Bahasa Indo
Bahasa Indo
BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas yang berjudul “SEJARAH
PERKEMBANGAN, KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA”.Penulisan
tugas ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah keperawatan.
Dalam penulisan makalah ini mohon maaf jika masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah masih merasa makalah tersebut masih banyak kekurangan baik dalam
penulisan maupun materi yang ada di dalam makalah tersebut.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah
ini,khususnya kepada dosen saya yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
saya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
PENULI S
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................2
1.4 Manfaat...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................3
2.1 Asal Mula Bahasa Indonesia...........................................................3
2.2 Proses Pengesahan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Persatuan.....4
2.3 Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Sampai Saat Ini......................5
2.4 Kedudukan, Peranan, Fungsi Bahasa Indonesia..................................15
2.5 Fungsi Secara Umum ..........................................................................21
2.6 Fungsi Secara Khusus .........................................................................22
BAB III SIMPULAN DAN SARAN...................................................23
3.1 Simpulan........................................................................................23
3.2 Saran..............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Bagaimanakah proses disahkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Indonesia?
3. Bagaimanakah perkembangan ejaan bahasa Indonesia sampai saat ini?
1.3 Tujuan
Tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui asal mula munculnya bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui proses disahkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan Indonesia.
3. Untuk mengetahui perkembangan ejaan bahasa Indonesia sampai saat ini.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan diperoleh dari tulisan ini adalah memberikan
kontribusi informasi kepada masyarakat mengenai sejarah bahasa Indonesia dari
asal-usul munculnya bahasa Indonesia hingga perkembangan ejaan bahasa
Indonesia saat ini. Dengan demikian masyarakat Indonesia dapat melestarikan dan
mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bagi penulis sendiri,
tulisan ini merupakan sarana yang baik untuk bertukar pikiran antar anggota
akademisi dalam membahas materi sejarah bahasa Indonesia.
1.4.1 Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis tulisan ini, yakni seperti di bawah ini.
1. Menambah wawasan akan sejarah bahasa Indonesia.
2. Dapat mengetahui asal - usul kata - kata bahasa Indonesia.
3. Kita dapat menghargai bahasa Indonesia
4. Dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan lebih baik
1.4.2 Manfaat Teoritis
Selanjutnya, secara teoritis tulisan ini bermanfaat sebagai berikut.
1. Dapat memprediksi perkembangan bahasa Indonesia di masa depan.
2. Dapat mengetahui perkembangan ejaan bahasa Indonesia sampai saat
ini.
oemoer umur
koeboer kubur
ma’loem maklum
B. Ejaan Pembaharuan
Ejaan Pemabaharuan merupakan suatu ejaan yang direncanakan untuk
memperbaharui Ejaan Republik. Penyusunan ejaan ini dilakukan oleh Panitia
Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia.
Konsep Ejaan Pembaharuan yang telah berhasil disusun itu dikenal dengan
sebuah nama yang diambil dari dua nama tokoh yang pernah mengetuai panitia
ejaan itu, Dalam hal ini Profesor Prijono dan E. Katoppo.
Pada tahun 1957 panitia itu berhasil merumuskan patokan- patokan ejaan
baru. Akan tetapi, hasil kerja panitia tersebut tidak pernah diumumkan secara
resmi sehingga ejaan itu pun belum pernah diberlakukan.
Salah satu hal yang menarik dalam konsep Ejaan Pembaharuan ialah
disederhanakannya huruf-huruf yang berupa gabungan konsonan dengan huruf
tunggal. Hal itu, antara lain tampak dalam contoh di bawah ini.
a. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j
b. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
c. Gabungan konsonan ng diubah menjadi ŋ
d. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ń
e. Gabungan konsonan sj diubah menjadi š
f. Kecuali itu, gabungan vokal ai, au, dan oi, atau yang lazim disebut diftong
ditulis berdasarkan pelafalannya yaitu menjadi ay, aw, dan oy.
Misalnya:
EYD Ejaan Pembaharuan
santai santay
gulai gulay
harimau harimaw
kalau kalaw
amboi amboy
C. Ejaan Melindo
Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia) merupakan hasil perumusan ejaan
Melayu dan Indonesia pada tahun 1959. Perumusan Ejaan Melindo ini diavvali
dengan diselenggarakannya Kongres Bahasa Indonesia yang kedua pada tahun
1945, di Medan, Sumatera Utara. Bentuk rumusan Ejaan Melindo merupakan
bentuk penyempurnaan dari ejaan sebelumnya. Namun, Ejaan Melindo ini belum
sempat dipergunakan karena pada masa-masa itu terjadi konfrontasi antara negara
kita Republik Indonesia dengan pihak Malaysia.
Hal yang berbeda adalah bahwa di dalam Ejaan Melindo gabungan
konsonan tj, seperti pada kata tjinta, diganti dengan c menjadi cinta, juga
gabungan konsonan nj seperti njonja, diganti dengan huruf Nc, yang sama sekali
masih baru. Dalam Ejaan Pembaharuan kedua gabungan konsonan itu diganti
dengan ts dan n.
D. Ejaan Baru (Ejaan LBK)
Ejaan Baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah
dirintis oleh panitia Ejaan Malindo. Para pelaksananya pun di samping terdiri atas
panitia Ejaan LBK, dan juga panitia ejaan dari Malaysia. Panitia itu berhasil
merumuskan suatu konsep ejaan yang kemudian diberi nama Ejaan Baru. Panitia
itu bekerja atas Dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.
062/67, 19 September 1967.
Perubahan yang terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK, yakni sebagai
berikut.
a. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j.
Misalnya :
EYD Ejaan Baru
remaja remadja
jalan djalan
perjaka perdjaka
cakap tjakap
baca batja
cipta tjipta
c. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ny
Misalnya:
EYD Ejaan Baru
sunyi sunji
nyala njala
bunyi bunji
syarat sjarat
isyarat isjarat
syukur sjukur
takhta tachta
makhluk machIuk
ikhlas ichlas
djika jika
tjakap cakap
njata nyata
sjarat syarat
achir akhir
supaja supaya
b. Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan
pemakaiannya.
Misalnya:
khilaf
fisik
valuta
universitas
zakat
khazanah
c. Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap
digunakan, misalnya pada kata Furqan, dan xenon.
d. Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan di- yang merupakan kata
depan. Sebagai awalan, di- ditulis sering kali dengan unsur yang
menyertainya, sedangkan di- sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contoh:
Awalan Kata Depan
dicuci di kantor
dibelikan di sekolah
dicium di samping
dilatar belakangi di tanah
e. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak
digunakan sebagai penanda perulangan:
Misalnya:
anak-anak, bukan anak2
bermain-main, bukan bennainl
bersalam-salaman, bukan bersalam2an
Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah sebagai berikut.
1) Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.
2) Penulisan kata.
3) Penulisan tanda baca.
4) Penulisan singkatan dan akronim.
5) Penulisan angka dan lambang bilangan.
6) Penulisan unsur serapan.
- Alat perhubungan
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyaknya suku bangsa dengan bahasa
yang berbeda-beda, maka akan sulit berkomunikasi dan menyampaikan pendapat. maka
dari itu digunakanlah bahasa indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan
nasional. dengan adanya bahasa indonesia seseorang dapat saling berkomunikasi untuk
segala aspek kehidupan. bagi pemerintah, semua kebijakan dan strategi yang
berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
keamanan mudah diinformasikan kepada warga.
Bahasa indonesia sebagai bahasa Negara artinya bahasa Indonesia adalah bahasa yang
resmi. Oleh karena itu, bahasa indonesi harus digunakan sesuai dengan kaidah , tertib, cermat,
dan masuk akal. Jika menggunakan bahasa Indonesia harus lengkap dan baku. Tingkat
kebakuannya diukur dengan aturan kebahasaan dan logika pemakaian.
Bahasa Indonesia sering juga disebut dengan bahasa nasional atau bahasa persatuan yang
artinya bahasa Indonesia merupakan bahasa primer dan baku yang harus digunakan pada saat
acara formal. Bukti penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara ada didalam naskah
proklamasi kemerdekaan RI 1945.Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala
upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
3. Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara dibuktikan dengan penyebaran ilmu
pengetahuan dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-
majalah ilmiah maupun media cetak lainnya. Karena sangatlah tidak mungkin bila suatu buku
yang menjelaskan tentang suatu kebudayaan daerah, ditulis dengan menggunakan bahasa
daerah itu sendiri, dan menyebabkan orang lain belum tentu akan mengerti
2.2 Sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang
melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Pada
saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar
para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang.
Manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal.
Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media (lisan dan
tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan menggunakan
media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu
lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
2.3 Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat beradaptasi di
lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung
situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non-
formal pada saat berbicara dengan teman dan menggunakan bahasa formal pada saat
berbicara dengan orang tua atau yang dihormati.
2.4 Sebagai alat kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta
tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan
masyarakat.
3.3 Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat
mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi
kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang,
atau hanya sekedar memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari
suatu hal.
3.4 Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu
didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan
melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sampai saat ini, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup yang terus berkembang dengan
pengayaan kosakata baru, baik melalui penciptaan maupun melalui penyerapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing. Pada abad keM5 berkembang bentuk yang
dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan
Malaka, yang kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Pada zaman
penjajahan Belanda pada awal abad - 20, pemerintah kolonial Belanda ingin
menggunakan bahasa Melayu untuk mempermudah komunikasi dengan
berpatokan pada bahasa Melayu Tinggi yang sudah mempunyai kitab - kitab
rujukan. Pada 16 Juni 1927 dalam sidang Volksraad (Rapat Dewan Rakyat), Jahja
Datoek Kajo pertama kalinya menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya.
Di sinilah bahasa Indonesia mulai berkembang. Bahasa Indonesia secara resmi
diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda.
Pada 18 Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan, ditandatanganilah
Undang-Undang Dasar 1945. Pada Bab XV, Pasal 36, ditetapkan secara sah
bahwa bahasa Indonesia ialah bahasa negara. Selanjutnya, sehubungan dengan
perkembangan ejaan, setelah bahasa Melayu ditetapkan menjadi bahasa Indonesia,
yakni muncul Ejaan Republik, Ejaan Pembaharuan, Ejaan Melindo, Ejaan LBK,
Ejaan yang disempurnakan, dan EBI. Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia,
baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa berperan penting dalam memajukan
pembagunan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan yang akhirnya
mendorong kemajuan dalam pembangunan bangsa, sebab bahasa memiliki
Kedudukan dan fungsi sebagai perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan
sumber permasalahan oleh masyarakat pemakainya yang berasal dari berbagai
ragam suku daerah.
Dan bahasa juga merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu
bangsa karena bahasa merupakansarana untuk membuka wawasan bangsa terhadap
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang. Dengan bahasa manusia
akan lebih mudah untuk berkomunikasi. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar saat berkomunikasi maka akan terbentuk dan terjalin interaksi sosial yang
baik. Kedudukan bahasa Indonesia sebagagai bahasa persatuan artinya dapat
mempersatukan seluruh masyarakat yang berbeda bahasa dan kebudayaan dengan
satu bahasa yang sama yaitu Indonesia. Sebagai bahasa Negara artinya bahasa
Indonesia adalah bahasa yang resmi dan sebagai pengembanagan kebudayaan
nasional, ilmu, dan teknologi.
Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, bahasa bisa
mejadi salah satu alat untuk kita brkomunikasi dan berhubungan dengan yang
lainnya. Bahasa juga dapat mencerminkan kepribadian dan watak seseorang. Cara
seseorang berbicara tersebut akan mencerminkan bagaimana watak dan
kepribadiannya. Dengan bahasa kita akan lebih mudah untuk menyampaikan
sesuatu yang ingin kita sampaikan kepada orang lain.
3.2 Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasakan tulisan ini sangat sederhana
dan jauh dari sempurna. Saran, kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi
kesempurnaan tulisan ini. Demikian pula, perlu penyempurnaan di sana – sini agar
tulisan ini menjadi lebih lengkap dan lebih bermanfaat bagi pembaca dan pecinta
bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Arif Ridiawan. 2012. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia mulai Ejaan dan Ophusyen hingga
EYD. http://ridiawan. blogspot. co. id/2012/02/perkembangan-ejaan- bahasa-
indonesia.html?m=1 13 September 2017 (14:23).
Excellent Translation. 2017. EYD Berubah Menjadi EBI Sebagai Pedoman Umum. https://jasa-
translate.com/eyd-berubah-menjadi-ebi-sebagai-pedoman-umum/. 23
September 2017 (18:38).
Gunawan, Heri Indra. 2016. Isi Konggres Bahasa Indonesia I sampai X.
http://www.gurungapak. com/2016/05/konggres-bahasa-indonesia. html. 11
September 2017 (15:09).
Sukartha, I Nengah, dkk.2010. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi.
Bali : Udayana University Press.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2016. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
https://pbsiikipgunungsitoli. blogspot. co. id/2016/12/ejaan-bahasa-indonesia- ebi.html?
m=l. 23 September 2017 (19:15).
Wikipedia. Bahasa Indonesia. http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia. 11 September
2017 (14:52).
http://tweety-moeth.blogspot.com/2010/10/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html