Globalisasi pada dasarnya merupakan kelanjutan dari proses modernisasi yang kian meluas,
sekaligus merupakan akibat langsung dari proses modernisasi diri, yang terjadi justru ketergantungan,
Anthony Gidden mengatakan bahwa semua masyarakat di dunia saling bergantung. Semakin lama,
tingkat ketergantungannya semakin tinggi. Tidak ada satu masyarakatpun yang tidak membutuhkan
bantuan masyarakat lain. Ketergantungan ini disebut globalisasi.
Dampak yang kita rasakan dari perubahan social karena pengaruh globalisasi mengakibatkan
beragam permasalahan. Permasalahan ini juga muncul karena ketidaksiapan masyarakat menghadapi
perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pembangunan-pembangunan. Kondisi ketidaksanggupan
atau ketidaksiapan tersebut dinamkan gegar budaya (cultural shock), yaitu masyarakat megalami
guncangan mental akibat belum adanya kesiapan untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang
berbeda dengan kebudayaan sendiri. Pembangunan itu sendiri sebenarnya membutuhkan penguasaan dan
pemanfaatan ilmu Pengetahuan dan teknologi yang seimbang dengan kondisi alam, social, dan kebutuhan
masyarakat. Namun, sering terjadi bahwa teknologi modern yang diterima masyarakat tidak diimbangi
dengan perubahan pada tata nilai dan norma pada masyarakat (cultural lag).
A. Urbanisasi
Globalisasi melahirkan kembali industrialisasi dalam bentuk yang lebih maju dalam hampir
seluruh aspek kehidupan manusia. Lihat saja banyaknya perusahaan asing di Indonesia mulai
bermunculan dari perusahaan tambang, garmen, air minum, sampah, parker, hingga perusahaan
mobil dan pesawat. Perusahaan-perusaan ini tentu membutuhkan tenaga kerja yang cukup
banyak. Muncullah urbanisasi. Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota
atau dari pekerjaan pertanian di desa ke pekerjaan industry di kota. Menurut Herlianto (dalam
Maryati dan Suryawati, 2014:69) pengertian urbanisasi adalah sebagai berikut :
a. Urbanisasi merupakan suatu proses pertumbuhan daerah pertanian atau pedesaan menjadi
perkotaan.
b. Urbanisasi adalah proses yang dialami manusia dari bentuk kehidupan agraris menjadi
kehidupan industri.
c. Urbanisasi merupakan pengembangan daerah pedesaan menjadi daerah perkotaan atau desa
yang memiliki ciri-ciri seperti kota.
d. Urbanisasi adalah proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari pekerjaan
pertanian di desa ke pekerjaan industri di kota.
Pengertian urbanisasi yang paling sering kita dengar adalah perpindahan penduduk dari desa ke
kota. Akibat adanya urbanisasi kota mengalami kepadatan penduduk, sementara desa mengalami
kekurangan penduduk terutama lakui-laki yang masih produktif. Dengan sendirinya timbul
perubahan struktur masyarakat.
Beberapa penyebab terjadinya urbanisasi adalah adanya daya tarik tertentu di kota, misalnya
sebagai berikut :
a. Daya tarik ekonomi. Di kota, orang berharap untuk dapat dengan mudah mendapat pekerjaan.
Hal ini menjadi suatu keharusan untuk mengubah nasib.
b. Daya tarik social. Kebanyakan orang pergi ke kota untuk mengubah status social melalui
berbagai macam cara, seperti pendidikan atau pekerjaan. Misalnya, orang yang tadinya
berprofesi sebagai petani pindah ke kota menjadi pegawai negeri atau karyawan swasta.
c. Daya tarik pendidikan. Di kota, tersedia berbagai fasilitas pendidikan. Bagi orang desa yang
ingin menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi, mereka akan berupaya
menyekolahkannya di kota dengan harapan setelah berhasil menempuh pendidikan yang lebih
tinggi, ia mendapat pekerjaan yang sesuai di kota dan secara otomatis akan menaikkan status
social keluarga.
d. Daya tarik budaya. Di kota, terdapat berbagai pusat hiburan yang menyenangkan. Selain itu,
kehidupan kota sering pula ditafsirkan sebagai kehidupan yang serba modern sehingga
berpengaruh pada perubahan pola tingkah laku masyarakat. Kehidupan di desa dianggap
kuno atau ketinggalan zaman. Untuk itu, orang desa berupaya untuk dapat mengikuti pola
perilaku orang kota, antara lain dengan pindah ke kota. Bagi mereka, pulang dari perantauan
dengan berbagai keberhasilan seolah-olah tidak modern jika tidak mengikuti kehidupuan kota
yang penuh glamor.
Selain daya tarik kota tersebut, faktor-faktor yang mendorong penduduk desa melakukan
urbanisasi adalah sebagai berikut :
a. Di desa, tempat rekreasi sulit diperoleh.
b. Penduduk desa tidak memiliki banyak kesempatan untuk memperoleh pengetahuan sehingga
mereka beramai-ramai pergi ke kota.
c. Penduduk desa, terutama kaum mudanya, merasa tertekan oleh adat istiadat yang
menimbulkan cara hidup yang monoton.
d. Lapangan pekerjaan yang tersedia di desa sangat kurang atau terbatas bila dibandingkan
dengan pertumbuhan penduduknya, sehingga menimbulkan pengangguran tersamar. Untuk
itu, mereka berbondong-bondong menuju kota.
Dengan adanya urbanisasi, penduduk kota semakin bertambah. Dengan begitu, timbullah
permasalah baru, baik di kota maupun di desa, antara lain sebagai berikut :
a. Semakin berkurangnya penduduk desa, terutama yang berusia produktif.
b. Banyak sawah/lahan pertanian yang terbengkalai.
c. Hasil panen menurun.
d. Tingkat kesejahteraan masyarakat desa menurun.
e. Muncul pengangguran di kota.
f. Kriminalitas dan perilaku menyimpang lainnya meningkat di kota.
Dengan banyaknya permasalahan yang muncul akibat urbanisasi ini, diperlukan cara untuk
menahan laju urbanisasi. Upaya menahan laju urbanisasi tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Membangun tempat kursus dan balai latihan kerja.
b. Meningkatkan pembangunan di pedesaan, misalnya di bidang pertanian.
c. Meningkatkan arus informasi dan sarana transportasi sehingga berita-berita actual bisa cepat
diterima.
Memperhatikan kesinambungan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar sejalan dengan
peningkatan iman melalui pendidikan agama