Admin Journal Manager 191 203 Risma
Admin Journal Manager 191 203 Risma
ABSTRACT
The improvement of the manufacturing and service industry increases from time to time, that
makes every man in the industry must ready to compete with the competitors. All the problems and
factors that has connection with productivity are more necessary to be researched. This
research was held in Pinus Bag’s Specialist, a bag factory. This research focuses on work method and
work layout that used by operator.Then, the inquity of correction hold by applicating 5S method to
work environment
After analyzing and discussing data like measurement assemble time data and 5S method
analysis on work layout before and after the inquity of correction, the result is the number of production
from layout after the inquity of correction increases compare to number of production from layout
before inquity of correction. The proof is productivity index increases from layout before inquity of
correction is 97,5 % compare to productivity index after inquity of correction are 115 %. It can be said
that micromotion study and 5S method has brought good effect to fixed work method by eliminating
ineffective movement and decorate work environment that can increase work productivity of operator.
Perkembangan dunia industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari waktu ke
waktu sehingga setiap pelaku industri harus siap berkompetisi dengan kompetitornya. Oleh karena itu
masalah dan faktor-faktor yang berhubungan dengan peningkatan produktifitas semakin menonjol dan
perlu untuk diteliti.
Penelitian ini dilaksanakan di industri pembuatan tas ”Pinus Bag’s Specialist”. Pada penelitian
ini yang diteliti yaitu metode kerja dan layout kerja operator, kemudian dilakukan usulan perbaikan
dengan menerapkan metode 5S pada lingkungan kerja
Setelah dilakukan pengolahan data dan pembahasan terhadap data pengukuran waktu
perakitan, analisis metode 5S pada layout baik sebelum dan sesudah usulan perbaikan dan jumlah
hasil produksi masing-masing layout kerja ternyata jumlah hasil produksi pada layout sesudah usulan
perbaikan dilakukan mengalami peningkatan dibandingkan layout sebelum usulan perbaikan
dilakukan. Hal ini dibuktikan dengan indeks produktifitas yang meningkat dari sebelum usulan
perbaikan dilakukan dimana indeks produktifitas sebelum usulan perbaikan adalah sebesar 97,5 %,
sedangkan indeks produktifitas pada layout kerja sesudah usulan perbaikan 115 %. Oleh karena itu
bisa dikatakan bahwa micromotion study dan metode 5S telah membawa efek yang baik bagi
perbaikan metode kerja dengan menghilangkan gerakan tidak efektif dan menata lingkungan kerja
agar lebih bersih dan rapi sehingga meningkatkan produktifitas kerja operator.
Simanjuntak, Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study dan.. 191
usaha mendapatkan metode kerja yang baik diperoleh data untuk mencari alternatif metode
perlu dilakukan analisis terhadap metode kerja kerja yang lebih baik untuk menyelesaikan
yang digunakan seperti perbaikan metode suatu pekerjaan, sekaligus mengetahui waktu
kerja yang selama ini digunakan yang mungkin dan tiap-tiap gerakan kerja tersebut, dan dapat
belum menghasilkan produktifitas yang optimal diketahui gerakan-gerakan yang sebenarnya
Mengamati pekerjaan yang sedang tidak perlu dilakukan oleh operator atau yang
berlangsung, hal yang sudah pasti terlihat biasa disebut gerakan-gerakan yang tidak
adalah gerakan-gerakan yang membentuk efektif.
kerja tersebut. Studi gerakan umumnya Berdasarkan uraian di atas maka
diklasifikasikan ke dalam dua macam studi, dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini
yaitu visual motion study dan micromotion dengan mencoba memberikan usulan
study. Visual motion study umumnya lebih perbaikan metode kerja berdasarkan
sering diaplikasikan karena dianggap jauh micromotion study dan penerapan 5S di dalam
lebih ekonomis, sedangkan penelitian yang usaha untuk meningkatkan produktifitas kerja
dilakukan sekarang ini adalah dengan operator. Inilah yang menjadi arti penting dan
menggunakan micromotion study walaupun melandasi pemilihan judul ”Usulan Perbaikan
biaya lebih mahal tetapi dapat digunakan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study
untuk mengamati pekerjaan yang berlangsung dengan Penerapan Metode 5S Guna
lebih cepat dan berulang-ulang secara detail, Meningkatkan Produktifitas”. Diharapkan
karena dipergunakan peralatan khusus (movie tujuan penelitian ini akan dapat memperbaiki
camera) untuk merekam gerakan-gerakan metode kerja dan lingkungan kerja yang lebih
yang berlangsung. baik dibandingkan dengan metode kerja dan
Penelitian ini akan dilaksanakan di lingkungan kerja yang selama ini diterapkan di
industri pembuatan tas CV ”Pinus Saridian Pinus Saridian Nugraha sehingga dapat
Nugraha Jogjakarta. Perusahaan ini digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan
menerapkan sistem produksi make to stock, produktifitas kerja operator
oleh karena itu karyawan perusahaan tersebut
di setiap hari kerjanya selalu menghasilkan
produk sehingga bisa diukur tingkat Ekonomi Gerakan
produktifitas rata-rata karyawan pada kondisi Untuk mendapatkan hasil kerja yang
dan metode kerja yang selama ini diterapkan baik, diperlukan perancangan sistem kerja
di perusahaan tersebut (sebelum usulan yang baik, hal ini penting karena sistem kerja
perbaikan dilaksanakan). Selain itu masih harus dirancang sedemikian rupa sehingga
banyak ditemukan ketidaksesuaian penataan dapat memungkinkan dilakukan gerakan-
ruangan dan cara kerja karyawan masih gerakan ekonomis. Maka diperlukan prinsip-
kurang efektif sehingga waktu yang dibutuhkan prinsip ekonomi gerakan (Sutalaksana, 1979).
dalam pelaksanaan kerja masih kurang teratur 1. Prinsip-prinsip ekonomi gerakan
disebabkan kurang perhatiannya sikap dihubungkan dengan tubuh manusia dan
karyawan dalam melakukan pekerjaan. gerakan-gerakannya
Penelitian ini melakukan usulan perbaikan • Kedua tangan sebaiknya memulai
metode kerja operator dengan menata dengan mengakhiri gerakan pada saaat
lingkungan kerja juga menggunakan metode yang sama.
5S yaitu seiri (ringkas), seiton (rapi), seiso • Kedua tangan sebaiknya tidak
(resik), seiketsu (rawat) dan shitsuke (rajin), menganggur pada saaat yang sama
kemudian memberikan alternatif layout kerja kecuali pada waktu istirahat.
yang kemudian akan dianalisa dengan metode • Gerakan kedua tangan akan lebih
micromotion study. Dengan metode ini mudah jika satu terhadap yang lainnya
diharapkan akan menghindari kemungkinan simetris dan berlawanan arah.
terjadinya idle time yang akan menyebabkan • Gerakan tangan atau badan sebaiknya
terjadinya pemborosan aktifitas kerja operator. dihemat. Yaitu dengan menggerakkan
Penelitian dilakukan pada saat tangan atau bagian badan yang
sebelum dan sesudah dilakukan usulan diperlukan saja untuk melakukan
perbaikan metode kerja agar dapat diperoleh pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
perbandingan produktifitas antara metode • Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan
kerja sebelum dan sesudah perbaikan. momentum sehingga dapat membantu
Penelitian yang dilakukan sebelum perbaikan pekerjaannya.
metode kerja yaitu pada kondisi dan tata cara • Gerakan yang patah-patah, banyak
kerja yang selama ini telah dilakukan oleh perubahan arah akan memperlambat
operator yang akan diamati melalui gerakan tersebut.
micromotion study. Dari hasil pengamatan
Simanjuntak, Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study dan.. 193
bermanfaat apabila gerakan yang dianalisa • Membuat kesimpulan dari analisa
tersebut terjadi berulang-ulang (repetitive) dan gerakan yang telah diamati dari rekaman
dilakukan secara manual . Dari analisa yang film dan menggambarkannya dalam peta
dibuat maka pola gerakan tangan yang SIMO (Simultaneous Motion Chart) yang
dianggap tidak efisien dan bertentangan menunjukkan gerakan-gerakan tangan
dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan kanan dan tangan kiri. Tujuan pokok
(motion economy) bisa diusulkan untuk penggambaran peta ini adalah mencoba
diperbaiki. Demikian pula akan diharapkan membuat keseimbangan gerak kerja
terjadi keseimbangan gerakan yang dilakukan antara lain tangan kanan atau tangan kiri
oleh tangan kanan dan tangan kiri, sehingga di dalam menyelesaikan suatu aktifitas
siklus kerja akan berlangsung dengan lancar (misalnya dalam suatu proses merakit).
dalam ritme gerakan yang lebih baik yang • Menetapkan alternatif gerakan kerja
akhirnya mamapu memberikan delays maupun yang lebih baik dengan jalan
operator fatique yang minimum. memperbaiki metode kerja yang ada
Mengamati suatu pekerjaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi
sedang berlangsung hal ini sudah pasti terlihat gerakan (motion economy).
adalah adanya suatu gerakan-gerakan yang Dengan demikian jelas bahwa dari
membentuk kerja tersebut. Gerakan-gerakan aktifitas micromotion study diharapkan akan
yang dilakukan oleh seorang pekerja mampu membantu di dalam usaha mencari
adakalanya pula sudah tepat atau sudah alternatif metode kerja yang lebih baik untuk
sesuai dengan gerakan-gerakan menyelesaikan suatu pekerjaan, sekaligus
yangdiperlukan, tetapi adakalanya pula mengetahui waktu dan tiap-tiap gerakan kerja
seorang pekerja melakukan gerakan yang tersebut.
tidak perlu / biasa disebut gerakan-gerakan
yang tidak efektif. Dalam menganalisa Metode 5S
gerakan kerja sering dijumpai kesulitan dalam Proses perbaikan kualitas memerlukan
menentukan batas-batas suatu elemen komitmen untuk perbaikan tang melibatkan
Therbligh dengan elemen lainnya karena secara seimbang antara aspek manusia
waktu gerakan yang terlalu singkat. sehingga (motivasi) dan aspek teknologi (teknik). Kaizen
sangat sulit untuk diamati secara visual. merupakan istilah dalam bahasa Jepang
Perekaman atas gerakan-gerakan kerja terhadap konsep Continous Incremental
dengan video dan segala perlengkapannya Improvement. Kai berarti perubahan dan Zen
akan dapat mengatasi persoalan ini. Disini berarti baik. Kaizen berarti penyempurnaan
hasil bisa diputar ulang kalau perlu dengan yang berkesinambungan yang melibatkan
kecepatan lambat sehingga analisa gerakan setiap orang. Kaizen pada dasarnya
kerja bisa dilakukan lebih teliti. Dengan merupakan suatu kesatuan pandangan yang
bantuan sejenis jam khusus (micro yang komprehensif dan terintegrasi yang
chronometer), maka waktu setiap elemen bertujuan untuk melaksanakan perbaikan
Therbligh maupun perpindahan dari suatu secara terus-menerus. Adapun pengertian
elemen ke elemen lain yang diukur. falsafah 5S yaitu (Gasperz 2001) :
• Aktifitas micromotion study • Seiri : Menyisihkan barang yang tidak
mengharuskan setiap gerakan yang ada diperlukan dengan yang perlu atau
secara detail dan memberi menyisihkan dan membuang barang
kemungkinan-kemungkinan analisa yang tidak perlu di tempat kerja.
setiap gerakan yang ada setiap detail • Seiton (susun) : Menata alat-alat kerja
dan kemungkinan analisa setiap gerakan yang digunakan dengan rapi dan benar-
yang ada secara lebih baik dibandingkan benar menghilangkan kegiatan mencari
dengan visual motion study. Langkah- agar alat-alat dapat mudah ditemukan
langkah yang dikerjakan dalam dengan cepat.
micromotion study ini terdiri dari (Sritomo • Seiso : Memelihara kebersihan tempat
W, 1995):
kerja.
• Merekam gerakan-gerakan kerja dari • Seiketsu : Mempertahankan seiri,
suatu siklus kerja dengan menaruh jam seiton, dan seiso agar dapat
besar (micro chronometer) di belakang berlangsung terus-menerus.
operator yang diamati.
• Setsuke : Sebagai suatu kedisiplinan
• Gambar film akan menjadi rekaman dan benar-benar menjadi kebiasaan,
yang permanen yang bisa dianalisa sehingga pekerja terbiasa menaati
setiap saat dan berulang-ulang sesuai
peraturan dan diadakan penyuluhan
dengan yang dikehendaki. terhadap pekerja untuk bekerja secara
profesional.
12 8 13 2
9
1
10 3
11 4
Op
Usulan Perbaikan
Simanjuntak, Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study dan.. 195
Tabel 1. Metode 5S pada Kondisi Kerja Sebelum Perbaikan
Metode 5S Keterangan
Seiri 1) Potongan-potongan bagian tas dan tas yang sudah jadi ditumpuk jadi satu di
satu tempat.
2) Semua barang bercampur baur tidak menentu sehingga tidak jelas mana
yang diperlukan dan yang tidak diperlukan.
Seiton 1) Tidak ada pengelompokan barang berdasarkan kepentingannya.
2) Tidak ada tempat penyusunan barang yang memadai .
Seiso 1) Sampah dan kotoran yang terjadi selama aktifitas kerja dibiarkan begitu saja
2) Tumpukan sampah mengakibatkan lingkungan kerja tidak nyaman sehingga
mengganggu kerja operator.
Seiketsu ( 1) Kesadaran karyawan untuk mempertahankan seiri, seiton dan seiso secara
terus-menerus masih kurang dan perlu ditingkatkan
Shitsuke 1) Disiplin pribadi karyawan mengenai kebersihan dan kerapian dalam bekerja
masih perlu ditingkatkan.
2) Penyuluhan terhadap akan pentingnya kebersihan dan kerapian terhadap
peralatan dan tempat kerja kepada karyawan masih belum terlaksana
6 7
10 5
12
13 2
8
9 1
3
11 4
Op
Simanjuntak, Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study dan.. 197
Data Sesudah Usulan Perbaikan sebesar 9,4 menit, didapatkan jumlah hasil
Layout usulan disusun dengan produksi operator yaitu sebesar 46 unit per
mendekatkan gunting kecil sehingga bisa lebih hari. maka dapat dihitung indeks produktifitas
mudah dijangkau oleh operator. Berdasarkan masing-masing layout, apabila diketahui nilai
pengolahan data peta tangan kanan dan produktifitas periode dasarnya adalah jumlah
tangan kiri diketahui bahwa waktu rata-rata rata-rata hasil produksi operator per hari pada
perakitan tas souvenir adalah 7,2 menit. waktu hari-hari biasanya, yaitu sebesar 40 unit
(Lampiran 1).Setelah dilakukan penyesuaian per hari
didapatkan hasil waktu normal sebesar 8,1
menit. sehingga didapatkan waktu standar
• Indeks produktifitas layout sebelum usulan perbaikan :
Indeks produktifitas = Produktifitas Periode Tertentu x 100%
Produktifitas Periode Dasar
39
= x 100 %
40
= 97,5 %
• Indeks produktifitas layout usulan
Indeks produktifitas = Produktifitas Periode Tertentu x 100%
Produktifitas Periode Dasar
46
= x 100 %
40
= 115 %
3. Setelah dilakukan usulan perbaikan
KESIMPULAN dengan memberikan waktu standar
penyelesaian kerja yang lebih singkat dan
Setelah hasil penelitian dan jumlah hasil produksi yang lebih tinggi
pengolahan data diketahui, maka dapat ditarik daripada layout sebelum usulan perbaikan.
kesimpulan sebagai berikut : Ini berarti usulan perbaikan memberikan
1. Penelitian ini dilakukan pada saat sebelum hasil yang baik karena berhasil
dan sesudah dilakukan usulan perbaikan meningkatkan produktifitas kerja operator.
agar dapat diperoleh perbandingan hasil Hal ini terlihat dari hasil perhitungan indeks
produksi antara kondisi dan metode kerja produktifitas setiap alternatif layout kerja
sebelum dan sesudah perbaikan. Usulan mengalami peningkatan dibandingkan
perbaikan dilakukan dengan dengan layout kerja sebelum usulan
menggunakan metode 5S (seiri, seiton, perbaikan dilakukan (97,5 %), dimana nilai
seiso, seiketsu dan shitsuke) untuk indeks produktifitas tertinggi diberikan oleh
menata lingkungan dan layout kerja alternatif layout C yaitu sebesar 115 %
operator kemudian dianalisa dengan
micromotion study. DAFTAR PUSTAK
2. Pada penelitian sebelum usulan perbaikan Gasperz, Vincent, 2001, Total Quality
diketahui layout dan lingkungan kerja di Management, Gramedia, Jakarta
sekitar operator kurang tertata dengan Sutalaksana, Iftikar Z, 1979, Teknik dan Tata
baik, mengakibatkan banyaknya gerakan Cara Kerja, Departemen Teknik
tidak perlu seperti mencari-cari barang Industri, ITB Bandung
atau komponen kerja yang berakibat Wignjosoebroto, Sritomo, 1995, Ergonomi
memperlama waktu penyelesaian Study Gerak Dan Waktu, Guna Widya,
perakitan tas yang tentu akan berpengaruh Surabaya
pada jumlah hasil produksi tas per harinya.
Manufacturing
Peta Tangan Kiri-Kanan
Operator : Sutar
Tanggal : 27 Agustus 2008
Kegiatan : Perakitan Tas Souvenir
6 7
Komponen
10 5 Rakitan
12
9
8 13 2
11 1
3
4
Hasil
rakitan
Op
Simanjuntak, Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study dan.. 199
A
Simanjuntak, Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study dan.. 201
C
Gambar 6. Peta Operator Gerakan Tangan Kiri dan Tangan Kanan Pada Layout Usulan
Simanjuntak, Usulan Perbaikan Metode Kerja Berdasarkan Micromotion Study dan.. 203