Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PENUTUP
1. Kesimpulan

Hubungan antara perusahaan dengan karyawan penting fungsinya


untuk mencapai tujuan dan misi dari perusahaan, yang tentunya akan
berdampak kepada semua organisasi di perusahaan tersebut.

Dengan demikian dalam sebuah perusahaan membutuhkan serikat


kerja agar karyawannya mendapatkan hak – haknya seperti: kompensasi
yang layak, mendapat kondisi kerja yang kebih baik, mendapatkan haknya
secara adil, perlindungan dari tindakan yang sewenang – wenang
manajemen, mendapat kepuasan yang dibutuhkan selama berada dalam
perusahaan tersebut dan kesempatan yang berprestasi untuk menunjang
karir.

Ergonomi adalah studi dan rancangan lingkungan kerja untuk


menghadapi tuntutan psikologis dan tuntutan fisik atas para individu. Di lokasi
kerja, studi ergonomic melihat faktor – faktor seperti kelelahan, penerangan,
alat – alat susunan peralatan, dan penempatan pengadilan. Teknik faktor –
faktor manusia merupakan bidang yang berkaitan.

Istilah kesehatan, keselamatan, dan keamanan atau bisa disebut K3


saling berkaitan tujuannya. Istilah yang lebih luas dan umum ialah kesehatan,
yang merujuk pada pada keadaan dari kesejahteraan fisik, mental, dan
emosional. Keselamatan sendiri merujuk pada perlindungan kesejahteraan
fisik orang – orang. Keamanaan bertujuan untuk melindungi karyawan dan
fasilitas organisasional.

Pertumbuhan berbagai jenis pekerjaan dan meningkatnya globalisai


pada berbagai perusahaan menghadirkan tantangan pula pada hubungan
karyawan yang unik terhadap departemen sumber daya manusia. Secara
umum hubungan karyawan dibentuk oleh presepsi terhadap diskriminasi, atau
kebalikan dari diskriminasi, yang mungkin saja dapat terjadi ketika penentuan
pekerjaan, promosi pekerja atau pemberian hadiah kepada sekelompok
karyawan.

Sering terdapat presepsi yang tidak tepat mengenai hubungan antara


serikat kerja dan manajemen seolah – olah kepentingan para pekerja dan
kepentingan manajemen berada pada posisi yang bertentangan secara
diametrikal dan karena hal tersebut dapat menimbulkan suasana yang
konfrontatif. Presepsi seperti ini tidak tepat, karena sesungguhnya kedua
kepentingan para pekerja dan kepentingan manajemen berkaitan dengan
tingkat interdependensi yang tinggi.
Tahap hubungan manajemen dengan serikat pekerja pada umumnya
dapat digolongkan kedalam lima tahap pertumbuhan, yaitu: tahap konflik,
tahap pengakuan, tahap negosiasi, tahap akomodatif, dan tahap kerjasama

2. Saran

Dengan adanya hubungan karyawan yang baik diharapkan


perusahaan dapat melakukan pemenuhan kebutuhan organisasinya dan hasil
kembalinya akan menjadikan sebuah perusahaan tersebut memiliki daya
tahan yang lama dan mampu bersaing dengan perusahaan lainnya bahkan
dapat menggunggulinya. Tentunya itu tidak mudah dan membutuhkan semua
lapisan dalam perusahaan untuk mencapai hal yang diinginkan, dimulai dari
tatanan pengolahan bisnis dan juga keterampilan karyawannya dalam
menjalankan pekerjaan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai