01/07/2021: Diinvestasikan oleh Tn. Jayden uang untuk pendirian perusahaan sebesar
Rp50.000.000,-
05/07/2021: Dibeli gedung seharga Rp20.000.000,- secara tunai
10/07/2021: Diperoleh pendapatan jasa sebesar Rp15.000.000,- baru diterima pembayaran
sebesar Rp10.000.000,- sisanya bulan depan.
15/07/2021: Dibayar beban iklan sebesar Rp500.000,-
20/07/2021: Dibayar beban gaji sebesar Rp1.500.000,-
30/07/2021: Diambil untuk kepentingan pribadi sebesar Rp10.000.000,-
2. Dalam praktek akuntansi terdapat dua metode pencatatan, yaitu cash basis
dan accrual basis. Jelaskan perbedaan kedua metode tersebut.
1. Asas Kas atau Asas Tunai (Cash Basis)
Bila kita menggunakan tunai (cash basis), pendapatan diakui (dicatat atau dilaporkan) pada saat kas
diterima. Dengan kata lain, pendapatan yang belum diterima uangnya belum dapat diakui
(dilaporkan) sebagai pendapatan. Sejalan dengan itu, biaya baru dicatat atau diakui apabila biaya
tersebut dibayar atau sudah direalisasikan (uangnya telah dikeluarkan). Biaya yang masih terutang
atau ditangguhkan bukanlah merupakan biaya. Pengakuan pendapatan dan biaya selama periode
akuntansi didasarkan pada arus kas masuk dan arus kas keluar. Selisih antara kas masuk dan kas
keluar ini digunakan untuk menentukan hasil kegiatan usaha perusahaan (laba atau rugi). Dengan
demikian neraca perusahaan akan terdiri atas kas dan ekuitas. saja. Cara ini banyak diterapkan pada
perusahaan-perusahaan kecil dan perusahaan nonformal dan usaha jasa profesional yang relatif
kecil (seperti praktik dokter, pengacara notaris, kantor akuntan. klinik, bidan dan sebagainya).
Namun metode asas tunai ini tidak dapat digunakan untuk mengukur laba atau rugi secara wajar.
Oleh sebab itu. prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan di banyak negara tidak
membolehkan penerapan metode ini untuk perusahaan publik (perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan di bursa efek).
Prinsip yang digunakan dalam asas waktu atau asas himpun adalah bahwa laba bersih perusahaan
harus diukur secara wajar/layak, ketika seluruh pendapatan untuk periode tersebut telah terjadi dan
seluruh biaya yang berkaitan dengan pendapatan tersebut diperhitungkan dalam menentukan laba
perusahaan tersebut. Asas ini mengakui pendapatan (mencatat/ melaporkan) pada saat pendapatan
diperoleh (earned) yang umumnya pada saat penjualan terjadi. Sebab pada saat penjualan
berlangsung sudah terjadi pemindahan hak atas barang yang dijual dan jumlah transaksinya sudah
dapat diukur secara jelas dan objektif Di lain pihak biaya diakui (dicatat/ dilaporkan) pada saat jasa
diterima dan digunakan untuk menghasilkan pendapatan atau pada saat aktiva digunakan atau
utang diakui untuk menghasilkan pendapatan.
Misalnya Usaha Jasa Pertamanan "Permai" melakukan pekerjaan untuk mendekorasi taman
Balaikota dengan biaya Rp2.000.000.00 Pembayaran diterima pada tanggal 15 Agustus sebanyak Rp.
1.200.000 dan pada tanggal 10 September schanyak Rp800.000,00. Biaya tenaga kerja yang
merupakan satu-satunya elemen biaya, dibayar pada tanggal 31 Agustus sebanyak Rp1.100.000,00
Seluruh pekerjaan diselesaikan dalam bulan Agustus. Perbedaan pengakun laha antara asas tanai
dan asas waktu tampak dialam ikhtisar sebagai berikut:
Asas himpun lebih bermanfaat daripada asas tunai, karena pendapatan dilaporkan dalam periode
perolehannya, yaitu periode pada saat pendapatan itu diperoleh dengan biaya yang terjadi selama
periode akuntansi. Karena asas himpun atau waktu ini lebih bermanfaat, maka hampir seluruh
negara menerapkan asas ini.
3. Jelaskan aktivitas-aktivitas apa saja yang terdapat pada laporan arus kas.
Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan informasi ikhtisar arus kas masuk dan arus kas
keluar dalam suatu periode akuntansi.
Tujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan
setara kas dari suatu perusahaan. Berdasarkan sumber dan penggunaannya arus kas dari suatu
entitas dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama:
1. Aktivitas Operasi
2 Aktivitas Investasi
1. Aktivitas Operasi
Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari kegiatan utamanya,
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, menunjang
kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis
bersama dengan informasi yang lain berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan.
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama pendapatan
perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa
lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih:
a. Contoh-contoh arus kas masuk dari aktivitas operasi adalah: Penerimaan kas dari Penjualan
Barang dan Jasa
e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan premi, klaim,
anuitas dan manfaat asuransi lainnya.
f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan. kecuali jika
diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitaspendanaan dan investasi.
g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan
perdagangan.
Arus kas positif dari aktivitas operasional menunjukkan bahwaperusahaan dalam kondisi lebih baik
dari pada arus kas yang negatif, sebab dengan arus kas yang positif perusahaan dapat
menggunakannya untuk kepentingan investasi, pembayaran hutang atau dividen. Namun perlu
diperhatikan bahwa arus kas dari aktivitas operasional tidak harus paralel dengan laba bersih
perusahaan. Ada kemungkinan perusahaan memperoleh laba, namun arus kas operasionalnya
negatif, atau sebaliknya perusahaan menderita kerugian, namun arus kas operasionalnya positif.
Mengapa? Ingat bahwa dalam laporan laba rugi untuk pos pendapatan dan biaya tidak sama dengan
penerimaan kas dan pengeluaran kas.
2. Aktivitas Investasi
Beberapa transaksi, seperti penjualan peralatan pabrik dapat menimbulkan keuntungan atau
kerugian yang dimasukkan dalam perhitungan laba atau rugi bersih. Arus kas yang terkait dengan
transaksi semacam ini merupakan arus kas dari aktivitas investasi.
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang
tidak termasuk sebagai setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas
sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan arus kas masa
depan. Contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi adalah:
a. Pembelian aktiva non lancar, baik aktiva tetap berwujud dan aktiva jangka panjang lainnya,
termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang dibangun sendiri.
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan, dan peralatan, aktiva tak berwujud dan aktiva
jangka panjang lain.
c. Pembelian investasi saham, obligasi atau instrumen keuangan yang diterbitkan perusahaan lain.
d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya (kecuali yang
dilakukan oleh lembaga keuangan).
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
jumlah pinjaman jangka panjang perusahaan. Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari
aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas
masa depan oleh para pemasok dana kepada perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal
dari aktivitas pendanaan adalah:
a. Pembayaran kas kepada pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
b. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel. hipotik, dan pinjaman lainnya.
d. Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo utang yang berkaitan
dengan sewa guna usaha pembiayaan (financial lease).