Anda di halaman 1dari 26

MATEMATIKA

DASAR 1A
PERTEMUAN #1
HIMPUNAN
Suatu kumpulan/koleksi dari obyek-obyek sebarang.

Cara pengumpulan obyek-obyek itu biasanya berdasarkan sifat/keadaan


mereka yang sama, ataupun berdasarkan suatu aturan tertentu/yang
ditentukan.

Contoh:

● Himpunan yang terdiri dari mahasiswa-mahasiswa 1IA10.


● Himpunan dari semua bilangan asli yang lebih besar dari 9.
● Himpunan yang terdiri dari mahasiswa Gunadarma.
HIMPUNAN
Catatan:

● Obyek-obyek di atas disebut elemen (unsur anggota) himpunan dan


biasanya digunakan dengan huruf kecil, misalnya a, b, p, x, dll
● Suatu himpunan biasanya dinyatakan dengan huruf besar, misalnya
himpunan A, B, P, Y, dll
● Bila a merupakan elemen dari himpunan A, sedangkan b bukan
elemen dari himpunan A, maka dapat ditulis sebagai a ∈ A, b ∉ A
PENULISAN SUATU HIMPUNAN
● Bentuk Pendaftaran (Tabular-Form)
Menuliskan semua elemen himpunan tersebut di dalam kurung kurawal
A = {2, 4, 6, 8, 10}
B = {Ipin, Upin, Kak Ros}
C = {FB, IG, WA, Line}
D = {Jakata, Medan, Surabaya}

● Bentuk Pencirian (Set-Builder Form)


Menuliskan sifat/ketentuan mengenai elemen himpunan tersebut
E = { x | x adalah bilangan genap }
F = { y | y adalah mahasiswa UG kelas 1IA10 }
PENULISAN SUATU HIMPUNAN
Penulisan himpunan dapat diubah dari tabular-form ke set-builder form, atau
sebaliknya.

Contoh:

● G = { x | x adalah bilangan asli }


G = { 1, 2, 3, … }
● H = { x | x2 - 4 = 0 }
H = { -2, 2 }
● Himpunan nama-nama hari dalam satu minggu?
I=
HIMPUNAN BERHINGGA & TAK BERHINGGA
● Himpunan Berhingga bila banyak anggotanya (yang berbeda) berhingga.
● Himpunan Tak Berhingga bila banyak anggotanya tak berhingga.

Dapat dicatat bahwa anggota-anggota yang sama, dihitung sekali.

Contoh:

1. Himpunan bilangan genap antar 0-10?


2. Himpunan bilangan genap yang lebih dari 100?
HIMPUNAN HAMPA (KOSONG)
● Himpunan Hampa (Kosong) bila tidak memiliki anggota.
Himpunan Hampa dinyatakan dengan ∅ atau {}

Contoh:

Apakah himpunan berikut ini kosong?

1. {0}
2. {∅}
3. {Himpunan bilangan prima yang genap}
4. Himpunan bilangan ganjil yang genap
5. P = { orang Indonesia yang pernah ke bulan }
HIMPUNAN YANG SAMA
A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan sebaliknya
setiap elemen B merupakan elemen A.

A = B jika A adalah himpunan bagian dari B dan B adalah himpunan bagian


dari A. Jika tidak demikian, maka A ≠ B.

Contoh:

A = {2, 1, 4}, B = {4, 1, 2} A=B

P = { x | x2 - 3x = -2 }, Q = {2, 1}. R = {1, 2, 2, 1} P=Q=R

S = {3, 5, 8, 5}, T = {3, 8} S≠T


HIMPUNAN BAGIAN
Himpunan A dikatakan himpunan bagian (subset) dari himpunan B bila setiap
anggota dari A juga merupakan anggota dari B, ditulis A ⊂ B (atau B
merupakan himpunan super/super set dari A, ditulis B ⊃ A)

Contoh:

P = {1, 2, 4}, Q = {1, 4, 5, 2}

G = { x | x adalah bilangan genap }, H = { x | x adalah bilangan bulat }

P⊂Q

G⊂H
HIMPUNAN BAGIAN
⊆ digunakan untuk menyatakan “subset atau sama dengan”

● A⊂B
A adalah himpunan bagian dari B tetapi A ≠ B.
A adalah himpunan bagian sebenarnya (proper subset) dari B.
Contoh: {1} dan {2,3} adalah proper subset dari {1, 2, 3}

● A⊆B
Untuk menyatakan bahwa A adalah himpunan bagian (subset) dari B atau
A = B.

Himpunan A = B jika dan hanya jika A ⊂ B dan B ⊂ A.


HIMPUNAN COMPARABLE
Dua himpunan A dan B dikatakan dapat diperbandingkan (comparable) bila A
⊂ B atau B ⊂ A.

Contoh:

A = {a,b,c}, B = {a,b}

Maka A dapat diperbandingkan dengan B karena B ⊂ A.

S = {2,4,5}, T = {2,4,6}

Tidak dapat diperbandingkan karena S ∉ T dan T ∉ S.


HIMPUNAN DARI HIMPUNAN
Kadang-kadang kita jumpai bahwa objek dari suatu himpunan merupakan
himpunan pula, himpunan semacam itu disebut suatu keluarga (family),
kelas dari himpunan atau himpunan dari himpunan-himpunan (set of
sets). Biasanya ditulis dengan huruf berbentuk A, B, C, dan lain-lain.

● Di dalam geometri kita mengenal berkas garis yang mana merupakan


himpunan dari garis lurus-garis lurus. Sedangkan kita tahu pula bahwa
masing-masing garis lurus tersebut adalah himpunan dari titik-titik.
● Himpunan {{2,3},{1,0},{0,4,7}} adalah suatu keluarga dari himpunan
{2,3},{1,0}, dan {0,4,7}.
● A = {2,{1,4},{0,2,1}, A bukan suatu keluarga himpunan karena
anggotanya ada yang bukan himpunan.
HIMPUNAN SEMESTA
Untuk membatasi himpunan yang kita bicarakan, didefinisikan suatu
himpunan yang mana setiap himpunan dalam pembicaraan kita itu selalu
merupakan subsetnya.

Himpunan tersebut dinamakan himpunan semesta (universal set) dan


dinyatakan dengan S atau U.

Jadi selalu berlaku A ⊂ U untuk setiap A.


HIMPUNAN KUASA
Keluarga semua subset dari suatu himpunan S biasa disebut himpunan
kuasa (power set) dari S ditulis 2S. Banyaknya anggota dari 2S adalah 2n di
mana n adalah jumlah anggota dari S.

Di sini termasuk pula ∅, karena ∅ merupakan subset dari himpunan manapun.

Contoh:

M = {a,b}, subset-subet dari M adalah ∅, {a}, {b}, {a,b} = M,


jadi 2M = {∅,{a},{b},M}.

Banyaknya anggota dari 2M = 22 = 4.


HIMPUNAN SALING LEPAS
Dua himpunan disebut saling lepas (saling asing/disjoint) bila tidak mempunya
anggota bersama.

Contoh:

1. A = { 4, 3 }, B = { 2, 0 }
2. P = { 1, 2, 3}, Q = { 1, 6, 7 }

1. Saling Lepas

2. Tidak Saling Lepas karena 1 ∈ P juga 1 ∈ Q


DIAGRAM VENN
Untuk menggambarkan hubungan antara himpunan-himpunan.

Himpunan digambarkan sebagai daerah lingkaran, sedangkan semesta


sebagai daerah empat persegi panjang.

Misalkan A ⊂ B dan A ≠ 0 dapat kita gambarkan sebagai:


OPERASI ANTAR HIMPUNAN
GABUNGAN (UNION), dinotasikan dengan ∪

A ∪ B = { x | x ∈ A atau x ∈ B }

Contoh:

S = { a, b, c}
T = {a, b, p, r}

Maka S ∪ T =

S ∪ T = { a, b, c, p, r}
OPERASI ANTAR HIMPUNAN
IRISAN (INTERSECTION), dinotasikan dengan ∩

A ∩ B = { x | x ∈ A dan x ∈ B }

Contoh:

S = { a, b, c, d, e}
T = { d, e, f, g }

Maka S ∩ T =

S ∩ T = { d, e }
OPERASI ANTAR HIMPUNAN
Contoh:

U = { a, b, c, d, e }
V = { p, q, r }

Maka U ∩ V =

U ∩ V = ∅ karena U dan V saling lepas


OPERASI ANTAR HIMPUNAN
SELISIH (DIFFERENCE), dinotasikan dengan −

A − B = { x | x ∈ A dan x ∉ B }

Contoh:

S = { a, b, c, d, }
T = { f, b, d, g }

Maka S − T = { a, c }

Sedangkan T − S = { f, g }
OPERASI ANTAR HIMPUNAN
Contoh:

S = { 1, 2, 3, …, 10 }
T = { 2, 4, 6, 8, 10 }

S−T=

S − T = { 1, 3, 5, 7, 9 }

T−S=

T−S=∅
OPERASI ANTAR HIMPUNAN
KOMPLEMEN dari A dinotasikan dengan A’ atau Ā atau Ac

A’ = { x | x ∉ A, x ∈ U } = U − A

Contoh:

U = { x | x huruf latin }
T = { x | x huruf konsonan }
T’ = { x | x huruf vokal }
OPERASI ANTAR HIMPUNAN
Contoh:

Misalkan U = { 1, 2, 3, …, 9 }

Jika A = { 1, 3, 7, 9 }, maka Ā =

Ā = { 2, 4, 6, 8 }
OPERASI ANTAR HIMPUNAN
Operasi Selisih Simetri, dinotasikan dengan ⃤

A ⃤ B=(A∪B)−(A∩B)

Contoh:

A = { 2, 3, 4, 6 ), B = { 1, 3, 4, 5, 6 }, A ⃤ B =

( A ∪ B ) = { 1, 2, 3, 4, 5, 6 }

( A ∩ B ) = { 3, 4, 6 }

A ⃤ B = { 1, 2, 5 }
OPERASI ANTAR HIMPUNAN
Hasil Kali Kartesis dari 2 himpunan A dan B, yaitu

A x B = { (x,y) | x ∈ A, y ∈ B}. Masing-masing (x,y) disebut pasangan terurut.

Contoh:

A = { a, b, c ), B = { 1, 2 }

Maka A x B = { (a, 1), (a, 2), (b, 1), (b, 2), (c, 1), (c, 2) }

BxA=

B x A = { (1, a), (1, b), (1, c), (2, a), (2, b), (2, c) }
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai