Anda di halaman 1dari 6

Nama: Azzahra Sabita Afkar

NPM: 066118042

Tugas Aplikasi Komputer

Kesimpulan:

Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan


di Wuhan, Provinsi Hubei. Sumber penularan kasus ini masih belum diketahui
pasti, tetapi kasus pertama dikaitkan dengan pasar ikan di Wuhan. Tanggal 18
Desember hingga 29 Desember 2019, terdapat lima pasien yang dirawat dengan
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS). Sejak 31 Desember 2019 hingga 3
Januari 2020 kasus ini meningkat pesat, ditandai dengan dilaporkannya sebanyak
44 kasus. Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai
provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan.

Sampel yang diteliti menunjukkan etiologi coronavirus baru. Awalnya,


penyakit ini dinamakan sementara sebagai 2019 novel coronavirus (2019-nCoV),
kemudian WHO mengumumkan nama baru pada 11 Februari 2020 yaitu
Coronavirus Disease (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).

Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar
secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret
2020, WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga tanggal 29
Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia.
Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan positif COVID-19
dan 136 kasus kematian.

Para peneliti di Institute of Virology di Wuhan telah melakukan analisis


metagenomics untuk mengidentifikasi virus corona baru sebagai etiologi
potensial. Mereka menyebutnya novel coronavirus 2019 (nCoV-2019).
Virus corona termasuk superdomain biota, kingdom virus. Virus corona
adalah kelompok virus terbesar dalam ordo Nidovirales. Semua virus dalam ordo
Nidovirales adalah non-segmented positive-sense RNA viruses. Virus corona
termasuk dalam familia Coronaviridae, sub familia Coronavirinae, genus
Betacoronavirus, subgenus Sarbecovirus.

Virus corona berbentuk bulat dengan diameter sekitar 125 nm seperti yang
digambarkan dalam penelitian menggunakan cryo-electron microscopy. Partikel
virus corona mengandung empat protein struktural utama, yaitu protein S (spike
protein) yang berbentuk seperti paku, protein M (membrane protein), protein E
(envelope protein), dan protein N (nucleocapside protein). Protein S (~150 kDa),
protein M (~25 – 30 kDa), protein E (~8 – 12 kDa), sedangkan protein N terdapat
di dalam nukleokapsid.

Hingga 28 Maret 2020, jumlah kasus infeksi COVID-19 terkonfirmasi


mencapai 571.678 kasus. Awalnya kasus terbanyak terdapat di Cina, namun saat
ini kasus terbanyak terdapat di Italia dengan 86.498 kasus, diikut oleh Amerika
dengan 85.228 kasus dan Cina 82.230 kasus. Virus ini telah menyebar hingga ke
199 negara. Kematian akibat virus ini telah mencapai 26.494 kasus. Tingkat
kematian akibat penyakit ini mencapai 4-5% dengan kematian terbanyak terjadi
pada kelompok usia di atas 65 tahun. Indonesia melaporkan kasus pertama pada 2
Maret 2020, yang diduga tertular dari orang asing yang berkunjung ke Indonesia.
Kasus di Indonesia pun terus bertambah, hingga tanggal 29 Maret 2020 telah
terdapat 1.115 kasus dengan kematian mencapai 102 jiwa. Tingkat kematian
Indonesia 9%, termasuk angka kematian tertinggi.

Berdasarkan data yang ada umur pasien yang terinfeksi COVID-19 mulai
dari usia 30 hari hingga 89 tahun. Menurut laporan 138 kasus di Kota Wuhan,
didapatkan rentang usia 37 – 78 tahun dengan rerata 56 tahun (42 - 68 tahun)
tetapi pasien rawat ICU lebih tua (median 66 tahun (57 - 78 tahun) dibandingkan
rawat non-ICU (37 – 62 tahun) dan 54,3% laki-laki. Laporan 13 pasien
terkonfirmasi COVID-19 di luar Kota Wuhan menunjukkan umur lebih muda
dengan median 34 tahun (34 - 48 tahun) dan 77% laki laki.

Berjangkitnya wabah Covid-19 sangat berpengaruh terhadap pelayan


publik. Pelayanan kesehatan meningkatkan angka korban Covid-19 menyebabkan
tenaga medis kewalahan dalam menanganinya. DKI Jakarta yang merupakan
ibukota Negara, kota metropolitan, mobilasi manusia paling tinggi. Kota Jakarta
tidak hanya diperuntukkan warga yang ber KTP Jakarta saja, karena banyak
warga yang ber KTP Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok berinteraksi sosial di
wilayah DKI, karena mereka banyak bekerja di DKI dan pelaku usaha berbelanja
untuk keperluan usahanya sebagai tempat tujuan adalah DKI. Salah satu contoh
pusat perbelanjaan terbesar di Asia tenggara dan tidak pernah sepi apalagi
menjelang bulan puasa dan lebaran Idul fitri. Banyak masyarakat mencari
kebutuhannya baik untuk pemakaian maupun untuk dijual kembali mencarinya di
Pasar Tanah abang sebagai pusat perbelanjaan yang terbesar di Asia Tenggara
yang tidak pernah sepi. Selama pandemi Covid-19, Blok A, B, dan F untuk
sementara ditutup oleh Pemda DKI untuk mencegahnya bertambahnya angka
penyebaran Covid- 19 di DKI Jakarta.

Masyarakat mengalihkan sektor usaha kepada sektor yang paling banyak


dibutuhkan oleh masyarakat selama pandemi Covid-19 yaitu memproduksi Alat
Pelindung Diri (APD), seperti baju, sepatu dan helm anti virus, masker kesehatan
para medis, masker yang dapat digunakan berkali-kali dapat dicuci banyak
digunakan oleh masyarakat. Pengusaha batik di daerah Solo yang selama ini
memproduksi batik menggantikan produknya membuat masker, sehingga
usahanya tetap berjalan.

Pekerja dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang


bekerja dan menjalankan usahanya di Jakarta, Pemda DKI mengambil langkah
menekan dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan membatasi
pelayanan publik bidang jasa transportasi umum dengan mengurangi jumlah
armada dan jam operasional jasa transportasi umum, KAI, MRT dan Busway.
Selain itu mengatur mengurangi jumlah penumpang, mengatur jarak penumpang
agar tidak berdekatan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Pemda DKI juga mewajibkan kepada warga yang menggunakan transportasi
umum wajib menggunakan masker.

Pelayanan Kereta Api antar provinsi yang banyak dilakukan warga Jakarta
untuk mudik ke kampung halaman telah memesan tiket untuk mudik sebelum
wabah Covid-19, pemerintah mengembalikan harga tiket yang sudah dibeli 100%
kepada masyarakat.

Wabah virus Corona berkembang begitu cepat berdampak negatif terhadap


aktivitas sosial masyarakat dan ekonomi masyarakat, bangsa dan negara. Warga
yang paling terdampak virus Corona warga yang bekerja di sektor informal,
seperti ojek online, sopir angkot, pedang kaki lima, home industri, pekerja harian,
nelayan, home industri, katering dan sektor UMKM dan non UMKM, seperti
pusat perbelanjaan mal, supermarket, pusat jajanan makanan dan minuman,
pemilik rumah aneka makanan modern, waralaba, omzetnya menurun dengan
drastis karena pembeli sepi. Pelaku usaha banyak menutup usahanya karena daya
beli masyarakat turun.

Van Doorn seorang sosiologi Belanda menyatakan, hukum adalah skema


yang dibuat untuk menata (perilaku) manusia, tetapi manusia itu sendiri
cenderung jatuh pada skema yang ditentukan. Hal ini disebabkan faktor
pengalaman, pendidikan, tradisi dan lainnya yang mempengaruhi dan membentuk
perilakunya.

Adapun penegahan, penanganan, pengendalian, dan pemulihan Covid-19


pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan diatur dalam Instruksi Direktur
Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-08.OT.02.02 Tahun 2020. Sebagaimana
dijelaskan pada instruksi tersebut bahwa adanya penyediaan fasilitas kesehatan
pada Lapas maupun Rutan seperti cairan antisepik, air bersih, cairan desinfektan,
saring tangan, masker, dll sebagai bentuk pencegahan serta melakukan
pengendalian pada zona merah dengan cara:
1. Koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah Daerah.
2. Pemberhentian layanan kunjungan.
3. Memberikan perlakuan khusus terhadap penyelenggaraan layanan yang
berkaitan dengan Covid-19.
4. Pemberhentian sementara kegiatan pembinaan yang melibatkan pihak luar.
5. Mempersiapkan ketersediaan bahan makanan, minuman, obat-obatan, dll
bagi Tahanan, Narapidana, dan Anak.
6. Menjaga keadaan kondusif.

Di sisi lain sebagai upaya menjaga situasi agar tetap kondusif dan
menghindari kepanikan masal perlu dilakukannya Midfulness, yakni kondisi
sebagaimana individu sadar akan apa yang sedang terjadi pada sekitarnya
sehingga sesorang mampu berfikir dengan baik dan dapat menyeimbangkan
dirinya sehingga mampu menempatkan diri dan melakukan tindakan yang
menurutnya tepat untuk dilakukan. Begitupun bagi masyarakat yang keadaan
tidak mampu berfikir jernih dalam artian ceroboh dalam bertindak akan
memperburuk keadaan saja. Setelah sadar akan kondisi sekarang untuk
mendapatkan mindfullness ditengah situasi COVID-19 ini, meliputi (Panglewai,
2020):

1. Menenangkan diri disuatu tempat untuk meditasi terfokus sehingga


terlahirlah rasa nyaman serta mampu mengurangi tingkat stres yang
dialami.
2. Mencuci tangan secara mindful akan mampu mencegah penyebaran segala
macam penyakit dan berfikiran positif pada diri sendiri dengan tindakan
ini tubuh akan menjadi tetap sehat dan segala macam penyakit akan hilang
setelah mencuci tangan.
3. Makan secara mindful akan membuat tubuh menjadi tenang dalam
mengolah makanan yang masuk kedalam tubuh.
4. Menenangkan diri saat situasi panik.
5. Selalu berfikir positif.
Sumber:

Beniac, D. R., Andonov, A., Grudeski, E., & Booth, T. F. (2006). Architecture of
the SARS coronavirus prefusion spike. Nature Structural and Molecular
Biology, 13(8), 751–752. https://doi.org/10.1038/nsmb1123

Davies, P. D. O. (2002). Multi-drug resistant tuberculosis. CPD Infection, 3(1), 9–


12.

Ramadhan, I. L. (2020). Strategi pencegahan penyebaran covid-19 di lembaga


pemasyarakatan. JUSTITIA : Jurnal Ilmu Hukum Dan Humaniora, 7(3),
518–522.

Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., Sinto, R., Singh, G., Nainggolan, L., Nelwan, E. J., Chen,
L. K., Widhani, A., Wijaya, E., Wicaksana, B., Maksum, M., Annisa, F.,
Jasirwan, C. O. M., & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease 2019:
Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, 7(1), 45.
https://doi.org/10.7454/jpdi.v7i1.415

Syafrida, S. (2020). Bersama Melawan Virus Covid 19 di Indonesia. SALAM:


Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6).
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i6.15325

Anda mungkin juga menyukai