Secara Teratur
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS:
DO:
2. Tujuan:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Pasien dapat melakukan kemampuan yang dimiliki
3) Pasien dapat mengonsumsi obat secara rutin
B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi:
2) “sesuai janji kita tadi, kita akan membicarakan tentang obat yang
2. Kerja:
3) “ibuk perlu meminum obat ini agar pilirannya menjadi tnang, tidur nya
gunanya agar tenang, yang putih namanya THp gunanya agar rileks,
dan yang merah jambu namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur.
Semua ini diminum 3 kali sehari , jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7
malam.”
5) “bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk
batu.”
3. Terminasi:
Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada keluarga
4) “Besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang sudah
jumpa.”
Wassalammu’alaikum.
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Data Subjektif
- Komunikasi terkadang masih inkoheren tetapi kadang-kadang sudah koheren (saat
pasien ditanyakan bagaimana tadi malam apakah bapak mendengar bisikan yang
mengajak bercakap-cakap? Jawaban pasien terkadang jelas tetapi terkadang masih
bicara tidak jelas dan hanya bergumam)
Data Objektif
- Pasien terlihat berbaring di tempat tidur, kadang-kadang duduk di tempat tidur dan
pasien bicara sendiri yang dibicarakannya tidak jelas
- Pasien masih terkadang-kadang terlihat tertawa sendiri
- Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya terkadang inkoheren
dan terkadang koheren.
2. Diagnosa : Halusinasi pendengaran
3. Tindakan keperawatan :
2. Kerja
“Ibu, apakah halusinasinya masih muncul? Apakah ibu sudah melakukan cara-cara
yang sudah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu? Coba
saya lihat jadwal kegiatan harian ibu? Bagus sekali bu, sekarang coba saya lihat
obatnya. Ya bagus sekali ibu minum obat dengan teratur dan latihan menghardik
suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Dan ibu juga sudah bisa berbincang
dengan orang lain ketika suara-suara datang. Coba sekarang praktikkan cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari. Kemudian jelaskan kembali pada
saya cara minum obat dengan benar. Dan praktikkan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Serta praktikkan kembali kegiatan-kegiatan yang sudah diajarkan kemaren.
Bagus sekali bu”.
“Nah selain itu, masih banyak kegiatan yang dapat dilakukan seperti melakukan
kegiatan kebersihan diri (perawat mengajarkan dan mencontohkan, pasien
mendemontrasikan cara melakukan kebersihan diri setelah perawat mengajarkan).
Baik ibu, ibu bagus sekali sudah dapat melakukan apa yang saya ajarkan dan ibu
pelajari, bagus sekali ibu sudah bisa menerapkannya dengan baik dan benar. Sekarang
kegiatan latihan kita sudah selesai, jadi ibu bisa menerapkan apa yang sudah saya
ajarkan untuk ibu lakukan sehari hari. Jadi kita masukkan ya ke dalam jadwal
kegiatan ibu”.
3. Terminasi
a) Evaluasi subjektif :“Bagaimana perasaan ibu A setelah kita latihan tadi?”
b) Evaluasi objektif :“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol
suara-suara dan kegiatan yang sudah diajarkan? Coba ibu
sebutkan. Bagus sekali bu”
c) Rencana tindak lanjut :“Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang
kita diskusikan tadi ketika suara-suara itu muncul
kembali dan jangan lupa untuk melakukan cara-cara
yang sudah diajarkan tadi agar suara-suara yang ibu
dengarkan tidak mengganggu ibu lagi”
d) Kontrak : topik, waktu, tempat
“Ibu nanti kita jadwalkan kembali untuk waktunya bersama tim kesehatan lainnya
untuk ibu konsultasi dan tempatnya nanti bisa disini saja serta bisa direncanakan
kembali perihal masalah ibu”.
“Wassalamualaikum Bu”
A. Proses Keperawatan
1. Deskripsi Pasien
Tn. Donny umur 38 tahun masuk ke rumah sakit jiwa tanggal 4 Mei 2014.
Pasien tidak mau mandi dan gosok gigi sejak kejadian gagal dalam pemilu DPRD.
Tanggal 5 Mei 2014 perawat melakukan pengkajian dan melakukan intervensi hari
pertama. Dari hasi pengkajian didapat klien mengatakan tubuhnya gatal dan bau,
belum mandi, dan terlihat kotor.
2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri: Kebersihan diri
b. Validasi klien
“Nama Bapak siapa? Biasanya dipanggil siapa, pak?”
“Suster lihat dari tadi Bapak menggaruk badannya. Kenapa, pak?” “Bapak, apa
tadi pagi bapak sudah mandi?”
“Kenapa, Bapak belum mandi?”
c. Kontrak Kerja
“Kalau begitu pak, bagaimana kalau kita bicara tentang perawatan kebersihan
diri, kira-kira waktunya 20 menit, tempatnya disini saja. Gimana pak?”
2. Fase Kerja:
SP 1: Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri (pengkajian dan melatih
cara menjaga kebersihan diri: mandi
a. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri
“Bapak berapa kali biasanya mandi”
“Kenapa jadi seperti itu, pak?”
c. Tindak Lanjut
“Bapak Donny, tadi kan sudah dibuat jadwal kapan pak Donny mau
melakukannya, besok suster cek ya sudah dilakukan apa belum. Kalau pak Donny
sudah melakukan sendiri tanpa diingatkan, nanti dijadwal suster tulis M ya, kalau
masih perlu diingatkan nanti suster tulis B ya.”