Anda di halaman 1dari 3

NAMA : YUSWIDA YANTI HRP

NIM : 1191111023

KELAS : A Reguler Pgsd 2019

Nomor Absen : 22

MINI RISET

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA PELAJARAN
MATEMATIKA DI KELAS V SD NEGERI 101780 PERCUT

Pada Bab 1 ini terdapat Latar Belakang Masalah,Identifikasi Masalah,Batasan


Masalah,Rumusan Masalah,Tujuan Penelitian,Manfaat Penelitian.

Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini telah memasuki
seluruh sendi kehidupan manusia, salah satu di antaranya adalah dalam dunia pendidikan.
Secara khusus dapat dilihat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia
pendidikan yaitu adanya kemajuan cara mengajar guru di dalam kelas. Telah banyak para
ilmuan dan peneliti yang menemukan berbagai macam strategi dan metode mengajar, saat ini
dalam proses belajar mengajar guru bisa memilih berbagai strategi dan metode mengajar
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa
dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Penggunaan strategi dan metode mengajar yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar akan
membuat siswa tertarik dan senang mengikuti pelajaran di kelas. Apabila siswa merasa
senang dengan kegiatan belajar mengajar di kelas maka dapat dengan mudah siswa
memahami pelajaran dan menguasai materi yang diajarkan oleh guru. Apalagi kegiatan
proses belajar mengajar dikaitkan dengan kegiatan seharihari, maka proses pembelajaran
akan serasa menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa juga akan merasa tertarik
untuk melibatkan diri dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dengan situasi yang
seperti itu.

siswa akan terbiasa untuk mengemukakan ide-ide dan pendapatnya, sehingga siswa dapat
mengembangkan daya kreativitas yang dimilikinya. Setiap manusia lahir dengan segala
potensi yang dimiliki termasuk potensi pikiran. Namun pada praktek pembelajaran,
penggunaannya masih jauh dari optimal, padahal untuk mencapai hasil yang maksimal dalam
memahami matematika banyak syarat yang harus dimiliki siswa diantaranya adalah kesiapan
belajar, fasilitas, kemampuan dasar matematika dan yang paling penting penggunaan otak
yang maksimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada pembelajaran
seperti kesulitan dalam memusatkan perhatian atau mengingat mata pelajaran. Pembelajaran
matematika tidak hanya terbatas pada membaca buku dan mendengar pengajaran atau
memberikan latihan matematika, namun pembelajaran harus melibatkan pemikiran yang
bekerja secara assosiatif. Pembelajaran saraf erat kaitannya dengan penggunaan otak dimana
proses sinergis antara otak, pikiran dan pemikiran untuk menghasilkan daya ingat yang
optimal. Otak manusia mempunyai kemampuan yang luar biasa, namun menurut
penyelidikan ternyata manusia itu baru menggunakan potensi dan kapasitas otaknya secara
sangat terbatas. Bahkan beberapa ahli otak menyimpulkan bahwa manusia itu baru
menggunakan potensi otaknya kurang dari satu persen saja. Penyebabnya adalah
ketidaktahuan manusia tentang manajemen otak, yaitu bagaimana menggunakan otak secara
benar dan efisien.

Matematika itu penting , tetapi sulit untuk dipelajari. Dan tidak dipungkiri jika sampai saat ini
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang kurang disenangi. Sehingga siswa
sering kali menghindari pelajaran matematika. Hal ini tentu berdampak pada kesulitan siswa
dalam menyelesaikan soal dan berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa. Melihat
permasalahan tersebut pihak sekolah telah melakukan upaya untuk meningkatakn mutu dan
kualitas pembelajaran, pihak sekolah telah meningkatkan sarana dan penyelengaraan
pendidikan (isi, sarana, prasarana, manajemen dan proses belajar mengajar) seperti
penambahan buku-buku pelajaran Matematika. Namun hasilnya tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Karena penyebab rendahnya kreativitas belajar sisiwa pada dasarnya tidak
terlepas dari peran guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Agar guru mampu
mengelola dan melaksanakan proses belajar mengajar yang menarik sehingga dapat
membangkitkan daya kreativitas belajar siswa, guru harus menguasai prinsipprinsip
pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, pemilihan dan penggunaan
metode mengajar, keterampilan menilai hasil belajar siswa, serta memilih dan menggunakan
starategi atau pendekatan pembelajaran. Sejumlah keterampilan mengajar tersebut tidak
hanya dipahami secara teoritis, akan tetapi dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar,
dan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai yaitu pemilihan teknik mengajar.
Untuk itu dalam pembelajaran diperlukan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Agar
siswa belajar secara efektif dan siswa juga dapat mengembangkan daya kreativitas yang
dimilikinya.

Pada Bab 2 ini terdapat Hakikat Kreativitas,Hakikat belajar,Metode Mengajar ,Hakikat mind
mapping,Hakikat matematika,Kerangka konseptual,Hipotesis tindakan.

Berdasarkan dari observasi yang dilakukan penulis sehingga mendorong penulis untuk
memberitahukan metode lain yang setidaknya bisa mempermudah atau menarik minat siswa
dalam belajar matematika.

Metode tersebut adalah Mind Mapping atau peta pikiran merupakan sebuah jalan pintas yang
dituangkan dalam bentuk catatan yang dapat membantu siswa dalam mengingat mata
pelajaran dan membantu dalam mengerjakan tugas matematika. Mind Mapping ini
merupakan salah satu sistem yang menggunakan otak untuk membuka seluruh potensi dan
kapasitas otak yang masih tersembunyi. Dengan menggunakan metode Mind Mapping
diharapkan dapat membantu siswa dalam mengingat rumus-rumus, menyelesaikan soal-soal
yang berhubungan dengan matematika dan membantu siswa dalam memahami materi
pelajaran matematika serta dapat memunculkan ide-ide baru agar dapat menjadikan siswa
lebih kreatif dalam belajar. Metode ini cocok diajarkan pada setiap mata pelajaran dan
beberapa pokok bahasan. Salah satu diantaranya pokok bahasan Sifat-sifat Bangun Ruang.
Merujuk dari hal tersebut penulis mengangkat permasalahan dalam penelitian ini : “ Upaya
Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Mind Mapping Pada
Materi Sifat- Sifat Bangun Ruang di Kelas V SD Negeri 101780 Percut T.A.2011/2012”.

Pada Bab 3 ini terdapat Jenis Penelitian dan pendekatan, Subjek dan objek penelitian, Lokasi
dan waktu penelitian. Defenisi oprasional variabel.

Pada siklus I peretmuan I dilaksanakan peneliti melakukan observasi kreativitas belajar siswa
yang menunjukkan hasil rata-rata 53,09% dari siswa yang kreatif dalam kegiatan
pembelajaran. 4. Setelah dilanjutkan pada pertemuan 2 melakukan melaksanakan observasi,
peneliti menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping.

Pada siklus I materi yang diajarkan adalah sifat- 93 sifat bangun ruang, sebanyak 2x
pertemuan ( 4x35 menit). Setelah pembelajaran selesai kemudian dilakukan penugasan untuk
siklus I yaitu berupa lembar kerja dengan membuat catatan dengan menggunakan mind
mapping yang bertujuan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang
disampaikan. Dengan rata-rata skor adalah 54,91%.

Sedangkan nilai kreativitas siwa di kelas rata-rata siswa memperoleh skor 58,08% dengan
peningkatannya sebesar 4,99% dari pertemuan 1. Akan tetapi hasil yang diperoleh siswa
tersebut masih rendah sehingga dilanjutkan pada siklus II 5.

Pada siklus II pembelajaran dilaksanakan 2x pertemuan. Pada siklus ini dilakukan perbaikan-
perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus ini juga dilakukan penugasan berupa
lembar kerja ( pada pembuatan mind mapping) secara individual kepada siswa. Adapun
ratarata nilai yang diperoleh siswa adalah 82,87% dengan peningkatan sebesar 27,96%. Hasil
skor tersebut menningkat dibandingkan dengan hasil yang dicapai pada siklus I. Sedangkan
pada kreativitas siswa pada pertemuan 1 rata-ratanya 69,95% dan pada pertemuan 2 rata-rata
nilai yang diperoleh siswa adalah 82,04% dengan peningkatan sebesar 23,33%. 6. Hasil
observasi terhadap siklus I sampai siklus II menunjukkan adanya peningkatan aktivitas dan
kreativitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan mind mapping.

Hal tersebut dapat diketahui dari hasil skor penilaian untuk siklus I pertemuan 1 53,09% dan
pertemuan 2 58,08% sedangkan untuk siklus II sebesar 69,96% sedangkan pertemuan 2nya
94 82,04%. Dan nilai untuk keterampilan membuat mind mapping siklus I 54,91% sedangkan
untuk siklus II 82,87%. 7. Pembelajaran dengan menggunakan metode mind mapping dapat
diterapkan sebagai salah satu alternatif di dalam mengajar karena dapat meningkatkan
kreativitas belajar siswa. Sesuai dengan hasil yang diperoleh peneliti dalam penerapannya
mengalami peningkatan, yaitu kreativitas belajar siswa pada pembelajaran matematika materi
“sifat-sifat bangun ruang” di kelas V SD negeri 101780 Percut T.A 2011-2012.

Anda mungkin juga menyukai