PENGERTIAN PROTISTA
Protista adalah kingdom yang terdiri dari satu sel atau banyak sel dan memiliki
membrane inti (organisme eukariot) serta bersel tunggal. Protista dapat di
kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu menyerupai hewan (protozoa),
menyerupai tumbuhan (Ganggang) dan menyerupai jamur. Sebagian besar
Protista hidup di air, karena tidak memiliki pelindung untuk menjaga tubuhnya
dari hawa kering. Kingdom Protista adalah kingdom yang sederhana karena hanya
tersusun atas satu sel sehingga dapat di kelompokan dalam kingdom sendiri.
Tetapi ada juga yang multiseluler akan tetapi masih sangat sederhana
dibandingkan dengan organisme lainnya.
KLASIFIKASI PROTISTA
Protista yang mirip dengan hewan memiliki ciri – ciri tertentu, diantaranya
merupakan hewan yang bersel satu atau dikenal dengan Uniseluler dengan
ukuran tubuh hanya 10-200 µm, Tidak memiliki dinding sel, Pada umumnya
bersifat heterotrof, hanya sebagian kecil saja yang bersifat autotroph, Hidup
bebas atau sebagai parasit bagi organisme lain, Reproduksi secara seksual atau
aseksual, Pada umumnya memiliki alat gerak. Protozoa kemudian diklasifikasikan
berdasarkan alat geraknya ke dalam empat kelompok, yaitu:
FILUM CILIATA
Filum Ciliata (Ciliophora atau Infusiora): Sesuai dengan namanya, Ciliata bergerak
dengan menggunakan silia (bulu getar). Selain berfungsi sebagai alat gerak, silia
yang terdapat di seluruh bagian tubuhnya juga berfungsi untuk menggerakan
makanan agar dapat masuk melalui mulutnya. Karena tidak dapat menghasilkan
makanan sendiri, maka Ciliata termasuk organisme heterotrof. Ciliata biasanya
memiliki dua inti sel yang disebut makronukleus (berukuran lebih besar) dan
mikronukleus (berukuran lebih kecil). Reproduksi aseksual dilakukan dengan
membelah diri, dan seksual dilakukan dengan konjugasi (saling menempelkan
tubuh dan bertukar inti). Contoh anggota filum ini adalah paramecium sp.
FILUM FLAGELLATA
Filum Flagellata (Mastigophora): Flagella berasal dari bahasa latin yang artinya
cambuk. Mastifophora berasal dari bahasa Yunani yaitu “mastig) yang artinya
cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan. Sebagian besar flagellata memiliki dua
cambuk di bagian belakang tubuhnya, sehingga saat bergerak terlihat seperti
didorong dari belakang. Flagellata dapat ditemukan di laut, air, tawar, juga
bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, ataupun hidup menumpang atau secara
parasite.
FILUM SPOROZOA
Sporozoa (Apicomplexa): Sporozoa (Sporo = biji, zoa = hewan) merupakan
organisme uniseluler yang tidak memiliki alat gerak. Organisme ini bergerak
dengan melakukan kontraksi seluruh sel. Seluruh Sporozoa hidup secara parasit,
dan makanan diserap langsung dari inangnya. Reproduksi sporozoa dapat
berlangsung secara seksual maupun aseksual. Secara seksual terjadi dengan
pertemuan mikrogamet dan makrogamet dalam tubuh inang. Sedangkan aseksual
dilakukan dengan pembelahan sel. Contoh sporozoa adalah plasmodium vivax,
malaria, dan ovale yang merupakan penyebab penyakit malaria pada manusia.
Protista mirip jamur merupakan protista dengan ciri berikut: Bersifat eukariotik,
Tidak memiliki klorofil, Dapat menghasilkan spora, Bersifat heterotrof. Protista
mirip jamur bukan merupakan bagian dalam kingdom Fungi karena struktur tubuh
dan cara reproduksi yang berbeda dengan kelompok Fungi. Protista mirip jamur
diklasifikasikan ke dalam tiga filum, yaitu:
Sel amoeboid merupakan sel-sel yang dapat hidup bebas yang dihasilkan oleh
jamur lendir. Plasmodium dapat memakan bakteri, hama, spora dan komponen
organik lainnya, makanan kemudian dicerna dengan mekanisme fagositosis.
Ketika makanan kurang, maka sel – sel ini akan bergabung membentuk sesuatu
seperti lendir. Kemudian massa yang seperti lendir ini akan mencari lingkungan
baru yang lebih mendukung kebutuhannya.
