Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

Nama : Joko Aji Widyanto Kelas : 3c Konversi Lampung Timur

NIM : 2020206203184p Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa

 SP 4 Pasien dengan Diagnosa Waham : Melatih Pasien Menggunakan Obat

Secara Teratur

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
DS:

DO:
2. Tujuan:
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya
2) Pasien dapat melakukan kemampuan yang dimiliki
3) Pasien dapat mengonsumsi obat secara rutin

B. Strategi Pelaksanaan
1. Orientasi:

1) “Assalammualaikum buk,bagaimana bu, sudah dicoba hobi ibu dalam

membaca novel bu”

2) “sesuai janji kita tadi, kita akan membicarakan tentang obat yang

harus ibu minum, bagamana kalau kita mulasi sekarang bu?”

3) “berapa lama waktuyang ibu mau untuk kita membicarakannya?

bagaimana kalau 20 menit-30 menit saja”

4) “baik diruamg ini saja bu?”

2. Kerja:

1) “buk, berapa macam obat yang diminum?”


2) “jam berapa saja obat yang diminum?”

3) “ibuk perlu meminum obat ini agar pilirannya menjadi tnang, tidur nya

juga nyenyak ya bu?”

4) ”obatnya ada 3 macam bu, yang warnanya orange namanya CPZ

gunanya agar tenang, yang putih namanya THp gunanya agar rileks,

dan yang merah jambu namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur.

Semua ini diminum 3 kali sehari , jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7

malam.”

5) “bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk

membantu mengatasinya ibuk bisa banyak minum dan mengisap isap es

batu.”

3. Terminasi:

1) “Bagaimana perasaan D setelah kita bercakap-cakap tentang obat?”

2) “Apa saja nama obatnya dan jam berapa harus diminum?”

3) “Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan.

Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada keluarga

kalau di rumah. Nah makanan sudah datang.”

4) “Besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang sudah

dilaksanakan. Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?. sampai

jumpa.”

Wassalammu’alaikum.

 SP 5 Pasien dengan Diagnosa Halusinasi

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Pasien
Data Subjektif
- Komunikasi terkadang masih inkoheren tetapi kadang-kadang sudah koheren (saat
pasien ditanyakan bagaimana tadi malam apakah bapak mendengar bisikan yang
mengajak bercakap-cakap? Jawaban pasien terkadang jelas tetapi terkadang masih
bicara tidak jelas dan hanya bergumam)
Data Objektif
- Pasien terlihat berbaring di tempat tidur, kadang-kadang duduk di tempat tidur dan
pasien bicara sendiri yang dibicarakannya tidak jelas
- Pasien masih terkadang-kadang terlihat tertawa sendiri
- Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya terkadang inkoheren
dan terkadang koheren.
2. Diagnosa : Halusinasi pendengaran

3. Tindakan keperawatan :

a) Membina hubungan saling percaya


b) SP 5 :
1) Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-cakap, dan
melakukan kegiatan harian. Kemudian beri pasien pujian.
2) Melatih pasien kegiatan harian.
3) Menilai kemampuan pasien yang telah mandiri.
4) Menilai apakah halusinasi pasien terkontrol.

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


1. Orientasi
a) Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu A, perkenalkan nama saya perawat Jannah
dari keperawatan UNLAM. Ibu masih ingat dengan saya?”.
b) Evaluasi/ validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kegiatan apa saja yang sudah ibu
lakukan? Dan apakah ibu sudah mandi?”
Kontrak : topik, waktu, tempat
Topik : “Saya ingin mengobrol dengan ibu, saya akan menanyakan mengenai
latihan yang telah kita lakukan kemarin, dan saya akan mengajarkan
latihan lain yang dapat ibu lakukan, apakah ibu bersedia?”.
Waktu : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu
bersedia?”
Tempat : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”

2. Kerja
“Ibu, apakah halusinasinya masih muncul? Apakah ibu sudah melakukan cara-cara
yang sudah kita pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu? Coba
saya lihat jadwal kegiatan harian ibu? Bagus sekali bu, sekarang coba saya lihat
obatnya. Ya bagus sekali ibu minum obat dengan teratur dan latihan menghardik
suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Dan ibu juga sudah bisa berbincang
dengan orang lain ketika suara-suara datang. Coba sekarang praktikkan cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari. Kemudian jelaskan kembali pada
saya cara minum obat dengan benar. Dan praktikkan cara bercakap-cakap dengan
orang lain. Serta praktikkan kembali kegiatan-kegiatan yang sudah diajarkan kemaren.
Bagus sekali bu”.

“Nah selain itu, masih banyak kegiatan yang dapat dilakukan seperti melakukan
kegiatan kebersihan diri (perawat mengajarkan dan mencontohkan, pasien
mendemontrasikan cara melakukan kebersihan diri setelah perawat mengajarkan).
Baik ibu, ibu bagus sekali sudah dapat melakukan apa yang saya ajarkan dan ibu
pelajari, bagus sekali ibu sudah bisa menerapkannya dengan baik dan benar. Sekarang
kegiatan latihan kita sudah selesai, jadi ibu bisa menerapkan apa yang sudah saya
ajarkan untuk ibu lakukan sehari hari. Jadi kita masukkan ya ke dalam jadwal
kegiatan ibu”.

3. Terminasi
a) Evaluasi subjektif :“Bagaimana perasaan ibu A setelah kita latihan tadi?”
b) Evaluasi objektif :“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol
suara-suara dan kegiatan yang sudah diajarkan? Coba ibu
sebutkan. Bagus sekali bu”
c) Rencana tindak lanjut :“Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang
kita diskusikan tadi ketika suara-suara itu muncul
kembali dan jangan lupa untuk melakukan cara-cara
yang sudah diajarkan tadi agar suara-suara yang ibu
dengarkan tidak mengganggu ibu lagi”
d) Kontrak : topik, waktu, tempat
“Ibu nanti kita jadwalkan kembali untuk waktunya bersama tim kesehatan lainnya
untuk ibu konsultasi dan tempatnya nanti bisa disini saja serta bisa direncanakan
kembali perihal masalah ibu”.

“Bagus sekali ibu hari ini kerjasamanya”

“Wassalamualaikum Bu”

 SP 1 Pasien dengan Diagnosa Defisit Perawatan Diri : Mandi

A. Proses Keperawatan
1. Deskripsi Pasien
Tn. Donny umur 38 tahun masuk ke rumah sakit jiwa tanggal 4 Mei 2014.
Pasien tidak mau mandi dan gosok gigi sejak kejadian gagal dalam pemilu DPRD.
Tanggal 5 Mei 2014 perawat melakukan pengkajian dan melakukan intervensi hari
pertama. Dari hasi pengkajian didapat klien mengatakan tubuhnya gatal dan bau,
belum mandi, dan terlihat kotor.

2. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri: Kebersihan diri

3. Tujuan Keperawatan pada Klien


a. Pasien mampu mandi secara mandiri
b. Pasien mampu membersihkan rambut/keramas secara mandiri
c. Pasien mampu gosok gigi secara mandiri
d. Pasien mampu memotong kuku secara mandiri

4. Rencana Tindakan Keperawatan Pada Pasien Defisit Perawatan Diri


SP 1: Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri (pengkajian dan melatih
cara menjaga kebersihan diri: mandi
a. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri: mandi
b. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri: mandi
c. Menjelaskan alat-alat untuk mandi
d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri : mandi dan ganti pakaian, sikat
gigi, cuci rambut, potong kuku
e. Melatih pasien mempraktekkan cara mandi.
f. Memasukkan dalam jadwal kegiatan.

B. Rencana Komunikasi Keperawatan Pada Pasien Defisit Perawatan Diri


1. Fase Orientasi:
a. Salam Terapeutik
“Selamat Pagi, Bapak”.
“Saya suster Aulia Anggraini, suster suka dipanggil suster Aulia, saya suster yang
bertugas pada pagi ini dari jam 08.00-14.00 WITA. Selama 1 minggu kedepan
suster akan merawat Bapak.”

b. Validasi klien
“Nama Bapak siapa? Biasanya dipanggil siapa, pak?”
“Suster lihat dari tadi Bapak menggaruk badannya. Kenapa, pak?” “Bapak, apa
tadi pagi bapak sudah mandi?”
“Kenapa, Bapak belum mandi?”

c. Kontrak Kerja
“Kalau begitu pak, bagaimana kalau kita bicara tentang perawatan kebersihan
diri, kira-kira waktunya 20 menit, tempatnya disini saja. Gimana pak?”

2. Fase Kerja:
SP 1: Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri (pengkajian dan melatih
cara menjaga kebersihan diri: mandi
a. Identifikasi masalah perawatan diri: kebersihan diri
“Bapak berapa kali biasanya mandi”
“Kenapa jadi seperti itu, pak?”

b. Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri.


“Kalau begitu kita sekarang bicara tentang pentingnya mandi. Coba bapak
pikirkan, kalau bapak mandi, apa yang bapak rasakan?”
“Nah, sekarang suster akan menyebutkan gunanya jika bapak mandi. Pertama,
Bapak bersih. Kalau, yang kedua apa Bapak?”
“Coba, Bapak ingat-ingat dulu”
“Iya bapak benar, lalu apa lagi pak?”
“Iya, Bapak bagus sekali. Terus, kalau kita tidak mandi apa akibatnya?” “Iya,
Bapak bagus sekali”
c. Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
“Baiklah pak, Sekarang coba bapak sebutkan dulu alat-alat yang biasanya
digunakan bapak untuk mandi”
“Suster sebutkan dulu ya pak.. pertama sabun.. lalu apa lagi pak?”
“Benar pak, lalu apa lagi pak?”
“Benar sekali bapak”

d. Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri: mandi dan ganti


pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku dan melatih pasien
mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri.
“Nah bapak sudah tahu kan alat-alat untuk mandi. Sekarang suster akan
menjelaskan cara-cara mandi, sikat gigi, cuci rambut, dan potong kuku,”
“Kita mulai dengan mandi ya pak, pertama kita guyur seluruh tubuh, ambil sabun,
tuangkan sabun ke telapak lalu gosok-gosok, pak Donny. Kemudian usapkan
keseluruh tubuh.”
“Sekarang pakai shampoo pak, pertama tuangkan sedikit shampoo di telapak
tangan, lalu gosok-gosok, lalu gosokkan di kepala”
“Terakhir kita guyur seluruh badan sampai shampoo dan sabunnya hilang, ya
Pak.”
“Kemudian pakai handuk. Selanjutnya gosok gigi.”
“Pertama beri pasta gigi di atas sikat gigi, beri sedikit air lalu digosokkan ke
mulut dan gigi, setelah itu kumur-kumur dan buang airnya.”
“Kalau sudah ganti baju dulu, terus kita lanjutkan dengan memotong kuku”
“Kalau pak Donny melakukan kegiatan ini nanti badannya tidak gatal sama bau
lagi, pak. Tiap hari bapak jadi wangi, pak.”
“Sekarang suster praktekkan dulu, pak Donny lihat ya.”

e. Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri


“Nah sekarang kita praktekkan di kamar mandi ya pak”

f. Memasukkan dalam jadwal kegiatan.


“Bapak Donny tadi kita sudah selesai mempraktekkan cara menjaga kebersihan
diri, nanti Bapak mau latihan mandinya jam berapa?”
“Kalau sikat gigi? potong kukunya?”
“Baik, pak Donny suster masukkan ke jadwal ya”

3. Fase Terminasi Sementara


a. Evaluasi Subjektif
“Nah, Bapak bagaimana perasaanya setelah mandi?”
b. Evaluasi Objektif
Bapak masih ingat apa yang kita lakukan tadi?”

c. Tindak Lanjut
“Bapak Donny, tadi kan sudah dibuat jadwal kapan pak Donny mau
melakukannya, besok suster cek ya sudah dilakukan apa belum. Kalau pak Donny
sudah melakukan sendiri tanpa diingatkan, nanti dijadwal suster tulis M ya, kalau
masih perlu diingatkan nanti suster tulis B ya.”

d. Kontrak Yang Akan Datang


“Kalau begitu Pak, Saya akan kembali ke ruang perawat, besok saya akan
menemui bapak lagi jam 09.00 pagi untuk latihan berdandan, tempatnya di
ruangan ini saja. Bagaimana, pak?”

Anda mungkin juga menyukai