Anda di halaman 1dari 13

4

KEPRIBADIAN

SEJARAH ARTI KEPRIBADIAN

Kata “kepribadian” (personality) sesungguhnya berasal dari kata latin : PERSONA. Pada
mulanya kata persona ini menunjuk pada topeng yang biasa digunakan oleh pemain
sandiwara di zaman romawi dalam memainkan perannya. Lambat laun, kata persona
(personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu pada gambaran sosial
tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok masyarakat, kemudian individu
tersebut diharapkan bertingkah laku berdasarkan atau sesuai dengan gambaran sosial
yang diterimanya.

Pengertian Kepribadian

GORDON. W. ALLPORT :

“ Personality is the dynamic organization with in the individual of these psychopysical


system that determine his unique adjusment to his environment”.

Artinya :

Kepribadian adalah organisasi dinamik dalam diri individu atas sistem-sistem psikofisis
yang menentukan penyesuaian dirinya yang khas terhadap lingkungannya.

Pengertiannya :

 Organisasi Dinamik, menekankan fakta bahwa tiap kepribadian selalu


berkembang dan berubah.

 Psikofisis, menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah semata-mata mental dan


semata-mata neural. Kebersatuan jiwa dan raga, berpadu secara tak
terpisahkan menjadi kesatuan pribadi.

 Menentukan, menjelaskan kepribadian terdiri dari kecenderungan-


kecenderungan menentukan yang memainkan peranan aktif dalam tingkah laku
individu.

 Khas/unik, menjelaskan bahwa setiap individu adalah khas, berbeda satu sama
lain.

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

Gordon Allport :

Konsep utama teori kepribadiannya menyangkut motivasi yang membuat orang


beraktifitas. Arus aktifitas tersebut memiliki unsur yang tetap/terkait dan unsur yang
berubah-ubah (karena alasan yang berbeda & pengalaman). Allport membedakan
antara “trait umum dan trait individual.

 Trait umum : Dimiliki oleh banyak orang mempunyai trait yang sama. Contoh:
Masyarakat Amerika yang bersifat terbuka dan asetif (terusterang)
dibandingkan dengan masyarakat asia.

 Trait individual : Manifestasi dari trait umum tetapi bersifat spesifik dan unik
bagi orang tersebut yang akan memberikan gambaran yang tepat dari struktur
kepribadiannya.

Menurut Allport, trait individual tersebut terdiri dari tingkatan dalam mempengaruhi
dalam tingkah laku :

 Diposisi kardinal : Sifat luar biasa yang khas dan dimiliki oleh sebagian orang
(bahwa orang mungkin memiliki satu disposisi dominan yang mempengaruhi
hampir semua aspek perilaku mereka).

 Diposisi sentral: sifat yang menjadi ciri seseorang dan menjadi titik pusat
perilakunya. Biasanya individu memiliki ± 5 s/d 10 sifat utama yang
mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita.

 Disposisi Sekunder: kita memiliki banyak minat/kecenderungan berespons yang


lebih spesifik dan sempit

Trait yang tidak nampak menyolok, kurang penting untuk menggambarkan kepribadian
hanya muncul saat khusus/tertentu saja.

Mempelajari kepribadian manusia, erat kaitannya dengan perkembangan manusia.

 Perkembangan, artinya perubahan yg terjadi baik secara fisik maupun


psikologis.

 Kognitif, yaitu proses berfikir, memori, kemampuan bahasa.

 kepribadian, menyangkut banyak hal, seperti sosiabilitas, stabilitas emosional,


impulsifitas, kehati-hatian dan penyesuaian diri.

 INTEGRATIF><SPLIT PERSONALITY

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

CIRI-CIRI KEPRIBADIAN

ADALAH KARAKTERISTIK YANG BERTAHAN LAMA YANG MENGGAMBARKAN PERILAKU


INDIVIDU.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA KEPRIBADIAN

a.Faktor bawaan/warisan genetika

Merupakan potensi bagiperkembangan&tingkah yang diwariskan.

1. sifat-sifat fisik ( kulit, warna rambut,mata)

2. ciri-ciri faal (kepekaan indera tertentu, cara berjalan, suara,kecepatan bereaksi)

3 .temperamen, karakteristik kepribadian yang berkaitan dengan mood (suasana hati).

b. Faktor lingkungan

1. Umum ( nilai2,prisip2 moral, tatacara, adat istiadat) diperoleh secara sama untuk
semua orang (sekelompok orang)

2. Pengalaman spesifik yg dimiliki oleh individu sendiri.

(pengalaman bahagia, traumatik dll)

3. Attachment dan pola asuh

Attachment (perlekatan) adalah kecenderungan bayi untuk mencari kedekatan


dengan pengasuhnya dan untuk merasa lebih aman dengan kehadiran pengasuhnya.
Menurut teori attachment..kegagalan anak untuk membentuk perlekatan yg kuat
dengan satu orang/lebih dalam tahun-tahun kehidupan awalnya berhubungan dengan
ketidakmampuan membentuk hubungan personal yang erat pada masa dewasa.

Pola asuh.. Orang tua memilki cara yang sangat berbeda satu samalainnya dalam hal
bagaimana mereka mendekati tugas pengasuhan anak.

 pola asuh autoritarian/otoriter

 pola asuh autoritatif

 pola asuh permisif

 pola asuh penelantar

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

c. Interaksi genetik dan lingkungan

 Dalam membentuk kepribadian, pengaruh genetik dan lingkungan saling


berkaitan sejak lahir.

 Interaksi reaktif, yaitu individu yang berbeda yg mengalami lingkungan yg sama


akan merasakannya, menginterpretasikannya dan bereaksi terhadapnya secara
berbeda.

 Interaksi evokatif, yaitu setiap kepribadian individu menimbulkan respon yg


berbeda dari orang lain. Misalnya, orang yg ramah akan membangkitkan
lingkungan yg ramah, orang yg bermusuhan akan membangkitkan lingkungan
yg bermusuhan pula.

 Interaksi proaktif yaitu, proses melalui mana individu menjadi perilaku aktif
didalam kepribadiannya sendiri.

PENDAPAT MASLOW

“Bahwa setiap individu mempunyai potensi-potensi. Setiap individu berusaha untuk


mengaktualisasikan potensinya secara cukup tinggi, sehingga dapat menampilkan
kemampuan-kemampuan yang unggul dalam berbagai bidang (self actualizers)”.

HIERARCY OF HUMAN NEEDS

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

CIRI-CIRI PRIBADI YANG MENGAKTUALISASIKAN DIRI

1. orientasi yang realistik (realistic orientation)

2. Menerima diri, orang lain dan dunia (acceptance of self, others, and the world)

3. Spontanitas (Spontaneity)

4. Berorientasi pada masalah, bukan pada diri pribadi (problem centerness, not self-
centeradness)

5. Pemencilan (detachment)

6. Otonomi dan mandiri (autonomy and independence)

7. Menghargai orang lain dan benda-benda lain. (appreciation).

8. Terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru (spontaneity of experence).

9. Memiliki perasaandasar untuk memberi perintah kemanusiaan (identifikation with


mankind).

10. Hubungan antar pribadi yang dalam (deepeness interpersonal relationship).

11. Memiliki sifat dan nilai-nilai demokrasi (democratic values and attitudes).

KEPRIBADIAN YANG SEHAT

Fokusnya ialah ke arah apa seseorang dapat menjadi, bukan ke arah apa yang telah
terjadi atau yang ada pada saat ini.

Gambaran Kodrat Manusia (menurut ahli psikologi pertumbuhan)

 Optimis

 Penuh harapan

 Memperluas

 Memperkaya

 Mengembangkan

 Memenuhi diri

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

DASAR UTAMA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

 Kesadaran

 Kemauan untuk berkembang

 Motivasi

 Belajar dari pengalaman.

16 CIRI UTAMA BERDASARKAN TES KEPRIBADIAN MBTI

 DINGIN VS RAMAH

 KURANG CERDAS VS LEBIH CERDAS

 MUDAH TERPENGARUH VS STABIL

 MENGALAH VS DOMINAN

 SERIUS VS RINGAN HATI

 CEROBOH VS CERMAT

 PENAKUT VS PEMBERANI

 KURANG PEKA VS SENSITIF

 PERCAYA VS CURIGA

 PRAKTIS VS IMAJINATIF

 SPONTAN VS RAGU

 PERCAYA DIRI VS CEMAS

 KONSERVATIF VS SUKA MENCOBA

 TERGANTUNG KELOMPOK VS MANDIRI

 TIDAK TERKENDALI VS TERKENDALI

 SANTAI VS TEGANG

MODEL LIMA FAKTOR KEPRIBADIAN

 Ekrtoversi : supel, riang, percaya diri

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

 Kemampuan bersepakat : kooperatif, baik dan dapat dipercaya.

 Kemampuan mendengarkan suara hati : bertanggung jawab, stabil, dapat diandalkan

 Stabilitas emosi : tenang, percaya diri, tentram (+), gugup, tertekan dan tidak tentram
(-)

 Terbuka terhadap pengalaman : imajinatif dan keingintahuan.

TANGGUNG JAWAB PRIBADI

Merupakan kemampuan untuk melakukan introspeksi diri dan kesadaran untuk


melepaskan diri dari kebiasaan buruk, merupakan langkah penting dalam memulai
rasa tanggung jawab. Adalah keberuntungan tersendiri, ketika pada akhirnya
kesadaran untuk menjadi diri yang lebih baik muncul di usia yang lebih muda, sehingga
masih memiliki waktu yang cukup untuk berubah. Terkadang seseorang mempunyai
demikian banyak pemikiran buruk terhadap dirinya, sehingga mereka tidak tahu apa
yang harus diperbuat. Adalah langkah yang tepat untuk bertanya dan berbicara
kepada orang yang dipercayai atas perilaku-perilaku buruk yang sulit dihilangkan. Jika
seseorang tidak mampu mengubahnya sendiri, sikap bertanggung-jawab yang
dilakukan sama artinya dengan mencari pertolongan.

Untuk berhasil dalam hidup orang harus menerima tanggung jawab pribadi untuk diri
mereka sendiri. Bertanggung jawab berarti kita akan melakukan hal yang benar
meskipun kita sendirian. Seseorang yang bertanggungjawab melaksanakan apa yang
dijanjikannya. Dengan demikian, ia dapat dipercaya. Tanggung jawab, akan membantu
seseorang belajar mengenal konsekwensi dari segala perbuatan dan tingkah laku yang
dilakukannya. Itu juga berarti bertanggungjawab terhadap diri sendiri, akan
mengajarkan pada seseorang untuk memikirkan pilihan-pilihan dan mengambil
keputusan-keputusan yang baik tentang cara-cara bersikap dan hal-hal yang harus
diperbuat.

Ciri-ciri orang yang mulai belajar bertanggung jawab adalah, ketika seseorang mulai
menyadari dan berdamai dengan kesadaran, bahwa segala keputusan yang dilakukan

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

memiliki suatu konsekwensi yang harus kita tanggung. Dimana gagal atau suksesnya
kehidupan seseorang, tergantung pada pilihan yang kita buat. Jika tidak menyadari
pentingnya tanggung jawab pribadi bagaimana seseorang akan mencapai tujuan
hidupnya? Karena kita harus mengambil tanggung jawab sendiri.

Untuk mengukur sejauhmana rasa tanggung jawab pribadi itu ada pada diri kita, dapat
ditunjukkan dengan beberapa ciri, antara lain : Tuntas dalam menyelesaikan tugas,
Selalu berusaha untuk menghasilkan yang terbaik, Bertanggung jawab terhadap hasil
kerja dan memiliki kemampuan untuk melakukan introspeksi diri.

CIRI ORANG YANG MEMILIKI TANGGUNG JAWAB

1. Memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, yaitu kesadaran setiap orang
untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian
sebagai manusia yang memiliki tanggung jawab pribadi.
2. Tanggung jawab dalam keluarga, setiap anggota keluarga wajib bertanggung
jawab dalam memerankan tugasnya masing-masing, sesuai posisinya dalam
keluarga. Misalnya, sebagai ayah, ibu atau pun sebagai anak.
3. Tanggung jawab dalam bermasyarakat, sebagai mahluk sosial seseorang tidak
dapat hidup sendirian. Kita senantiasa membutuhkan orang lain. Dengan kata
lain, setiap diri mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan
sosialnya. Dimana kewajiban ini sangat erat kaitannya dengan eksistensi
seseorang sebagai bagian dari masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa. Setiap orang adalah merupakan warga dari
suatu negara. Apalagi, di tangan generasi muda lah, maju dan mundurnya suatu
bangsa. Untuk itu, dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku setiap
individu terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh
negara. Seseorang tidak dapat berbuat semaunya sendiri.
5. Tanggung jawab kepada Allah, yaitu Tuhan yang menciptakan manusia di bumi
ini. Semua perbuatan kita sebagai manusia, akan dipertanggungjawabkan kelak,

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

sesuai dengan aturan-aturan hidup yang telah ditetapkan melalui kitab suci
yang dibekalkan sebagai panduan hidup setiap manusia.

BEBERAPA CARA AGAR MEMILIKI RASA TANGGUNG JAWAB

- Renungkanlah apa yang mungkin terjadi, berpikirlah sebelum bertindak.


- Bantulah dirimu bertanggung jawab dengan membiasakan diri
terorganisasikan.
- Patuhilah aturan-aturan dan hukum di rumah, di sekolah, dan di kelompok.
- Abaikan ide-ide buruk yang muncul dalam pikiran. Gantilah apa yang sedang
dilakukan sekarang dan pikirkanlah sesuatu yang lebih baik sebagai gantinya.
- Pilihlah pilihan yang terbaik bagimu yang terasa benar dalam hati.
- Raihlah kepercayaan dari sesama dengan menunjukkan bahwa kita bisa
diandalkan.

Semua perubahan selalu berawal dari langkah-langkah kecil, janganlah lakukan


pengecualian sebelum perubahan baru terjadi. Jika semua telah terjadi, kita akan
melihat betapa setiap diri pada akhirnya, adalah berharga.

MEMULAI TANGGUNG JAWAB DENGAN MANAJEMEN WAKTU

Salah satu faktor stres terbesar yang kita hadapi, baik di tempat kerja maupun di
rumah, adalah ketidakmampuan mengelola waktu. Manajemen waktu—atau
ketiadaannya— menciptakan stres karena tanpa waktu kita kehilangan kemerdekaan
untuk melakukan apa yang perlu dilakukan, untuk menjadi seseorang yang kita
inginkan, dan untuk menikmati hal-hal yang ingin dilakukan. Kita hanya menyelesaikan
hal-hal “yang sesuai jadwal”. Dan, kita dapat merasa tertekan karena kehidupan dan
pekerjaan kita selalu didikte oleh waktu.

Oleh karena itu, manajemen waktu memungkinkan kita untuk mengatur hidup secara
lebih produktif dan mendatangkan kebahagiaan. Manajemen waktu memampukan kita
menjadwalkan diri dalam rutinitas harian sehingga kita mempunyai waktu bagi diri
sendiri dan keluarga. Cara ini dapat mencegah stres kronis, dengan menghilangkan

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

pembatas yang kita tempatkan atas diri sendiri sebagai hasil keterampilan organisasi
yang tidak mencukupi atau kurang.

Kuis waktu berikut ini seyogianya dapat membantu kita mengidentifikasi letak
permasalahan dan membimbing kita menuju tujuan bersama, yaitu menjadi manajer
waktu yang berhasil. Bacalah setiap pernyataan secara saksama dan lingkari nomor
yang sesuai dan yang “mendekati” kenyataan sebagai jawaban (1 = Selalu;
2 = Biasanya; 3 = Kadang-kadang; 4 = Jarang). Pada bagian akhir kuis, terdapat kunci
penilaian yang menunjukkan tingkat keterampilan Anda dalani mengelola waktu.

1. Saya melihat bahwa saya punya cukup waktu untuk diri


sendiri—untuk melakukan hal-hal yang saya nikmati. 1 2 3 4
2. Saya awas terhadap tenggat dan menjadwalkan tugas
sesuai tenggat itu dengan mengalokasikan lebih banyak
waktu. 1 2 3 4

3. Saya menuliskan tujuan khusus guna mengarah pada


tujuan. 1 2 3 4
4. Saya menggunakan kalender untuk mencatat waktu
pertemuan, tenggat, hal yang harus dikerjakan, dan
catatan umum. 1 2 3 4
5. Saya merasa memegang kendali atas waktu di tempat
kerja maupun di rumah. 1 2 3 4
6. Saya merencanakan dan menjadwalkan waktu secara
berkala—mingguan dan/atau bulanan. 1 2 3 4
7. Saya membuat daftar yang harus dikerjakan setiap hari
dan mengacu kepada daftar tersebut beberapa kali dalam
sehari. 1 2 3 4
8. Saya menetapkan prioritas menurut kepentingannya,
kemudian menjadwalkan waktu seputar prioritas
tersebut. 1 2 3 4
9. Saya dapat menyisihkan banyak waktu jika diperlukan
untuk mengerjakan hal penting atau ekstra yang harus

