Anda di halaman 1dari 6

Belajar bahasa bukanlah sebuah hal menakutkan apabila kita mengetahui cara belajar yang tepat.

Mari kita simak 7 teknik belajar bahasa yang dapat kita pelajari di bawah ini serta dua teknik
yang harus ditinggalkan. Teknik-teknik yang disebutkan telah diteliti dan dipercaya mampu
membuat belajar bahasa menjadi lebih mudah.

Immersion

Immersion adalah cara yang umum dipergunakan. Strategi dari immersion adalah meletakkan
pembelajar bahasa Inggris pada lingkungan yang menggunakan bahasa Inggris. Misal, jika ingin
menjadi terlatih dalam bahasa Inggris maka magang atau ikut kursus di negara yang berbahasa
Inggris sangat dianjurkan.

Berada di negara yang menggunakan bahasa Inggris membuat kita terbiasa mendengar penutur
asing berbicara setiap hari dan mau tidak mau harus berbicara dengan bahasa Inggris. Metode
immersion akan membuat bahasa Inggris pembelajar lebih alami daripada mengikuti kelas setiap
hari.

Distributed practice

Distributed practice pada dasarnya adalah strategi belajar secara ‘sedikit-sedikit tapi sering’.
Penelitian menunjukkan bahwa menjejalkan materi pelajaran secara maraton dalam waktu
singkat tidaklah bermanfaat untuk pembelajaran jangka panjang, karena informasi tersebut tidak
masuk ke dalam bagian dalam otak.

Daripada mengalokasikan satu hari dalam seminggu untuk pembelajaran bahasa Inggris lebih
baik belajar hanya selama setengah jam tetapi dilakukan setiap hari. Penelitian menunjukkan
bahwa semakin sering Anda belajar semakin baik informasi yang dipelajari tersimpan. Jika ingin
mengingat sesuatu yang berjumlah banyak maka luangkanlah waktu untuk belajar dari jauh-jauh
hari!

Practice tests

Sebuah penelitian akademik dari AS baru-baru ini mengungkapkan bahwa ujian praktek adalah
cara yang bagus untuk belajar. Ujian praktek membuat aktivitas otak menjadi lebih kuat dalam
menyerap informasi dan dapat mengasah kemampuan otak untuk mengingat serta menggali dari
hasil pembelajaran.

Anda dapat berlatih dengan cara ujian praktik sendiri. Cara yang paling mudah adalah dengan
mengetes kata-kata yang telah Anda pelajari setiap minggunya tanpa melihat materi yang Anda
punya.

Social learning

Salah satu cara yang bagus untuk belajar bahasa adalah dengan teknik social learning. Teknik ini
membutuhkan Anda untuk berteman dengan orang-orang dari budaya yang berbeda. Ketika
Anda tertarik untuk mempelajari kultur budaya dan kebiasaan dari teman baru, maka Anda juga
akan dapat dengan mudah mempelajari bahasanya.

Flash cards

Studi pendidikan psikologi menemukan bahwa flash cards adalah metode belajar yang efektif.
Flash cards adalah teknik yang hampir mirip dengan ujian praktek, bedanya Anda menggunakan
kartu petunjuk ketika sedang ujian yang berfungsi untuk membangunkan memori sehingga anda
berpikir lebih cepat.

Implicit learning

Teknik belajar implisit adalah teknik belajar yang umum. Teknik belajar ini berkaitan dengan
bagian dalam otak yang menyerap tindakan dan informasi secara tidak sadar.Teknik implisit
hampir sama dengan teknik immersion di mana ternyata otak diam-diam menyimpan informasi
bahasa Inggris apabila Anda dikelilingi oleh lingkungan yang berbahasa Inggris. Cobalah untuk
membiasakan diri mendengarkan radio atau film dalam bahasa Inggris, teknik ini benar-benar
membantu.

Artikel dari majalah TIME menjelaskan:

“Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan awal tahun oleh peneliti di University of Illinois
at Chicago melaporkan bahwa orang yang sedang belajar suatu bahasa baru menunjukkan proses
bahasa mereka seperti penutur asli ketika mereka menerima informasi secara implisit, tetapi
tidak berlaku ketika mereka menerima pelatihan eksplisit (instruksi yang terfokus kepada tata
bahasa suatu bahasa).

Abundance of information

Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran ini dibantu oleh sistem alam bawah sadar tubuh.
Alam bawah sadar tubuh menyerap tindakan dan bahasa secara cepat dan mendalam ketika
terdapat informasi yang melimpah.

Sebagai contoh, berkonsentrasi pada suatu kata atau tata bahasa mungkin tidak banyak
membantu Anda. Tetapi mendengarkan musik, radio dan film dalam bahasa Inggris, serta materi
baca, atau dikelilingi oleh penutur asli, akan memungkinkan Anda untuk menyerap suara dan
informasi tanpa disadari.

Dan dua teknik yang Anda bisa tinggalkan:

Highlighting

Penelitian mengatakan belajar bahasa dengan menggarisbawahi atau menandai kalimat


berbahasa Inggris dengan warna bukanlah metode yang efektif. Hasil penelitian ini dikemukakan
oleh peneliti yang meneliti bahwa flash cards & distributed practice merupakan metode yang
lebih efektif.
Image association

Teknik mengasosiasikan gambar dengan kata ternyata tidak terlalu efektif. Teknik ini hanya
bekerja bagi sebagian orang saja, jika Anda kurang suka mengasosiasikan gambar dengan kata
maka teknik ini hanya akan mempersulit proses belajar Anda.

10 Teknik Mengajar Speaking Dalam Bahasa Inggris Yang Efektif – “Speaking” (berbicara)
adalah “proses membangun dan berbagi makna melalui penggunaan simbol-simbol verbal dan
non-verbal, dalam berbagai konteks (Chaney, 1998:13). “Speaking (Berbicara) adalah bagian
penting dalam proses belajar dan mengajar bahasa asing sebagai bahasa kedua. Meskipun
penting, selama bertahun-tahun, pengajaran “speaking” berbicara bukan menjadi hal yang
penting dan guru bahasa Inggris terus mengajar ( speaking ) berbicara hanya sebagai
pengulangan latihan atau menghafal dialog. Namun, dunia saat ini mensyaratkan bahwa tujuan
pengajaran berbicara harus meningkatkan kemampuan komunikatif siswa, karena, hanya dengan
cara itu, siswa dapat mengekspresikan diri mereka dan belajar bagaimana untuk mengikuti
aturan-aturan sosial dan budaya yang tepat dalam setiap berkomunikasi. Dalam rangka untuk
mengajar pembelajar bahasa kedua bagaimana berbicara dengan cara yang terbaik, beberapa
aktivitas yang dapat meningkat kan Skill berbicara ada di bawah ini dan dapat diterapkan segera
dikelas. Untuk itu para guru harus menciptakan lingkungan kelas di mana siswa memiliki
komunikasi seperti kehidupan nyata, kegiatan otentik, dan tugas-tugas bermakna yang
meningkatkan skill berbicara dalam Bahasa Inggris. Hal ini dapat terjadi ketika siswa
berkolaborasi dalam kelompok untuk mencapai suatu indikator atau menyelesaikan sebuah tugas.
Dibawah ini adalah Kegiatan Di Kelas Yang Bisa Meningkatkan “Speaking Skill”

1. Diskusi
Setelah pelajaran berbasis dengan content, diskusi dapat di terapkan untuk berbagai macam
alasan. Para siswa dapat berdiskusi sampai pada sebuah kesimpulan, berbagi ide tentang suatu
peristiwa, atau mencari solusi dalam kelompok diskusi mereka. Sebelum diskusi, sangat penting
bahwa tujuan dari kegiatan diskusi diatur oleh guru. Dengan cara ini, titik diskusi yang relevan
dengan tujuan ini, sehingga siswa tidak menghabiskan waktu mereka mengobrol satu sama lain
tentang hal-hal yang tidak relevan. Sebagai contoh, siswa dapat terlibat dalam setuju / tidak
setuju diskusi. Dalam jenis diskusi, guru dapat membentuk kelompok siswa, sebaiknya 4 atau 5
di masing-masing kelompok. Kemudian masing-masing kelompok bekerja pada topik masing-
masing sesuai kelompok untuk jangka waktu tertentu, dan menyajikan hasil diskusi mereka di
depan kelas

2. “Role Play” (Bermain Peran)


Salah satu cara lain untuk meningkatkan skill berbicara siswa adalah dengan bermain role-
playing. Siswa berpura-pura bahwa mereka berada dalam berbagai konteks sosial dan memiliki
berbagai peran sosial. Dalam kegiatan “Role-Play ( bermain peran ), Guru memberikan informasi
kepada siswa atau peserta didik seperti siapa mereka dan apa yang mereka pikirkan atau rasakan.
Dengan demikian, guru dapat memberitahu siswa bahwa “Anda adalah Ariel, Anda pergi ke
dokter dan menceritakan apa yang terjadi semalam, dan …” (Harmer, 1984)
3. Simulasi
Simulasi yang sangat mirip dengan permainan peran, tapi apa yang membuat simulasi berbeda
dari peran memainkan adalah bahwa mereka lebih rumit. Dalam simulasi, siswa dapat membawa
barang-barang ke kelas untuk menciptakan lingkungan yang realistis. Misalnya, jika seorang
siswa bertindak sebagai penyanyi, dia membawa mikrofon untuk bernyanyi dan sebagainya.
Memainkan peran dan simulasi memiliki banyak keuntungan. Pertama, karena simulasi
menghibur dan memotivasi siswa. Kedua, menurut Harmer (1984) menunjukkan, Simulasi
meningkatkan kepercayaan diri siswa, karena dalam bermain peran dan simulasi kegiatan,
mereka akan memiliki peran yang berbeda dan tidak perlu berbicara sendiri, yang berarti mereka
tidak harus mengambil tanggung jawab yang sama.

4. Informasi Gap
Dalam kegiatan ini, siswa harus berpasangan. Seorang siswa akan memiliki informasi bahwa pasangan
lain tidak memiliki dan mitra akan berbagi informasi mereka. Kegiatan kesenjangan informasi melayani
berbagai tujuan seperti pemecahan masalah atau mengumpulkan informasi. Juga, masing-masing
pasangan memainkan peran penting karena tugas tidak dapat diselesaikan jika mitra tidak memberikan
informasi yang lain butuhkan. Kegiatan ini efektif karena setiap orang memiliki kesempatan untuk
berbicara secara luas dalam Bahasa inggris.

5. Brainstorming
Pada suatu topik tertentu, siswa dapat menghasilkan ide-ide dalam waktu yang terbatas.
Tergantung pada konteks, baik setiap pendapat individu atau kelompok “brainstorming” yang
efektif dan peserta didik menghasilkan ide-ide dengan cepat dan bebas. Karakteristik yang baik
dari brainstorming adalah bahwa siswa tidak dikritik karena ide-ide mereka sehingga siswa akan
terbuka untuk berbagi ide-ide baru.

6. Story Telling (Mendongeng)


Siswa dapat secara singkat meringkas kisah atau cerita yang mereka dengar dari orang
sebelumnya, atau mereka mungkin membuat cerita mereka sendiri untuk memberitahu teman-
teman sekelas mereka. Story telling menumbuhkan pemikiran kreatif. Hal ini juga membantu
siswa mengekspresikan ide-ide dalam bentuk awal, pengembangan, dan hasil akhir, termasuk
karakter dan setting sebuah cerita harus dimiliki. Siswa juga dapat memberitahu teka-teki atau
lelucon. Misalnya, pada awal setiap sesi kelas, guru dapat memanggil beberapa siswa untuk
menceritakan teka-teki pendek atau lelucon sebagai pembuka. Dengan cara ini, guru tidak hanya
akan meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, tetapi juga mendapatkan perhatian dari kelas.

7. Interview (Wawancara)
Siswa dapat melakukan wawancara pada topik yang dipilih dengan berbagai orang. Ini adalah ide
yang baik bahwa guru memberikan rubrik kepada siswa sehingga mereka tahu apa jenis
pertanyaan mereka dapat meminta atau apa jalan untuk mengikuti, tetapi siswa harus
mempersiapkan pertanyaan wawancara mereka sendiri. Melakukan wawancara dengan orang-
orang memberi siswa kesempatan untuk berlatih kemampuan berbicara mereka tidak hanya di
kelas tetapi juga di luar dan membantu mereka menjadi lebih bersosialisasi.

8. Story Completion
Teknik ini sangat menyenangkan, seluruh kelas, bebas berbicara kegiatan yang mana siswa
duduk membentuk lingkaran. Untuk kegiatan ini, guru mulai bercerita, tapi setelah beberapa
kalimat dia berhenti bercerita. Kemudian, setiap siswa mulai melanjutkan dari titik di mana
sebelumnya berhenti. Setiap siswa harus untuk menambah 4-10 kalimat. Siswa dapat
menambahkan karakter baru, peristiwa, deskripsi dan sebagainya.

9. Reporting
Sebelum datang ke kelas, siswa diminta untuk membaca koran atau majalah dan di kelas, mereka
melaporkan kepada teman-teman mereka apa yang mereka temukan sebagai berita yang paling
menarik. Siswa juga dapat berbicara tentang apakah mereka telah mengalami apa pun yang layak untuk
diberitahu teman-teman dalam kehidupan sehari-hari mereka di depan kelas.(ASR)

9 Tehnik Mengajar Speaking (Technique for Teaching Speaking)

Kalau melihat model pembelajaran Speaking, selama ini masih mengandalkan model
menghapalkan dialog kemudian maju ke depan kelas untuk mempraktekannya. Kegiatan ini
dilakukan biasanya karena guru ingin agar kegiatan belajar mengajar cepat selesai tanpa repot-
repot, atau tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam mengajar Speaking.

Anggapan sementara, pembelajaran Speaking itu rumit dan butuh keberanian siswa untuk
memproduksi ucapan. Inilah yang sering ditakutkan para guru. Mereka mengira Speaking itu
butuh waktu lama dan sulit bagi siswa untuk mengadaptasinya.

Okelah, mari kita telaah 9 tehnik mengajar Speaking berikut ini. Dengan tehnik-tehnik ini
anggapan bahwa Speaking bagi siswa itu sulit, bisa dihilangkan.

1. Ask and Answer. 

Siswa diminta melakukan tanya jawab. Prosesnya, mintalah siswa mencatat beberapa pertanyaan
interview kalau perlu dihapalkan. Kemudian bebaskan siswa bertanya kepada teman di kelasnya.
Sesuaikan pertanyaan dengan tema. Misal tema Personal Identitiy, Shopping List, Map dan lain-
lain. Untuk mengecek apakah siswa melakukan tugas tersebut, mintalah mereka membuat
catatan yang harus dilaporkan kepada guru setelah proses pembelajaran berakhir. Guru hanya
memonitor siswa dan memberikan waktu untuk siswa melakukan tanya jawab.

2. Describe and Draw.

Siswa dibuat berpasangan. Siswa A mempunyai gambar yang tak diketahui oleh siswa B, begitu
pula sebaliknya. Siswa A menerangkan gambar yang ia punyai dan siswa B menggambar sesuai
keterangan siswa A. Setelah siswa A selesai, ganti siswa B menerangkan gambarnya. Mintalah
mereka membandingkan gambarnya dan memberi nilai sesuai selera mereka.

3. Discussion.

Tentukan sebuah topik dan mintalah siswa secara berkelompok mendiskusikan topik sesuai
gambar. Tehnik ini cocok diterapkan bagi intermediate dan advance learners.

4. Guessing.

Guru atau beberapa murid mempunyai sebuah informasi yang harus ditebak oleh siswa atau
kelompok lain dengan menanyakan dalam Bahasa Inggris.

5. Rememberring

Siswa menutup mata dan mengingat gambar misalnya benda di dalam kelas atau letak tempat-
tempat. Tehnik ini efektif untuk mengasah daya ingat dan meminimalisir lupa terhadap kosakata.

6. Miming.

Seorang siswa mempraktekkan mimik tertentu semisal perasaan, melakukan suatu kegiatan, dan
lainnya. Sementara siswa yang lain menebak.

7. Ordering.

Siswa diminta mengurutkan sesuatu dengan menanyakan dimana letaknya sampai menemukan
tempat yang sesuai.

8. Completing a form/questionnaire.

Siswa bertanya jawab, atau menyediakan informasi tertentu untuk menyempurnakan sebuah
formulir atau kuis. Tehnik ini efektif diterapkan pada pelajaran berhubungan dengan identitas,
semisal formulir lowongan kerja, pengisian paspor dan lainnya.

9. Role Play.

Tehnik ini cocok untuk pembelajar yang telah mencapai level intermediate dan di atasnya. Siswa
mempraktekkan sebuah situasi semisal di kantor polisi, pengadilan, drama, dan lain-lain. Siswa
hanya diminta menggunakan ungkapan-ungkapan yang pernah dipelajari atau menggunakan
bantuan kartu. Guru bertindak memberi arahan dan memonitoring kegiatan.

Demikian 9 tehnik mengajar speaking yang bisa guru terapkan di dalam kelas. Semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai