Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Seperti yang kita ketahui rokok tidak asing lagi kita dengar dan kita lihat, kini setiap toko
atau warung sudah memperjual belikan rokok, hal ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat karena rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan
kehamilan dan janin.
Selain itu hal ini juga dapat merusak kadar-kadar jati diri bangsa.Sekarang banyak siswa yang
mengkomsumsi rokok.Ini semua membuktikan bahwa rokok sudah merajalela dikalangan
masyarakat.Mengkomsumsi rokok juga dapat mengakibatkan rusaknya mental masyarakat.
B. Rumusan masalah
1. Apakah yang melatarbelakangi masyarakat menggunakan rokok ?
2. Bagaimana pengaruh rokok dikalangan masyarakat ?
3. Bagaimana upaya penanggulangan penggunaan rokok dikalangan masyarakat?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui latar belakang masyarakat menggunakan rokok.
2. Untuk mengetahui pengaruh rokok dikalangan masyarakat.
3. Untuk mengetahui upaya penanggulangan rokok dikalangan masyarakat.
D. Manfaat penelitian
Untuk mengetahui dampak positif dan negatif terhadap rokok dan mengetahui seluk – beluk
rokok.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut.
Bab I merupakan bab pendahuluan yang mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II merupakan bab tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang menguraikan tentang tinjauan
pustaka dan kerangka pikir.
Bab III merupakan bab metodologi penulisan yang menjelaskan sumber data, metode
pengumpulan data.
Bab IV merupakan bab pembahasan yang berisi tentang narkotika di kalangan remaja.
Bab V merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Rokok / Tembakau
Menurut, Drs. Yayan Suherian di buku sosiologinya halaman 69 mengatakan bahwa tembakau
mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin lenyap pada waktu tembakau terbakar urap
saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIRmerupakan zat yang mengandung dalam tembakau yang
dapat menimbulkan penyakit kanker paru-paru mengapa para remaja harus diselamatkan dari
bahaya Narkotika! Orang tua tidak selamanya kuat dan hidup.
Orang tua itu bila sudah umur 55 Tahun ke atas, tenaganya tidak kuat lagi untuk bekerja. Umur
55 tahun untuk pegawai negeri sudah mulai pensium dan harus di ganti dengan angkatan mudah .
peran remaja haruslah mempersiapkan diri menjadi orang besar berjiwa besar dan tangguh
menghadapi kesulitan – kesulitan dan mampu mengatasinya.
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi
tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah.Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat
dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat
dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika,
untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa
menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba
menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.Kemudian kebiasaan merokok
mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa.Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok
untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata.Abad 17
para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-
negara Islam.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan,
disamping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit
pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan pembungkus
rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.
• Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.
• Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
• Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
• Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.
• Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk
mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
• Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang
diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
• Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan
kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
• Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan caradigiling atau
dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
• Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.
Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang
dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah
mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit.
Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga
keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada
pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres,
satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT
karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar
pangkal rokok dan lingkar ujung rokoksama besar.
Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :
1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya
ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam Filter Internasional, Djarum Super,
dll.
2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan kandungan tar
dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma yang khas. Contoh: A
Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, LA Light, Surya Slim, dll.
Rokok berdasarkan penggunaan filter.
• Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
• Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.
Hidup Bebas Tanpa Rokok
Kebanyakan perokok, yang jarang merokok, ataupun yang bisa menghabiskan 2 pack rokok
setiap hari, ingin berhenti merokok.Kita tahu bahwa disamping rasa rokok yang enak, energi
yang timbul setelah merokok, dan perasaan nyaman setelah menghirup udara, ada keinginan
untuk berhenti karena takut akan bahaya merokok atau hal lain.
Takut terkena kanker di kemudian hari, kolesterol meningkat, detak jantung tidak beraturan,
penyakit maag, hingga masalah penampilan seperti gigi menguning dan nafas bau tembakau
serta baju bau asbak.Alasan orang untuk merokok bermacam-macam. Ada yang merokok karena
ingin mendapat efek segar, atau karena kebiasaan, misalnya senang, marah, gelisah yang memicu
keinginan merokok, atau karena tubuh meminta dosis nikotin yang minimal sama dengan hari
sebelumnya.
Kalau ditanya, hampir semua perokok ingin berhenti.Tetapi ini bukan perkara gampang.Pemicu
keinginan merokok bisa bermacam-macam, dan tiba-tiba datangnya. Pada saat itu, orang yang
sudah berhenti merokok selama 3 bulan sekalipun bisa kembali merokok
2. Kesehatan
Menurut Drs. Bambang Marhijanto mengatakan di kamus BHS. Indonesianya kesehatan
merupakan dari kata yang artinya keadaan badan segera tak terasa apapun.Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat, yang menjadi kebutuhan dasar derajat kesehatan masyarakat, salah satu aspeknya
adalah “tidak ada anggota keluarga yang merokok“.Sedangkan PHBS harus menjadi kewajiban
saya dan para kader kesehatan untuk mensosialisasikannya.
Setiap kali menghirup asap rokok, entah sengaja atau tidak, berarti juga mengisap lebih dari
4.000 macam racun! Karena itulah, merokok sama dengan memasukkan racun-racun tadi ke
dalam rongga mulut dan tentunya paru-paru. Merokok mengganggu kesehatan, kenyataan ini
tidak dapat kita mungkiri.Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik
secara langsung maupun tidak langsung.Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok,
tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
Saat ini jumlah perokok, terutama perokok remaja terus bertambah, khususnya di negara-negara
berkembang.Keadaan ini merupakan tantangan berat bagi upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Bahkan organisasi kesehatan sedunia (WHO) telah memberikan peringatan bahwa
dalam dekade 2020-2030 tembakau akan membunuh 10 juta orang per tahun, 70% di antaranya
terjadi di negara-negara berkembang.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31
Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.Bahaya merokok terhadap kesehatan
tubuh telah diteliti dan dibuktikan oleh banyak orang.Efek-efek yang merugikan akibat merokok
pun sudah diketahui dengan jelas.Banyak penelitian membuktikan bahwa kebiasaan merokok
meningkatkan risiko timbulnya berbagai penyakit.Seperti penyakit jantung dan gangguan
pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus,
bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi, serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari secondhand-smoke, yaitu asap rokok
yang terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok, atau biasa
disebut juga dengan perokok pasif.
ZAT KIMIA
Rokok tentu tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya, yakni tembakau. Di
Indonesia, tembakau ditambah cengkih dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok
kretek. Selain kretek, tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu,
rokok pipa, dan tembakau tanpa asap (chewing tobacco atau tembakau kunyah).
Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen
oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol.Zat-zat ini
beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker (karsinogen).
NIKOTIN
Zat yang paling sering dibicarakan dan diteliti orang, meracuni saraf tubuh, meningkatkan
tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi, dan menyebabkan ketagihan
dan ketergantungan pada pemakainya.Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa
setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Di Amerika Serikat, rokok putih yang
beredar di pasaran memiliki kadar 8-10 mg nikotin per batang, sementara di Indonesia berkadar
nikotin 17 mg per batang.
TIMAH HITAM (Pb)
Timah hitam yang dihasilkan oleh sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20
batang) yang habis diisap dalam satu hari akanmenghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas
bahaya timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayangkan, bila
seorang perokok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat
berbahaya ini masuk ke dalam tubuh!
GAS KARBONMONOKSIDA (CO)
Karbon Monoksida memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin
dalam sel-sel darah merah. Seharusnya, hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat
penting untuk pernapasan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen, maka
gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Jadilah, hemoglobin bergandengan dengan
gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen, sementara dalam darah
perokok mencapai 4 – 15 persen. Berlipat-lipat!
TAR
Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok, dan
bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap
padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna cokelat pada
permukaan gigi, saluran pernapasan, dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg
per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24 – 45 mg.
DAMPAK PARU-PARU
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-
paru.Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah
banyak (hiperplasia).Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat
bertambahnya sel dan penumpukan lendir.Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah
sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-
paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit
obstruksi paru menahun (PPOM).Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya
PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir
ini.Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya
kanker paru-paru.Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab
utama terjadinya kanker paru-paru.
Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan
karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan
perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
DAMPAK TERHADAP JANTUNG
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung
koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih
dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit
jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan
peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16
persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut.Bukan
hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh
darah otak dan perifer.
Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap
samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh
perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas,
yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan
pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada
asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini
dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain
meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard)
sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen
miokard.Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin,
meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta
menyebabkan gangguan irama jantung.Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak
bagian tubuh lainnya.Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit
(penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan
oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di
hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas
latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam
pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap
rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total,
kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih
rendah.
B. Kerangka Pikir
1. Kerangka Pikir Penulis
Rokok adalah tembakau mengandung racun nikotin keras, untungnya nikotin hanya lenyap pada
tembakau terbakar urap saraf dapat menimbulkan ketagihan. TIR merupakan zat yang
mengandung dalam tembakau yang dapat menimbulkan penyakit kanker paru – paru.
Kesehatan dalam keadaan badan segar tak terasa apapun. Oleh sebab itu di duga ada pengaruh
yang ditimbulkan rokok terhadap tingkat kesehatan siswa.
Kesehatan merupakan faktor utama penunjang kebugaran tubuh seorang namun karena adanya
rokok mengakibatkan kondisi tubuh melemah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Dalam penulisan penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada masyarakat pengguna rokok
yang ada di Makassar.Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Januari 2011 sampai 1
Februari 2011.
E. Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dikemukakan, maka variabel yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel independen (variabel bebas) yang dilambangkan dengan (x) adalah faktor yang
mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam hal ini adalah rokok.
b. Variabel dependen (variabel terikat) yang dilambangkan dengan (Y) adalah variabel yang
dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam hal ini variabel dependen adalah masyarakat.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrument penelitian yang telah dikembangkan oleh
Dessy Sutianto (2007) yang terdiri dari 10 pertanyaan angket sesuai dengan variabel penelitian
yang digunakan.Angket untuk disebarkan kepada responden yang merupakan bagian dari
anggota organisasi.Angket ini berisi pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan judul karya tulis
penulis.Alat ukur yang digunakan untuk angket ini adalah metode skala likert.Metode ini
merupakan metode penskalaan, pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai
dasar penentuan skalanya.Untuk melakukan penskalaan dengan metode ini responden diminta
untuk menyatakan kesesuaian atau tidak kesesuaian terhadap isi pertanyaan dalam 4 kategori
jawaban yakni dengan skala sebagai berikut.
a. Skala 1 = sangat rendah
b. Skala 2 = rendah
c. Skala 3 = baik
d. Skala 4 = sangat baik
Untuk mengantisipasi agar jawaban yang diperoleh adalah jawaban yang sesungguhnya pasti
atau bukan ragu-ragu, maka penulis meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (Undecided).Hal ini
sesuai dengan pernyataan Hadi Sutrisno dalam Sutianto (2007). Alas an untuk meniadakan
jawaban ragu-ragu adalah: 1) Kategori Undecided mempunyai arti ganda. Bisa diartikan belum
bias member jawaban, netral atau ragu-ragu.Kategori yang memiliki arti ganda (multi intertable)
ini diharapkan dalam instrument. 2) Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan
kecenderungan menjawab ketengah (centraltendesi effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu
atas kecenderungan jawabannya. 3) Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan
banyaknya data penelitian, sehingga mengurangi banyaknya info yang sepatutnya dapat
diperoleh dari responden.
G. Metode Analisis
Analisis data dilakukan dengan cara menganalisa jawaban-jawaban yang telah diberikan
responden yang tercantum pada angket. Teknik analisis data yang di pergunakan dalam
penelitian ini adalah teknik analisis stalitis infrensional korelasional. Teknik penulis, uji statistik
yang dipergunakan adalah produknya momen pearson dengan rumus sebagai berikut :
n x y – (x) (y)
Rxy=
{nx2 – (x)2 }{y2- (y)2}
Keterangan :
R = Keofisien Korelasi
∑x = Skor butir item dari variabel x
∑y = Skor butir item dari variabel y
∑ x y = Hasil kali dengan skor butir item
N = Jumlah sampel
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Hasil Angket
Dalam penelitian ini, pengambilan data dilakukan dengan membagikan angket yang berisi
pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel x dan y, kuesioner yang telah diberikan kepada
responden selanjutnya ditanggapi dengan memberikan tanda cheklist (√) guna memperoleh data
untuk kemudian dikelola oleh kami selaku peneliti.
Angketberisi masing-masing 10 pertanyaan dengan 4 jenis pilihan tanggapan yang masing-
masing memiliki point berikut pilihan tanggapan :
Sangat Setuju (SS) : 4 poin
Setuju (S) : 3poin
Tidak Setuju (TS) : 2 poin
Sangat Tidak setuju (STS) : 1 poin
Tabel 4.1
Distribusi statistik deskriftif variabel x dengan variabel y dengan presentase faktor disrtibusi
hubungan penggunaan rokok di kalangan masyarakat
No Variabel Jumlah responden Skor
1.
2. X
Y 30 orang
30 orang 897
888
Jumlah 60 orang 1785
Dilihat dari jumlah responden 30 orang dengan 2 variabel sehingga berjumlah 30 x 2 = 60. hasil
pengolahan data variabel x dengan skor897 dengan variabel y dengan skor 888 maka jumlah
1785.
Hasil analisis data penggunaan rumus korelasi produk moment yaitu sebagai berikut :
n x y – (x) (y)
Rxy=
{nx2 – (x)2 }{ny2- (y)2}
52854
=
69561 × 55296
52854
=
3846445056
= 0,85
Dilihat dari hasil perhitungan tersebut tampak bahwa koefisien korelasi dari pengolahan data
kuesioner dengan rumus produk momen person adalah 0,81 menunjukkan hubungan yang kuat
antara variabel x (rokok) dan variabel y (penggunaan rokok dikalangan masyarakat), maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh penggunaan rokok dikalangan masyarakat.
