Anda di halaman 1dari 4

NAMA : KIKI APRILIA MARDIANI

NIM : 0118021

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) MEMBERIKAN MAKAN MELALUI


NGT (NASOGASTRIC TUBE)

1. Pengertian:
Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral) adalah proses memberikan
melalui saluran cerna dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.
2. Tujuan:
 Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
 Mempertahankan fungsi usus
  Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna
 Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran pencernaan
  Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna
3. Dilakukan pada :
 Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar
 Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan
jiwanya, misalnya klien dengan gangguan jiwa.
  Klien yang muntah terus-menerus
  Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat
  Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Premature, dismature
4.  Indikasi:
 Perdarahan GI (Gastrointestinal)
 Trauma multiple, pada dada dan abdomen
  Pemberian Obat-obatan, cairan makanan
 Pencegahan aspirasi penderita dengan intubasi jangka panjang. Operasi abdomen
  Obstruksi saluran cerna
5. Kontraindikasi:
 Fraktur tulang-tulang wajah dan dasar tengkorak
 Penderita operasi esofagus dan lambung (sebaiknya NGT dipasang saat operasi)
6. Kemungkinan Komplikasi:
 Komplikasi mekanis, seperti sonde tersumbat atau dislokasi sonde
 Komplikasi pulmonal, seperti bradikardia
  Komplikasi yang disebabkan karena posisi sonde yang menyerupai jerat atau simpul
   Komplikasi yang disebabkan oleh zat nutrisi

7. Persiapan :
a) Persiapan Alat :
1. Hanscoen
2. Spuit dengan ukuran 20-50 cc
3.  Bengkok
4.  Stetoskop
5. Strip indikator pH (kertas lakmus) jika diperlukan  
6. Formula makanan selang yang diresepkan
7. Makanan cair sesuai dengan kebutuhan dalam tempatnya, dengan ketentuan suhu
makanan harus hangat sesuai suhu tubuh.
8.  Air matang (Hangat)
9.  Bila ada obat yang harus diberikan, dihaluskan terlebih dahulu dan dicampurkan
dalam makanan/ air, diberikan terakhir.
b) Persiapan Klien :
1. Informasikan kepada anak dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Jaga privacy klien
c) Persiapan Perawat :
1.  Sebelum dan sesudah melaksanakan tindakan cuci tangan
2.  Persiapkan peralatan yang akan digunakan.
d) Prosedur
a. Menerangkan prosedur pada klien
b. Mencuci Tangan dan Memasang sarung tangan (Hanscoen)
c.  Klien tetap dalam posisi semi fowler tinggi atau dengan kepala tempat tidur
ditinggikan 30° atau lebih selama 30 menit setelah memberikan makan
melalui selang
d. Cek ketepatan selang di lambung, dengan cara:
1.  Buka klem NGT atau spuit NGT dan masukkan selang ke dalam gelas
berisi air. Posisi tepay jika tidak ada gelembung udara
2.  Buka klem dan lakukan pengisapan/ aspirasi cairan lambung
dengan menggunakan spuit NG. Cek cairan lambung dengan
menggunakan strip indikator pH. Posisi tepat jika pH < 6.
3. Buka klem dan cek dengan menggunakan stetoskop. Masukkan 30 cc
udara dalam spuit NGT dan masukkan ke dalam lambung dengan gerakan
cepat. Posisi tepat jika terdengar suara udara yang dimasukkan (seperti
gelembung udara yang pecah)
4. Setelah yakin  bahwa selang masuk ke lambung, Klem selang NGT selama
pengisian makanan cair ke dalam spuit.
5. Melalui corong masukkan air matang atau air teh sekurang-kurangnya 15
cc. Pada tahap permulaan, corong dimiringkan dan tuangkan makanan
melalui pinggirnya. Setelah penuh, corong ditegakkan kembali.
6. Klem dibuka perlahan-lahan
7. Alirkan makanan cair dengan perlahan. Atur kecepatan dengan cara
meninggikan spuit. Jika klien merasa tidak nyaman dengan lambungnya,
klem selang NGT beberapa menit.
8. Jika makanan cair akan habis, isi kembali (jangan biarkan udara masuk ke
lambung)
9.  Bila klien harus minum obat, obat harus dilarutkan dan diberikan sebelum
makanan habis.
10.  Setelah makanan habis, selang dibilas dengan air masak. Kemudian
pangkal selang segera di klem.
11. Rapikan Klien, peralatan dibereskan dan dikembalikan ke tempat semula.
12. Mendokumentasikan prosedur: Catat jumlah dan jenis makanan, pastikan
letak selang, patensi selang, respon klien terhadap makanan dan adanya
efek merugikan
13. Cuci tangan

8. Kewaspadaan Perawat
Beberapa makanan per selang dipesankan dalam periode 24 jam, sedangkan yang lain
dipesankan pada periode intermitten. Dokter menentukan status klien dan kebutuhan nutrisi
bila menulis pesanan nutrisi. Formula NG harus digantung hanya selama 8 sampai 12 jam
pada suhu ruangan.
9. EVALUASI KEPERAWATAN
1. Status nutrisi adekuat
2. Berat badan dalam rentang normal
3.  Aktifitas klien dapat ditoleransi tubuh.
10. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Saat melakukan Prosedur Tindakan
1) Identifikasi bising usus yang tidak normal ataupun tidak ada
2) Tinggikan kepala pada saat pemberian makanan untuk menghindari aspirasi dan
muntah
3) Tinggikan kepala 1 jam setelah pemberian makanan
4) Bila terjadi muntah yang berat, diare berat dan diduga aspirasi, nutrisi enteral harus
langsung dihentikan dan dikonsultasikan ke dokter
5) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering (tiap pemberian tidak boleh > 600cc)
dan usahakan mulut lebih kering.

Anda mungkin juga menyukai