Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mineral merupakan penyusun penyusun dari sebuah batuan, dengan katalain
batuan itu sendiri tersusun dari berbagai macam mineral, akan tetapi ada juga batuan
yang tersusun dari satu mineral batu kapur, yaitu penyusunnya hanya CaCo3 Dalam
sebuah gunung api terdapat aktifitas magma didalamnya, dimana aktifitas magma
tersebut dapat terbentuk batuan, dimana saat magma yang mengalami penurunan
suhu dan membeku menjadi batuan, selain didalam gunungapi, saat terjadi intrusif
secara eksplosif mapun efusi magma dapat keluar menuju permukaan dan membeku
diluar permukaan menjadi batuan. Selain magma yang berada didalam gunung api,
magma yang berada dibawahnya atau dibagian kerak bumi juga dapat menjadi
batuan, yang dimana batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi
ini.Magma yang membeku dapat menjadi batuan beku dan kemudian terlapukan lalu
tertransportkan dan mengalami pengendapan, pengendapan hasill lapukan batuan
beku ini dapat menjadi batuan sedimen,

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi
temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih
dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya
diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di
dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu
kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi, dan terbentuklah batuan
sedimen

Batuan sedimen klastik terdiri dari mineral silikat dan fragmen batuan yang
diangkut menggunakan fluida yang bergerak (sebagai bed load, suspended load, atau
sebagai sedimen aliran gravitasi) dan terendapkan ketika fluida ini berhenti. Batuan
sedimen klastik sebagian besar terdiri dari kuarsa, feldspar, fragmen batuan (litik),
mineral lempung, dan mika; banyak mineral lainnya dapat hadir sebagai mineral
aksesoris dan mungkin penting secara lokal.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari praktikum ini, yaitu :
a. Apa yang dimaksud dengan batuan Sedimen Klastik?
b. Bagaimana proses terbentuknya batuan Sedimen?
c. Bagaimana sifat fisik dari batuan Sedimen?

1.3 Maksud dan Tujuan


Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk menambah ilmu dan untuk
mengetahui perbedaan dari batuan beku asam dan intermediate. Dan tujuan dari
pratikum acara ini yaitu :
a. Untuk mengetahui apa itu batuan sedimen
b. Untuk mengetahui proses pembentukan batuan sedimen
c. Untuk mengetahui sifat fisik dari batuan sedimen
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Batuan Sedimen Klastik


Batuan sedimen merupakan salah satu dari jenis jenis batuan penyusun lapisan
bumi yang mudah di temukan di lapisan tanah bagian atas. Menurut Ganesa,
berdasarkan kesertaan proses transportasinya, batuan sedimen dikelompokkan
menjadi dua yakni batuan sedimen klastik dan non klastik. Apa yang dimaksud
batuan sedimen klastik? Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pengertian, proses
pembentukan dan contoh batuan sedimen klastik. Kata „klastik‟ merupakan bahasa
Yunani yang mempunyai arti „jatuh‟. Menurut Pettjohn (1975), batuan sedimen
klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus atau
pecahan batuan asal yang berupa batuan metamorf, batuan beku, atau batuan sedimen
itu sendiri. Pengertian lain dari batuan sedimen klastik adalah jenis batuan sedimen
(batuan endapan) yang dihasilkan dari proses sedimentasi batuan beku atau material
padat lain yang mengalami pelapukan mekanik.
Batuan sedimen klastik juga dapat diartikan sebagai batuan yang diperoleh dari
perubahan ukuran atau hancurnya batu besar menjadi batu kecil secara mekanik
sehingga sifat kimiawi batu tersebut masih sama dengan batuan asalnya. Untuk
memahami hal tersebut, dapat diambil contoh pelapukan batuan gunung. Batu gunung
yang berukuran besar hancur karena proses pelapukan batuan. Hasil pelapukan
tersebut adalah batu- batuan kecil yang kemudian terbawa oleh aliran air sehingga
mengendap di sungai sebagai batu pasir.
Proses terbentuknya batuan sedimen klastik di awali dengan pelapukan
batuan sedimen itu sendiri maupun jenis-jenis batuan lain. Hasil pelapukan
berupa fragmen yang terbawa oleh aliran air kemudian diendapkan di sungai,
danau atau rawa. Pengendapan tersebut berlangsung secara mekanis yang terbagi
menjadi 2 jenis menurut ukuran butiran batu. Batuan yang memiliki ukuran besar
terjadi akibat proses pengendapan langsung setelah peristiwa erupsi gunung
berapi. Pengendapan langsung ini terjadi di lingkungan sungai, danau atau laut
yang berada di sekitar gunung berapi. Batuan yang terbentuk akan dikategorikan
dalam batuan detritus kasar. Sedangkan batuan yang berukuran kecil terbentuk
akibat proses pengendapan yang terjadi di zona laut dangkal maupun laut dalam.
Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang terbentuk dari pengendapan
batuan asal yang dapat berupa batuan beku, batuan metamorf danbatuan sedimen
itu sendiri, dalam proses diagenesanya batuan sedimen klastik mengalami :
a. Kompaksi sedimen yaitu proses yang memperbesar kerapatan dari tiapbutir
bahan sendimentasi
b. Sementasi yaitu proses kimiawi yang menyebabkan antar butir saling
berikata
c. Reklistalisasi yaitu proses pengkristalan ulang dari mineral-mineral
sebelumnya.
d. Autigensasi yaitu proses pembentukan mineral baru pada batuan sedimen)
e. Metasomatisme yaitu proses bergantinya material sedimen tanpa
pengurangan volume dari batuan

2.2 Petrofisik batuan sedimen


Dalam mengidentifikasi batuan Sedimen, sangat perlu sekali mengetahui
petrofisik batuan tersebut.
2.2.1 Tekstur
Secara umum tekstur adalah aspek batuan yang dipengaruhi oleh
ukuran,bentuk, dan keteraturan dari butirannya, sedangkan kemas asalah
komponen tekstur yang merupakan hubungan ukuran dan bentuk dari butir .
a. Ukuran butir
Besar butir adalah unsur utama dari tekstur batuan sedimen klastik, yang
berhubungan dengan tingkat energi pada saat transportasi dan pengendapan.
Klasifikasi besar butir yang sering dipakai dengan menggunakan skala
Wentworth. Klasifikasi besar butir ini sangat penting karena dipakai sebagai
salah satu penamaan batuan sedimen.

b. Permeabilitas
Permeabilitas merupakan variabel yang menentukan seberapa besar
kemampuan batuan untuk melepaskan minyak.

c. Kebundaraan
kebundaran butir dipengaruhi oleh komposisi butir, ukuranbutir, jenis
proses transportasi dan jarak transport (Boggs,1987). Butiran dari mineral
yang resisten seperti kuarsa dan zircon akan berbentuk kurang bundar
dibandingkan butiran dari mineral kurang resisten seperti feldspar dan
piroksin. Butiran berukuran lebih besar daripada yang berukuran pasir. Jarak
transport akan mempengaruhi tingkat kebundaran butir dari jenis butir yang
sama, makin jauh jarak transport butiran akan makin bundar. Pembagian
kebundaran:
1) Well rounded (membundar baik)
2) Rounded (membundar)
3) Subrounded (membundar tanggung)

d. Sortasi
Keseragaman dari ukuran besar butir penyusunbatuan sediment, artinya
bila semakin seragam ukurannya dan besarbutirnya maka, pemilahan semakin
baik. Pemilahan yaitu kesergamanbutir didalam batuan sedimen
klastik.bebrapa istilah yang biasadipergunakan dalam pemilahan batuan,
yaitu :
1) Sortasi baik:bila ukuran butir di dalam batuan sedimentersebut seragam.
Hal ini biasanya terjadi padabatuan sedimen dengan kemas tertutup
2) Sortasi sedang: bila ukuran besar butir didalam batuan sedimenada yang
seragam dan ada yang tidak seragam
3) Sortasi buruk:bila ukuran butir di dalam batuan sedimen sangatberagam,
dari halus hingga kasar. Hal inibiasanya terdapat pada batuan
sedimen dengankemas terbuka.

e. Kemas
Didalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu :
1) Kemas terbuka Bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen saling
bersentuhanatau bersinggungan atau berhimpitan, satu sama lain
(grain/clastsupported). Apabila ukuran butir fragmen ada dua macam
(besardan kecil), maka disebutbimodal clast supported. Tetapi bilaukuran
butir fragmen ada tiga macam atau lebih makadisebutpolymodal
clast supported.
2) Kemas tertutupbila butiran fragmen tidak saling bersentuhan, karena di
antaranya terdapat material yang lebih halus yang disebut matrik (matrix
supported).

2.2.2 Struktur
Struktur sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normalbatuan
sedimen yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan energi
pembentuknya. Berbeda dengan tekstur yang sebaiknya diamati pada sampel
genggam atau sayatan tipis, struktur sedimen merupakan gejala yang
sebaiknya diamati atau dipelajari pada singkapan. Tekstur berkaitan dengan
hubungan antar butir dan akan terlihat dengan jelas di bawah mikroskop
sedangkan struktur berkaitan dengan satuan-satuan yang lebih besar dan lebih
jelas terlihat di lapangan.
2.2.3 Komposisi
a. Fragmen
butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir

b. Matriks
butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen, diendapkan bersama-
sama dengan fragmen.

c. Semen
material halus yang menjadi pengikat dan diendapkan setelah fragmen dan
matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat atau oksida besi.

2.2.4 Komposisi mineral


Batuan sedimen berdasarkan komposisinya dapat dibedakan menjadi
beberapa kelompok, yaitu :
a. Batuan sediment detritus/klastikDapat dibedakan menjadi :
1) Detritus halus : batulempung, batulanau.
2) Detritus sedang : batupasir (greywock, feldspathic)
3) Detritus kasar : breksi dan konglomerat. Komposisi batuan ini
pada umumnya adalah kuarsa, feldspar, mika, mineral
lempung, dan sebagainya.

b. Batuan sedimen evaporit Batuan sedimen ini terbentuk dari proses


evaporasi. Contoh batuannya adalah gipsum, anhydrite, batu garam.

c. Batuan sedimen batubara Batuan ini terbentuk dari material organik yang
berasal dari tumbuhan. Untuk batubara dibedakan berdasarkan
kandungan unsur karbon,oksigen, air dan tingkat perkembangannya.
Contohnya lignit,bituminous coal, anthracite.

d. Batuan sedimen silikaBatuan sedimen silica ini terbentukoleh proses


organic dan kimiawi.Contohnya adalahrijang (chert), radiolarian dan
tanah diatomae.

e. Batuan sedimen karbonat Batuan ini terbentuk baik oleh proses mekanis,
kimiawi, organik.Contoh batuan karbonat adalah framestone,
boundstone, packstone,wackstone dan sebagainya.

2.3 Lingkungan pengendapan


Lingkungan pengendapan adalah bagian dari permukaan bumi dimana proses
fisik, kimia dan biologi berbeda dengan daerah yang berbatasandengannya (Selley,
1988). Sedangkan menurut Boggs (1995) lingkungan pengendapan adalah
karakteristik dari suatu tatanan geomorfik dimana proses fisik, kimia dan biologi
berlangsung yang menghasilkan suatu jenis endapan sedimen tertentu. Nichols
(1999) menambahkan yang dimaksud denganproses tersebut adalah proses yang
berlangsung selama proses pembentukan. Permukaan bumi mempunyai morfologi
yang sangat beragam, mulai dari pegunungan, lembah sungai,pedataran, padang pasir
(desert), delta sampai ke laut. Dengan analogi pembagian ini, lingkungan
pengendapan secara garis besar dapat dibagimenjadi tiga kelompok, yakni darat
(misalnya sungai, danau dan gurun),peralihan (atau daerah transisi antara darat dan
laut; seperti delta, lagun dandaerah pasang surut) dan laut.
2.4 Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik
Batuan ini memiliki susunan kimia yang sama dengan susunan kimia materi
sedimen pembentuknya. Proses pembentukan batuan mengalami penghancuran
secara mekanik tanpa proses perubahan kimiawinya. Batu yang besar mengalami
kehancuran dan menjadi partikel lebih kecil. Pecahan batu ini terangkut oleh air
hujan, angin,longsor atau berguling-guling masuk ke dalam sungai. Arus sungai
mampu menghancurkan batu besar (bom) menjadi pasir, kerikil, lumpur serta
mengendapkan di tempat lain. Contoh batuan klastik adalah batu konglomerat.
Pembentukan batuan karena angin, air, atau es ini disebut juga sedimen mekanik.
Contoh jenis batuan sedimen klastik: batu gamping, batu pasir, batu lempung, batu
breksi, batu konglomerat, batu tilit, argillaceous (serpih lempung), batu lanau,
arenaceous (batu pasir serpih), arkosa (batu pasir feldspar), dan carbonaceous (serpih
gamping).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini yaitu :
1. ATK Geologi
2. Kamera
3. Lup
4. Komperator Batuan Beku
5. Lembar Kerja (Deskripsi Batuan beku)
6. Penuntun pPraktikum Petrologi
7. Sampel Batuan

3.2 Langkah Kerja


Adapun langkah kerja dari praktikum ini, yaitu :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengamati sampel batuan beku yang diberikan oleh asisten
3. Mengamati petrofisik pada batuan sedimen klastik
4. Mengamati komposisi mineral dari batuan dengan menggunakan lup
5. Mendeskripsi sampel yang telah di amati dengan bantuan komperator batuan beku
dan buku penuntun praktikum petrologi
6. Menuliskan hasil deskripsi dilembar kerja
7. Lengkapi hasil deskripsi
BAB V

KESIMPULAN

5.2 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum ini yaitu :
1) Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan sementasi
yang bias terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah atau didalam air.
Gambar 6.1 adalah contoh dari batuan sedimen. Sedimentasi adalah nama kolektif
untuk proses yang menyebabkan partikel mineral atau organik mengendap pada
tempatnya. Sebelum diendapkan, sedimen dibentuk oleh proses pelapukan dan
erosi dari daerah sumber, kemudian diangkut ke tempat pengendapan oleh air,
angin, es, gerakan massa atau gletser, yang disebut agen transportasi. Sedimentasi
juga dapat terjadi karena endapan mineral dari larutan air atau cangkang makhluk
air yang terlepas dari suspensi.
2) Proses pembentukan batuan Sedimen
Pelapukan merupakan pemecahan batu, tanah, mineral, serta bahan kayu dan
buatan melalui kontak dengan atmosfer bumi, perairan, dan organisme biologis.
Pelapukan terjadi di tempat asal dengan sedikit atau tanpa gerakan.
Pelapukan melibatkan pergerakan batuan dan mineral oleh agen, seperti air, es,
salju, angin, ombak, dan gravitasi untuk diangkut dan disimpan di lokasi lain.
Terdapat tiga klasifikasi penting dari proses pelapukan, yakni pelapukan fisika,
kimia dan biologi.
a. Pelapukan Fisika, merupakan proses pelapukan yang melibatkan kontak
langsung dengan kondisi atmosfer, seperti panas, air, es, dan tekanan.
b. Pelapukan Kimia, merupakan pelapukan akibat efek langsung dari bahan
kimia atmosfer atau bahan kimia yang diproduksi secara biologis.
c. Pelapukan Biologi, merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk
hidup dan disebebkan oleh proses organisme hewan, tumbuhan, dan manusia.
5.2 Saran
Saran saya untuk pratikum kali ini agar kita dapat lebih mengerti lagi apa yang
dijelaskan oleh asisten dosen serta lebih baik lagi dalam mengikuti setiap pratikum.
Dan kita lebih tepat waktu datang dalam setiap pratikum.
DAFTAR PUSTAKA

Alif si patriot, 2013 “Batuan Sendimen” www.rizqigeos.blogspot.co.id Diakses pada


25/11/2021 pada pukul 15.00 wita.

Damar sakti, 2018 “Batuan Sedimen Klastik” www.sukageografi.com Diakses pada


25/11/2021 pada pukul 15.00 wita.

Nandika, 2016. “www.nandikaminingenginer.blogspot.co.id Diakses pada


25/11/2021 pada pukul 15.00 wita.

Rizki Nuzuar “Batuan Sedimen” www.academia.edu Diakses pada 25/11/2021 pada


pukul 15.00 wita.

Anda mungkin juga menyukai