Anda di halaman 1dari 8

Nama : Desi Qaidarani Matkul : Anatomi Fisiologi

NIM : 211108115401014 Dosen : Sumarni, M.Keb

Kelas : 1A

ANATOMI FISIOLOGI

MEKANISME UMPAN BALIK HORMON

MEKANISME UMPAN BALIK HORMON


Salah satu fungsi terpenting system endokrin adalah mempertahankan lingkungan internal.
Keadaan stabil tersebut disebut sebagai homeostasis. Homeastasis dicapai melalui integrasi
system saraf dan system endokrin yang disebut dengan system umpan balik. Untuk
mempertahankan jumlah hormon didalam darah secara optimal, maka dibutuhkan pengaturan
sekresi hormon yang dikembalikan oleh mekanisme reflek endokrin / umpan balik hormone.

Kebanyakan, umpan balik di dalam tubuh bersifat negatif, artinya tubuh akan mengurangi
produksi suatu zat tertentu jika jumlah/rangsangan dari zat yang bersangkutan berlebihan, dan
sebaliknya. Ada beberapa mekanisme umpan balik yang bersifat positif, artinya semakin tinggi
rangsangan/ jumlah suatu zat maka akan semakin banyak pula produksi zat tersebut oleh
tubuh.
MEKANISME UMPAN BALIK

1. Umpan balik negatif (Negative feedback) terjadi bila terdapat peningkatan hormone
didalam darah sehingga mengakibatkan inhibisi sekresi hormone.
2. Umpan balik positif (Positive feedback) terjadi jika kadar hormone didalam darah
mengakibatkan peningkatan sekresi pada kelenjar endokrin

Sekresi hormon dapat dihambat oleh kadar sejenis hormon didalam darah (diproduksi oleh
kelenjar hormon itu sendiri / kelenjar endokrin lain) Pelepasan hormon dari kelenjar endokrin
juga dapat distimulasi oleh impuls saraf yang menjalar disepanjang serabut saraf.
Mekanisme umpan balik (feedback) hormon

CONTOH UMPAN BALIK POSITIF


Pemeliharaan produksi prolactin dari kelenjar hipofisis anterior selama laktasi.

 Penghisapan putting susu oleh bayi merangsang sekresi prolactin yang


mempertahankan laktasi.
 Apabila penghisapan berkurang atau berhenti, jumlah stimulasi berkurang dan produksi
prolactin menurun

CONTOH UMPAN BALIK NEGATIF

Lobus anterior kelenjar hipofisis menghasilkan TSH yang merangsang kelenjar tiroid
menghasilkan hormone tiroid. Namun produksi TSH dihambat oleh keberadaan hormone tiroid
HORMON YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM REPRODUKSI
Hormon-hormon reproduksi dibuat di testis, ovarium, adrenal korteks. Berperan dalam
pembentukan sperma dan ovum, serta membentuk sifat seks sekunder. Hormon reproduksi
disekresi oleh kelenjar adrenal sama seperti glukokortikoid dan mineralkortikoid. Hormon
reproduksi seperti androgen dan esterogen, berasal dari sel-sel zona retikularis dan zona
fasikulata, yang berperan dalam pembentukan sifat seks sekunder. Hormon reproduksi
merupakan molekul steroid derivat dari kolesterol, berada di sitoplasma bergabung dengan
protein reseptor spesifik. Hormon ini terikat secara kompetitif membentuk kompleks Hormon-
reseptor.

Kompleks pengikatan hormon reproduksi reseptor berperan sebagai pengatur pembentukan


protein dan enzim sistem reproduksi. Kompleks Hormon reseptor masuk ke inti dan terikat
pada kromatin (reversibel) DNA yang selanjutnya sebagai bahan untuk membuat mRNA pada
sintesis protein atau enzim sistem reproduksi. Hormon reproduksi pada konsentrasi tinggi
bekerja langsung melalui aktivitas enzim-enzim yang ada di membran sel-sel target Selain
hormon steroid, terdapat pula hormon gonadotropin yang mekanisme kerjanya dipengaruhi
oleh poros hipotalamus-hipofisis, secara struktural merupakan golongan glikoprotein, meliputi
TSH, LH, FSH dan hCG.
GnRh, FSH dan LH
Hipotalamus mengeluarkan GnRH dengan proses sekresinya, sampai di hipofisis anterior, GnRA
mengikat sel gonadrop dan merangsang pengeluaran FSH (Follicle Stimulating Hormone) dan LH
(Luteinizing hormone).FSH dan LH berikatan dengan reseptor yang erdapat pada ovarium dan
testis serta mempengaruhi gonad dengan berperan dalam produksi hormon seks steroid dan
gametogenesis.Selama ovulasi, GnRH merangsang LH untuk menstimulus produksi estrogen
dan progesterone.
Peran LH pd midcycle adalah ovulasi dan merangsang corpus luteum untuk menghasilkan
progesterone.FSH berperan merangsang pembesaran folikel ovarium dan bersama2 dg LH
merangsang sekresi estrogen dan ovarium. Selama siklus menstruasi normal, konsentrat FSH
dan LH akan mulai meningkat pada hari-hari pertama. Kadar FSH lebih cepat meningkat
dibandingkan LH dan akan mencapai puncak pada fase Folikular, tetapi akan menurun sampai
kadar yg terendah pada fase preovulasi karena pengaruh peningkatan kadar estrogen,
meningkat kembali pada fase ovulasi. Regulasi LH selama siklus menstruasi, kadarnya akan
meninggi di fase folikular dengan puncaknya pada midcycle, bertahan selama 1-3 hari dan
menurun pada fase luteal. Sekresi LH dan FSH dikontrol GnRH yang merupakan pusat control
untuk basal gonadotropin, masa ovulasi dan onset pubertas. Sekresi basal gonadotropin
dipengaruhi oleh beberapa proses:

1. Episode Sekresi ( Episodic secretadon ). Pada pria dan wanita proses sekresi LH dan FSH
bersifat periodik dimana terjadinya secara bertahap dan pengeluarannya dikontrol oleh
GnRH.
2. Umpan balik positif (Positive Feedback ).
Pada wanita selama siklus menstruasi estrogen memberikan umpan balik positif pada
kadar GnRH untuk mensekresi LH dan FSH. Peningkatan kadar estrogen selama fase
folikular merupakan stimulasi dari LH dan FSH setelah pertengahan siklus sehingga
ovum menjadi matang dan terjadi ovulasi. Ovulasi terjadi hari ke 10-12 pada siklus
ovulasi setelah puncak kadar LH dan kadar estradiol. Setelah hari ke-14 korpus luteum
akan mengalami involusi karena disebabkan oleh penurunan estradiol dan progesterone
sehingga terjadi menstruasi.
3. Umpan balik negatif ( Negative Feedback )
Proses umpan balik ini memberi dampak pada sekresi gonadotropin
ANDROGEN
Proses sintesis berlangsung di sel Leydig interstitial. Sumber androgen berasal dari sel-
sel zona retikularis. Pengatur androgen adalah ACTH. Fungsi utama androgen adalah
membantu membentuk karakteristik atau sifat sekunder pria. Dehidroepiandroteron
(DHEA) dan androstenedion dibentuk di gonad dan adrenal. Adrenal merupakan sumber
utama DHEA (pria dan wanita).
Pada wanita memiliki sedikit DHEA, sehingga DHEA yang disintesis sebagai prazat
estrogen jumlahnya lebih sedikit dari pria. Testosteron (sedikit dari adrenal), bukan
hanya berasal dari 17 keto, tetapi hepar mengubahnya menjadi androsteron (50%) dan
etiokolonolon yang berbentuk senyawa 17-keto. Sejumlah 1/3 androgen berasal dari
testis yang membentuk struktur dan sifat fungsional testis, penyusunnya antara lain
dalam bentuk androsteron, etiokolanolon, dan epiandrosteron
TESTOSTERON
Disintesis di sel-sel Leydig testis melalui 3 tahapan yaitu:
 Kolesterol, pregnenolone, progesterone, hidroksiprogesteron, androstenedione dan
menjadi testosterone.
 Kolesterol, pregnenolone, hidroksipregnenolon, dehidroepiandrostenedion,
testosterone.
 DHEA dapat langsung menjadi testosterone tanpa melalui androstenedion

Senyawa metirapon merupakan inhibitor proses hidroksilasi dengan menghambat


enzim 19-hidroksilase, hal ini merupakan salah satu penyebab pembentukan testosteron
terhambat Pregnolon merupakan prazat testosteron dan progesteron melalui
pembentukan DHEA terlebih dahulu.
DHEA-sulfat dalam adrenal dihasilkan 400x dalam plasma yang membentuk testosteron
dibandingkan testis, namun pada ovarium androstenedion membentuk testosteron
sedikit. Pada testis DHEA-SO4 melepas DHEA bebas serta mensintesis testosteron.
Testosteron meningkat selama masa pubertas dan mencapai puncaknya pada usia
dewasa. Testosteron memegang peranan penting dalam diferensiasi system organ
genitalia pria saat pertumbuhan fetus. Pertumbuhan dan fungsi organ yang dipengaruhi
oleh testosterone yaitu: skrotum, epididymis, vas deferens, vesika seminalis, prostat dan
penis.Testosteron berperan dalam pertumbuhan organ skeletal, laring yg berperan
dalam pembentukan suara pada pria dan kartilago epifisial serta mempengaruhi
pertumbuhan rambut pada daerah pubis, axilla, janggut, jambang, dada,abdomen, dan
daerah punggung, aktivitas kelenjar sebasea dan perubahan tingkah laku.Pada wanita
testosterone diproduksi sedikit, berperan dalam proses pertumbuhan rambut selama
pubertas. Peningkatan testosterone yg berlebihan menyebabkan amenore,
pertumbuhan rambut dan kelenjar sebasea yg berlebihan.Fungsi testis dalam
pembentukan testosteron di regulasi oleh FSH, LH dan prolaktin melalui mekanisme
hipofisis serta pembentukan cAMP. Regulasi ini terganggu pada kondisi abnormal
seperti feminisasi testis menyebabkan terhambatnya perubahan testosteron dalam
membentuk dehidrotestosteron. Hal ini disebabkan reseptor disitosol berkurang.
Dalam jaringan, testosteron berubah menjadi dehidrotestosteron (aktif) dengan
bantuan enzim redukstase. Dalam plasma 99% testosteron terikat dengan protein
membentuk Testosteron Binding Protein (TBG). Akan meningkat pada kondisi tertentu
seperti masa kehamilan dan pada saat pemberian estrogen (guna penurunan kerja
androgen).
ESTROGEN
Terdiri dari struktur: estradiol (paling aktif), estron dan estriol (tidak aktif). Dapat
disintesis dalam testis, ovarium, adrenal, plasenta, prekusornya berupa testosteron dan
androstenedion. Berperan dalam pembentukan karakteristik seks sekunder seperti:
pertumbuhan payudara, rambut kalamin, uterus dan pengaturan menstruasi.Disintesis
dalam plasenta pada masa kehamilan. Pada awal siklus ovulasiestradiol, produksi
estradiol akan menurun sampai titik terendah, tetapi karena pengaruh hormon FSH
estradiol akan mulai meningkat.
Sebelum fase midcycle kadar estradiol dibawah 50 pg/mL, akan terus meningkat seiring
pematangan ovum. Estradiol mencapai puncaknya pada hari ke 13-15 siklus ovulasi.
Pada fase luteal kadar estrogen menurun sampai 125 pg/mL. Progesteron yang
dihasilkan oleh korpus luteum Bersama-sama dengan estrogen akan memberikan
umpan balik negative pada hipotalamus dan hipofisis anterior. Hormon estradiol
dipengaruhi oleh ritme sirkadian yaitu adanya variasi diurnal pada wanita pasca
menopause karena adanya variasi pada kelenjar adrenal.
PROGESTERON
Dibentuk dikorpus luteum dan plasenta.
Pada wanita, pregnenolone diubah menjadi progesterone dan perubahan ini tergantung
dari fase ovulasi dimana progesterone disekresi oleh korpus luteum dalam jumlah yang
besar.
FUNGSI PROGESTERON
1. Berperan dalam organ reproduksi termasuk kelenjar mamae dan endometrium serta
peningkatan suhu tubuh.
2. Membantu implantasi ovum.
3. Selama kehamilan progesteron mempertahankan plasenta, menghambat kontraksi
uterus dan mempersiapkan mamae untuk proses laktasi
PROLAKTIN
Merangsang pengeluaran ASI pada saat sesudah melahirkan. Selama kehamilan
prolaktin akan banyak di sekresi dan dipengaruhi oleh hormon lain seperti estrogen,
progesterone, human placenta lactogen (HPL) dan kortisol untuk merangsang
perumbuhan mamae. Setelah melahirkan, kadar estrogen dan progesterone turun
sehingga kadar prolactin meningkat dan merangsang mamae mengeluarkan ASI
HUMAN CHORIONIK GONADOTROPIN (HCG)
Secara struktur merupakan glikoprotein, memiliki kekerabatan dengan LH, FSH, TSH.
Disekrei oleh sinsitiotrofoblas pada masa awal kehamilan. Dapat juga dihasilkan oleh
jaringan trofoblast yang lain seperti chorioadenoma destruens, choriocarcinoma, dan
mola hidatidosa. Merupakan hormon luteotrofik selama kehamilan. Fungsi:
mempertahankan korpus luteum dan pertumbuhan endometrium hingga plasenta
mengambil alih perannya. HCG dapat mengatur produksi steroid dalam fetus, termasuk
produksi dehidroepiandrosteron sulfat (DHA-S) melalui kelenjar adrenal fetus dan
produksi testosteron oleh testis. Disintesis oleh sel sinsitiotrofoblas plasenta kadar
dalam darh meningkat segera setelah implantasi ovum yang dibuahi dan merupakan
dasar pemeriksaan kehamilan
Soal Pilihan Ganda