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

masuk dalam jadwal saya. 1 2 3 4


10. Saya mampu mengatakan ”tidak” ketika saya terdesak
oleh waktu. 1 2 3 4
11. Saya berusaha mendelegasikan tanggung jawab kepada
orang lain agar punya lebih banyak waktu untuk diri
sendiri. 1 2 3 4
12. Saya mengatur meja dan area kerja saya untuk mencegah
kekacauan dan kebingungan 1 2 3 4
13. Saya merasa mudah menghapus atau menjadwal ulang
hal-hal yang memiliki tingkat prioritas rendah. 1 2 3 4
14. Saya berusaha melakukan hal sedemikian rupa sehingga
tidak ada upaya duplikasi. 1 2 3 4
15. Saya menemukan bahwa melakukan segalanya sendirian
adalah sesuatu yang sangat tidak efisien. 1 2 3 4
16. Saya berusaha mengubah tingkat prioritas secara cepat
pada saat semua prioritas berubah 1 2 3 4
17. Saya merasa mudah untuk mengidentifikasi penyebab
masalah waktu. 1 2 3 4
18. Saya merasa mudah untuk melenyapkan atau menyusun
kembali pekerjaan tulis-menulis yang kurang perlu. 1 2 3 4
19. Rapat dan kegiatan saya diatur secara baik dan efisien. 1 2 3 4
20. Saya tahu apa yang dapat saya kerjakan dan saya
berusaha untuk tidak memperluas bidang kerja saya
terlalu lebar. 1 2 3 4
21. Saya merasa mudah untuk mengikuti perubahan-
perubahan yang memengaruhi jadwal atau beban kerja. 1 2 3 4
22. Saya tahu apa yang menjadi tanggung jawab dan tugas
saya. 1 2 3 4
23. Saya berusaha menjadwalkan pekerjaan yang paling sulit
pada rentang waktu saya yang paling produktif. 1 2 3 4
24. Saya berusaha mendapatkan informasi yang diperlukan
sebelum membuat keputusan. Ini lebih baik daripada
sayaberusaha mendapatkan informasi sebanyak mungkin. 1 2 3 4
25. Saya menyelesaikan satu pekerjaan atau tugas sebelum 1 2 3 4
melanjutkan ke tugas berikutnya.

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

Kunci penilaian :
25 - 40 manajer waktu yang unggul
41 - 55 manajer waktu yang baik
56 - 100 manajer waktu yang buruk

Setelah menyelesaikan kuis ini, kita perlu kembali dan mengidentifikasi area
yang paling konsisten menjadi sumber stres terkait waktu. Dengan mengenali pola
perilaku dan sikap tertentu yang menganggu kemampuan kita dalam mengatur,
mengelola, dan menjadwalkan waktu, kita dapat mulai membalikkan masalah
manajemen waktu dengan segera dan efektif. Hal-hal paling umum untuk diamati
adalah :

 Tidak menyusun skala prioritas


 Tidak menjadwalkan kegiatan harian, mingguan atau bulanan
 Tidakmendelegasikantanggungjawab
 Tidak mampu mengatakan “tidak”
 Tidak menuliskan tujuari untuk memenuhi tenggat
 Tidak menggunakan kalender untuk mengatur komitmen
 Tidak mengubah tingkat prioritas untuk memberi ruang bagi tugas yang lebih
mendesak
 Tidak mengurangi kekacauan dan pekerjaan tulis-menulis yang tidak perlu
 Tidak mampu menyerahkan kendali secara total
 Tidak mampu menghindari perilaku menunda-nunda

Hal-hal di atas merupakan area manajemen waktu buruk yang paling umum. Kita
semua memiliki kelemahan pribadi dan, oleh karenanya, kita perlu mengenali dan
menghilangkan kelemahan itu dengan menuliskannya dalam catatan harian
manajemen waktu. Ada empat hal yang harus dimasukkan ke dalam catatan harian
kita, yakni :

1. Peristiwa atau kegiatan


2. Urutan prioritas :
1 = penting

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI


4

2 = kurang penting
3 = hampir tidak penting
4 = tidak penting sama sekali
3. Tindakan yang kita ambil
4. Strategi untuk memperbaiki cara kita dalam menangani peristiwa atau kegiatan
sehingga kita dapat meningkatkan keterampilan dalam manajemen waktu.

MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN DIRI

Anda mungkin juga menyukai