1/Jan-Mar/2021
KONTRAK PENGADAAN BARANG DAN JASA Kata kunci: Kontrak, Pengadaan, Barang Dan
PEMERINTAH MENURUTPERPRES NOMOR 16 Jasa, Pemerintah.
TAHUN 20181
Oleh: Jelita Angela Rawis2 PENDAHULUAN
Telly Sumbu3 A. Latar Belakang
Reymen M. Rewah4 Kegiatan pengadaan barang atau jasa
bertujuan untuk menghasilkan barang ataupun
ABSTRAK jasa yang berkualitas dan wajar yang bisa
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk diukur dari berbagai macam segi seperti biaya,
mengetahui bagaimana bentuk dan jumlah penyediaan dan lokasi. Pengaturan
pelaksanaan kontrak dalam pengadaan barang kegiatan pengadaan barang dan jasa oleh
dan jasa pemerintah dan seperti apakah pemerintah harus memperhatikan asas
kendala-kendala atau hambatan dalam manfaat sebesar besarnya dari uang yang
pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan dikeluarkan atau memiliki value of money yang
jasa. Dengan menggunakan metode penelitian tinggi sehingga bisa memberikan barang atau
yuridis normatif, disimpulkan: 1. Bentuk dan jasa yang baik dipandang dari segi waktu, biaya,
Pelaksanaan Kontrak dalam Kontrak Pengadaan kualitas, jumlah dan lain sebagainya. Dengan
Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya prinsip seperti ini, diharapkan pemerintah bisa
disebut dengan pengadaan barang/jasa adalah mendapatkan barang atau jasa dengan kualitas
kegiatan untuk memproleh barang/jasa oleh terbaik, harga termurah, pengadaan paling
Kementrian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat cepat, keberadaan barang paling mudah
Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari dijangkau dan berasal dari penyedia barang dan
perencanaan kebutuhan sampai jasa yang bonafit dan lain sebagainya. Dalam
diselesaikannya seluruh kegiatan untuk pengadaaan barang/jasa pemerintah, kontrak
memperoleh barang/jasa. Pada dasarnya tujuan pengadaan memiliki peranan yang sangat
pelaksanaan pengadaan barang/jasa penting. Pada dasarnya, kontrak pengadaan
pemerintah adalah untuk memenuhi kebutuhan barang/ jasa, merupakan suatu kontrak bisnis
akan barang/jasa sebagai penunjang dalam kegiatan untuk memperoleh barang atau
pelaksanaan pekerjaan di sebuah organisasi baik jasa oleh K/L/D/I. Kontrak pengadaan ini
pemerintah ataupun swasta. Tahap disepakati oleh PPK dengan penyedia
pelakasanaan kontrak dimulai pada saat barang/jasa atau pelaksana swakelola.5
terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja(SPMK) PPK sebagai pejabat yang
sampai dengan penghentian/ pemutusan bertanggungjawab atas pelaksanaan
kontrak. Pada pengadaan barang/jasa pengadaan barang/jasa, bertindak mewakili
pemerintah sebagian maupun seluruh danaanya K/L/D/Idalam kontrak pengadaan. Pada
dibiayai oleh APBN/APBD yang dilaksanakan pembentukan kontrak pengadaan tersebut,
secara efisien, efektif, transparan, terbuka, pemerintah melakukan kegiatan bisnis berupa
bersaing, adil/tidak diskriminatif dan akuntabel. pengadaan barang/jasadalam hubungan
2. Kendala-kendala atau hambatan dalam kontraktual. Sebagai pihak dalam kontrak,
pelaksanaan kontrak pengadaan barang dan pemerintah tidak lagi memilikiimunitas negara
jasa pemerintah sering terjadi ketidakpuasan “state immunity” dan dalam posisi yang sama
Pejabat Pembuat Komitmen (PKK) dalam dihadapan kontrak “equal before contract”.
pelaksanaan kontrak dan dapat berujung Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018
pemutusan kontrak secara sepihak oleh PPK. memberikan definisi kontrak pengadaan barang
Sengketa bersumber dari adanya ketidakpuasan dan jasa dengan jelas dan mengatur standar
pihak tertentu atas apa yang telah diperbuat minimal yang harus dipenuhi. Peraturan
oleh pihak tertentu lainnya. Presiden No.16 Tahun 2018 mewajibkan
kontrak pengadaan barang dan jasa dalam
1
berbentuk perjanjian tertulis. Kontrak
Artikel Skripsi
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM.
pengadaan merupakan salah satu komponen
16071101091
3 Fakultas Hukum Unsrat, Guru Besar Ilmu Hukum 5 Pasal 1 Angka23 Peraturan Presiden Nomor.16 Tahun
4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum 2018
63
Lex Privatum Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2021
64
Lex Privatum Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2021
nilai paling sedikit di atas PPK. Pihak penyedia barang/jasa akan berusaha
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta untuk mengajukan berbagai alasan dan
rupiah). Sampai dengan nilai paling pembelaan. Dengan demikian pemutusan
banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta kontrak dapat menimbulkan sengketa di antara
rupiah), dan Pengadaan Pekerjaan PPK dengan Penyedia Barang/Jasa.9
Konstruksi dengan nilai paling banyak Pemerintah Indonesia melalui Undang-
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
rupiah). Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
4. Surat perjanjian sebagaimana dimaksud Sengketa Umum telah mengatur tata cara
pada ayat (1) huruf d digunakan untuk penyelesaian sengketa di antara para pihak
Pengadaan Barang/ Pekerjaan yang berkontrak. Selain itu khusus untuk
Konstruksi/ Jasa Lainnya dengan nilai kontrak pengadaan barang/jasa pemerintah
paling sedikit di atas ketentuan tentang pemutusan kontrak dijumpai
Rp200.000.000,00(dua ratus juta rupiah) pula dalam Perpres nomor 54 tahun 2010. 10
dan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi Penyelesaian sengketa dapat dilakukan
dengan nilai paling sedikit di atas dengan cara musyawarah di antara pihak yang
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah). bersengketa, dan dapat pulah dilakukan
5. Surat Pesanan sebagaimana dimaksud dengan melalui jalur hukum di pengadilan.
pada ayat (1) huruf e digunakan untuk Tulisan ini mencoba membahas kelebihan
Pengadaan Barang/ Jasa melalui E- dan kekurang dari cara penyelesaian sengketa
purchasing atau pembelian melalui toko tersebut.
daring Sengketa bersumber dari adanya
Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk ketidakpuasan pihak tertentu atas apa yang
kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah diperbuat oleh pihak tertentu lainnya.
dan dokumen pendukung kontrak, diatur dalam Ketidakpuasan tersebut terjadi karena adanya
peraturan menteri yang menyelenggarakan harapan agar pihak lain memenuhi atau
urudsn pemerintahan di bidang keuangan mewujudkan suatu keadaan yang diinginkan.
negara dan/ atau menteri yang Harapan tersebut lahir dari adanya hak
menyelenggarakan urusan di bidang seseorang untuk memaksa orang lain
pemerintahan dalam negeri.7 memberikan sesuatu, melakukan sesuatu atau
tidak melakukan suatu perbuatan. Timbulnya
B. Kendala-Kendala atau Hambatan dalam hak tersebut karena adanya pihak lain yang
Pelaksanaan Kontrak Pengadaan Barang telah menyatakan setuju untuk memenuhi
dan Jasa. harapan tersebut. Dalam pergaulan masyarakat
Dalam proses pengadaan barang/jasa pada umumnya setiap orang tidak mungkin
pemerintah yang dilaksanakan secara terlepas dari adanya persetujuan-persetujuan
kontraktual,8 tidak jarang terjadi dalam berbagai hubungan dengan orang lain.
ketidakpuasan Pejabat Pembuat Komitmen Akibat dari persetujuan itu akan timbul hak
(PPK) atas pelaksanaan kontrak oleh penyedia dan kewajiban pada masing-masing individu.
barang/jasa. Ketidakpuasan tersebut dapat Adakalanya hak dan kewajiban itu dilaksanakan
berujung pada pemutusan kontrak secara secara seketika, misalnya dalam peristiwa jual
sepihak oleh Pejabat Pembuat Komitmen beli hak penjual untuk memperoleh
yang diikuti dengan tindakan lainnya seperti pembayaran dan memberikan barang kepada
penagihan pengembalian uang muka secara pembeli, dan hak pembeli untuk menerima
penuh dan memasukkan penyedia barang/jasa barang dan kewajiban nya untuk membayar
dalam daftar hitam. Sementara pihak kepada penjual timbul secara bersamaan
penyedia barang/jasa tidak akan menerima dalam waktu yang sama dimana hak dan
begitu saja tindakan pemutusan kontrak oleh kewajiban tersebut dilaksanakan secara
7 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 9 Vann Dunne, Diktat Kursus Hukum Perikatan yang
Tahun 2018 Pasal 28 diterjemahkan Sudikno Martokusumo, Yogyakarta, hlm.9
8 I Ketut Oka Setiawan, Hukum Perikatan, (Jakarta: Sinar 10 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
65
Lex Privatum Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2021
seketika. Adakalanya pemenuhan hak dan sama, dan masing-masing pihak sama-sama
kewajiban tersebut tidak langsung dilaksanakan memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan yang
pada saat persetujuan itu dibuat, tetapi harus telah disepakati dalam kontrak. Sedangkan
dilaksanakan di masa yang akan datang. Karena kontrak yang telah mereka buat berlaku
itu untuk menjamin agar kewajiban masing- sebagai hukum bagi mereka. Karena itu para
masing pihak dipenuhi dengan baik maka pihak yang berkontrak yaitu PPK dan Penyedia
kesepakatan antara pihak dituangkan secara Barang/Jasa sama-sama dapat menuntut
tertulis dalam suatu perjanjian tertulis. Dalam pemenuhan kewajiban masing-masing.
pengadaan barang/jasa perjanjian demikian Kewajiban utama penyedia barang/jasa
lazim disebut kontrak. adalah menyerahkan barang/jasa dalam
Dalam memenuhi kewajiban yang telah keadaan baik dan cukup sedangkan kewajiban
dituangkan dalam surat perjanjian atau kontrak utama PPK adalah melakukan pembayaran.
pengadaan barang/jasa pemerintah, sering kali Karena tata cara pembayaran dan pencairan
para penyedia barang/jasa dihadapkan pada anggaran belanja negara telah diatur dalam
berbagai situasi dan kondisi yang kurang suatu sistem pengelolaan keuangan negara,
mendukung dan menimbulkan hambatan sementara tata cara penyelesaian dan
dalam memenuhi kewajiban yang telah diatur penyerahan hasil pekerjaan tidak diatur secara
dalam kontrak. Contohnya curah hujan yang khusus, dalam kontrak pengadaan barang/jasa
tinggi dan kesulitan mendapatkan bahan kesepakatan-kesepakatan antara PPK dan
bangunan dapat menghambat penyelesaian Penyedia barang/jasa pada umumnya lebih
pekerjaan pembangunan gedung. Namun tidak banyak berkaitan dengan kewajiban penyedia
jarang pula ketidakpuasan PPK atas dalam menyelesaikan pekerjaan.11 Sedangkan
pemenuhan kewajiban penyedia barang/jasa kesepakatan tentang tata cara pembayaran
disebabkan olah kesengajaan dan/atau hanya disinggung sekedarnya saja. Karena itu
kealpaan penyedia barang/jasa. pihak yang lebih sering dinyatakan melakukan
Pada kesepakatan yang dilaksanakan wanprestasi (tidak memenuhi kewajibannya)
seketika apabila salah satu pihak merasa kurang pada umumnya adalah pihak penyedia
puas, pembatalan kesepakatan lebih mudah barang/jasa. Pemutusan kontrak secara sepihak
untuk dilakukan karena belum menimbulkan lebih sering dilakukan oleh PPK. Penyedia
kerugian kepada masing-masing pihak. Tetapi barang/jasa lebih sering dijadikan pihak yang
pada kesepakatan yang telah dituangkan dianggap bersalah dan akibat dari kesalahan itu
dalam perjanjian atau kontrak, pembatalan PPK berhak untuk memutuskan kontrak secara
perjanjian akan menimbulkan kerugian bagi sepihak.
masing-masing pihak. Salah satu penyebabnya Ketentuan tentang pemutusan kontrak
adalah karena proses lahirnya kontrak telah dalam pasal 93 Perpres nomor 70 tahun 2012
banyak memakan waktu, energi dan sumber yang berbunyi:
daya lainnya sehingga pembatalan atau 1) PPK dapat
pemutusan kontrak yang sedang berjalan akan memutuskan
menimbulkan dampak yang signifikan bagi Kontrak
masing-masing pihak dan tidak jarang secara
berkembang menjadi perselisihan yang tidak sepihak,
mudah untuk diselesaikan. apabila:
Dalam pengadaan barang/jasa pemerintah a. kebutuhan barang/jasa tidak dapat
yang dilakukan dengan melalui kontrak, ditunda melebihi batas berakhirnya
perjanjian/kontrak tentang pengadaan kontrak;
barang/jasa ditandatangani oleh Pejabat a.1. Berdasarkan penelitian PPK,
Pembuat Komitmen (PPK) sebagai wakil Penyedia Barang/Jasa tidak akan
pemerintah dan pimpinan perusahaan mampu menyelesaikan
penyedia barang/jasa sebagai wakil penyedia keseluruhan pekerjaan
barang/jasa. Kedudukan PPK dan Penyedia walaupun diberikan kesempatan
barang/jasa yang terikat dalam kontrak
pengadaan barang/jasa pemerintah adalah
11 Undang-undang Jasa Konstruksi, Op.cit., 2010, hal 14-17
66
Lex Privatum Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2021
67
Lex Privatum Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2021
68
Lex Privatum Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2021
69
Lex Privatum Vol. IX/No. 1/Jan-Mar/2021
Peraturan Perundang-Undang
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018
Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintahan
Undang – undang Nomor 30 Tahun 1999
tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Sengketa Umum
70