1. Salah satu fungsi terpenting sistem endokrin adalah...


a. Mempertahankan korpus luteum
b. Mempercepat proses pembentukan glikogen
c. Mempertahankan lingkungan internal
d. Mengatur kadar gula
e. Sintesis hormone mineroakortikoid
Jawab : c
2. Kebanyakan, umpan balik di dalam tubuh bersifat negatif yang artinya...
a. Tubuh akan mengurangi produksi suatu zat bertemu jika jumlah/rangsangan dari zat
yang bersangkutan berlebihan dan sebaliknya.
b. Semakin tinggi rangsangan/jumlah suatu saat maka akan semakin banyak pula
produksi zat tersebut oleh tubuh.
c. Sekresi hormon dapat dihambat oleh kadar sejenis hormon di dalam darah.
d. Kompleks pengikat hormon reproduksi reseptor berperan sebagai pengatur
pembentukan protein.
e. Testosteron meningkat selama masa pubertas.
Jawab : a
3. Selamat siklus menstruasi normal, konsentrat FSH dan LH akan mulai meningkat pada
hari-hari...
a. Ketiga
b. Keempat
c. Kelima
d. Kedua
e. Pertama
Jawab : e
4. Sekresi basal gonadotropin dipengaruhi oleh beberapa proses. Ada berapa proses yang
mempengaruhi...
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
Jawab : 3
5. Dalam jaringan, testosteron berubah menjadi dehidrotestosteron (aktif) dan dengan
bantuan...
a. Estrogen
b. Testosteron
c. Progesteron
d. Enzim redukstase
e. Prolaktin
Jawab : d
6. Pada fase lu terlalu kadar estrogen menurut sampai...
a. 95 pg/mL
b. 100 pg/mL
c. 125 pg/mL
d. 150 pg/mL
e. 200 pg/mL
Jawab : c
7. Mempertahankan korpus leteum dan pertumbuhan endometrium hingga plasenta
mengambil alih perannya merupakan fungsi dari...
a. Progestero
b. Testosteron
c. Estrogen
d. Prolaktin
e. Human Chorionik Gonadotropin
Jawab : e
8. Hormon reproduksi merupakan molekul steroid derivat dari kolestrol, berada di...
a. Sitoplasma
b. Kromatin
c. Hipotalamus
d. Hipofisis
e. Reversibel
Jawab : a
9. Merangsang pengeluaran ASI pada saat sesudah melahirkan merupakan pernyataan
dari...
a. Progesteron
b. Testosteron
c. Estrogen
d. Prolaktin
e. Human Chorionik Gonadotropin
Jawab : d
10. Berperan dalam organ reproduksi termasuk kelenjar mamae dan endometrium serta
peningkatan....
a. Tekanan darah
b. Suhu tubuh
c. Denyut jantung
d. Denyut nadi
e. Pernapasan
Jawab : b

Anda mungkin juga menyukai