ACRASIOMYCOTA
OOMYCOTA
OOMYCOTA (jamur air): Sebenarnya nama jamur air untuk Oomycota kurang
tepat, karena itu merupakan salah satu spesies fillum ini. “Oomycota” berasal dari
kata “Oo” yang artinya telur dan “Mycota” yang artinya jamur. Sebagian besar
oomycota hidup sebagai pengurai dan berperan penting di habitat perairan.
Beberapa anggotanya juga hidup sebagai parasit. Reproduksi Oomycota dapat
terjadi secara aseksual maupun seksual. Secara Aseksual mereka akan
membentuk zoospora yang apabila jatuh pada lingkungan yang sesuai akan
menjadi organisme baru. Sedangkan secara seksual dengan pertemuan gamet
jantan dan gamet betina.
EUGLENOPHYTA
CHRYSOPHYTA
Chrysophyta (Alga Emas): Filum Chrysophyta merupakan organisme yang
anggotanya memiliki variasi bentuk dan struktur. Alga biasanya berwarna cokelat-
keemasan. Habitatnya banyak di air tawar dan tanah lembab, juga dapat
ditemukan di lautan. Pigmen warna yang dominan terdapat pada tubuh
Chrysophyta adalah karoten dan fikosantin sehingga tubuhnya berwarna cokelat-
keemasan. Namun juga dapat memiliki klorofil yang memberikan warna hijau.
PYRROPHYTA
Sebenarnya warna ganggang api dapat beranekaragam, hijau, kuning, cokelat dan
lainnya, warna ini tergantung kepada pigmen yang lebih dominan dalam
menyusun tubuhnya. Biasanya ganggang api memiliki pigmen klorofil a dan c,
santofil, dinosatin dan fikobilin. Spesies dinoglagellata biasanya merupakan
organisme uniseluler namun ada juga yang multiseluler. Ganggang api ini memiliki
dua flagellata yang dapat membuat gerakan memutar sehingga sering juga
disebut dinoflagellata (dino = pusaran air). Ganggang api umumnya merupakan
organisme fotoautotrof, tetapi ada juga spesies yang hidup sebagai parasit.
PHAEOPHYTA
BACILLARIOPHYTA
Bacillariophyta (Diatom) Filum ini merupakan filum yang memiliki anggota paling
banyak dibandingkan kelompok lain pada protista mirip tumbuhan. Spesiesnya
yang telah dikenali berjumlah sekitar 10.000. Secara umum Bacillariophyta
merupakan organisme uniseluler yang tidak begerak dan hidup sebagai plankton.
Diatom dapat berbentuk seperti benang, bulat, atau segitiga. Diatom memiliki
struktur tubuh yang sangat khas, yaitu bagian tubuhnya terdiri atas kotak
(hipoteka) dan tutup (epiteka), antara kotak dan tutup tersebut terdapat celah
yang disebut rafe. Dinding selnya mengandung pektin dan silikat, apabila
organisme ini mati, maka cangkang tersebut akan membentuk tanah. Diatom
memiliki harga jual lumayan karena dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal.
RHODOPHYTA
CHLOROPHYTA
Chlorophyta (Alga Hijau) Sesuai dengan namanya, Chlorophyta memiliki tubuh
berwarna kehijauan. Pigmen dominan penyusun tubuhnya adalah klorofil, selain
itu mereka juga memiliki sedikit karotin (pigmen kuning). Dalam tubuh alga hijau
klorofil berkumpul dalam suatu tempat yang disebut kloroplas. Bentuk kloroplas
pada masing – masing anggotanya bervariasi, ada yang berbentuk bulat, bentuk
spiral, seperti bintang, dan lain-lain. Chlorophyta merupakan organisme uniseluler
yang dapat berkoloni membentuk organisme multiseller sederhana. Mereka
sering ditemukan hidup pada habitat yang berair. Karena memiliki klorofil, alga
hijau merupakan makhluk hidup autotrof yang menghasilkan makanan melalui
proses fotosintesis. Reproduksi dapat terjadi secara aseksual (melalui
pembelahan biner) maupun secara seksual (melalui Konjugasi).
MANFAAT PROTISTA
Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan.
Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam
jumlah tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat
digunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan
meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok.
Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya
pencemaran air oleh zat organik.
Chlorella selain berperan sebagai produsen di ekosistem perairan, juga
dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan protein sel tunggal (PST).