Anda di halaman 1dari 30

BAB III

DESKRIPSI SISTEM

3.1 Spesifikasi Sistem


Spesifikasi sistem yang akan dibahas berdasarkan standar kompotensi
yang telah dilaksanakan pada kegiatan On the Job Training (OJT) II yaitu,
Airfield Lighting System (AFL), Constant Current Regulator (CCR), dan
Automatic Docking Guidance System (ADGS).
Pada setiap Bandar Udara memiliki fasilitas masing masing guna
melancarkan kegiatan penerbangan. Tersedianya fasilitas menunjang kegiatan
di Bandar Udara berlangsung ini bermaksud untuk memberi kenyamanan bagi
pengguna jasa penerbangan serta penyedia jasa penerbangan. Fasilitas yang
terdapat pada Bandar Udara Internasional I Gusti ngurah Rai, yaitu :

3.1.1 Airfield Lighting System


Pada Bandar Udara Internasional I Gusti ngurah Rai yang dimana AFL
itu merupakan sistem penerangan landasan pacu di bandar udara, yang
lazim disebut sebagai fasilitas alat bantu pendaratan visual (Visual Aids),
dan berfungsi untuk membantu pilot saat Take Off dan Landing pada
malam hari atau pada saat cuaca buruk secara visual. Hal ini dijelaskan
secara rinci pada dokumen ICAO Annex 14 Aerodome, Airport Design
Manual, Part IV Visual Aids dan Part V Electrical system. Alat bantu
penerangan runway meliputi lampu-lampu yang berfungsi sebagai rambu-
rambu untuk memberikan petunjuk kepada penerbang saat melakukan
pendaratan, tinggal landas atau pada saat taxi (memarkirkan pesawat). Alat
bantu penerangan terbang tersebut terdiri atas :
1. Runway Edge Light
Runway Edge Light merupakan rambu penerangan landas
pacu, terdiri dari lampu-lampu yang dipasang pada jarak tertentu di
tepi kiri dan kanan landas pacu untuk memberi tuntunan kepada

14
penerbang pada pendaratan, dan tinggal landas pesawat terbang
disiang hari pada saat
cuaca buruk atau berkabut serta pada saat malam hari. Runway Edge
Light harus ditempatkan disepanjang landas pacu dan harus berada
dua baris paralel yang berjarak sama dari garis tengah (center line).
Runway Edge Light ditempatkan sepanjang tepi daerah tersebut
dinyatakan untuk digunakan sebagai landas pacu atau diluar tepi
daerah pada jarak tidak lebih dari 3 (tiga) meter. (Sumber : KP 2
Tahun 2013)
Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Runway Edge Light
sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Inspeksi semua lampu yang padam
 Lakukan perbaikan yang dibutuhkan
b) Pemeliharaan Bulanan
 Selaraskan lampu jika dibutuhkan
c) Pemeliharaan Semester
 Periksa ketinggian lampu
 Periksa kelembaban dalam lampu
d) Pemeliharaan Tahunan
 Periksa fixture dari korosi dan kerusakan
 Periksa fitting lampu dan bersihkan
sambungannya
 Periksa gasket
Gambar 3.1 Runway Edge Light
(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)

Gambar 3.2 Konfigurasi Letak Runway Edge Light


(Sumber : SKEP 114/VI Tahun 2002)
Tabel 3.1 Spesifikasi Runway Edge Light
Sumber : Data Failitas Listrik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Armature Merk / Type Elevated : ADB /BPE 150 & REF-
2-200
Insert : FED
Merk Isolating ADB/RST
Transformer
Capacity W / VA Elevated : 150 W / 6.6A
Insert : 105 W / 6.6A
Jumlah Elevated : 96 Buah
Insert : 4 Buah
Tahun Pasang Elevated : 1990
Insert : 1990
Letak Runway 09 / 27