2. Hasil wawancara
Berdasarkan hasil wawancara yang telah kami lakukan terhadap narasumber dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar masyarakat telah mengkonsumsi rokok.Kebanyakan dari mereka sulit
untuk berhenti merokok karena mereka telah mengalami ketergantungan terhadap rokok.Mereka
tidak memikirkan dampak yang ditimbulkan oleh rokok sangat besar.Salah satu latar belakang
mereka menggunakan rokok adalah untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas, dan lain-
lain.Adapun kerugian yang mereka alami yaitu kerugian dibidang materi dan kesehatan.Sebagian
dari mereka ingin berhenti merokok dan upaya-upaya yang mereka lakukan untuk berhenti
merokok adalah tidak bergaul dengan orang-orang yang merokok, berniat dan bertekad untuk
berhenti merokok.
B. Pembahasan
Berdasarkan jawaban-jawaban para responden baik yang tertuang di dalam angket maupun
wawancara, maka terjawablah permasalahan pada bab sebelumnya.Masyarakat menggunakan
rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas dan lain-lain.
Adapun pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah masalah kesehatan
dan keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan
kehamilan dan janin.
Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu, mengajarkan
kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan penyuluhan tentang bahaya rokok, dan
sebagainya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A .Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Masyarakat menggunakan rokok untuk menghilangkan stress, atas dasar solidaritas dan lain-
lain.
2. pengaruh yang ditimbulkan oleh rokok dikalangan masyarakat adalah masalah kesehatan dan
keuangan. Masalah kesehatan tersebut yaitu, kanker, serangan jantung, hipertensi, gangguan
kehamilan dan janin.
3. Upaya-upaya untuk menanggulangi agar masyarakat tidak merokok lagi yaitu, mengajarkan
kepada masyarakat cara hidup sehat, mengadakan penyuluhan tentang bahaya rokok, dan
sebagainya.
B. Saran
1. Sebaiknya prilaku mengkonsumsi rokok dihindari
2. Jangan membawa pemantik atau korek, hal ini dapat mengurangi penggunaan rokok di tempat
umum.
3. Harga rokok sebaiknya dinaikkan, agar para perokok berpikir panjang untuk membeli rokok
yang sangat mahal.
4. Diutamakan bergaul dengan orang-orang yang tidak merokok.
5. Jika sudah terlanjur menjadi perokok, berusahalah untuk berhenti secara perlahan
Karya ILmiah | Contoh Karya Ilmiah tentang Bahaya Merokok
Share on Facebook Twitter Google+
Berita :
DMC
Advertisement
Posh Terbaru
Contoh Surat Perjanjian Lengkap yang Baik dan Benar Terbaru 2016
Contoh Surat Pengunduran Diri Resign Kerja Yang Baik dan Benar
Contoh Daftar Pustaka Yang Baik dan Benar Terbaru 2016
Kumpulan Contoh Cover Makalah dan Skripsi Lengkap Yang Baik dan Benar Terbaru
2016
Contoh Daftar Isi Makalah dan Skripsi yang Baik dan Benar
Contoh Kata Pengantar Makalah dan Skripsi yang Baik dan Benar
Contoh Daftar Riwayat Hidup Yang Baik dan Baik
Contoh CV (Curriculum Vitae) Bahasa Inggris Yang Baik dan Benar Terbaru 2016
Kumpulan Contoh CV (Curriculum Vitae) Yang Baik dan Benar Terbaru 2016
Contoh Surat Lamaran Kerja Yang Baik dan Benar Terbaru
Contoh Surat Kuasa | Format Pembuatan Surat Kuasa
Contoh Surat Izin Tidak Masuk Sekolah Yang Baik dan Benar
Contoh Surat Pembaca Yang Baik dan Benar
Contoh Surat Penawaran Yang Baik dan Benar | Contoh Surat Penawaran Barang
Contoh Surat Resmi Yang Baik dan Benar
Post Terpopuler
Info Asik
Label
Alquran Artikel Artikel Islami artikel kesehatan biografi tokoh contoh angket Contoh CV contoh
permohonan Contoh proposal Contoh Surat Cover Makalah Daftar Isi Daftar Pustaka DAKWAH
Doa-Doa farmasi INFORMATIKA Karya ILmiah Kata Pengantar Kesehatan lamaran pekerjaan
Makalah Makalah Ekonomi makalah islami Makalah Kesehatan makalah pendidikan Materi
Pendidikan Pendidikan puisi sejarah SKRIPSI SKRIPSI KESEHATAN soal ulangan sosial -
budaya
© www.Teoripendidikan.Com | Privacy Policy | About Us