tindakan proteksi dini terhadap bahaya kecelakaan
perusahaan untuk melindungi tenaga kerjanya dari faktor dan potensi bahaya.
kecelakaan kerja. Dari total jumlah itu, sekitar 70% berakibat fatal yaitu kematian
dan cacat seumur hidup. Dari data BPJS Ketenagakerjaan akhir tahun 2015
korban meninggal dunia sebanyak 2.375 orang. Tahun 2014 yaitu 24.910 kasus
kecelakaan kerja dan Tahun 2013 yaitu 35.917 kasus kecelakaan kerja.
terjadi 744 kasus, Pematang Siantar 299 kasus, Kisaran 489 kasus, Sibolga 71
kasus, Tanjung Morawa 954 kasus, Belawan 1,708 kasus dan Binjai 321 kasus.
Dari 4.586 kasus tersebut, dibagi berdasarkan empat klasifikasi yaitu kondisi
kondisi kerja, lanjutnya, di dalam lokasi kerja mencapai 76,93%, kecelakaan saat
lalu lintas 14,59% dan di luar lokasi 8.48%. Berdasarkan klasifikasi cedera, pada
bagian kaki mencapai angka dominan sebesar 20,80%, kemudian kecelakaan pada
jari tangan sebesar 19,28%, kecelakaan pada mata sebesar 13,45%, dan kepala
12,58%.
pekerja PT. Adhi Karya Tbk Proyek Rumah Sakit Telogorejo Semarang, yang
menyatakan bahwa ada hubungan kepatuhan penggunaan APD (safety helmet &
kecelakaan kerja pada pekerja PT. Adhi Karya Tbk akibat pekerja tidak patuh
dan safety shoes (p=0,013) dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja PT.
kerja.
APD di unit produksi alumunium sulfat PT Liku Telaga. Faktor manusia salah
masa kerja merupakan faktor kunci penyebab kecelakaan, tetapi harus diingat pula
bahwa tingginya usia tidak otomatis dapat disamakan dengan banyaknya masa
menjunjung keberhasilan tersebut maka diperlukan tempat kerja yang sehat dan
selamat sehingga tidak terjadi kecelakaan. Untuk itu harus diketahui risiko-risiko
karena adanya kondisi yang tidak aman dan tindakan tidak aman dari pekerja.
Khusus mengenai tindakan tidak aman sangat erat kaitannya dengan faktor
dampak dari paparan risiko yang akan selalu ada di setiap tempat dan proses kerja,
bahkan di setiap tempat kegiatan manusia. Banyak sekali jenis risiko dan setiap
sebelum menderes, biasanya pohon karet diberi bahan kimia yaitu ethrel yang
harinya mulai dideres. Kegiatan bekerja penderes yaitu: (1) Pukul 05.30 mulai
menderes sekitar 750 pohon karet, kemudian menunggu getah penuh sampai
jam 11.00. (2) Pukul 11.00 mengutip hasil dalam bentuk cup lump; (3) pukul
menderes, mata terkena percikan getah, mata terkena tatal, tangan terkena pisau
deres saat mengasah pisau, serta kejatuhan kayu atau ranting pohon, namun hal ini
jarang terjadi. Kecelakaan kerja yang sering terjadi ialah mata terkena percikan
getah dan mata terkena tatal. Mata terkena tatal getah jika penanganan pertolongan
pertama tidak dilakukan segera dan dengan tepat bisa menimbulkan kebutaan,
karena bahan kimia ethrel bereaksi ke mukosa mata yang dapat menyebabkan
infeksi ataupun peradangan pada mata. Apabila tidak segera diberikan pengobatan
lama kelamaan mata dapat berjamur dan dapat menyerang ke kornea mata,
menyebabkan kebutaan.
Akibat dari beberapa risiko kecelakaan kerja pada penderes maka sangat
kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja, karena mata merupakan salah satu
sistem indera yang dimiliki tubuh kita. Organ ini berfungsi sebagai indera
sering terjadi ialah mata terkena percikan getah saat menderes dan mata terkena
tatal. Terdapat satu kasus kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2016 yaitu
bahwa penyebab utama dari kecelakaan kerja adalah akibat dari kelalaian pekerja
itu sendiri yaitu tidak menggunakan APD kacamata selama waktu kerja. Dalam
hal ini perusahaan menyediakan APD yang diperlukan pada pekerja penderes
Kecelakaan Kerja Pada Penderes di PTPN III Kebun Sei Silau Tahun 2017”.
dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Hubungan Pemakaian Alat Pelindung
Diri (APD) dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Penderes di PTPN III Kebun
Pelindung Diri (APD) dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja penderes di
pada pekerja penderes di PTPN III Kebun Sei Silau Tahun 2017.
pada pekerja penderes di PTPN III Kebun Sei Silau Tahun 2017.
kecelakaan kerja pada pekerja penderes di PTPN III Kebun Sei Silau
Tahun 2017.
3. Ada hubungan masa kerja dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja
diri.
5. Secara khusus bagi penulis adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan