Bab 1
Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tolak ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi
dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar
sektor (Suryani, 2013). Pertumbuhan ekonomi (economic growth) adalah bagian
terpenting dalam kebijakan ekonomi di negara atau system ekonomi, yang dapat dilihat
dari nilai APBD dan menjadi salah satu indikator tingkat kesejahteraan masyarakat.
Grafik pertumbuhan daerah selaras dengan naik turunnya komponen-komponen penyusun
APBD, kontribusi sektor terhadap nilai PDRB dapat mengindikasikan masih adanya
kesenjangan yang terjadi pada sektor-sektor ekonomi apabila terdapat ketimpangan antar
sektornya.
Indikator pembangunan ekonomi tidak hanya diukur dari pertumbuhan PDRB
maupun PDRB perkapita tetapi juga indikator lainnya seperti: ketenagakerjaan,
pendidikan, distribusi pendapatan, jumlah penduduk miskin. Hal ini sesuai dengan
paradigma pembangunan modern yang mulai mengedepankan pengentasan kemiskinan,
penurunan ketimpangan distribusi pendapatan, serta penurunan tingkat pengangguran
(Todaro dan Smith, 2006) dalam (Suryani, 2013).
Dengan menggunakan metode analisis Location Quetiont (LQ) yang bertujuan
mengukur dan mengidentifikasi potensi internal suatu daerah (Rasyid, 2016). dijelaskan
bahwasanya analisis LQ digunakan untuk mengidentifikasi potensi internal yang dimiliki
daerah tersebut yaitu sektor basis dan yang merupakan sektor basis (non basis). serta pada
(Badri, 2015). tercantum penjelasan mengenai analisis shiftshare yang mengukur
produktivitas suatu daerah, posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan identifikasi sektor-
sektor ekonomi potensial suatu daerah kemudian membandingkannya dengan daerah
yang lebih besar (regional/nasional).
Potensi ekonomi menurut (Suryani, 2013) merupakan suatu wilayah dapat dilihat
dari kapasitas kemampuan pertumbuhan output/produksi jika dibandingkan dengan
kapasitas perekonomian sekitarnya yang dapat dilihat menggunakan analisis input-output.
Menurut (Habibi, 2017). analisis input-output adalah suatu analisis perekonomian negara
secara komprehensif karena melihat keterkaitan antar sektor ekonomi di negara tersebut
secara keseluruhan.
ICOR merupakan salah satu bagian dari statistik deskriptif yang dikembangkan
terkait dengan kajian investasi ekonomi makro (Masloman, 2020) dalam (Onainor, 2019).
ICOR menunjukkan hubungan antara modal dan pertumbuhan output serta besar peranan
dalam penambahan kapital baru yang dibutuhkan untuk meningkatkan satu unit output
sebagai akibat langsung dari penambahan tersebut. Menurut Suparto (2019), semakin
kecil koefisien ICOR menunjukkan semakin efisiennya pembentukan modal yang terjadi.
Menurut (Iswanto, 2015). Ketimpangan ekonomi sering digunakan sebagai
indikator perbedaan pendapatan perkapita rata-rata, antar kelompok tingkat pendapatan,
antar kelompok lapangan kerja, dan antar wilayah. Adanya ketimpangan antar wilayah
pada regional yang sama akan berdampak pada permasalahan sosial, perekonomian, dll.
Angka indeks ketimpangan williamson yang semakin kecil atau mendekati nol
menunjukkan ketimpangan yang semakin kecil atau pembangunan antar wilayah semakin
merata dan bila semakin jauh dari titik nol (mendekati satu) menunjukkan ketimpangan
yang semakin melebar. Analisa ketimpangan pendapatan regional antar wilayah di
kabupaten/kota juga ddapat dihitung menggunakan Indeks Entropi Theil (Kuncoro : 2004)
dalam (Yuliani, 2015).
Analisis yang saling berkaitan dan membangun diatas mempermudah penulis
untuk mengidentifikasi, menghitung dan menganalisis mengenai kondisi perekonomian
pada wilayah studi Kota Tegal.
1.2.1 Tujuan
Tujuan penulisan laporan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dan
karakteristik perekonomian daerah Kota Tegal dengan menggunakan metode analisis
LQ, Shift Share, Tipologi Klassen, Input-Output, ICOR dan It, Indeks Gini, Indeks
Williamson, dan melihat ketimpangan Pendapatan.
1.2.2 Sasaran
Sasaran dari penyusunan laporan ini diantaranya:
1. Mengumpulkan data terkait perekonomian Kota Tegal
2. Melakukan perhitungan dan analisis menggunakan metode analisis LQ, Shift
Share, Input-Output, Tipologi Klassen, ICOR dan It, Indeks Gini, Indeks
Williamson
3. Mengidentifikasi pertumbuhan ekonomi dan karakteristik perekonomian di Kota
Tegal
Rata-Rata Laju
Pertumbuhan PDRB
Kota Tegal Tahun 2016-
2020
Pola dan Struktur
Rata-Rata Kontribusi Tipologi Klassen Pertumbuhan Ekonomi
PDRB Kota Tegal di Kota Tegal
Tahun 2016-2020
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan uraian latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup yang
meliputi ruang lingkup materi dan wilayah, serta sistematika pembahasan.
BAB 6 : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil kajian seluruh bab dan memperoleh output
berupa saran kepada pemerintah Kota Tegal sebagai masukan atau rekomendasi
terhadap pengembangan wilayah tersebut kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Badri, J. (2015). Analisis Potensi Dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kabupaten Solok.
Jurnal Ipteks Terapan, 8(4). Https://Doi.Org/10.22216/Jit.2014.V8i4.18
Onainor, E. R. (2019). Analisis ICOR Dan PDRB Sektor Pertanian Dalam Mendorong
Pertumbuhan Ekonomi Di Pulau Jawa Tahun 2014-2019. 1, 105–112.
Rasyid, A. (2016). Analisis Potensi Sektor Potensi Pertanian Di Kabupaten Kediri Tahun
2010-2014. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 14(1), 99.
Https://Doi.Org/10.22219/Jep.V14i1.3889