Anda di halaman 1dari 9

BORANG PORTOFOLIO –ILMU KANDUNGAN

Nama Peserta Sendy Perdana


Nama Wahana RSUD Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur
Topik Mola Hidatidosa + Pneumonia
Tanggal (Kasus) 29 Agustus 2015
Nama Pasien Ny. Naomi Banmettan No RM 139983
Tanggal Presentasi Nama dr. Adryani Ottu
Pendamping dr. Dodik Pudjo
Tempat Presentasi
Obyektif Presentasi
 Deskripsi Wanita Dewasa dengan Mola Hidatidosa dan Pneumonia
 Tujuan Menentukan diagnosis dan klasifikasi serta melakukan tatalaksana awal
dan juga lanjutan dari mola hidatidosa dan pneumonia
Bahan Bahasan Kasus
Cara Membahas Presentasi dan Diskusi
Data Pasien Nama: Ny. Naomi Banmettan Nomor Registrasi:
Nama Klinik: IGD RSUD Soe Terdaftar Sejak:
Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/Gambaran Klinis
Wanita 37 Tahun datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 2 hari SMRS.
Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang hamil ke 4 dengan usia kehamilan 24 minggu dan
perut tampak lebih besar dari usia kehamilan seharusnya. Pasien mengeluhkan perdarahan dari
kemaluan sebanyak 3-4 pembalut penuh dalam satu hari dan berupa gumpalan berwarna merah
gelap. Satu hari SMRS pasien memeriksakan diri ke praktek dokter spesialis kandungan di Soe
dan dilakukan USG. Dari hasil USG pasien mendapatkan informasi diagnose hamil anggur.
Keluhan serupa sebelumnya disangkal. Pasien juga mengeluhkan batuk batuk lama sejak
satu bulan, batuk berdahak berwarna kuning. Batuk darah dan sesak disangkal. Keluhan lain
yang dirasakan demam sejak 2 minggu lalu, suhu tidak diukur dan demam hilang timbul.
2. Riwayat Pengobatan
Tidak minum obat apapun sejak keluhan perdarahan dari kemaluan muncul. Pasien hanya
mendapatkan obat dari puskesmas untuk mengurangi batuk dan demam. Pasien mendapatkan
parasetamol dan obat batuk (nama obat tidak diketahui)

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit
Tidak pernah menderita penyakit berat sebelumnya. Pasien hanya sering menderita batuk pilek,
kadang disertai dengan demam.

4. Riwayat Keluarga
Pasien lahir normal di puskesmas dan ditolong oleh bidan. Setelah lahir pasien langsung
menangis. Pertumbuhan dan perkembangan pasien dirasakan normal oleh keluarganya. Berat
badan serta panjang badan sewaktu lahir tidak ingat.

5. Riwayat Pekerjaan
Pasien tidak bekerja, sekarang hanya menjadi ibu rumah tangga.

6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik


Pasien tinggal di sebuah rumah yang berisi 5 orang, yaitu suami, anak, dan pasien sendiri.
Pasien tidur di 1 kamar bersama dengan suami di kamar tidur dengan 1 buah jendela dan ketiga
anaknya tidur dalam satu kamar dengan satu buah jendela. Anggota keluarga yang menderita
batuk batuk lama disangkal. Pasien memiliki kebiasaan memasak dengan kayu bakar
7. Riwayat Imunisasi
Riwayat imunisasi tidak ingat, pasien lupa sempat imunisasi apa saja.

8. Lain – lain

Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum: tampak sakit sedang
 Berat Badan : 65.8 kg
 Kesadaran: compos mentis, GCS E4V5M6
 Tekanan darah : 110/70, Nadi: 82kali per menit, Laju pernapasan: 20 kali per menit, Suhu: 37,1oC
 Kepala: konjungtiva anemis -/- , sklera ikterik -/-, sianosis -, sesak -, pupil isokor 3 mm/3 mm,
refleks cahaya +/+, lidah kotor (-), petekiae (-)
 Leher: kelenjar getah bening tidak teraba, kaku kuduk (-)
 Jantung: S1 dan S2 reguler, gallop -, murmur –
 Paru: simetris, retraksi -, sonor, ronki +/+ bagian basal paru, wheezing -/-
 Abdomen: datar, supel, organomegali -, bising usus +, nyeri tekan hampir di seluruh regio,
petekiae (-)
 Ekstremitas: edema -/-, akral hangat, CRT < 2 detik, petekiae (-)
Pemeriksaan obstetri
 Leopold : Balotemen –
 DJJ : -
 Tinggi Fundus Uteri 27cm
 Vulva vagina : tak ada kelainan, tampak perdarahan sedikit di kemaluan, pemeriksaan dalam
tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang
HCG pregnancy Test USG Transvaginal Ro/ : Thoraks P.A
Darah Lengkap (+)
Hb = 13,4 gr/dL Tampak gambaran Tampak gambaran
Eritrosit = 5,00 jt/mm3 snowstorm sesuai pneumonia, cor
Leukosit = 10.400 /ul dengan gambaran tampak normal
Trombosit = 24.000/ul mola hidatidosa
Hematokrit = 38,5%

Tatalaksana
- IVFD RL 1500cc / 24 jam.
- Ceftriaxone 2 x 1g IV
- Pro Kuretase
- Observasi tanda vital dan tanda-tanda perdarahan
Konsultasi ke dokter bagian paru, atas instruksi beliau :
- Rawat dalam bangsal
- Ambroxol 3 x 30mg PO
Daftar Pustaka
1. Winknjosastro, SP.OG, Prof. Dr. Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YAYASAN BINA
PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO; Hal: 339-351.

2. Tim Revisi PDT. 2008. Pedoman Diagnosis Dan Terapi Bag/SMF Ilmu Kebidanan Dan
Penyakit Kandungan. Surabaya : Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga; Hal : 49-53

3. Cunningham, F. Gary. 2006. Obstetri William. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC; Hal
930-938, 931-933.

4. Rasjidi, SpOG (K) Onk, dr. Imam. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi
Berdasarkan Evidence Base. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC; Hal 65-82.
5. Winknjosastro, SP.OG, Prof. Dr. Hanifa. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: YAYASAN BINA
PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO; Hal: 262-266.

6. Winknjosastro, SP.OG, Prof. Dr. Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YAYASAN BINA
PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO; Hal: 275-280.

7. Tjokroprawiro, dr., Sp.PD, K-EMD, Prof. Dr. Askandar. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Surabaya : Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga; Hal: 86-92

8. Kusuma, Sp OG, Dr. Indra Perdana. 2005. Kumpulan Materi Kuliah Obsetrik Ginekologi.
Surabaya : Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma

1. American thoracic society. Guidelines for Management of Adults with Guidelines for the
Management of Adults with Hospital-acquired, Ventilator-associated, and Healthcare-
associated Pneumonia. Am J Respir Crit. Care Med 2005; 171 : 388-416.
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pedoman Diagnosis dan penatalaksanaan
Pneumonia Komuniti.
3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2003. Pedoman Diagnosis dan penatalaksanaan
Pneumonia Nosokomial.

4. Price, Sylvia A., Wilso, Loraine M. 2008. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Buku II, Edisi ke IV. Penerbit Buku Kedokteran, EGC
Hasil Pembelajaran
1. Menentukan diagnosis mola hidatidosa dan pneumonia
2. Tatalaksana awal dan lanjut mola hidatidosa dan pneumonia

Subyektif

Wanita 37 Tahun datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 2 hari SMRS. Pasien
mengatakan bahwa dirinya sedang hamil ke 4 dengan usia kehamilan 24 minggu dan perut tampak
lebih besar dari usia kehamilan seharusnya. Pasien mengeluhkan perdarahan dari kemaluan sebanyak
3-4 pembalut penuh dalam satu hari dan berupa gumpalan berwarna merah gelap. Satu hari SMRS
pasien memeriksakan diri ke praktek dokter spesialis kandungan di Soe dan dilakukan USG. Dari
hasil USG pasien mendapatkan informasi diagnose hamil anggur.

Keluhan serupa sebelumnya disangkal. Pasien juga mengeluhkan batuk batuk lama sejak satu bulan,
batuk berdahak berwarna kuning. Batuk darah dan sesak disangkal. Keluhan lain yang dirasakan
demam sejak 2 minggu lalu, suhu tidak diukur dan demam hilang timbul.

Obyektif

 Paru: simetris, retraksi -, sonor, ronki +/+ bagian basal paru, wheezing -/-

Pemeriksaan obstetri

 Leopold : Balotemen –

 DJJ : -

 Tinggi Fundus Uteri 27cm

Assestment

Pada mola dapat dicirikan dari anamnesa yaitu adanya tandanya kehamilan pada umumnya disertai
perdarahan dari kemaluan dan diperkuat dari pemeriksaan fisik yaitu tinggi fundus uteri lebih besar
dari usia kehamilan seharusnya. Pada pneumonia dapat ditegakkan dari gejala batuk berdahak
disertai adanya ronki pada bagian basal paru.

Plan

Diagnosis : Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik


Penanganan : Melakukan pemberian obat antibiotic untuk mengatasi pneumonia dan memberikan
obat batuk dengan efek ekspectorant untuk meredakan gejala batuk, sedangkan untuk mola
hidatidosa penanganan awal dilakukan untuk menstabilkan kondisi pasien sebelum dilakukan
evakuasi mola dengan cara kuretase.
Pendidikan : Melakukan edukasi terhadap keluarga yang menjaga pasien untuk melihat tanda-tanda
perdarahan dan batuk yang memberat.

Konsultasi : Konsultasi dengan dokter spesialis bagian kebidanan dan kandungan serta spesialis
bagian paru perlu dilakukan apabila kondisi pasien memburuk disertai perdarahan dan batuk yang
memberat.
Definisi

Adalah suatu neoplasma jinak dari sel trofoblas, yang disertai kegagalan pembentukan
plasenta atau fetus, dengan terjadinya vili yang menggelembung sehingga menyerupai bentukan
seperti buah anggur.

Epidemiologi

Di Amerika, dari study yang dilakukan terhadap terminasi kehamilan, mola hidatidosa ditemukan
pada 1 dari 1200 kehamilan. Angka di Indonesia pada umumnya berupa angka rumah sakit, untuk
mola hidatidosa berkisar antara 1 : 50 sampai 1 : 141 kehamilan, sedangkan untuk koriokarsinoma
1 : 297 sampai 1 : 1035.

Patofisiologi

Susunan sitogenetik dari mola hidatidosa. A. Sumber kromosom dari mola lengkap. B. Sumber
kromosom dari mola sebagian yang triploid. (Hacker).

Manifestasi Klinis

 Perdarahan

 Ukuran uterus yang membesar

 Hiperternsi

 Hiperemesis

 Tanda tanda janin -

Diagnosis
Anamnesis

 Perdarahan vaginal. Gejala klasik yang paling sering pada mola komplet adalah perdarahan
vaginal.

 Hiperemesis. Penderita juga mengeluhkan mual dan muntah yang berat

Pemeriksaan fisik

 Inspeksi : ditemukan adanya mola face (muka dan badan tampak kekuningan), ditemukan
adanya darah yang keluar dari vagina yang mungkin disertai dengan gelembung mola

 Palpasi : ukuran uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan, uterus terasa lembek, tidak
teraba bagian bagian janin, tidak ada ballottement dan gerakan janin

 Auskultasi : tidak ditemukan denyut jantung janin

 Pengukuran tekanan darah untuk mengetahui apakah ada hipertensi

Laboratorium

 Tes Gali Mainini : Pemeriksaan urine secara titrasi sampai pengenceran 1/400 didapatkan
hasil GM test yang positif. 3

 Kadar HCG serum. Dikatakan abnormal bila hasilnya di atas 100.000mIU/mL 5

Pemeriksaan laboratorium yang lain misalnya :

 Pemeriksaan DL (termasuk trombosit) : pada mola hidatidosa ditemukan gejala pendarahan


yang dapat profus dan menyebabkan anemia serta gangguan koagulasi.

 Tes pembekuan darah atau faal hemostasis : mencari koagulophaty

Radiologi

 USG : ditemukan gambaran badai salju (snow storm appearance atau snow flake pattern)
Diagnosis banding

 Kehamilan kembar

 Abortus

 Hiperemesis gravidarum

 Koriokarsinoma

Komplikasi

 Perdarahan

 Perforasi

 Emboli sel trofoblast

 Keganasan

 Pre eklampsia

Penatalaksanaan

 Perbaikan keadaan umum

 Pengeluaran jaringan mola

 Terapi profilaksis dengan sitostatika

 Pemeriksaan tindak lanjut

Anda mungkin juga menyukai