Anda di halaman 1dari 10

Sementara pengertian dari teks diskusi yaitu tulisan yang

Pengertian Teks Diskusi


menerangkan suatu masalah (isu) yang dilengkapi dengan
adanya argumen baik yang mendukung ataupun menentang
isu tersebut dan kemudian diakhiri dengan adanya
rekomendasi atau simpulan dari penulis.

Adapun beberapa pengertian lainnya seperti:

“Merupakan suatu teks yang menyajikan berbagai pendapat


serta sudut pandang yang berbeda kepada suatu masalah
yang tengah dibahas”.

Pengertian di atas juga senada dengan Tim Kemdikbud (2017,


hlm. 116) yang menyebutkan jika teks diskusi teks ini
menyajikan sudut pandang, pendapat dan juga perspektif
yang berbeda kepada suatu permasalahan.

Dengan cara berdiskusi kita bisa memperluas pengetahuan


Advertisement
dan mendapatkan banyak pengalaman.

1. Secara Umum 2. Menurut Para Ahli

Diskusi sendiri berarti sebagai pertemuan ilmiah guna Teks diskusi merupakan suatu cara sehat dalam
bertukar pikiran terkait sebuah masalah diantara dua orang menyelesaikan suatu permasalahan yang memicu adanya
atau lebih secara lisan. perbedaan pendapat.
Pernyataan itu pun sesuai dengan pengertian teks diskusi
menurut para ahli di bawah ini:

a. Priyatni, dkk. (2014:76)

Teks diskusi juga bisa memberikan pencerahan lebih dari


sudut pandang lain, sebab bisa jadi selama ini sudut pandang
kita belum sempurna atau kurang tepat.

“Merupakan teks yang membahas sebuah topik dari beragam


aspek guna memberikan wawasan, sudut pandang, dan
cakrawala yang berbeda serta lebih luas”.

b. Mulyadi (2015, hlm. 130)

“Merupakan suatu teks yang isinya berupa paparan dari suatu


permasalahan, perbedaan pendapat, dan penyelesaian yang
berupa jalan keluar dari perbedaan pendapat tersebut”.

Fungsi Teks Diskusi Fungsi sosial dari teks diskusi yakni untuk dimanfaatkan
sebagai alat melihat suatu permasalahan dari berbagai
perspektif, sebelum pada akhirnya membuat rekomendasi
atau keputusan.

Tujuan Teks Diskusi


Ciri – Ciri Teks Diskusi

Diskusi memiliki tujuan untuk mencari kesepahaman atau


kesepakatan dari suatu gagasan atau pendapat.

Dengan melibatkan beberapa orang, maka diskusi tersebut


disebut sebagai diskusi kelompok.

Pada diskusi kelompok memerlukan seorang pemimpin yang Berdasarkan pernyataan yang disebut oleh Wiratno (2014),
disebut sebagai ketua diskusi. Tugas umum ketua diskusi adapun ciri – ciri dari teks diskusi, antara lain:
yaitu membuka serta menutup diskusi, membangkitkan minat
anggota agar mau menyampaikan gagasan, menengahi  Ditata dengan menggunakan struktur teks: Isu,
anggota lain yang berdebat, dan menyimpulkan hasil dari argumen menentang serta argumen pendukung, dan
diskusi. kemudian diakhiri dengan rekomendasi atau simpulan.
 Di dalamnya terkandung verba relasional, material,
serta mental secara proposional.
 Memanfaatkan konjungsi yang memberikan kontras,
contohnya: Namun, namun demikian, tetapi, pada pihak
lain, sebaliknya, dan lainnya untuk mempertentangkan
kedua pendapat yang berlawanan.
 Memakai modalitas guna membangun opini maupun
rekomendasi.

Tak hanya itu saja, Mulyadi (2014, hlm. 137) juga memberikan
pernyataan bahwa ciri atau karakteristik pada teks diskusi
yaitu:

 Struktur teksnya berupa argumen (pro-kontra), isu serta


kesimpulan
 Mempunyai ciri bahasa yang ada di dalam teks diskusi,
yakni memakai istilah umum, kata pengontrasan atau
perbandingan serta kata pendukung atau penentang.

Berikut ini terdapat beberapa unsur kebahasaan teks diskusi,


Kaidah Kebahasaan Teks Diskusi terdiri atas:

1. Menunjukan Waktu Sekarang


Memakai kalimat di dalam teks diskusi yang menunjukkan Kohesi leksikal merupakan efek kohesif yang dirail lewat
waktu sekarang. Sebab pada umumnya topik bahasan teks pemilihan kosa kata kohesi leksikal bisa berbentuk
diskusi merupakan permasalahan aktual yang tengah pengulangan, antonym, sinonim dan hiponim.
berlangsung.
5. Konjungsi Perlawanan
Advertisement
Beberapa kata yang digunakan seperti: Sedang, perlu, kini, Konjungsi merupakan partikel yang dimanfaatkan untuk
selamatkan, bertindak, perbaiki, hentikan,  dan yang liannya. menghubungkan kata dengan klausa, kalimat dengan kalimat,
frasa dengan frasa, klausa dengan klausa.
2. Mewakili Pikiran & Perasaan
Sementara konjungsi perlawanan yaitu kata hubung yang
Kata mewakili perasaan dan pikiran ini akan mengekspresikan dipakai untuk menyatakan arti perlawanan maupun saling
emosi dari penulis itu sendiri. berlawanan.

Contoh: Percaya, pikir, yakin, kagum, rasa, terkejut, senang, Konjungsi perlawanan memakai kata hubung seperti namun,
harap, ragu, suka, dan yang lainnya. tetapi, sedangkan, dan sebaliknya.

3. Bahasa Evaluatif 6. Modalitasp

Memakai bahasa evaluatif guna mengkaji argumen dan bukti Modalitas merupakan suatu keterangan di dalam kalimat
pendukungnya. yang menyebutkan sikap pembicara pada hal yang tengah
dibicarakan.
Contoh: Berpikiran sempit, menguntungkan untuk masa depan,
sangat jelas, hanya pilihan, tidak dapat diakui, sederhana, lebih Contoh: Mengenai perbuatan, keadaan, peristiwa maupun
mudah  dan yang lainnya. sikap pada lawan bicaranya.

4. Kohesi Leksikal 7. Kohesi Gramatikal


Kohesi gramatikal hubungan kohesif yang dicapai dengan
pemakaian elemen serta aturan gramatikal yang mencangkup
resonansi, substitusi dan elipsis.

8. Kata Emotif

Memakai kata emotif yang dapat mempengaruhi pembaca


seakan melihat serta merasakan emosi persoalan seperti
yang penulis maupun pembicara pikiran.

Contoh: Menakjubkan, liar, ganas, berharga, buas, kumal,


istimewa, unik, dan yang lainnya.

Struktur Teks Diskusi Secara umum, teks diskusi memiliki struktur yang terdiri dari
tiga aspek yang membentuknya, antara lain: Pendahuluan, Isi,
Simpulan (Kemdikbud, 2017, hlm. 121).

Tetapi, di dalam praktiknya, isi dari teks diskusi setidaknya


terdiri atas dua gagasan utama yang berbeda, yakni pro dan
kontra.

Tak hanya itu saja, teks diskusi juga bersifat eksposisi


(pendapat) yang artinya memerlukan bukti atau alasan
pendukung untuk setiap gagasannya.
Oleh sebab itu, teks diskusi mempunyai 3 struktur seperti di
Jenis – Jenis Teks Diskusi
bawah ini:

1. Isu

Di dalam isi berisikan terkait masalah yang akan akan


didiskusikan atau dibahas secara lebih lanjut.

2. Argumen Pendukung

Di bagian pendapat ini mendukung kita untuk menjabarkan


lebih lanjut terkait penjelasan terkait masalah yang tengah
dibahas.

3. Argumen Penentang
Berikut adalah beberapa jenis dari teks diskusi, antara lain:
Argumen yang menentang isinya terkait pertentangan kepada
masalah yang tengah dibahas dengan dilengkapi berbagai 1. Simposium
alasan pendukung.
Simposium merupakan serangkaian ceramah atau pidato
Advertisement pendek di depan peserta (simposium) dari seorang pemimpin
4. Kesimpulan guna mendiskusikan bersama – sama serta menarik
kesimpulan yang terbaik dari hasil diskusi itu sendiri.
Pada bagian ini berisikan kesimpulan serta rekomendasi
terkait isu yang tengah dibahas. Upayakan dalam mengambil 2. Seminar
jalan tengah berasal dari isu yang sedang dibahas.
Seminar adalah pertemuan khusus yang digelar dengan 5. Brainstorming
sistematis serta menjunjung tinggi nilai akademis dengan
tujuan untuk mengerjakan studi secara menyeluruh terkait Brainstorming adalah diskusi teknis yang berkaitan dengan
suatu topik tertentu. kreativitas atau penciptaan.

Beragam pemecahan masalah yang disajikan oleh pemateri Kegiatan diskusi ini digelar dengan tujuan untuk menemukan
serta pemakalah tetapi tetap melibatkan interaksi diskusi dari penyelesaian dari sesuatu yang harus diciptakan maupun
para peserta seminar serta didampingi dengan pemateri digelar dengan cara mengumpulkan gagasan secara spontan
cendekiawan / guru besar. dari para anggota kelompok.

3. Konferensi 6. Muktamar

Konferensi adalah pertemuan atau rapat besar yang Muktamar merupakan permusyawaratan tertinggi yang
diselenggarakan guna bertukar pendapat atau berunding digelar oleh pimpinan pusat di dalam suatu organisasi.
terkait sebuah masalah yang akan dihadapi secara bersama –
Advertisement
sama.
Pertemuan satu ini biasanya akan dihadiri oleh para wakil
Pada umumnya, konferensi akan melibatkan instansi besar organisasi guna mengambil keputusan terkait suatu isu yang
seperti Negara. Contoh: Konferensi Asia Afrika. tengah dihadapi bersama pada organisasi itu sendiri.

4. Diskusi Panel (Kelompok) 7. Kongres

Diskusi panel adalah suatu forum pertukaran pikiran yang Kongres merupakan suatu pertemuan besar para wakil
dikerjakan oleh sekelompok orang dengan saling berhadapan. organisasi, baik itu organisasi sosial, politik hingga organisasi
suatu keprofesian (arsitek, dokter, seniman, atau lainnya)
Masing – masing kelompok yang ikut telah mempersiapkan guna mendiskusikan serta mengambil keputusan pada
materi pendapat serta alat bukti terkait suatu topik masalah sebuah topik permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya.
yang akan dibicarakan untuk didiskusikan.
8. Lokakarya
Lokakarya merupakan suatu pertemuan yang diselenggarakan  Mencari tujuan(memberi penjelasan mengenai pro &
oleh para ahli dalam bidang tertentu guna membahas suatu kontra).
isu yang berhubungan dengan keahlian mereka.  Mencari data atau informasi terkait isu yang diangkat.
 Menyusun kerangka teks atau karangan.
 Mengembangkan karangan menjadi suatu teks diskusi.
Cara Menyusun Teks Diskusi  Menyunting atau merevisi teks diskusi.

Selain itu, menurut Mulyadi (2015) juga terdapat beberapa


langkah yang perlu diperhatikan ketika menyajikan teks
diskusi, antara lain:

1. Menentukan Topik

Topik yang dipilih harus memicu adanya pro & kontra dalam
masyarakat dan bersifat faktual serta kontekstual, sehingga
sedang hangat dibicarakan(Priyatni, dkk. 2014, hlm. 138).

2. Mengumpulkan Data Bukti Pendukung

Data berhubungan dengan pro dan kontra pada isu yang


dibahas disertai dengan alasan pendukung.
Sumber juga harus terpercaya seperti: Pusat penelitian,
wawancara dengan narasumber, lembaga survey, dan lainnya.
Berikut adalah beberapa cara untuk menyusun teks diskusi,
antara lain: 3. Mencari Solusi

 Mencari topik dari suatu isu atau masalah. Solusi yang ditentukan harus sesuai dengan pertimbangan
dari data serta bukti pendukung.
4. Memulai Penulisan

Hal yang pertama ditulis berupa kalimat utama isu, kemudian


dilanjut dengan kalimat utama dua argumentasi. Selanjutnya
mengembangkan kalimat utama menjadi paragraf kemudian
diakhiri dengan simpulan.

Anda mungkin juga menyukai