2. Threshold Light dan Runway End Light


Threshold Light dan Runway End Light digunakan untuk
menentukan awal pengkerasan landasan pacu pesawat yang cocok
untuk operasi. Lampu ambang landasan pacu ini biasanya di
gunakan dengan media dan tinggi intensitas pendekatan sistem
pencahayaan.
Gambar 3.3 Threshold Light dan Runway End Light
(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)
Lampu bercahaya merah / hijau yang dipasang dipinggir
akhir dari kedua ujung suatu landas pacu, dapat digunakan
sebagai ambang landas pacu atau batas akhir dari landas pacu.
Warna hijau berfungsi sebagai Threshold Light, warna merah
sebagai Runway End Light. (Sumber : KP 2 Tahun 2013)
Untuk Bandara Udara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan
lebar runway 45 m menggunakan konfigurasi Threshold Light 7
0 7 / 5 7 7 7 5 & konfigurasi Threshold Light 4 3 4 / 4 0 4
Konfigurasi Threshold Light menurut lebar landas pacu,
untuk :
a. Lebar 30 = 5 0 5 / 5 5 5 5 5

b. Lebar 45 = 7 0 7 / 5 7 7 7 5

c. Lebar 60 = 8 0 8 / 5 8 6 8 5

Konfigurasi Runway End Light menurut lebar landas


pacu, untuk :
a. Lebar 30 = 3 0 3 / 3 2 3
b. Lebar 45 = 4 3 4 / 4 0 4

c. Lebar 60 = 4 4 4 / 4 0 4

Tabel 3.2 Spesifikasi Runway Threshold Light & Runway End


Sumber : Data Failitas Listrik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
a. Elevated di runway 27: THORN/INL-
Armature Merk / RN
Type b. Insert di runway 09 & 27: EL-AT/F

Bulb Merk / Type a. Elevated : OSRAM


b. Insert : OSRAM
Capacity W / a. Elevated: 150W / 6.6 A
VA b. Insert : 105 W / 6.6 A
a. Elevated di runway 27 : 10 Buah

Jumlah b. Insert di runway 09 & 27 : 35 Buah

Tahun Pasang
2014
Letak Runway 09 / 27

3. Approach Light
Approach Light merupakan konfigurasi susunan lampu-
lampu yang terpasang simetris dari ujung perpanjangan landas
pacu pada approach area sampai dengan ambang landas pacu
(threshold). (Sumber: KP 39 Tahun 2015 MOS 139 VOL 1).
Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Approach Light
sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Periksa lampu lampu yang padam, lakukan
perbaikan yang dibutuhkan.
b) Pemeliharaan Mingguan
 Periksa operasi system
 Ganti lampu lampu yang padam
 Periksa kebersihan lampu in pavemet
c) Pemeliharaan Bulanan
 Catat input dan output tegangan kabinet
kontrol
 Bersikan setiap tanaman yang menghalangi
lampu
d) Pemeliharaan Semesteran
 Periksa sudut elevasi lampu
 Periksa struktur struktur untuk integritas
 Periksa approach area dengan kemungkinan
adanya obstruction baru.
e) Pemeliharaan Tahunan
 Periksa peralatan distribusi listrik
 Periksa tahanan isolasi kabel
 Periksa penahan sekring, breakers, dan
contacts.

Tabel 3.3 Spesifikasi Approach Light


Sumber : Data Failitas Listrik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

a. Elevated : ADB EHA1


Armature Merk / Type
b. Insert : ADB/EHA1
a. Elevated : OSRAM
Bulb Merk / Type
b. Insert : OSRAM
a. Elevated : 150 W / 6.6 A
Capacity W / VA
b. Insert : 150 W / 6.6 A
a. Elevated : 161 Buah
Jumlah
b. Insert : 5 buah
a. Elevated : 1990
Tahun Pasang
b. Insert : 1990
Letak Runway 27
a. PALS (Precission Approach Lighting System) CAT I

Gambar 3.4 Lampu PALS (Precission Approach Lighting System)


(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)
Precision Approach Lighting System Category I harus terdiri
dari sebaris lampu di garis tengah runway yang memanjang dan jika
mungkin lebih dari jarak 900 m dari runway threshold dengan sebaris
lampu yang membentuk crossbar dengan panjang 30 m di jarak 300 m
dari runway threshold. (Sumber : KP 39 Tahun 2015 MOS VOL 1).

Gambar 3.5 Konfigurasi Letak PALS CAT I


Sumber : SKEP 114/VI Tahun 2022

Gambar 3.6 Trafo Approach Light


(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)

4. Sequence Flashing Light (SQFL)

Gambar 3.7 Lampu SQFL (Sequence Flashing Light)


(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)
Sequence flashing light yaitu adalah suatu alat bantu pendaratan
secara visual berupa susunan lampu-lampu yang berkedip (flashing)
secara berurutan dan sejajar dengan centerline (garis tengah) landasan
pacu dari ujung perpanjangan landasan (approach area) sampai
dengan threshold. Sequence flashing light (SQFL) berfungsi untuk
membantu pesawat pada saat akan mendarat supaya berada pada arah
centerline dan jarak yang tepat dengan runway.
Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Sequence Flashing
Light (SQFL) sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Pemeriksaan nyala lampu yang hidup dan
ganti lampu yang putus
b) Pemeliharaan Mingguan
 Periksa kerja lampu
 Periksa kebersihan box control dan lampu
 Periksa kerja pengaman sirkuit seperti
microswitch
 Periksa kerja lampu baik remot maupun local
c) Pemeliharaan Bulanan
 Periksa operasional pada control system PCB
 Periksa kebersihan optical system
 Bersikan rumput di sekitar lampu
d) Pemeliharaan Triwulan
 Periksa sambungan kabel pada terminal box
 Periksa dudukan / elevasi lampu sesuai
settingannya
 Periksa tegangan yang masuk pada terminal
utama
 Periksa dan perbaiki sistem pentanahan
e) Pemeliharaan Semesteran
 Periksa tahanan isolasi kabel suplai
 Setelah elevasi lampu acuan pada elevasi
seperti buku manual
 Periksa setiap PCB yang ada pada panel
kontrol
f) Pemeliharaan Tahunan
 Periksa karet pada panel kontrol cat ulang bila
perlu.
 Periksa kontruksi tiang lampu dan bila perlu
cat ulang.

Tabel 3.4 Spesifikasi SQFL


Sumber : Data Failitas Listrik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

a. Elevated : ADB FCU-1,FFL


Armature Merk / Type
b. Insert : ADB FCU-1,FFL
a. Elevated : EL 817D-SFL/TIL
Bulb Merk / Type CW
b. Insert : EL 817D-SFL/TIL CW
a. Elevated : 20 W
Capacity W
b. Insert : 20 W
a. Elevated : 29 Buah
Jumlah
b. Insert : 1 buah
a. Elevated : 2019
Tahun Pasang
b. Insert : 2019
Letak Runway 27
5. Precision Approach Path Indicator (PAPI)

Gambar 3.8 Lampu PAPI (Precision Approach Path Indicator)


(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)

PAPI adalah Indikator kemiringan pendekatan visual (Visual


Approach Slope Indicator / VASI) adalah sistem lampu di sisi ambang
landasan pacu yang memberikan informasi panduan visual selama
pendekatan pendaratan berlangsung.
Indikator kemiringan pendekatan visual (Visual Approach Slope
Indicator Systems) harus disediakan, karena alat bantu visual tersebut
merupakan hal yang penting dalam keselamatan pengoperasian
pesawat udara. Sistem indikator kemiringan visual approach (Visual
Approach Slope Indicator System) yang digunakan di Bandar Udara
Internasional Jenderal Ahmad Yani adalah PAPI (Precision Approach
Path Indicator). PAPI harus terdiri dari wing bar dari 4 unit sharp
transition multi-lamp (atau lampu tunggal berpasangan) yang
ditempatkan dengan jarak yang sama. Sistem ini harus berada di sisi
kiri runway kecuali secara fisik tidak dapat diterapkan.
PAPI (Precision Approach Path Indicator) memiliki Transisi
warna dari merah ke putih dalam bidang vertikal harus sedemikian
rupa terlihat oleh pengamat, pada jarak tidak kurang dari 300 m, untuk
terjadi di sudut vertikal tidak lebih dari 3˚. (Sumber : KP 39 Tahun
2015 MOS 139 VOL 1).
Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Precision Approach
Path Indicator (PAPI) sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Periksa apakah lampu beroperasi
b) Pemeliharaan Bulanan
 Periksa operasi dari kontrol-kontrol
 Periksa adanya kerusakan yang diakibatkan
oleh service vehicles atau pesawat heck
 Bersihkan lampu dan filter
 Periksa apakah ada kerusakan pada
mechanical parts
 Periksa penangkal petir
 Periksa apakah ada kerusakan akibat air atau
sarang serangga
 Periksa apakah ada tikus dan hewan pengerat
lainnya
 Catat arus output dan tegangan input adaptor
(apabila digunakan)
 Periksa aligment dan aiming kotak - kotak
lampu
 Periksa leveling dan operasi dari tilt switch
c) Pemeliharaan Empat Bulanan
 Periksa secara menyeluruh adanya obstacle
pada area approach
d) Pemeliharaan Semester
 Periksa tahanan isolasi kabel bawah tanah
 Periksa tahanan grounding system
Gambar 3.9 Konfigurasi Letak PAPI
(Sumber : SKEP 114/VI Tahun 2002)

Tabel 3.5 Spesifikasi PAPI Light


Sumber : Data Failitas Listrik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Armature Merk / Type


Elevated : ADB SAFEGATE

Bulb Merk / Type Elevated : ADB SAFEGATE

Capacity I / KVA Elevated : 6.6 A / 5 KVA

Jumlah Elevated : 8 Buah

Tahun Pasang Elevated : 2018


Letak Runway 09 / 27
6. Taxiway Edge Light

Gambar 3.10 Taxiway Light


(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)
Taxiway Edge Light harus disediakan di tepi-tepi runway turn
pad, di holding bay, di fasilitas pencairan/anti es, apron, dll, yang
diperuntukkan untuk digunakan di malam hari. Taxiway Edge Light
harus disediakan pada runway yang membentuk bagian dari rute
pergerakan standar dan diperuntukkan untuk kegiatan pergerakan di
malam hari.
Taxiway Edge Light yaitu lampu taxiway yang dipasang pada
tepi kiri dan kanan sepanjang jalur taxiway. Taxiway Edge Light pada
bagian taxiway yang lurus dan pada runway yang membentuk bagian
dari rute pergerakan standar hendaknya diberi jarak dengan interval
longitudinal (memanjang) yang seragam dan tidak lebih dari 60 m.
Lampu-lampu pada kurva hendaknya ditempatkan pada jarak tidak
kurang dari 60 m sehingga indikasi akan adanya kurva dengan jelas
bisa diberikan. (Sumber : KP 39 Tahun 2015 MOS 139 VOL 1).
Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Taxiway Edge Light
sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Inspeksi semua lampu yang padam
 Lakukan perbaikan yang dibutuhkan
 Periksa kebersihan semua lensa
b) Pemeliharaan Bulanan
 Selaraskan lampu jika dibutuhkan
c) Pemeliharaan Semester
 Periksa ketinggian lampu
 Periksa kelembaban dalam lampu
 Periksa kekencanangan baut pada lampu
d) Pemeliharaan Tahunan
 Periksa fixture dari korosi dan kerusakan
 Periksa fitting lampu dan bersihkan
sambungannya

Tabel 3.6 Spesifikasi Taxiway Light


Sumber : Data Failitas Listrik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Armature Merk / Type Elevated : ADB/VEE-3-30


IN-OMA LED 8
ADB/VEE-3-29
Bulb Merk / Type Elevated : - IN-OMA LED 8
ADB/VEE-3-30
Capacity W / VA Elevated: 30 W / 6.6 A

Jumlah Elevated : 338


Taxiway Utara 1990 (289
buah)
Taxiway Selatan 2013 (64
Tahun Pasang buah),2018 (10 buah)
Taxiway Barat 2017 (7 buah),
2018 (21 buah)
Taxiway Timur (9 buah)
Letak Taxiway I,II,III
7. Apron Floodlight

Gambar 3.9 Apron Floodlight Sisi Utara


(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)

Gambar 3.10 Apron Floodlight Sisi Selatan


(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)
Apron Floodlight adalah lampu yang digunakan untuk
memberikan penerangan di Apron yang biasa digunakan sebagai
tempat parkir pesawat (parking stand). Terdiri atas 13 tiang.
Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Apron Floodlight
sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Periksa cahaya keluaran dari lampu-lampu,
lakukan pengukuran bila perlu.
 Ganti lampu yang putus
b) Pemeliharaan Semesteran
 Lakukan pemeriksaan panel utama dan panel
pada tiang, periksa seluruh kondisi komponen,
ganti komponen yang rusak
 Lakukan pemeriksaan pentanahan peralatan
bila perlu adakan pengukuran
 Lakukan pemeriksaan sambungan-sambungan
dan pemegang lampu serta kondisi reflektor
 Lakukan periksaan kondisi fisik tiang / menara
lampu
c) Pemeliharaan Tahunan
 Lakukan pengecatan kembali tiang lampu jika
diperlukan
 Periksa kelembaban dalam lampu
Tabel 3.7 Spesifikasi Flood Light
Sumber : Data Failitas Listrik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
Armature Merk / Type a. LED
b. MHN LA
EWO type F-32
Bulb Merk / Type
MHN LA
a. MHN LA 1000 W,
Capacity W / VA
b. LED 550 W
Jumlah 43 Tiang disisi Utara (116 titik lampu
10 tiang disisi selatan ( 60 titik lampu
Tahun Pasang 2018
Letak Apron
Tiang Flood light setinggi 20 m dengan jumlah tiang flood
light sebanyak 30 buah. Dengan ADP (Apron Distribution Panel)
sejumlah 6 buah, dengan pembagian konfigurasi ADP (Apron
Distribution Panel) sebagai berikut:

1) ADP (Apron Distribution Panel) 1 untuk tiang


Flood Light No.1, 2, 3 dan 4
2) ADP (Apron Distribution Panel) 2 untuk tiang
Flood Light No. 5, 6, 7, 8 dan 9
3) ADP (Apron Distribution Panel) 3 untuk tiang
Flood Light No. 10, 11, 12,
4) ADP (Apron Distribution Panel) 4 untuk tiang
Flood Light No. 13, 14, 15, 16, dan 17
5) ADP (Apron Distribution Panel) 5 untuk tiang
Flood Light No. 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24
6) ADP (Apron Distribution Panel) 6 untuk tiang
Flood Light No. 23, 24, 25, 26, 27, dan 28, 29 dan
30.
Kemudian untuk ADP 1 yang mengatur lampu Flood Light
No. 1, 2, 3 dan 4 berada di paling barat dari terminal utara,
terminal domestik. Kemudian untuk ADP 2 sampai ADP berturut-
turut sampai dengan terminal kargo sampai ujung apron sebelah
timur.
Sedangkan suplai daya pada tiang floodlight terminal selatan,
didapatkan dari kubikel di Shelter GAT.
8. Taxiway Guidance Sign (TGS)

Gambar 3.11 Movemant Area Guidance Sign


(Sumber : Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali)
Movemant Area Guidance Sign merupakan tanda yang
digunakan sebagai petunjuk informasi untuk memandu pilot dari
taxiway menuju runway dan sebaliknya.
Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Movemant Area
Guidance Sign (MAGS) sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Periksa lampu-lampu yang hidup dan ganti
lampu-lampu yang mati
b) Pemeliharaan Mingguan
 Periksa bagian yang redup, cek kondisi lampu
& bersihkan socket-socketnya
 Periksa dan bersihkan rumput yang tumbuh
disekitar box TGS
 Periksa dan bersihkan debu / kotoran yang
menempel pada box TGS, bila perlu gunakan
lap basah
c) Pemeliharaan Bulanan
 Periksa rangkaian kabel-kabel dalam box, bila
ada yang rusak / terbakar
 Periksa terminal-terminal kabel bila ada yang
longgar agar dikencangkan
 Bersihkan bak trafo, series trafo dan
sambungan kabel dari rumput, lumpur /
kotoran.

Tabel 3.8 Spesifikasi Movemant Area Guidance Sign


Sumber : Data Failitas Listrik Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Armature Merk / a. Information & Mandatory A :


ADB/PVL
Type
b. Information & Mandatory F, G :
ADB/PVO

Bulb Merk / Type a. Information A, F, G : ADB PCB-1664


b. Mandatory A, F, G : ADB PCB-1665
Capacity W / VA a. Information A : 42W 6,6A
b. Mandatory A : 99W 6,6A
c. Information & Mandatory F, G : 24W
Jumlah a. Information A : 3 Buah
b. Information F : 2 Buah
c. Information G : 2 Buah
d. Mandatory A : 2 Buah
e. Mandatory F : 1 Buah
f. Mandatory G : 1 Buah
Tahun Pasang 2016
Letak Runway
1. Wind Cone

Gambar 3.18 Wind Cone


Sumber : Dokumentasi Penulis

Seperangkat peralatan yang digunakan untuk mengetahui arah


angin di area airside pada Bandar Udara. Wind Cone terbuat dari
bahan ringan, dan memiliki lubang terbuka pada kedua ujungnya.
Lubang berdiameter lebih besar terdapat pada ujung dekat tiang
penyangganya, sementara lubang yang lebih kecil pada ujung lainnya.
Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Wind Cone sebagai
berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Periksa operasi lampu
 Periksa operasi lampu wind cone
b) Pemeliharaan Bulanan
 Periksa kebebasan gerak frame windcone
 Periksa kondisi kain windcone
c) Pemeliharaan Dua Bulanan
 Periksa usia lampu untuk penjadwalan
penggantian lampu
 Bersikan glassware
 Periksa cat pada segmented circle
d) Pemeliharaan Semesteran
 Bersihkan bering dan beri tambahan gemuk
 Lakukan pengukuran pada tahanan insulasi.
e) Pemeliharaan Tahunan
 Periksa mounting baut
 Periksa pengkabelan di engsel engselnya
 Periksa cat pada struktur wind cone
 Periksa tahanan ground sistem
 Periksa cat pada struktur wind cone.

Tabel 3.13 Spesifikasi Rotating Beacon


Sumber : Manual Book Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad
Yani

Armature Merk / Type ADB


Bulb Merk / Type Philips PAR 38
Capacity W / VA 120W
Jumlah 4 Buah lampu
Tahun Pasang 2018
Letak Airfield

.1.2 Fasilitas Sisi Darat (Landside)


1. Constant Current Regulator (CCR)

Gambar 3.10 Constant Current Regulator


Sumber : Dokumentasi Penulis

CCR (Constant Current Regulator) adalah sumber catu daya


utama yang merupakan suatu rangkaian seri trafo, dimana alat ini akan
bekerja agar arus listrik tetap konstan meski beban dan tegangan
berubah-ubah. CCR sama halnya dengan MCR III. Pada Bandar
Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani terdapat 10 unit MCR III
yang digunakan di landasan 13 dan landasan 31, yaitu sebagai
berikut :
• Tiga Unit MCR III untuk lampu Taxiway A, F, dan G
• Dua unit MCR III untuk lampu Approach Light Runway
13
• Dua unit MCR III untuk lampu Approach Light Runway
31
• Satu unit MCR III untuk lampu PAPI (Precision Approach
Path Indicator) Runway 13 & Runway 31
• Dua unit MCR III untuk lampu Runway Edge Light dan
Threshold Light.

Perawatan sesuai KP 608 Tahun 2015 pada Constant Current


Regulator (CCR) sebagai berikut :
a) Pemeliharaan Harian
 Periksa control circuit pada semua brightness
step
b) Pemeliharaan Mingguan
 Periksa kondisi dan operasi regulator
c) Pemeliharaan Bulanan
 Periksa tegangan dan arus input
 Periksa arus keluar pada setiap brightness step
d) Pemeliharaan Semesteran
 Periksa beban keluar pada regulator apabilah
dibutuhkan
 Periksa relay, pengkabelan dan isolasi
e) Pemeliharaan Tahunan
 Lakukan pengujian hubungan singkat
 Lakukan pengujian hubungan buka
Tabel 3.15 Spesifikasi CCR
Sumber : Manual Book Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad
Yani
Armature Merk / Type MCR-III
Made in Belgium
Input (V) 380 V/ 220 V
Output (kVA) a. 25 kVA (Taxiway G & F,
PALS Circuit 1 & 2)
b. 20 kVA (Runway cct 1 & 2)
c. 10 kVA (Taxiway A, Mals cct
1 & 2)
d. 4 kVA (PAPI)
Jumlah 10
Tahun Pasang 2018
Ampere Max 6,6 A

2. Airfield Lighting Control System (ALCS)

Gambar 3.21 Panel ALCS ( Airfield Lighting Control Syestem)


Sumber : Dokumentasi Penulis
ALCS (Airfield Lighting Control System) memiliki tujuan
utama sebagai control pengoperasian peralatan visual dan
melakukan pemantauan atau monitoring dari peralatan visual aids,
untuk meningkatkan keselamatan, efesiensi, pemeliharaan, dan
keandalan operasi udara.
ALCS terdiri dari beberapa hal penting yaitu:
 Human Machine Interface (HMI) – Control Level
 Communication (Fiber to Ethernet Converter) –
Communication Level
 Programmable Logic Control (PLC) – Execution
Level
 Peralatan Visual

3. Control Desk

Gambar 3.22 Control Desk


Sumber : Dokumentasi Penulis

Control Desk merupakan display atau PC yang digunakan untuk


mengoperasikan fasilitas alat bantu pendaratan visual secara Remote
dari tower. dan juga dari PH atau dari tempat yang dipasangkan
fasilitas tersebut.
3.2 Perancangan Sistem
.2.1 Perancangan Kelistrikan
Sumber listrik yang menyuplai lampu AFL berasal dari Power House
(PH) yaitu dari cubicle, keluaran dari cubicle ini masuk ke trafo AFL
kapasitas 400 KVA setelah dari trafo suplai listrik ke incoming kemudian
keluarannya masuk ke panel inputan UPS (Uninteruptible Power Supply).
Jika terjadi gangguan pada AFL di Bandar Udara Ahmad Yani
Semarang saat suplai listrik dari PLN off, lama waktu change over 20 detik
dari PLN ke genset,sedangkan dari genset ke PLN 0 detik. Beban AFL
adalah beban yang sangat penting.
Sehingga tidak boleh mati sedetik pun agar proses penerbangan
maupun pendaratan tidak terganggu. Maka saat 8 detik itulah UPS
berfungsi. Setelah genset on maka suplai beban AFL menggunakan suplai
dari genset. Saat suplai listrik dari PLN on maka semua beban AFL
langsung menggunakan suplai listrik dari PLN dan UPS dalam kondisi
recharge.
Keluaran dari panel UPS penghantar langsung menuju ke panel LVSB
(Low Voltage Switch Board). Panel LVSB adalah panel pembagi beban pada
AFL. Setelah melewati panel LVSB penghantar langsung menuju ke CCR /
MCR III. Setelah keluar dari CCR penghantar langsung menuju ke beban
(lampu AFL) dengan menggunakan kabel FL2XCY yang ditanam di bawah
tanah. Sebelum sampai ke lampu (beban AFL) tegangan harus di turunkan
dengan menggunakan trafo sebelum ke lampu.
Gambar 3.23 Distribusi Lampu AFL
Sumber : Manual Book Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani

.2.2 Model Perawatan


Model perawatan yang dilakukan pada peralatan menggunakan
metode perawatan harian, mingguan, bulanan, dua bulanan, triwulan,
semesteran, sampai tahunan berdasarkan KP 608 Tahun 2015 tentang
Pedoman Teknis Operasional Perawatan Peraturan Keselamatan
Penerbangan Sipil Bagian 139-27 Prosedur Pemeliharaan Alat Bantu
Pendaratan Visual (Advisory Circular 139-27).

Anda mungkin juga menyukai