Anda di halaman 1dari 23

ASSALAMU”ALAIKUM

WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH
PENYALIRAN TAMBANG

Yulianis, ST, MT

TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2020
Penyaliran Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Sumber-sumber Air Permukaan dan Air Tanah

1. Sumber-sumber Air Permukaan


 Presipitasi
 Curah Hujan
 Limpasan

2. Sumber-sumber Air Bawah Tanah


 Infiltrasi dan Perkolasi
 Akuifer
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Sumber Air Permukaan

PRESIPITASI Adalah
Peristiwa jatuhnya air baik
dalam bentuk cair maupun
beku dari atmosfer ke
permukaan bumi
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Sumber Air Permukaan

CURAH HUJAN adalah


jumlah air hujan yang jatuh
pada satu satuan luas,
dinyatakan dalam milimeter

DERAJAT CURAH HUJAN merupakan banyaknya


curah hujan persatuan waktu tertentu dan disebut sebagai
intensitas hujan
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Sumber Air Permukaan

CURAH HUJAN merupakan salah satu factor penting


dalam suatu system penyaliran, karena besar kecilnya curah
hujan akan mempengaruhi besar kecilnya air tambang yang
harus diatasi.
Besar curah hujan dapat dinyatakan sebagai volume air
hujan yang jatuh pada suatu areal tertentu, oleh karena itu
besarnya curah hujan dapat dinyatakan dalam meter kubik
persatuan luas, secara umum dinyatakan dalam tinggi air (mm)
Penyaliran Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

CURAH HUJAN

Berdasarkan pergerakan udara penyebab turunnya hujan,


Dapat dibedakan 3 Tipe Hujan:

1. Hujan Hujan yang disebabkan oleh


Konvektif,
naiknya udara panas kedaerah udara dingin. Udara
panas tersebut mendingin dan terjadi kondensasi.
Tipe hujan ini umumnya berjangka waktu pendek,
daerah hujannya terbatas dan intensitasnya
bervariasi dari hujan sangat ringan sampai sangat
lebat. Tipe hujan ini ditemui di daerah khatulistiwa
Penyaliran Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

CURAH HUJAN

Berdasarkan pergerakan udara penyebab turunnya hujan,


Dapat dibedakan 3 Tipe Hujan:

2. Hujan Orografis, yang terjadi di daerah


pegunungan dan disebabkan oleh naiknya massa
udara lembab karena punggung pegunungan.

3. Hujan Siklon, yang berhubungan dengan front


udara (front udara panas dan front udara dingin)
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Pengukuran Curah Hujan

Curah Hujan diukur dengan menggunakan alat penakar hujan.


Ada 2 Jenis alat penakar Hujan:
 Alat Penakar hujan biasa, dengan luas permukaan 200 cm² dan
diletakkan 1m dari permukaan tanah
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Pengukuran Curah Hujan

Curah Hujan diukur dengan menggunakan alat penakar hujan.


Ada 2 Jenis alat penakar Hujan:
 Alat Penakar hujan otomatis
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Pengukuran Curah Hujan

Pengukuran alat diletakkan ditempat yang terbuka yang bebas dari


pengaruh pohon-pohon dan bangunan atau gedung-gedung.
Dengan Ketentuan (Standard World Meteorology Organization):

d>4h
h: Tinggi pohon atau bangunan

d: Jarak dengan alat penakar hujan

Harus diperhatikan juga factor-factor berikut:


• Sedapat mungkin dihindarkan tempat dengan angin yang kencang
• Juga dihindari daerah arus balik
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Metode Perhitungan Curah Hujan Suatu Daerah

1. Metode rata-rata Aritmetik


 Menurut Seyhan (1990) Metode ini metode Sederhana dengan
menghitung rata-rata aritmetik dari semua total penakar hujan di suatu
kawasan
 Sesuai untuk daerah yang datar

1
P = (P1 + P2 + .... + Pn)
n

P : curah hujan daerah (mm)

n : jumlah titik-titik (pos-pos) pengamatan

P1, P2, .... Pn : curah hujan di tiap titik pengamatan (mm)


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Metode Perhitungan Curah Hujan Suatu Daerah

2. Metode Poligon Thiessen


 Metode ini sesuai untuk kawasan-kawasan dengan jarak penakar-penakar
presipitasi yang tidak merata, memerlukan stasiun-stasiun pengamat di dan dekat
kawasan tersebut,
 Metode ini tidak memperhitungkan topografi

A1 P1  A2 P2  ....  An Pn
P
A1  A2  .....  An
P : curah hujan daerah (mm)

P1, P2, .... Pn : curah hujan di tiap titik pengamatan/stasiun (mm)

A1,A2,...An : luas pengaruh masing masing stasiun(km2)


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Metode Perhitungan Curah Hujan Suatu Daerah


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Metode Perhitungan Curah Hujan Suatu Daerah

2. Metode Isohyet
 Isohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan curah hujan yang sama.
 Dalam metode ini, dianggap bahwa hujan pada suatu daerah diantara dua garis Isohyet
adalah merata dan sama dengan nilai rata-rata dari kedua garis Isohyet tersebut.

P : curah hujan daerah (mm)

P1, P2, .... Pn : curah hujan masing isohyet (mm)

A1,A2,...An : luas wilayah antara 2 isohyet (km2)


Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

Metode Perhitungan Curah Hujan Suatu Daerah


Periode Ulang Hujan (T)

 Curah Hujan biasanya terjadi menurut pola tertentu dimana


curah hujan biasanya akan berulang pada suatu periode tertentu,
yang dikenal dengan Periode Ulang Hujan.

 Periode ulang hujan adalah Periode (tahun) dimana suatu hujan


dengan tinggi intensitas yang sama kemungkinan bisa terjadi lagi
 Kemungkinan terjadinya adalah satu kali dalam batas periode
(tahun) ulang yang ditetapkan
Periode Ulang Hujan (T)

 Dalam perancangan sarana penyaliran tambang dikenal


satu kriteria perancangan, yaitu hujan rencana.
 Metode analisis curah hujan rencana dapat dilakukan
dengan berbagai macam Metode diantaranya:
a. Metode Didtribusi Normal
b. Distribusi Log Normal
c. Distribusi Log Pearson tipe III
d. Distribusi Gumbel
PENYALIRAN TAMBANG

Periode Ulang (T)


 Salah satu metode untuk menganalisis curah hujan adalah metode distribusi
ekstrim atau distribusi Gumbel.
XT = X + ( S x K)

dimana :
XT = hujan rencana (mm)
X = nilai rata-rata dari hujan
S = Standar deviasi dari data hujan
K = Faktor frekuensi Gumbel : K = Yt – Yn
_______
Sn
Yt = reduced variate (nilai RV dari variable yang terjadi pada periode tertentu
Sn = reduced standar (Nilainya tergantung dari jumlah data)
Yn = reduced mean (Koreksi rata)
Program Studi S1 Teknik Pertambangan
PENYALIRAN TAMBANG

Periode Ulang (T)

K = Faktor frekuensi Gumbel : K= Yt – Y n


_______
Sn

Program Studi S1 Teknik Pertambangan


Soal Hujan Rencana

 Hitung Periode ulang hujan tahun ke 6, 10, 20


THE END
For Week 02
Ventilasi Tambang Program Studi S1 Teknik Pertambangan

~Komposisi Penilaian~

o Quiz : 10%

o Tugas : 20%

o UTS : 35%

o UAS : 35%

o Tugas diserahkan tepat waktu, tidak

diperkenankan menyusulkan tugas.

Anda mungkin juga menyukai