INDEK HALAMAN
BAB. I
NAMA WAKTU DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN
Pasal 1
BAB. II
D A S A R
Pasal 2
BAB. III
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 3
1. RAT bermaksud penyampaian Pertanggung Jawaban Pengurus dan
Pengawas kepada para anggota tentang hasil pelaksanaan kerja selama
Tahun Buku yang telah berjalan-------------------------------------------------------------
2. RAT bertujuan menyampaikan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja (RK/RAPB) Koperasi WAPESKA Tahun Buku
2008 sebagai pedoman pelaksanaan yang akan datang, dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh Pengurus selaku pemegang Mandat
dari Rapat Anggota.---------------------------------------------------------------------------
BAB. IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA RAPAT
Pasal 4
1. Peserta Rapat diwajibkan hadir limabelas menit sebelum rapat dimulai.--------
2. Sebelum Rapat di mulai, para peserta rapat diwajibkan mengisi dan
Menandatangani buku daftar hadir yang telah di sediakan.------------------------
3. Pada saat rapat berlangsung , seluruh peserta rapat tidak
diperkenankan meninggalkan ruanggan rapat sebelum rapat selesai.-------
4. Dalam menggunakan hak bicara anggota harus obyektif tegas
lugas dan jelas, serta apabila mengunakan tek agar menyerahkan tek
tersebut ke pimpinan rapat setelah dibacakan.------------------------------------------
5. Setiap peserta rapat diwajibkan mentaati tata tertib rapat serta
mengindahkan Kebijaksanan pimpinan rapat.---------------------------------------
6. Apabila dalam pengambilan keputusan terjadi poting tertutup maupun
terbuka, maka setiap peserta rapat yang berhak mengemukakan suara
( anggota) hanya memiliki satu hak suara.-------------------------------------
BAB. V
PIMPINAN RAPAT
Pasal 5
1. Rapat dipimpin oleh Ketua Pengurus atau pengurus yang diberi kuasa oleh
Ketua Pengurus Koperasi WAPESKA Stasiun Kereta Api Besar Bandung.----
Pasal 6
Pasal 7
1. Rapat anggota di anggap sah apabila dihadiri oleh ½ plus satu jumlah
anggota keseluruhan.--------------------------------------------------------------------------
2. Apabila kurang dari ketentuan yang dimaksud dalam ayat 1, rapat dapat
dipundurkan waktunya paling lambat tujuh hari dari pelaksanaan rapat
pertama.-------------------------------------------------------------------------------------------
Pasal 8
1. Keputusan Rapat Anggota dianggap sah apabila di dasarkan atas
musawarah untuk mupakat dan disetujui oleh ½ plus satu dari jumlah
peserta rapat yang hadir.----------------------------------------------------------------------
2. Apabila tidak dicapai kesepakatan secara mupakat, maka pimpinan rapat
dapat mengusahakan melalui voting tertutup dengan ketentuan ½ plus satu
dari jumlah peserta yang hadir menyetujui.-----------------------------------------------
3. Apabila terjadi imbang antara yang menyetujui dan tidak menyetujui sama-
sama banyak (50%-50%), maka pimpinan rapat berwenang mengambil
keputusan rapat setelah meminta pertimbangan pengurus lain dan
pengawas.-----------------------------------------------------------------------------------------
BAB VII
PENUTUP
Pasal 9
1. Hal – hal lain yang belum diatur dalam tata tertib rapat ini akan ditentukan
kemudian oleh pimpinan rapat atas dasar persetujuan peserta rapat.------------
2. Peraturan tata tertib rapat ini disetujui dan disahkan oleh Rapat Anggota
Tahunan (RAT).----------------------------------------------------------------------------------
-------------------- oo O oo -------------------
SUSUNAN ACARA
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT)
KOP. WAPESKA
TAHUN BUKU 2007
Hari : SABTU
Tanggal : 14 JUNI 2008
Waktu : 14.00 WIB S/D SELESAI
1. Pembukaan.
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Quraan
3. Laporan Ketua Panitia Penyelenggara RAT Koperasi WAPESKA
Tahun Buku 2007.
4. Sambutan Ketua Koperasi WAPESKA Stasiun Besar Bandung
5. Sambutan Bapak KSB Stasiun KA Besar Bandung.
6. Sambutan Bapak Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian,
Perdagangan Kota Bandung.
7. Sambutan Bapak Ketua DEKOPIN Kota Bandung.
8. Sambutan Kepala Sub Seksi Keamanan dan Ketertiban (KASUBSI
KAMTIB) Stasiun KA Besar Bandung.
9. Penyerahan / Pemberian Hadiah dan Penghargaan kepada anggota
Koperasi WAPESKA yang berprestasi.
Puji Syukur kita panjatkan ke Khazorrot Allah SWT, berkat rachmat dan karuniaNya
serta atas partisipasi semua pihak dalam mendukung operasional koperasi
WAPESKA, Alhamzdulilah laporan Pertanggung jawaban Pengurus dan Pengawas
selama Tahun 2007 dapat kami sajikan dan disusun dalam bentuk buku, sesuai
dengan kemampuan yang kami miliki.
Kami menyadari bahwa dalam penyajiannya tidak akan terlepas dari kesalahan dan
kekeliruan, atas segala kekurangan dan kekeliruan dalam penyajian laporan ini, kami
mohon maaf yang sebesar (bahwasanya kesempurnaan itu hanyalah milik Allah
SWT).
Akhir kata kami berharap ditahun-tahun yang akan datang Koperasi WAPESKA
lebih maju baik pelayanan terhadap anggota maupun masyarakat, juga dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha yang dikelola, sehingga pada akhirnya
berjalan sesuai harapan dan cita-cita bersama menuju arah sejahtera.
Pengurus
Koperasi WAPESKA
Stasiun KA Besar Bandung
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
DALAM PELAKSANAAN KERJA PENGURUS
KOPERASI WAPESKA STASIUN KA BESAR BANDUNG
TAHUN BUKU 2007
PENDAHULUAN
I. UMUM:
Penataan kelembagaan dan usaha, adalah yang saat ini sebagai fokus kerja
pengurus, disamping kemudian pengembangan pendidikan pengurus, pengawas,
karyawan dan anggota, untuk dapat dibentuk menjadi sumber daya manusia
(SDM), yang cerdas, berpengetahuan luas, dan handal serta siap menerima
tantangan dalam kancah ekonomi global.
Dalam penyajian laporan Rapat Anggota Tahunan tahun buku 2007 ini meliputi:
a. Pendahuluan
b. Kelompok Administrasi
c. Bidang Teknik perkoperasian
d. Bidang Usaha
e. Perbendaharaan
f. Faktor-faktor yang mempengaruhi
g. Kesimpulan
h. Lain-lain
i. Penutup
j. Lampiran-lampiran
KELOMPOK ADMINISTRASI
I. KEPENGURUSAN
1. K e t u a : R. SUHARTO
2. Sekretaris :JAELANI
3. Bendahara : WAWAN PUDIAWAN
STRUKTUR ORGANISASI
KOPERASI WAPESKA
STASIUN KA BESAR BANDUNG
PERIODE TAHUN 2007 - 2010
RAPAT ANGGOTA
PEMBINA / PELINDUNG
KSB STASIUN BESAR BANDUNG
PENGURUS PENGAWAS
KETUA KETUA
R. SUHARTO IDIN SUDIRA. R
ANGGOTA
II. KEANGGOTAAN
1. Penambahan:
2. Pengurangan
Sesuai dengan Undang – Undang No. 25 tahun 1992, bahwa menjadi anggota
koperasi adalah harus secara sukarela atas kehendak sendiri si anggota, tidak
merasa terpaksa atau dipaksa oleh pihak manapun juga. Begitu pula halnya dengan
anggota Koperasi WAPESKA, yang dengan sukarela masuk menjadi anggota.
2007 43 4 0 47
III. PENGAWAS
Dalam tahun buku 2007, struktur organisasi kelompok bidang pengawasan Koperasi
WAPESKA Stasiun KA Besar Bandung, terjadi perubahan total, yang mana
perubahan tersebut berdasarkan pergantian kepengurusan dan pengawas rutin tiap
periode 3 tahun sekali. Dalam tahun buku 2007 tersebut, masa periode pengawas
lama digantikan oleh pengawas baru dan pengesahannya berdasarkan rapat
anggota tertanggal 09 Juli 2007, dituangkan dalam berita acara rapat, menetapkan
dan mengangkat pengawas periode tahun 2007 s/d tahun 2010 , dengan
susunan sebagai berikut :
Sesuai dengan pungsi dan tugasnya yang tercantum dalam Undang – Undang No.
25 tahun 1992 (perkoperasian ) Bab. VI ayat 38 s/d ayat 40 (bagian ke empat),
adalah berpungsi sebagai pengawas kegiatan koperasi, baik intern maupun extern.
Disamping itu sebagai alat kelengkapan pertanggung jawaban pengawas adalah
membuat laporan hasil pemeriksaan kepada anggota yang disampaikan pada
pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT).
KEORGANISASIAN
I. PEMBINAAN
Dalam melaksanakan pungsinya agar tetap ada dalam koridor hukum dan
perundang-undangan serta AD/ART, Koperasi WAPESKA mendapat pembinaan
yang secara aktif dilakukan oleh :
Dengan upaya pembinaan dari intansi tersebut, Koperasi WAPESKA akan selalu
eksis menjalankan pungsinya sebagai badan usaha Koperasi berkomitemen menuju
arah sejahtera tetap berjalan sesuai dengan aturan yang ada.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan barang dagang unit niaga, saat ini Koperasi
WAPESKA melakukan kerjasama dengan Toko SIEM Jl. Ciumbuleuit – Bandung
sebagai distribusi utama, dibantu oleh distribusi pendamping yaitu penyedia barang
berupa produsen, distributor dan agen produk tertentu yang produknya tidak
tersedia di Toko SIEM.
Untuk sementara waktu sampai dengan keadaan yang memungkinkan, USP baru
sebatas layanan dalam bidang simpanan anggota (simpanan suka rela). Dimana
pengurus menghimpun dana tabungan anggota untuk selanjutnya dibukukan sebagai
modal cadangan.
Untuk bidang pinjaman ke anggota, sampai saat ini belum dapat dilaksanakan
mengingat keterbatasan permodalan. Walaupun demikian, pengurus selalu berusaha
mengupayakan adanya bantuan dana permodalan dari pihak lain, sehingga tercapai
keseimbangan antara simpanan dan pinjaman.
Apabila USP sudah mulai berjalan, maka prioritas pemberian pinjaman akan
ditekankan terlebih dahulu kepada kebutuhan-kebutuhan yang sangat mendasar,
diantaranya: perawatan / Opname / pengobatan, kebutuhan biaya anak sekolah,
kontrak rumah, dan renovasi rumah.
Adalah salah satu tugas pokok pengurus dalam hal mengkoordinir sewaan anggota
terhadap PT.KAI DAOP 2 Bandung, yang mana dalam perjalannya diupayakan untuk
dapat mencapai keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran serta target
pembayaran. Dalam hal ini tentunya disesuaikan dengan tingkat rutinitas anggota
dalam berjualan, sehingga dalam setiap akhir bulan, seluruh kewajiban sewa dari
anggota bisa diselesaikan.
V. TEROBOSAN-TEROBOSAN
Upaya yang saat ini dalam perencanaan untuk di lakukan adalah berupa kerjasama
kemitraan dengan BUMN/BUMS dalam program PKBL, Pinjaman ke pihak lain atau
Bank, dan kerjasama usaha dengan koperasi lain.
Sampai dengan saat ini pengurus dalam melakukan kerjasama usaha dengan mitra
usaha, baru sebatas kerjasama dalam bidang perdagangan. Bidang-bidang lain
yang merupakan potensi Koperasi WAPESKA akan dupayakan pada tahun buku
berikutnya. Bidang – bidang yang berpotensi untuk dikembangkan dan menjalin
kerjasama dengan pihak lain adalah, periklanan dan promosi serta pemantapan
bidang penjualan.
Sesuai dengan kemampuan berdasarkan ART yang telah berjalan sambil menunggu
perubahan ART yang sedang dirancang, maka pemberian bantuan sosial untuk
anggota dan keluarga ditentukan sebagai berikut :
1. KEMATIAN:
BIDANG USAHA
Unit pertokoan ( Niaga ) adalah unit usaha Koperasi WAPESKA yang saat ini
menjadi unit usaha unggulan, dimana unit tersebut merupakan penyumbang
kontribusi terbesar terhadap koperasi. Unit pertokoan (Niaga) akan mendapat
perhatian dan prioritas untuk dijadikan salah satu potensi usaha yang akan
dikembangkan, baik segi kulaitas layanan, maupun kuantitas barang jenis dan
varian.
Besarnya animo anggota yang mendapat pelayanan dari unit pertokoan (Niaga),
keberadaannya sangat dirasakan manfaatnya, dimana penjualan barangnya setara
dengan harga di luar koperasi, bahkan ada kecendrungan lebih murah dari harga
diluar.
Oleh sebab itu, Koperasi lebih menitik beratkan kepada aspek layanan dari pada
aspek keuntungan pinansial. Atas layanan prima tersebut, Koperasi berusaha terus
mempertahankan harga jual tetap setabil, dan pelayanan yang memuaskan.
Usaha ini memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan seiring bertambahnya
modal usaha yang dapat dihimpun oleh Koperasi, walaupun pada saat ini hanya
sebatas penerimaan simpanan, belum memberikan layanan pinjaman.
Dilihat dari potensi yang sebelumnya berjalan, unit USP menduduki unti usaha
peringkat kedua setelah pertokoan (Niaga). Melihat sejarahnya, Koperasi bisa
mengoptimalkan layanan seiring dengan perkembangan usaha pendamping.
Untuk operasionalnya dan penyajian laporan keuangan selanjutnya dari unit ini,
akan dipisah dari unit-unit yang lain, dimana dalam Neraca dan Laba/Ruginya
disajikan tersendiri, tidak digabung dengan unit lainnya. Ini diterapkan untuk
mempermudah dalam pelayanan dan evaluasi peningkatannya, sehingga pada
akhirnya dalam hal layanan setara dengan layanan perbankkan.
Unit ini berpungsi sebagai koordinator penerimaan uang sewa ke PT.KAI DAOP 2
Bandung, yang sebelumnya diolah terlebih dahulu oleh koperasi, sehingga dalam
pelaksanaanya terjadi keseimbangan antara penerimaan dengan pengeluaran.
Anggota yang mendapat layanan unit ini adalah para pemilik Roda/Rombong dan
kios-kios di dalam Stasiun Kereta Api Besar Bandung.
KEUANGAN
I. ADMINISTRASI KEUANGAN
Sistem yang pernah di uji cobakan adalah system komputerisasi akuntansi terpusat,
melalui jaringan komputer Line Area Nett work (LAN), dimana dari seluruh unit yang
dioperasikan datanya akan langsung dioleh secara otomatis oleh komputer induk
(SERVER). Akan tetapi hal tersebut tidak berjalan dengan terus menerus, mengingat
kurangnya perankat pendukung auto record (BAR CODE), space komputer dan
prankat penunjang lainnya.
Pada masa yang akan datang system demikian akan diterapkan di Koperasi
WAPESKA, seiring dengan pendanaan yang memadai.
II. PERMODALAN
a. Adanya bimbingan dan binaan dari intansi terkait ( PT. KAI Daop 2
Bandung, KSB Stasiun KA Besar Bandung, DEKOPIN Kota Bandung,
Dinas Koperasi, UKM & Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung,
serta Pemerintah Daerah Kota Bandung ).
b. Mandat penuh dari anggota dan ketua pengurus kepada staf dan
karyawan dalam menjalankan operasional Koperasi WAPESKA.
c. Peralatan yang masih dapat dipergunakan dan dioperasikan secara
optimal, sehingga dalam penambahan peralatan yang baru bisa
diminimalisir.
d. Terjalinya kerjasama yang baik antara pengurus dan anggota serta
pihak-pihak lain, sehingga jalinan koordinasi berjalan dengan lancar.
KESIMPULAN
PENUTUP
I. PENDAHULUAN
Prediksi pada tahun buku 2008 yang akan kita lalui, kita dihadapkan kepada kondisi
ekonomi secara nasional mengalami keterpurukan, terutama dalam menyikapi
kebijakan pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan, kebijakan kenaikan
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang tentunya diikuti oleh kenaikan sektor-sektor lain
terutama sembilan bahan pokok (SEMBAKO), kondisi moneter yang kurang setabil.
Hal tersebut sedikit banyaknya akan sangat mempengaruhi terhadap perjalanan
operasional Koperasi WAPESKA.
Hanya sifat keyakinan terhadap diri sendirilah yang akan menguatkan tekad kita
bahwa apapun yang terjadi akan kita hadapi bersama. Oleh sebab itu sipat
persatuan dan kegotong royongan adalah mutlak diperlukan untuk memacu usaha
Koperasi WAPESKA pada tahun-tahun mendatang.
Mengingat akan hal tersebut, kita akan mengupayakan agar potensi usaha yang kita
miliki dioptimalkan dalam pengoperasiannya, sehingga laju pertumbuhan usaha
koperasi dapat dicapai dengan tekad dan kerja keras.
2. Untuk personil yang saat ini ada akan terus dibina dan dididik agar menjadi
Sumberdaya Manusia (SDM) yang disiplin, cerdas, berkemampuan tinggi dan
propesional.
9. Membuka ruang komunikasi yang lebih luas antara pengurus dengan anggota,
anggota dengan anggota, dan dengan pihak-pihak terkait, sehingga jalinan
keterbukaan, kebersamaan dan koordinasi dapat tercapai dengan baik.
Disamping itu potensi aspirasi yang dimiliki oleh anggota benar-benar tersalurkan
sehingga budaya demokrasi dalam Koperasi tertanam di Koperasi WAPESKA.
10. Membina, memelihara dan mendukung potensi Hobi anggota yang diantaranya:
Olahraga, Kesenian, Keterampilan, dan hobi-hobi lain yang bersipat positip untuk
mengisi ruang waktu senggang.
11. Upaya memantafkan segala sector yang telah berjalan, serta menggali potensi
yang dimiliki secara bertahap sesuai kemampuan adalah prinsif kerja pengurus di
tahun buku 2008.
1. Dalam tahun buku 2008, Koperasi WAPESKA belum berencana membuka unit
usaha baru, hal ini dimaksudkan agar unit usaha yang telah ada dapat
disempurnakan secara totalitas, sehingga kelemahan-kelemahan dari unit usaha
yang telah ada akan distabilkan untuk kemantapan dan kesempurnaan usaha
koperasi, sehingga selanjutnya hal ini akan dijadikan tolak ukur dalam
pengembangan usaha selanjutnya.
2. Yang tentunya akan menjadi pokok penyempurnaan adalah unit usaha simpan
pinjam (USP), baik prosedur, mekanisme dan kedministarsiannya akan
disempurnakan, dan menuju kesetaraan prosedural PERBANKAN.
V. SOSIAL
2. Anggota Suami atau istri anggota dan anak anggota di berikan dana kematian:
anggota Rp 500,000.-
Isteri atau suami dan anak anggota Rp 250,000.-
3. Anggota Suami atau istri anggota dan anak anggota di berikan dana perawatan
rumah sakit (Opname) apabila rawat inap lebih dari 3 hari dan diberikan dalam
satu kali periode perawatan sebagai berikut :
anggota Rp 150.000,-
Isteri atau suami dan anak anggota Rp 100.000,-
VIII. PENUTUP
Tanpa kesunguhan dan kemauan serta dukungan partisipasi dari Stick Holder yang
kita miliki mana mungkin rencana yang baik ini dapat terwujud.
Semoga saja kita semua diberikan kekuatan untuk melakukan tugas mulia ini
membangun sebuah cita-cita luhur, merubah keadaan menjadi lebih baik dan
sejahtera untuk semua dengan dimulai dari itikad diri kita sendiri.
Wasalammu’alaikum Wr Wb
I. PENDAHULUAN
1. Bidang Organisasi
2. Bidang Managemen
3. Bidang Administrasi
4. Bidang Keuangan
5. Bidang Umum yang mendukung operasional Koperasi Wapeska
Dari pemeriksaan tersebut, ditemukan hal-hal secara lengkap yang terurai dalam
bab penjelasa.
II. U M U M
1. Pertahankan sifat kejujuran dan tingkatkan dalam hal kedisiplinan pada waktu
jam kerja.
2. Harus selalu koordinasi yang lebih jeli dan teliti lagi terhadap sesama
pengurus dalam hal-hal yang timbul ( baik dengan pengurus, karyawan,
maupun anggot).
3. Harus bekerja keras lagi bahu membahu mengusahakan pendapatan per
anggota ( penempatan titik rombong atau pun kerjasama dengan sesama
mintra).
4. Perhatikan tentang keberadaan di lapangan jangan sampai menemukan baik
penempatan rombong (buka/tutup) seragam maupun hal-hal yang
berhubungan dengan perkereta apian ( bancik, kebersihan) Dll.
5. Selalu sopan santun terhadap keluarga besar Kop. WAPESKA, intansi terkait,
maupun masyarakat luas.
6. Khusus untuk anggota, diharafkan dapat kembali membina hubungan
kebersamaan sesama anggota dan pengurus, loyalitas (kesetiaan) terhadap
organisasi ditingkatkan dan terutama dalam hal memenuhi segala kewajiban
yang menjadi tanggung jawab anggota dapat dengan rutin diselesaikan,
sehingga intregritas dan kesinambungan dalam organisasi bisa tercapai.
Sebagai catatan bahwa dalam organisasi koperasi, peran serta anggota
sangat menentukan maju dan mundurnya usaha koperasi.
Pengawas
Koperasi WAPESKA
Stasiun KA Besar Bandung
Ket ua anggota