Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

TEORI AKUNTANSI

Pokok Bahasan
LABA (INCOME)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


FEB S1 Akuntansi Prof Dr. Wiwik Utami Ak,MS,CA

09
Abstract Kompetensi

1. Mampu menjelaskan konsep laba


Laba merupakan informasi yang paling menarik 2. Mampu membedakan pemeliharaan
perhatian pemangku kepentingan (stakeholders). modal fisik and pemeliharaan modal
Pengukuran laba menjadi masalah yang banyak kauangan
diperdebatkan karena hasil pengukuran laba 3. Mampu memberikan ilustrasi praktik
dapat berbeda tergantung dengan konsep laba pengukuran laba dengan pendekatan
yang digunakan. yang berbeda

LABA (INCOME)
Laba merupakan informasi yang paling menarik perhatian pemangku kepentingan
(stakeholders). Pengukuran laba menjadi masalah yang banyak diperdebatkan karena hasil
pengukuran laba dapat berbeda tergantung dengan konsep laba yang digunakan. Beberapa
bukti empiris dari penelitian berdasarkan pasar (market based research) menunjukkan laba
akuntansi basis akrual (laba historis) memiliki kandungan informasi. Namun dari sisi praktisi
dan analisis keuangan menuntut pengukuran laba yang lebih cermat sehingga realistis dan
dapat dijadikan ukuran kinerja perusahaan secara lebih obyektif.

Manfaat informasi Laba bagi pengguna laporan keuangan adalah (Suwarjono: 2005)
1) Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang diinvestasikan dalam perusahaan,
misal diukur dengan return on asset dan return on equty
2) Pengukur prestasi atau kinerja badan usaha dan manajemen.
3) Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pajak.
4) Alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomik suatu negara.
5) Dasar penentuan dan penilaian kelayakan tarif dalam perusahaan publik.
6) Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang.
7) Dasar kompensasi dan pembagian bonus.
8) Alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
9) Dasar pembagian dividen.

Konsep laba dapat dijelaskan dengan pendekatan teori pada tataran semantik, sintaktik dan
pragmatik.

1. Konsep Laba dalam Tataran Semantik


Teori dalam tataran semantik berkaitan dengan pemaknaan. Dalam hal ini laba akan
diberikan makna tertentu agar pengguna laporan keuangan dapat memanfaatkan untuk
tujuan pengambilan keputusan ekonomi. Para pengguna laporan keuangan pada umumnya
memaknai laba sebagai:
a) Pengukuran efisiensi manajemen
b) Dasar pertimbangan peramalan arah perusahaan di masa depan atau pembagian
dividen di masa datang
c) Penggunaan laba sebagai pengukuran pencapaian dan sebagai pedoman
keputusan manajemen di masa depan
Dengan demikian dapat dijelaskan bahawa Konsep laba dalam tataran semantik
meliputi pemaknaan laba sebagai pengukur kinerja, pengkonfirmasi harapan investor,
dan estimator laba ekonomik.

Pengertian Laba Akuntansi dan Ekonomik

2013 Teori Akuntansi


2 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Laba akuntansi adalah laba dari sudut pandang penyusun laporan keuangan atau
kesatuan usaha karena keperluan untuk menyajikan informasi lebih objektif dan terandalkan.
Disisi lain laba ekonomik adalah laba dari sudut pandang investor karena keperluan untuk
menilai investasi. Penilaian investasi disamping berdasarkan informasi laba juga
dipengaruhi oleh karakteristik investor. Laba akuntansi dihitung atas dasar depresiasi
akuntansi (alokasi) dan laba ekonomik dihitung atas dasar depresiasi ekonomik (penurunan
nilai). Selain itu, laba ekonomik berbeda dengan laba akuntansi karena pada umumnya laba
ekonomik memperhitungkan perubahan daya beli uang (perubahan harga umum) dan
perubahan harga spesifik aset. Laba akuntansi dilandasi oleh konsep kontinuitas usaha
yang memandang aset sebagai sisa potensi jasa sehingga kos historis menjadi basis
pengukurannya. Sementara itu, laba ekonomik dilandasi oleh konsep likuidasi yang melihat
aset sebagai simpanan atau sediaan nilai (store of value) setiap saat sehingga nilai
sekarang menjadi basis pengukuranya. Dengan demikian, laba dipandang sebagai
perubahan nilai dalam suatu perioda. Gambar 2.1 meringkas perbedaan antara laba
akuntansi dan laba ekonomik.

Gambar 8.1

2013 Teori Akuntansi


3 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perbandingan Antara Laba Akuntansi dan Ekonomik
Aspek Pembeda Laba Akuntansi Laba Ekonomik

Sudut pandang pemaknaan Perekayasaan akuntansi, Pemegang saham


penyusunan standar, atau
penyusunan statemen
keuangan
Dasar pengukuran Kos historis Kos kesempatan, nilai
pasar, nilai likuidasi
Pengertian “ekonomik” Kelayakan ekonomik jangka Penilaian ekonomik jangka
panjang pendek
Makna depresiasi Alokasi kos Penurunan nilai ekonomik

Unit pengukur Rupiah nominal Daya beli

Sasaran pengukuran atau Laba uang/nominal Laba real


sifat laba
Konsep dasar yang Kontinuitas usaha, asas Likuidasi, nilai tunai
melandasi akrual
Fungsi aset Sisa potensial jasa Simpanan/sediaan nilai

Sumber : Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Suwardjono: 2005

Makna Laba
Makna laba secara umum adalah kenaikan kemakmuran dalam suatu periode yang
dapat dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap
dipertahankan. Pengertian semacam ini disasarkan pada konsep pemertahanan kapital.
Konsep ini membedakan antara laba dan kapital. Kapital bermakna sebagai persediaan
(stock) potensi jasa atau kemakmuran sedangkan laba bermakna aliran (flow) kemakmuran.
Dengan konsep pemertahanan kapital dapat dibedakan antara kembalian atas investasi dan
pengembalian investasi serta antara transaksi operasi dan transaksi pemilik. Lebih lanjut,
laba dapat dipandang sebagai perubahan aset bersih sehingga berbagai dasar penilaian
kapital dapat diterapkan.
Atas dasar berbagai teori dan konsep tentang makna laba, dapat diajukan definisi
formal laba sebagai berikut:
Laba adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam
suatu perioda yang berasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dikonsumsi atau
ditarik oleh entitas penguasa/pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomik
kapital mula-mula (awal periode).

Laba secara konseptual mempunyai karakteristik unum sebagai berikut:

2013 Teori Akuntansi


4 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
a. Kenaikan kemakmuran yang dimiliki atau dikuasai suatu entitas;
b. Perubahan terjadi dalam suatu kurun waktu (periode) sehingga harus diidentifikasi
kemakmuran awal dan kemakmuran akhir;
c. Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang menguasai
kemakmuran asalkan kemakmuran awal dipertahankan.

2. Konsep Laba dalam Tataran Sintaktik


Konsep laba harus dioperasionalkan dalam bentuk standar dan prosedur akuntansi
yang mantap dan objektif sehingga angka laba dapat diukur dan disajikan dalam laporan
keuangan. Salah satu bentuk penjabaran makna laba secara sintaktik adalah mendefinisi
laba sebagai selisih pengukuran dan penandingan antara pendapatan dan beban.
Pengukuran dalam arti luas yang meliputi pengakuan, saat pengakuan, dan prosedur
pangakuan ditambah cara mengungkapkan (dosclosure) merupakan masalah pada tataran
sintaktik. Terdapat dua kriteria atau pendekatan dalam pengukuran laba yaitu:
1. pendekatan transaksi (transactions approach) dan
2. pendekatan kegiatan (activities approach).

Pendekatan Transaksi
Dengan pendekatan ini, laba diukur dan diakui pada saat terjadinya transaksi (terutama
transaksi eksternal) yang kemudian terakumulasi sampai akhir perioda. Keuntungan
pendekatan transaksi bagi akuntansi untuk pelaporan laba antara lain:
a. Komponen pembentuk laba bersih dapat dirinci dengan berbagai basis antara lain atas
dasar produk atau pelanggan untuk kepentingan manajerial.
b. Laba yang berasal dari berbagai sumber/jenis transaksi (utama, tambahan, dna luar biasa)
dapat dipisahkan dan dilaporkan untuk kepentingan eksternal.
c. Perubahan aset dan kewajiban merupakan perubahan nilai yang diakui secara objektif pada
saat perubahan terjadi akibat transaksi penjualan (pendapatan) dan biaya dengan pihak
eksternal.
d. Jumlah rupiah serta jenis aset dan kewajiban secara automatis tersedia pada akhir perioda.
e. Karena perubahan nilai pasar aset tidak diketahui, artikulasi antarstatemen keuangan dapat
dipertahankan.

2013 Teori Akuntansi


5 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pendekatan Kegiatan
Dengan pendekatan ini, laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya
kegiatan atau kejadian bukan sebagai hasil suatu transaksi pada saat tertentu. Pendekatan
ini paralel dengan konsep penghimpunan atau pembentukan pendapatan (earning process)
sebagai basis pengakuan pendapatan. Dengan konsep ini, pendapatan (dengan sendirinya
laba) dapat dinyatakan telah terbentuk (earned) bersamaan dengan telah dilakukannya
kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas (produksi, penjualan, dan pengumpulan kas.
Pendekatan ini mempunyai keunggulan dalam membantu manajemen melakukan analisis
internal. Berbagai konsep laba dapat diciptakan untuk mengukur efisiensi dan profitabilitas
tiap kegiatan/bagian operasi, mengendalikan perilaku manajer divisi dengan sistem
pengendalian manajemen, dan menentukan kompensasi.
Dalam aplikasinya, kedua pendekatan di atas tidak berdiri sendiri tetapi saling
melengkapi. Kriteria pendapatan adalah terrealisasi dan terbentuk. Artinya, kedua kriteria
harus dipenuhi. Oleh karena itu, praktik akuntansi (dalam kaitannya dengan laba) yang
sekarang banyak dianut sebenarnya merupakan kombinasi dari pendekatan transaksi dan
pendekatan kegiatan.

