Anda di halaman 1dari 44

LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM

PRAKTIKUM MIKROKONTROLER
Dosen : GAGUK FIRASANTO. S.T., M.T.

DISUSUN OLEH :

NENGAH MUKTI
NIM : 191010100358

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat tugas Mata kuliah


“ PRAKTIKUM MIKROKONTROLER”

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PAMULANG
2021/2022
MODUL I
PEMROGRAMAN

1.1 PENGENALAN ARDUINO


Arduino adalah mikrokontroller single board yang bersifat open source dan menjadi
salah satu proyek Open Source Hardware yang paling populer. Arduino dirancang untuk
memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang, ditujukan kepada siapa saja
yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan
software yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino menggunakan IC ATMega sebagai
IC program dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri yang sering disebut
bahasa processing. Bahasa ini sangat mirip dengan bahasa C, namun penulisannya mendekati
bahasa manusia. Karena kemudahan mempelajari dan mengaplikasikan arduino
menjadikannya pilihan bagi pemula, dan juga dikarenakan sifatnya yang open source maka
siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan membangunnya

A. Jenis jenis Arduino.


Mikrokontroller arduino mempunyai beberapa jenis atau tipe yaitu seperti berikut :
1. ARDUINO UNO

Versi yang terakhir adalah Arduino Uno R3 (Revisi 3), menggunakan IC


ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya, memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin
input analog. Untuk pemograman cukup menggunakan koneksi USB type A to To
type B. Arduino UNO mempunyai beberapa pin sumber tegangan yaitu 5V dan
3.3V. Port penghubung catu daya berfungsi untuk masukan dari luar, sehingga pada
saat di gunakan untuk aplikasi proyek yang tidak terhubung dengan PC, arduino
UNO tetap dapat di gunakan atau standalone. Chip IC atmega 328 di pasang pada
soket yang dapat diganti apabila ada kerusakan.
2. ARDUINO DUEMILANOVE

Berbeda dengan Arduino Uno, Arduino Due tidak menggunakan ATMEGA,


melainkan dengan chip yang lebih tinggi ARM Cortex CPU. Memiliki 54 I/O pin
digital dan 12 pin input analog. Untuk pemogramannya menggunakan Micro USB.
Arduino Due mempunyai inti ARM 32 bit, dengan operasi pada 4 byte, jam 84 MHz,
USB OTG , 2 DAC atau konversi digital ke analog.
3. ARDUINO INTEL GALILEO

Arduino Intel Galileo merupakan mikrokontroller yang mempunyai 14 pin output


dan mempunyai 6 pin analog input,, ditenagai oleh prosesor berarsitektur sekelas
Intel Pentium: Intel Quark SoC X1000 32-bit single-core, single thread dengan
kecepatan clock hingga 400Mhz! Lebih cepat 25 kali dibandingkan clock Arduino
pada umumnya yang menggunakan clock 16Mhz. Hal ini akan menjadikan project
embedded system anda berkelas profesional dengan kecepatan operasi yang dimiliki
oleh Intel Galileo. rduino Intel Galileo mempunyai slot mikro SD, port serial, port
host USB, Port USB client dan 8MByte NOR flash.
4. ARDUINO NANO

Arduino Nano adalah board Arduino terkecil, menggunakan mikrokontroller


Atmega 328 untuk Arduino Nano 3.x dan Atmega168 untuk Arduino Nano 2.x.
Varian ini mempunyai rangkaian yang sama dengan jenis Arduino Duemilanove,
tetapi dengan ukuran dan desain PCB yang berbeda. Arduino Nano tidak dilengkapi
dengan soket catudaya, tetapi terdapat pin untuk catu daya luar atau dapat
menggunakan catu daya dari mini USB port. Arduino Nano didesain dan diproduksi
oleh Gravitech. Arduino Nano mempunyai 14 pin digital yang dapat digunakan
sebagai pin input atau output. Pin ini akan mengeluarkan tegangan 5V untuk mode
HIGH (logika 1) dan 0V untuk mode LOW (logika 0) jika dikonfigurasikan sebagai
pin output. Jika di konfigurasikan sebagai pin input, maka ke 14 pin ini dapat
menerima tegangan 5V untuk mode HIGH (logika1) dan 0V untuk mode LOW
(logika 0). Besar arus listrik yang diijinkan untuk melewati pin digital I/O adalah 40
mA. Pin digital I/O ini juga sudah dilengkapi dengan resistor pull-up sebesar 20-50

B. Bahasa pemrograman Arduino


Program Arduino biasa di sebut dengan sketch, di mana mempunyai dua fungsi yaitu
void setup () { } dan void loop(){ }. Di dalam void setup, program arduino di jalankan
satu kali ketika di jalankan untuk pertama kalinya, sedangkan void loop akan aktif
ketika void setup selesai dan terus menerus di ulangi.
1. Syntax
a) // ( komentar satu baris ) di gunakan untuk memberi catatan tentang apa arti yang
di tuliskan.
b) /* */ ( komentar banyak garis ) di gunakan untuk memberi banyak catatan tentang
sebuah program yang di buat
c) { } ( kurung kurawal ) di gunakan untuk mendefinisikan kapan blok di mulai dan
kapan berhenti.
d) ; (titik koma) di gunakan untuk mengakhiri sebuah program (pada baris)
2. Variabel
a) int (integer) di gunakan untuk menyimpan angka bulat (0,1,2,…dst).
b) float (float) di gunakan untuk menyimpan angka desimal.
c) long (long) di gunakan pada saat integer sudah tidak mencukupi lagi.
d) Boolean (Boolean) di gunakan untuk menyimpan nilai true atau false.
e) char (character) di gunakan untuk menyimpan 1 karakter mengguna kode ASCII
(A = 65) hanya memakai 1 byte ( 8 bit ) dari RAM.
3. Operator matematika
a) = membuat sesuatu agar menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya : x = 10
* 2, x sekarang sama dengan 20)
b) % menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain
(misalnya: 12 % 10, kemudian ini akan menghasikan angka 2).
c) + artinya penjumlahan
d) – artinya adalah pengurangan
e) * yaitu perkalian
f) / artinya pembagian
4. Operator pembanding
a) == Sama dengan (misalnya: 12 = = 10 adalah FALSE (salah) atau 12 = = 12
adalah TRUE (benar)).
b) ! = tidak sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12
adalah FALSE (salah))
c) < lebih kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah
FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar)).
d) > Lebih besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12 adalah
FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah)).
5. Struktur Pengaturan
a) if..else, seperti format berikut :
if (kondisi) {}
else if (kondisi) {}
ese {}
b) for, seperti format berikut :
for (int i = 0; I < #pengulangan; i++) {}
6. Digital
PinMode (pin, mode)

C. Arduino Ide
Arduino IDE atau arduino integrated development environment merupakan suatu
applikasi yang dapat di terapkan pada windows, linux atau macOS. Pada sebuah
software arduino mempunyai beberapa jenis menu, yaitu file, sketch, edit, help dan
tools.

1. File. Menu file terdiri dari pembuatan program baru atau new sketch, membuka
preference, danyang lainnya.
2. Edit. Pada menu edit terdiri dari beberapa pilihan yaitu copy, paste, select atau cut.
3. Sketch. Pada menu sketch terdapat verify yang di gunakan untuk memverifikasi
program sebelum program tersebut di up load.
4. Help. di gunakan untuk mencari informasi atau langkah-langkah pada arduino.
5. Tools. Menu tools di fungsikan untuk memilih arduino yang di gunakan ataupun port
yang terhubung pada komputer.
Pada gambar berikut menampilkan sebuah arduino IDE ARDUINO yang terdiri dari
file, edit, sketch, tools dan help. Pada pojok kanan atas terdapat menu serial monitor
yang berfungsi untuk melihat data-data yang di kirimkan oleh hasil actuator, sebgai
contoh data suhu ataupun yang lainnya. Kemudian di pojok kanan bawah terdapat
tampilan COM yang artinya port berapa yang sedang di gunakan oleh arduino.
1.2 TUGAS MEMBUAT PROGRAM LED BLINK.
Pada Praktikum Mikrokontroler di modul 1 ini adalah membuat lampu LED blink atau
LED hidup dan mati secara berulang (berkedip-kedip). Berikut adalah langkah langkah
dalam praktikum modul 1 ini

A. Mempersiapkan perlengkapan
Langkah pertama, mempersiapkan peralatan untuk praktikum yang terdiri dari :
1) Arduino ATMEGA 2560

2) Protoboard
3) Kabel Jumper (Male to Male)

4) Lampu LED

5) Resistor 220 Ω

6) USB kabel

B. Membuat rangkaian
Langkah selanjutnya adalah membuat rangkaian Mikrokontroler

1) Membuat wiring diagram menggunakan aplikasi Fritzing


2) Membuat rangkaian pada Protoboard

a) Pasang Lampu LED pada Breadboard.


b) Hubungkan Ground (GND) Arduino dengan katoda LED (kaki yang lebih
pendek).
c) Pasangkan resistor, letakkan salah satu kaki pada anoda LED (kaki yang lebih
panjang).
d) Pasangkan pin D13 dengan resistor
C. Membuat program pada Arduino Ide
Kode program (Codingan) untuk program LED BLINK

/*
Program untuk membuat lampu berkedip
*/
int led = 13;
void setup(){
pinMode(led, OUTPUT);}

void loop(){
// Hidupkan LED
digitalWrite(led, HIGH);
delay(200); // Tunggu selama 200 millisecon (0.2 detik)
// Padamkan LED
digitalWrite(led, LOW);
delay(200); // Tunggu selama 200 millisecon (0.2 detik)
}

Menuliskan kode program tersebut pada Arduino IDE


D. Hasil
MODUL II
INPUT DAN OUTPUT

2.1 PENGERTIAN PIN ARDUINO


Pin pada Arduino adalah tempat dimana untuk menyambungkan kabel anatara pin
Arduino dengan perangkat-perangkat input/output (biasanya menghubungkan dengan
rangakain project pada breadboard). Pin Arduino biasanya berupa female header sehingga
untuk mendapatkan koneksi dari pin Arduino hanya cukup colokan kabel ke dalam lubang
pin header tersebut. Terdapat beberapa pin pada Arduino dengan fungsi yang berbeda-beda,
masing-masing pin diberi label sesuai nama dan fungsinya pada PCB. Pin-pin yang terdapat
pada sebuah arduino terdiri dari pin analog mupun pin digital. Analog berarti bersifat
kontinyu atau tegangannya bernilai 0 sampai 5v, sebaliknya jika digital berarti mempunyai
nilai 1 atau 0 atau bisa juga high atau low atau hidup atau mati. Pin-pin analog output
maupun digital output yang terdapat pada arduino UNO terdapat seperti berikut :

A. Analog Input
Analog input di gunakan untuk menerima data atau sinyal dari sebuah sensor yang
hanya berupa sinyal analog. Analog input pada arduino UNO mempunyai 6 pin analog
input, yaitu A0 sampai A5. Sinyal analog input bisa di terima dari sensor suhu LM 35,
sensor suara, sensor api ataupun sensor yang lainnya selama sensor tersebut data
keluarannya berupa analog. Sinyal analog input bersifat terus menerus atau kontinyu,
artinya nilai yang masuk di mulai dari 0 hingga 5v yang berbeda dengan sinyal digital.
Pin analog juga bisa menggunakan resistor pul-up yang dapat di sambungkan dengan
sensor suhu DHT 11 misalnya. Sebagai contoh pada perintah pada arduino yaitu pin
Mode (A0, INPUT PULLUP); yang artinya di butuhkan sebuah resistor untuk di
sambungkan dengan sensor.
Analog
Input

B. Digital Input
Semua pin pada Arduino, baik pin digital maupun pin analog, dapat digunakan
sebagai pin digital. digital input merupakan sebuah pin yang yang berfungsi untuk
menerima sebuah parameter dalam bentuk digital, artinya nilai yang di terima adalah 0
dan 1 saja, Konsep kerja input digital sendiri berkebalikan dari output digital. Input
digital digunakan untuk mendeteksi perubahan logika biner pada pin tertentu. Adanya
input digital memungkinkan mikrokontroler untuk dapat menerjemahkan 0V menjadi
logika LOW dan 5V menjadi logika HIGH.

C. Analog Output
Pin analog output pada arduino berfungsi sebagai keluaran yang nilainya adalah 0
sampai 5v, artinya pin tersebut bisa mengeluarkan tegangan yang kontinyu mulai dari
0v, 1v, 2.5v, 3.5, 4.5v sampai 5v

D. Digital Output
Digital output merupakan salah satu pin yang ada pada sebuah arduino. Pin digital
output mengeluarkan sebuah tegangan berupa high dan low atau dalam arti 0 dan 1 saja.
Artinya pin tersebut dapat di fungsikan untuk menghidupkan atau mematikan sebuah
aktuator.

2.2 TUGAS MEMBUAT PROGRAM ON & OF LED.


Tugas Pada modul 2 Praktikum Mikrokontroler adalah menghidupkan dan mematikan
lampu LED dengan memanfaatkan digital output dan dengan saklar pushbutton. Berikut
adalah Langkah langkah dalam praktikum modul 1 ini

A. Mempersiapkan perlengkapan
Langkah pertama adalah mempersiapkan peralatan praktikum yang terdiri dari :
1) Arduino ATMEGA 2560

2) Protoboard

3) Kabel Jumper (Male to Male)

4) Lampu LED

5) Resistor 220 Ω

6) USB kabel
7) Push Botton

B. Membuat rangkaian
Langkah selanjutnya adalah membuat rangkaian Mikrokontroler

1) Membuat wiring diagram menggunakan aplikasi Fritzing

2) Membuat rangkaian pada Protoboard


C. Membuat program pada Arduino Ide
Kode program (Codingan) untuk program LED BLINK

const int pinButton = 2;


const int pinLed = 13;
int nilaiButton = 0;
void setup() {
pinMode(pinButton, INPUT);
pinMode(pinLed, OUTPUT);
}
void loop() {
nilaiButton = digitalRead(pinButton);
if (nilaiButton == HIGH) {
digitalWrite(pinLed, HIGH);

} else {
digitalWrite(pinLed, LOW);
}
}

Menuliskan kode program tersebut pada Arduino IDE


D. Hasil
MODUL III
ANALOG DIGITAL CONVERTER

3.1 PENGERTIAN ADC


Analog to digital converter atau di sebut juga ADC adalah merupakan sebuah
penyambung atau perangkat dalam sebuah pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital.
Merubah bentuk sinyal analog menjadi sinya digital merupakan fungsi dari sebuah ADC,

Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC, sebagai contoh :

 Nilai resolusi pada arduino yang memiliki output 10 bit data digital ini berarti sinyal
input dapat dinyatakan dalam (2n – 1) = (210-1) = 1023 ini berarti memiliki rentang
antara 0 sampai 1023 nilai diskrit, dan mempunyai tegangan referensi sebesar 5v.
 ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
dalam 4096 nilai diskrit.

Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang
jauh lebih baik daripada ADC 10 bit. Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog
ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan
referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input
terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum
255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau
10011001 (bentuk biner).
Rumus untuk menghitung besarnya nilai ADC adalah seperti berikut : Nilai ADC sama
dengan sinyal masukan/tegangan referensi di kalikan dengan nilai maksimum

Gambar sinyal digital yang berupa diskrit atau putus-putus atau dapat juga di
sebut sebagai nilai high atau low seperti gambar berikut.

Seperti yang terlihata pada gambar di atas adalah bentuk sinyal digital atau bernilai 1 dan 0
saja. Nilai 1 atau bisa di sebut juga high artinya bahwa terdapat suatu sinyal, sedangkan 0
atau low artinya tidak ada sinyal.
Untuk mendeklarasikan mode input pin yang di pilih sebagai pin ADC dapat
menggunakan sintaks berikut.

Sebaliknya jika akan mendeklarasikan pin yang di pilih untuk sebagai output, maka
sintaks yang di gunakan adalah seperti berikut.

Sistem ataupun proses dalam suatu ADC terdiri dari pencuplikan pengkuantisasian, dan
pengkodean. Pencuplikan merupakan proses pengambilan nilai dari data kontinyu dalam
waktu tertentu pada periode yang tetap. Pengkuantisasian merupakan suatu proses
pengelompokan data pertama ke dalam kelompok-kelompok data, sedangkan pengkodean
adalah proses mengkodekan data hasi dari kuantissi ke dalam bentuk digital yaitu 0 dan 1.
Di bawah ini adalah merupakan diagram blok ADC mikrokontroller AVR

Register-register yang terlibat dalam pengaturan ADC adalah seperti berikut :


1. ADC multiplexer selection register atau di sebut juga ADMUX
2. ADC kontrol dan status register A atau ADCSRA
3. ADC data register atau ADCL dan ADCH
4. Special fungsi I/0 register atau SFIR

Mode-mode operasi yang ada pada ADC ada 3 yaitu mode operasi ADC single
conversion, mode operasi ADC single conversion (auto triggered) dan mode operasi ADC
free running, Mode operasi ADC single conversion, konversi ini di lakukan hanya untuk
sekali pembacaan sampel sinyal masukan
1. Mode operasi ADC single conversion (auto triggered),konversi ini merupakan alternatif
untuk mengaktivasi konversi ADC yang di picu secara otomatis.
2. Mode operasi ADC single conversion (auto triggered),konversi ini merupakan alternatif
untuk mengaktivasi konversi ADC yang di picu secara otomatis.
3. Mode operasi ADC free running, mode ini merupakan sebagai sumber trigger yang
membuat proses konversi akan di mulai setelah proses konversi yang sedag berlangsung
selesai.

3.2 TUGAS MEMBUAT UNTUK MEMBACA NILAI ADC


Tugas Pada modul 3 Praktikum Mikrokontroler adalah membuat sebuah rangkaian
sederhana untuk membaca nilai sebuah ADC pada arduino UNO dengan menggunakan
potensiometer

A. Mempersiapkan perlengkapan
Langkah pertama adalah mempersiapkan peralatan praktikum yang terdiri dari :
1) Arduino ATMEGA 2560

2) Protoboard

3) Kabel Jumper (Male to Male)


4) Potensiometer 10K

B. Membuat rangkaian
1) Membuat wiring diagram menggunakan aplikasi Fritzing

2) Membuat rangkaian pada Arduino


C. Membuat program pada Arduino Ide
Kode program (Codingan) untuk membaca nilai ADC

int pinPot = A5;


int val = 0;
void setup()
{
Serial.begin(9600);
}
void loop() {
val = analogRead(pinPot);
Serial.println(val);
delay(100);
}

Menuliskan kode program tersebut pada Arduino IDE


D. Hasil
MODUL IV
TIMER DAN COUNTER

4.1 PENGERTIAN TIMER DAN COUNTER


A. TIMER
Timer atau pewaktu merupakan salah satu bagian dari sebuah arduino yang berfungsi
sebagai waktu internal yang di gunakan sebagai pengukur sebuah kejadian. Pengaturan
timer dapat di atur dengan beberapa hal, yaitu :

A. Timer 0, 8 bit yang di pergunakan seperti fungsi delay, millis dan micros.
B. Timer 1, 16 bit yang dapat di pergunakan seperti pengaturan pada motor servo.
3 Timer 2, 8 bit pada pengaturan fungsi tone()

B. COUNTER
Counter atau pencacah atau di sebut juga penghitung yang di gunakan untuk
menghitung jumlah pulsa yang masuk melaui inputnya dan dinyatakan dengan
bilangan biner. Hampir seluruh peralatan elektronik yang mempergunakan sistem
digital di dalam rangkaia nnya berisi suatu alat yang dapat mengontrol urutan
operasi program. Alat tersebut dinamakan dengan pencacah atau counter.

Pada umumnya, counter dibentuk dari beberapa buah rangkaian flip-flop yang
Jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Menurut cara kerja masukan pulsa ke
dalam setiap flip-flop, maka counter dapat dibagi menjadi:
A. Asynchronous binary counter
B. Sycnchronous binary counter
Sedangkan menurut urutan hitungan yang terbentuk pada outputnya, maka counter
dapat dibagi menjadi:
A. Up counter
B. Down counter
C. Up-down counter
Up counter di gunakan untuk menghitung dalam hitungan maju, sedangkan
down counter untuk menghitung jumlah turun. Counter modulo N yaitu sebuah
rangkaian counter yang menghitung sampai dengan bilangan tertentu
1. Asynchronous Binary Up Counter
Counter ini dapat menghitung bilangan biner dengan urutan dari bawah ke
atas. Apabila digunakan 4 buah flip-flop, maka dapat melakukan hitungan paling
tinggi adalah 1111. Counter yang dapat menghitung sampai 1111 disebut 4 bit binary
counter. Oleh karena dapat menghitung dengan cara ke atas, maka disebut pula
asynchronous 4 binary up counter
2. Asynchronous Binary Down Counter
Prinsip kerja dari counter ini adalah kebalikan dari up counter, yaitu menghitung
bilangan biner dengan urutan mulai dari atas ke bawah (dari besar ke kecil). Prinsip
kerjanya pun tidak jauh berbeda dari up counter. Bedanya, hanya setiap output flip-
flop diambil dari output Q, sedangkan input clocknya dihubungkan dengan ouput not
Q dari flip-flop sebelumnya.
3. Asynchronous Up Down Counter
Suatu rangkaian elektronik yang mempergunakan sistem digital sering
memerlukan suatu alat pencacah yang dapat menghitung ke atas dan bisa juga
menghitung ke bawah. Alat pencacah yang dapat melakukan penghitungan
seperti ini disebut dengan binary up down counter Alat ini dapat menghitung ke
atas dan ke bawah dengan mengatur suatu alat pengontrol tertentu.
4. Synchronous Binary Up Counter
Jika pada asynchronous counter, pulsa yang akan dihitung datangnya tidak
serentak, maka pada synchronous counter ini pulsa yang ingin hitung ini masuk ke
dalam setiap flip-flop serentak (bersama-sama) sehinga perubahan output setiap flip-
flop akan terjadi secara serentak. Oleh karena itu proses penghitungan pada
synchronous counter ini akan lebih cepat jika dibandingkan dengan asynchronous
counter
5. Syinchronous Binary Down Counter
Sama dengan synchronous binary up counter di atas, hanya saja bedanya
rangkaian ini melakukan penghitungan dari atas ke bawah.
6. Synchronous Binary Up Down Counter
Pada rangkaian ini bisa dilakukan proses penghitungan ke atas atau kebawah
dengan memanfaatkan tombol pengatur proses penghitungan
Penggunaan timer maupun counter mempunyai tujuan untuk meakukan perintah secara
berulang-ulang, seperti dapat mengendalikan kecepatan motor DC atau PWM, dapat
melakukan perhitungan atau counter dan dapat melakukan penundaan waktu atau delay.
Gambar 4.1 Diagram Blok Timer/Counter 0 (8bit)

Perhitungan timer pada gambar 4.1 bisa menggunakan rumus seperti berikut :

Ttimer0 = Tosc*(256-TCNT0)*N --> (8 bit = 256 ≈ 2^8).

Keterbatasan jumlah bit yang di miliki oleh timer 0 yaitu 8 bit =256 sebenarnya tidak
dapat menghasilkan periode selama 1 detik, tetapi dengan menggunakan rumus tersebut
dapat memanipulasinya sehingga dapat menghasilkan periode selama 1 detik. Untuk
menghasilkan waktu 1 detik(0.001 detik x 100 kali = 1 detik) dengan cara membuat timer
selama 0.01 detik kemudian di lakukan pengulangan sebanyak 100 kali.

Gambar 4.2 Diagram Blok Timer/Counter 1 (16 Bit)


Perhitungan timer pada gambar 4.2 bisa menggunakan rumus seperti berikut :

Ttimer 1 = Tosc*(65536-TCNT1)*N  (16 Bit = 65536 ≈ 2^16)

Implementasi timer dan counter dalam kehidupan sehari hari

1. Timer pada oven


2. Stopwatch
3. Jam digital
4.2 TUGAS MEMBUAT PROGRAM TIMER & COUNTER
A. Mempersiapkan perlengkapan
MODUL V
KOMUNIKASI SERIAL

5.1 PENGERTIAN KOMUIKASI SERIAL


Komunikasi serial adalah komunikasi yang terjadi antara mikrokontroler Arduino dan
komputer (PC to Arduino serial communication) melalui perantara port USB. Komunikasi
yang di lakukan oleh arduino dapat bersifat dua arah yaitu dapat melalui pin input output dan
melalui komputer untuk di tampilkan hasil pengolahan datanya kemudian data dikirimkan
per-satu bit secara bergantian dan berurutan melalui jalur yang sama. Pada Arduino IDE
sudah disediakan fitur untuk komunikasi dua arah melalui serial monitor yang bisa
digunakan untuk berbagai keperluan. Dengan adanya fitur ini, maka komputer bisa mengirim
dan menerima data dari Arduino. Secara umum board Arduino telah telah dilengkapi
setidaknya 1 port serial yang biasa dikenal dengan jenis UART (Universal Asynchronous
Receiver Transmitter) atau USART (Universal Serial Asynchronous Receiver Transmitter)
yang menggunakan2 buah pin yaitu pin RX yang berfungsi untuk menerima data dan TX
yang berfungsi untuk mengirimkan data, Pin komunikasi serial Arduino terletak pada pin
digital 0 (RX) dan 1 (TX), yang terhubung juga pada USB to Serial. Jika pin serial tidak
digunakan kalian juga bisa menggunakan pin tersebut sebagai input / output. Komunikasi
serial pin RX/TX menggunakan level tegangan logic 5V atau 3.3V, sesuai dengan hardware
yang digunakan. Jika berbeda tenganganya kita dapat menggunakan rangkaian pembagi
tegangan (voltage devider) atau level converter. Hal ini bertujuan guna tidak merusak salah
satu hardware atau bahkan keduanya. Beberapa type Arduino lainya memiliki tiga port serial
tambahan memiliki fungsi yang sama dengan pin 0 (RX) dan 1 (TX), namun tidak terhubung
dengan USB to Serial dari board Arduino. Sedikit tambahan dengan menggunakan library
SoftwareSerial.h, dapat menggunakan pin digital biasa sebagain komunikasi serial, namun
tentunya memiliki kekurangan dari sisi kecepatanya.

Jenis-jenis perintah komunikasi serial arduino adalah sebagai berikut :

1. Serial.begin(), Berfungsi untuk menetukan kecepatan pengiriman dan penerimaan


data yang dapat di ihat pada serial monitor.
2. Serial.end(), Berfungsi untuk menghentikan program perintah dari komunikasi
serial.
3. Serial.available (), Berfungsi untuk menghasilkan jumlah byte pada serial monitor
yang belum terbaca.
4. Serial.read(), Berfungsi untuk membaca satu byte data yang ada pada port serial.
5. Serial.print(data), Berfungsi untuk mengirimkan data pada port serial.
6. Serial.flush(), Berfungsi untuk pengosongan data pembacaan yang di letakkan pada
buffer.
7. Serial.parseFloat(), yang berguna untuk bilangan titik nyata.
8. Serial.println(data), yang berguna untuk member pengaruh pada perpindahan baris
berikutnya.
9. Serial.parseln(), yang berfungsi untuk menghasilkan nilai yang bulat.

Tampilan menu untuk komunikasi serial pada arduino terlihat pada gambar berikut :

Gambar 5.1. Tampilan Menu Untuk Membuka Serial Monitor

Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa untuk berkomunikasi dengan serial


monitor yaitu dengan membuka menu tools terlebih dahulu, kemudian memilih
serial monitor, atau bisa juga dengan langsung menekan gambar bulat di ujung
kanan atas.Serial monitor berfungsi untuk mengirimkan dan menerima data dari PC
ke papan arduino. Serial monitor pada komunikasi serial dapat di set pada baud rate
9600, 115200 atau dengan baudrate yang lain.
5.2 TUGAS MEMBUAT SIMULASI SERIAL MONITOR
A. Mempersiapkan perlengkapan.
Langkah pertama adalah mempersiapkan peralatan praktikum yang terdiri dari :
1) Arduino ATMEGA 2560

2) Protoboard

3) Kabel Jumper (Male to Male)

4) Lampu LED (4 buah)

5) Resistor 220 Ω (4 buah)


6) USB kabel

B. Membuat rangkaian
1) Membuat wiring diagram menggunakan aplikasi Fritzing

2) Membuat rangkaian pada Arduino


C. Membuat program pada arduino
Kode program (Codingan)

int led1 = 13;


int led2 = 12;
int led3 = 11;
int out;
void setup()
{
Serial.begin(9600);
pinMode(led1, OUTPUT);
pinMode(led2, OUTPUT);
pinMode(led3, OUTPUT);
}
void loop()
{
if (Serial.available()>0)
{
int baca = Serial.read();
if (baca =='a')
{
out=1;
}
if (baca =='b')
{
out=2;
}
if (baca =='c')
{
out=3;
}
if(out==1)
jalan: //LED akan berjalan runnin
{
digitalWrite(led1, HIGH);
delay(500);
digitalWrite(led1, LOW);
delay(500);
digitalWrite(led2, HIGH);
delay(500);
digitalWrite(led2, LOW);
delay(500);
digitalWrite(led3, HIGH);
delay(500);
digitalWrite(led3, LOW);
delay(500);
Serial.println("LED running");
loop();
goto jalan;
}
if(out==2)
start: // LED akan berjalan flip flo
{
digitalWrite(led1, HIGH);
digitalWrite(led2, HIGH);
digitalWrite(led3, HIGH);
delay(500);
digitalWrite(led1, LOW);
digitalWrite(led2, LOW);
digitalWrite(led3, LOW);
delay(500);
Serial.println("LED flip flop");
loop();
goto start;
}
if(out==3)
stop:
{
digitalWrite(led1,LOW);
digitalWrite(led2,LOW);
digitalWrite(led3,LOW);
Serial.println("LED mati");
loop();
goto stop;
}
}
}

Menuliskan kode program tersebut pada Arduino IDE

D. Hasil
 Ketika pada serial monitor diketik perintah “a” maka akan terdapat keterangan LED
running, & ketiga LED akan menyala secara bergantian
Hanya lampu kiri menyala

Hanya lampu tengah Menyala


Hanya lampu kanan yang menyala
 Ketika pada serial monitor diketik perintah “b” maka akan terdapat keterangan LED
flip flop, & ketiga LED akan berkedip secara berulang (terus menerus)

LED berkedip (mati kemudian menyala ) secara bersamaan


 Ketika pada serial monitor diketik perintah “c” maka akan terdapat keterangan LED
mati, & ketiga LED akan padam/tidak menyala.

Ketiga LED mati / tidak menyala


MODUL VI
INTERRUPT

6.1 PENGERTIAN INTERRUP


Interrupt merupakan suatu gangguan yang terjadi pada suatu program yang sedang
berjalan, atau dengan kata lain Interrupt merupakan sinyal yang memberhentikan sementara
suatu program yang sedang dijalankan oleh arduino dan melaksanakan program interrupt
tersebut. Beberapa fitur penting dalam suatu interrupt adalah :

a) Gangguan yang berasal dari beberapa sumber lain yang di akibatkan oleh status
yang salah pada pin digital.
b) Interrupt mempunyai 2 interrupt yaitu interrupt 0 dan interrupt 1
c) Pada arduino mega mempunyai 6 interrupt
d) Untuk menggunakan fungsi kusus yaitu ISR atau interrupt service rutin

Jenis-jenis interrupt terdiri dari 2 interrupt, yaitu interrupt perangkat keras dan
interrupt perangkat lunak.

1. Interrupt perangkat keras yaitu suatu gangguan yang terjadi pada tanggapan
terhadap gangguan dari luar, seperti pin interrupt dari luar akan tinggi atau
rendah.
2. Interrupt perangkat lunak, yaitu gangguan yang terjadi pada tanggapan terhadap
perintah yang di kirim daam perangkat lunak. Contoh untuk menambahkan sintaks
pernyataan interrupt seperti berikut.
attachInterrupt(digitalPinToInterrupt(pin),ISR,mode);
attachInterrupt(pin, ISR, mode) ;
Selain dari jenis interrupt di atas, interrupt juga terdiri dari interrupt internal dan
interrupt eksternal.

 Interrupt internal yaitu di timbulkan oleh kejadian tertentu yang terjadi pada waktu
ekskusi program dan di atur oleh HW dan tidal bisa di ubah-ubah, contohnya untuk
counter clock internal.
 Interrupt eksternal yaitu interrupt yang di akibatkan oleh Co-prosessor, device
peripheral seperti keyboard atau pinter.
Di samping adanya interrupt internal dan interrupt eksternal, ada juga yang di
sebut interrupt priority. Interrupt priority yaitu interrupt yang di gunakan oleh
mikrokontroller dengan berdasarkan pada prioritas yang di atur pada sebuah
register interrupt priority. Interrupt yang mempunyai prioritas yang rendah dapat di
interrupt oleh interrupt yang lebih tinggi, tetapi interrupt yang mempunyai prioritas
yang tinggi tidak bisa di interrupt oleh yang lainnya.
Register interrupt priority tersebut yaitu :

1. IP0 atau PX0 yang berfungsi untuk eksternal interrupt 0


2. IP1 atau PX0 yang berfungsi untuk timer 0 interrupt
3. IP2 atau PX1 yang berfungsi untuk eksternal interrupt 1
4. IP3 atau PT1 yang berfungsi untuk timer 1 interrupt
5. IP4 atau PS yang berfungsi untuk serial interrupt
Pengaturan polling akan di lakukan apabila terjadi adanya interrupt yang sama-
sama memiliki prioritas yang sama dengan di mulai dari ekternal interrupt 0, timer 0
interrupt, eksternal interrupt 1, timer 1 interrupt dan yang terakhir adalah
serial interrupt.
Ada beberapa mode di mana keadaan tersebut dapat memicu terjadinya
interrupt, yaitu :
1. Mode LOW, artinya bahwa interrupt akan aktif pada saat pin int mempunyai
logika 0, dan akan tetap aktif selama masih pada posisi LOW atau 0.
2. Mode CHANGE, artinya bahwa interrupt ini aktif ketika ada perubahan baik
posisi high ke low ataupun sebaiknya dari low ke high dengan bersifat
sementara.
3. Mode RISING, mode ini sama halya dengan mode change, yang mana
interrupt aktif pada saat mengaami perubahan logika.
4. Mode FALING, mode ini interrupt akan aktif pada saat int berubah dari
logika
high ke low dan kemudian arduino akan meneruskan program sebelumnya.

6.2 TUGAS MEMBUAT PROGRAM INTERRUPT


Tugas Pada modul 6 Praktikum Mikrokontroler adalah membuat sebuah Counter
Interrupt pada arduino UNO.
A. Mempersiapkan perlengkapan
Langkah pertama adalah mempersiapkan peralatan praktikum yang terdiri dari :
1) Arduino ATMEGA 2560

2) Protoboard

3) Kabel Jumper (Male to Male)

4) LED (2 buah)

5) Resistor 10k (2 buah)

6) 2 buah saklar pushbutton


7) LCD 16 x 2

B. Membuat rangkaian
MODUL VII
IOT (INTERNET OF THINGS)

7.1 PENGERTIAN IOT (INTERNET OF THINGS)


Internet of things merupakan sebuah jaringan benda fisik yang terintergrasi dengan
internet melalui sensor dan API (antarmuka pemrograman aplikasi). Jaringan ini mempunyai
konsep dimana sebuah objek (bisa berupa kendaraan, mesin, peralatan rumah tangga dan
lainnya) memiliki kemampuan untuk mengirimkan data melalui jaringan dan tanpa adanya
interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer. Internet of
Things bekerja dengan cara menghubungkan perangkat elektronik dengan sistem otomatis
melalui internet.

Iot sangat bergantung pada sejumlah besar teknologi seperti API, manajemen big data,
anaitik prediktif, AI dan pembelajaran mesin serta RFID. Dunia nyata dan virtual merupakan
platform dan arsitektur dari sebuah Iot. Pengertian IoT menurut Ashton pada 2009,
mengatakan bahwa IoT mempunyai kemampuan untuk merubah dunia seperti yang telah di
lakukan oleh internet. Sedangkan menurut Casagras mengatakan bahwa IoT merupakan
sebuah infrastruktur jaringan global yang menyambungkan benda-benda fisik dan virtual
eksploitasi data capture dan kehandalan komunikasi.

Untuk mengetahui sistem kerja IoT, sebagai contoh apabila kita lupa mematikan
peralatan elektronik di rumah seperti TV, air conditioning atau AC, ataupun peralatan yang
lainnya, maka dengan adanya internet kita dapat mengendalikan peralatan tersebut, melalui
smartphone. Prinsip kerja IoT yaitu dengan cara nenerjemahkan bahasa yang sudah kita
masukkan ke dalam sebuah mikrokontroller seperti raspberry, arduino atau mikrokontroler
yang lainnya.

Salah satu contoh hardware IoT yaitu ESP 8266, modul ESP 8266 merupakan salah satu
modul wifi yang mempunyai fungsi sebagai tambahan perangkat mikrokontroller seperti
arduino UNO. Modul ESP 8266 yang dapat tersambung dengan wifi dengan cara membuat
koneksi TCP/IP. Gambar modul ESP 8266 seperti terlihat seperti berikut.
Modul ESP 8266 membutuhkan daya 3,3v yang mempunyai tiga mode wifi,
yaitu mode station, mode access point dan mode both atau keduanya. Modul ESP
8266 mempunyai 8 pin yaitu TX, RX, GPIO 0, GPIO 2, RST, GND, CH-PD dan
VCC. Pada firmware default modul ESP 8266 menggunakan AT Command yang
berbasis open sourch yaitu NodeMCU, MicroPyton dan AT Command.

Anda mungkin juga menyukai