Anda di halaman 1dari 7

ACTIVITY

REPORT
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Bukittinggi

Protokoler Kelurahan Siaga Covid 19


berbasis potensi daerah
Kota Bukittinggi

BPBD
KOTA BUKITTINGGI
P
enanggulangan dampak dari upaya penanggulangan dan pencegahan
penyebaran COVID 19 yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bukittinggi
bertumpu kepada 24 kelurahan yang ada di Kota Bukittinggi. Kelurahan
menjadi ujung tombak untuk menjaga masyarakat agar dapat bertahan dalam masa
krisis pandemi covid 19 ini. Ketahanan masyarakat dalam menghadapi krisis ini perlu
dilakukan secara berkelanjutan agar dampak buruk dikemudian hari dapat
diminimalisir.

Beragam upaya untuk mengantisipasi dampak ini perlu diinisiasi dan dirancang
sejak awal masa tanggap darurat berlaku. Pihak kelurahan perlu segera melakukan
upaya antisipasi dampak ini karena memiliki tanggungjawab terhadap masyarakat
yang ada di wilayahnya. Saat ini belum ada protokoler atau panduan resmi untuk
kelurahan dalam upaya penanganan dan antisipasi penyebaran dan dampak dari
pandemi COVID 19 ini. Oleh sebab itu, perlu adanya inisiatif dari pihak kelurahan
untuk mencoba berperan aktif sekaligus mengembangkan potensi yang ada di
wilayahnya agar dapat bertahan dalam masa krisis dan dampak lain dikemudian
hari.

Tujuan

Merangkul komponen kelurahan yang ada di Kota Bukittinggi dalam membangun


kelurahan siaga untuk berperan aktif dalam mengantisipasi dampak dari penyebaran
COVID 19 , dengan :

1. Mendorong terciptanya tata kelola kelurahan dalam kegiatan pencegahan dan


penanganan Covid 19 berbasis potensi daerah;

2. Menginisiasi langkah langkah pencegahan dan penanganan Covid 19


dikelurahan berjalan efektif ;

3. Menyusun konsep dasar yang sesuai dengan kearifan lokal dan potensi yang
ada dikelurahan hingga dapat berkolaborasi dengan kelurahan lain .

Output

1. Terbentuknya posko khusus penanganan dampak covid 19 di kelurahan dengan


menonjolkan ciri khas dan potensi yang spesifik.

2. Terjalinnya kerjasama antar posko kelurahan sebagai penunjang upaya


penanganan dampak COVID 19 yang dilakukan tingkat Kota Bukittinggi.

Pelaksana

Pelaksana konsep/protokol ini adalan relawan kelurahan dari komponen


organisasi/kelompok yang ditunjuk secara resmi oleh Lurah dan melakukan
koordinasi dengan gugus tugas COVID 19 Kota Bukittinggi.

2
Indikator Umum

Merupakan kriteria dan syarat dalam penyelenggaraan kelurahan siaga covid di Kota
Bukittinggi.

Pencegahan Covid-19 di Desa

1) Adanya Relawan Kelurahan Siaga Covid-19

2) Mendirikan Posko masing-masing kelurahan di kantor lurah atau di tempat yang


representatif dengan menyiapkan peralatan, bahan dan fasilitas yang digunakan
untuk operasional Posko.

3) Memberikan Edukasi ke masyarakat tentang Covid-19 sesuai protokol kesehatan


dan standart WHO

4) Adanya penyampaian informasi sesuai dengan kearifan lokal. Salah satunya dapat
berupa pamflet, poster, spanduk, brosur, baliho, radio komunitas, pengeras suara di
tempat ibadah, keliling desa,dan media social

5) Adanya pendataan penduduk rentan sakit (lanjut usia (di atas 60 tahun), balita
(kurang dari 5 tahun), dan orang yang memiliki penyakit menahun/penyakit
bawaan, penyakit kronis lainnya seperti diabetes, jantung, liver, dan lainnya) yang
dilakukan oleh Relawan Kelurahan Siaga Covid-19 berkoordinasi dengan Puskesmas
atau pelayanan kesehatan yang ada di kelurahan.

6) Adanya mekanisme pendataan masyarakat masuk dan keluar dari pihak RT/RW
(24 Jam)

7) Memastikan tidak ada kerumunan banyak orang

8) Penyiapan dan penanganan logistik untuk kepentingan warga desa

9) Dokumentasi dan Pelaporan agar semua kegiatan yang terkait dengan tugas-
tugas Relawan kelurahan siaga Covid-19 dan implikasinya harus didokumentasikan
dengan tertib dan administrasi yang rapi sesuai dengan prinsip akuntabilitas.

B. Penanganan Covid-19 di Desa

1) Bekerja sama dengan puskesmas dan poskeskel setempat.

2) Mengarahkan ODP untuk isolasi mandiri di rumah dan melaporkan ke poskeskel


dan puskesmas.

3) Membantu logistik bagi ODP yang kurang mampu selama isolasi mandiri di
rumah.

4) Menghubungi petugas medis dan Gugus Tugas Kota untuk penanganan warga
yang diisolasi bila dibutuhkan penanganan lebih lanjut

3
Metode

Pelaksanaan kelurahan siaga covid disesuaikan dengan kemampuan dan


karakteristik/potensi kelurahan. Adapun cara dan pendekatan yang dapat diterapkan
adalah sebagai berikut;

 Konsep Babaliak Ka Surau

Ciri khas:

4. 1. Posko Didirikan di lingkungan Mesjid/Surau Utama Di kelurahan

5. 2. Pengelola posko kolaborasi dari niniak mamak dan pemuda

6. 3. Mesjid jadi pusat edukasi dan ujicoba penerapan standar protokoler dari Dinas
kesehatan

7. 4. Lebih menarik untuk meminta bantuan dari perantau agar dapat menyisihkan
donasi untuk penyediaan cadangan pangan/sembako

8. 5. Masyarakat jadi lebih nyaman dan tenang untuk beribadah

Mekanisme pelaksanaan:

 Pendirian posko di lingkungan mesjid sudah mendapat persetujuan dari


pengurus mesjid dan pemantauan langsung dari lurah

 Disediakan meja dan kursi untuk petugas dari puskemas untuk pengecekan
dan kontrol bila ada masyarakat/pendatang/jamaah yang melapor keluhan
kesehatan/ciri2 covid ke posko

 Mekanisme pemantauan orang yang akan diperiksa di posko mengikuti


standar/protokel dinas kesehatan melalui petugas puskesmas atau petugas
posko yang telah dilatih dan dibekali soal prosedur penanganan dasar
COVID 19 dari dinas kesehatan kota/penyuluh kesehatan/petugas khusus
dari tim gugus tugas covid 19

 Bantuan perantau/masyarakat dikelola oleh petugas posko dengan


menyalurkan berdasarkan data ketua rt/rw yang belum mendapatkan
bantuan apapun (terdampak).

 Data masyarakat yang terdampak dipantau oleh ketua rt/tw untuk kategori
masyarakat yang pekerjaan terdampak langsung krisis dan belum
mendapatkan bantuan sosial apapun sebelumnya dari bantuan
kelurahan/swasta(lembaga zakat dll)

 Data masyarakat terdampak hanya untuk keperluan penyaluran bantuan


dan diketahui hanya oleh lurah dan pemberi bantuan (tidak untuk diketahui

4
umum) untuk mengurangi komplain/desakan masyarakat yang mengaku
ingin mendapatkan bantuan.

 Petugas posko akan melakukan prosedur penyemprotan untuk


jamaah/masyarakat/kendaraan yang diperkiraan datang dari luar kota
bukittinggi

 Petugas posko ikut serta menjaga keamanan, sterilisasi dan kenyamanan


jamaah mesjid dalam beribadah.

 Petugas posko mengajak jamaah untuk tetap cuci tangan dan jika
diperlukan/atas inisiatif pribadi penyemprotan disefektan ke tubuh dengan
menggunakan ramuan herbal dan aman bagi tubuh.

 Posko dilengkapi dengan beragam informasi sesuai dengan standar minimal


manajemen posko yang diarahkan oleh BPBD Kota Bukittinggi

9. konsep babaliak ka surau ini diinisiasi oleh Kelurahan AUR Kuning

10.

 Konsep Rangkiang Sitenggang Lapa

Ciri khas:

11.1. Posko Didirikan Di kelurahan

12.2. Pengelola posko oleh karang taruna/pemuda

13.3. Fokus konsep posko untuk ketahanan pangan melalui rangkiang/wadah cadangan
pangan

14.4. Lebih menarik untuk menjadi viral karena unik dan membangkitkan kembali
kearifan lokal masyarakat minangkabau

5. Masyarakat yang memiliki pangan berlebih/cukup menyisikan sebagian untuk


di tampung di rangkiang

6. konsep ini dapat dilakukan berkelanjutan jika dikelola dan dilaksanakan


dengan baik

Mekanisme pelaksanaan:

 Pendirian posko di lengkapi dengan struktur tim lapangan yang diperkuat


dengan surat resmi dari lurah

 Pendataan masyarakat yang tergolong mampu atau berlebih dalam


cadangan pangan dengan koordinasi ketat antara petugas posko dengan
ketua rt/rw

5
 Proses penggalangan bantuan/jemput bola ke masyarakat mampu
dilakukan secara berkala/bertahap (minimal 1 bulan) agar memudahkan
proses identifikasi dan pendataan

 Data masyarakat terdampak yang menerima bantuan pangan dari


rangkiang hanya untuk keperluan penyaluran hanya diketahui hanya oleh
lurah dan pemberi bantuan (tidak untuk diketahui umum) untuk
mengurangi komplain/desakan masyarakat yang mengaku ingin
mendapatkan bantuan.

 Laporan Pengelolan rangkiang dibuat secara berkala/bertahap dipajang di


posko atau diberikan selebaran untuk masyarakat mampu yang berdonasi
untuk rangkiang agar menciptakan rasa kepercayaan dan keyakinan untuk
dapat terus memberikan donasinya.

 Proses pengambilan donasi dan penyaluran donasi dilakukan door to door


nantinya akan disertai dengan sosialisasi terkait pangan alternatif serta
informasi lainnya melalui media sosial

konsep rangkiang sitenggang lapa ini diinisiasi oleh Kelurahan Campago Ipuh
Mekanisme umumnya dapat dilihat pada gambar berikut

6
“Konsep ini menarik karena ketahanan pangan dapat dilakukan oleh
seluruh kelurahan. Karena masing masing daerah memiliki
spesifik/potensi pangan tertentu yang dapat mensupport pangan di
kelurahan lain yang ternyata nantinya kurang”

 Konsep Basamo Mako Bakameh

Ciri khas:

15.1. Posko Didirikan Di lokasi strategis antara 2 kelurahan

16.2. Pengelola posko oleh kolaborasi KBLK antar 2 kelurahan

17.3. Fokus konsep posko untuk kerjasama/gotong royong agar lebih efektif dari segi
pelaksanaan dan anggaran

18.4. Bantuan dapat diperoleh dari 2 kelurahan atau lebih dan cakupan penyaluran pun
bisa lebih luas

19.5. Nilai gotong royong dan semangat kebersamaan menjadi prinsip dasar
pelaksanaan kegiatan

Mekanisme pelaksanaan:

 Pendirian posko di lengkapi dengan rencana aksi bersama dan lebih


terorganisir untuk mengurangi misskomunikasi koordinasi dan komando

 Kelurahan yang terlibat dalam posko saling berbagi potensi dan sumber
daya yang ada dan bisa dimanfaatkan bersama

 Nilai kerjasama dan gotong royong akan dapat terlihat dari beragam
aktifitas dilakukan secara bersama seperti penyemprotan disekfektan,
pembagian bantuan, dan kegiatan pembersihan lingkungan khususnya di
titik perbatasan antar kelurahan

 Bila ada ODP melapor maka mekanisme pemantauan orang yang akan
diperiksa di posko mengikuti standar/protokel dinas kesehatan melalui
petugas puskesmas atau petugas posko yang telah dilatih dan dibekali soal
prosedur penanganan dasar COVID 19 dari dinas kesehatan kota/penyuluh
kesehatan/petugas khusus dari tim gugus tugas covid 19

 Proses penggalangan bantuan/jemput bola ke masyarakat mampu


dilakukan secara berkala/bertahap (minimal 1 bulan) agar memudahkan
proses identifikasi dan pendataan

konsep basamo mako bakameh ini diinisiasi oleh Kelurahan Sapiran

Anda mungkin juga menyukai