Konsep Capital Maintenance / Pemeliharaan Modal


Menurut konsep ini, laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan tetap masih ada
(Capital Maintained atau Return On Capital) atau biaya yang telah tertutupi (cost recovery)
atau pengembalian modal (return of capital ).
Menurut Belkaoui konsep Capital Maintenance dikembangkan menjadi,
a. Financial Capital, laba diukur dengan uang.
Money Maintenance, yaitu financial capital yang diukur menurut unit uang. Laba menurut
konsep ini adalah perubahan net asset dengan menyesuaikan transaksi modal yang
dijabarkan dalam ukuran uang. General Purchasing Power Money Maintenance, yaitu
financial capital yang diukur menurut tenaga beli yang sama. Laba menurut konsep ini
adalah perubahan net asset setelah disesuaikan transaksi modal yang diukur dengan
tenaga beli yang sama.
b. Physical Capacity
Productive Capacity Maintenance, yaitu Physical Capacity yang diukur menurut konsep
uang. Kapasitas produksi perusahaan dipertahankan, kapasitas produksi dapat diartikan
sebagai kapasitas fisik, kapasitas untuk berproduksi, (volume) barang dan jasa yang sama
dan kapasitas/memproduksi nilai barang dan jasa yang sama.

2013 Teori Akuntansi


6 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
General Purchasing Power, Productive Capacity Maintenance, yaitu Physical Capacity yang
diukur dengan unit tenaga beli yang sama. Kapasitas produksi fisik perusahaan yang diukur
dalam unit tenaga beli yang sama dipertahankan.

Konsep pemeliharaan kapasitas produksi menghendaki bahwa asset dan utang perusahaan
disajikan dalam nilai sekarang. Nilai sekarang dapat dihitung dengan dasar.
1. Capitalization atau Present Value Method, yaitu jumlah bersih dari arus kas (kas
masuk maupun kas keluar) yang diharapkan diterima selama umur ekonominya yang
didiskontokan pada saat sekarang. Untuk menghitung nilai kapitalisasi, terdapat empat
variabel yang harus diketahui :
a. Aliran kas yang diharapkan dari penggunaan/penjualan asset tersebut.
b. Jangka waktu arus kas tersebut
c. Jumlah sisa umur aktiva tersebut
d. Discount rate (tingkat diskonto )
2. Current Entry Price /Harga beli sekarang, yaitu jumlah kas atau aktiva lainnya yang
dibutuhkan untuk mendapatkan aktiva yang sejenis atau yang sama. Istilah yang sering ada
adalah :
a) Replacement Cost Used adalah jumlah kas yang diperlukan untuk mendapatkan
asset yang serupa yang memiliki umur pemakaian yang sama dipasaran barang
bekas
b) Reproduction Cost adalah jumlah kas atau aktiva yang diperlukan untuk
mendapatkan asset yang persis sama dengan aktiva yang ada sekarang (asset
yang baru)
3. Current Exit Price/Harga jual sekarang, adalah jumlah kas yang diterima atau hutang
yang dianggap lunas apabila asset tersebut dijual. Umumnya nilai ini bermakna:
a) Harga penjualan yang ada dalam keadaan pasar bebas bukan harga yang dijual
karena terpaksa
b) Harga jual pada saat berlangsungnya pengukuran / pencatatan.

2013 Teori Akuntansi


7 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3.Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik
Bila dikaitkan dengan laba, tataran pragmatik membahas apakah informasi laba
bermanfaat atau apakah informasi laba nyatanya digunakan. Kalau memang digunakan,
untuk kepentingan apa informasi laba digunakan sehingga angka laba benar-benar harus
disediakan. Cara untuk mengetahui kebermanfaatan laba di antaranya dengan menanyakan
langsung kepada pemakai apakah mereka menggunakan angka laba akuntansi, mengenali
bagaimana informasi laba nyatanya digunakan, dan dengan mengukur reaksi pasar modal
terhadap pengumuman laba akuntansi. Kegunaan utama informasi laba adalah sebagai (1)
prediktor arus kas masa depan dan (2) sebagai alat manajemen

Prediktor Aliran Kas ke Investor


Investor dan kreditor menjadi pihak utama yang dituju dalam pelaporan keuangan,
perekayasa berteori bahwa investor dan kreditor berkepentingan dengan aliran kas yang
masuk ke mereka atas investasinya.
Hal ini dinyatakan dalam tujuan pelaporan keuangan sebagai berikut:
Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan
kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam menilai, jumlah, saat
terjadi, dan ketakpastian penerimaan kas mendatang dari dividen atau bunga dan
pemerolehan kas mendatang dari penjualan, penebusan, atau jatuh temponya sekuritas
atau pinjaman.
Penjelasan di atas memberi isyarat bahwa harus ada hubungan logis antara laba
(earnings) dan aliran kas ke investor dan kreditor. Hubungan ini akan membantu investor
dan kreditor dalam mengembangkan model untuk memprediksi aliran kas ke mereka guna
menilai investasi atau kapitalnya.

Pengendalian Manajemen
Perilaku manajer dikendalikan melalui laba dengan cara mengaitkan kompensasi
dengan laba sebagai pengukur kinerja. Pengendalian akan efektif apabila manajer
mempunyai persepsi bahwa laba sebagai pengukur kinerja benar-benar laba yang
diakibatkan oleh tindakan atau upayanya (actions and efforts). Oleh karena itu, dalam
pengendalian manajemen terdapat berbagai tingkat laba dengan berbagai sebutan sebagai
pengukur kinerja manajer.

2013 Teori Akuntansi


8 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengendalian manajemen menuntut adanya kontrak-kontrak internal yang memerlukan
berbagai tingkat laba akuntansi sebagai unsur kesepakatan. Jadi, secara pragmatik, laba
akuntansi memang digunakan oleh manajemen. Hal ini memberi indikasi bahwa laba
akuntansi bermanfaat untuk kepentingan atau kontrak internal.

Konsep Laba menurut PSAK no. 1


Sejak konvergensi dengan IFRS yang dimulai pada tahun 2007, laporan laba rugi
berubah menjadi laporan laba rugi komprehensif dan pendaptan lainnya. Laba komprehensif
lebih luas daripada laba rugi karena mencakup perubahan dalam aktiva bersih (terutama
keuntungan atau kerugian tertentu yang dipegang) yang diakui dalam periode tertentu.
Tujuan penyusunan laporan laba rugi komprehensif adalah untuk memberikan informaasi
kinerja entitas selama satu periode yang berguna untuk menganilisis profitabilitas, return on
asset, laba per lembar saham.
Total laba rugi komprehensif adalah perubahan ekuitas selama satu periode yang
dihasilkan dari transaksi dan peristiwa lainnya, selain perubahan yang dihasilkan dari
transaksi dengan pemilik.
PSAK No. 1, laba rugi komprehensif minimal mencakup penyajian jumlah pos
pos berikut untuk periode :
a. Pendapatan
b. Biaya keuangan
c. Bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas
d. Beban pajak
e. Suatu jumlah tunggal yang mencakup todal dari :
i) Laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan
ii) Keuntungan dengan pengukuran nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau
dari pelepasan asset atau kelompok yang dilepaskan dalam rangka operasi
yang dihentikan
f. Laba rugi
g. Setiap komponen dari pendapatan komprehensif lain yang diklasifikasikan sesuai
dengan sifat (selain) jumlah huruf (h)
h. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama
yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, dan
i. Total laba rugi komprehensif.
Untuk penyajian laporan laba rugi komprehensif dan pendapatan lainnya entitas
dapat memilih apakah disajikan dalam satu laporan atau disajikan dalam 2 laporan.

2013 Teori Akuntansi


9 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kalau disajikan dalam satu laporan maka informasi (a) sampai (i) menjadi satu,
namun jika 2 laporan maka informasi (a) sampai (f) disajikan sendiri dan informasi (g)
sampai (h) disajikan sebagai unsur laporan ke dua.
Ilutrasi lengkap dapat dilibaca pada lampiran PSAK No. 1, tahun 2015
 Entitas dapat menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
dengan dua metode:
 Laporan tunggal  Bagian tersebut disajikan bersama, dengan bagian laba
rugi disajikan pertama kali mengikuti secara langsung dengan bagian
penghasilan komprehensif lain.
 Laporan terpisah  laporan laba rugi mendahului laporan yang menyajikan
penghasilan komprehensif. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain akan dimulai dengan laba rugi.

2013 Teori Akuntansi


10 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Hans. K, Rosita. US, Merliyana.S, Sylvia. VS. Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK
berbasis IFRS, 2012, Penerbit Salemba Empat,Jakarta
Ikatan Akuntan Indonesia, Pernyataan Standar Akuntansi Keungan, 2015
Soewarjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, BPFE,
Yogyakarta

2013 Teori Akuntansi


11 Prof Dr. Wiwik Utami, Ak.,MS.,CA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai