Disusun Oleh:
Laila alfis
Uswatun Hasanah
Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah yang telah membimbing manusia
dengan petunjuk-petunjuknya sebagaimana yang terkandung dalam Al-Qur'an petunjuk
menuju kejalan yang lurus dan jalan yang diridhoinya. Demikian juga penulis,penulis
bersyukur kepadanya yang telah memudahkan penulisan makalah yang sederhana ini hingga
dapat terselesaikan dengan judul :PANCASILA SEBAGAI KONSENSUS NASIONAL
Shalawat beserta salam semoga senantiasa dihantarkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad,para sahabat,keluarga dan para pengikutnya sampai diharikiamat,terutama pada
para Ulama-ulama.Tentunya dalam penulisan makalah ini dengan segala keterbatasan,tidak
lepas dari kekurangan,tetapi penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk
meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut.Oleh karena itu,sangat diharapkan kritik dan
saran dari para pembaca demi kesempurnaan penulisan makalah pada masa-masa
berikutnya.Semoga bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya Aamiin...
Lumajang,18september2021
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan............................................................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang terlahir dari kebudayaan dan
sejarah masyarakat Indonesia yang telah ada jauh sebelum bangsa Indonesia merdeka. Para
pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai luhur dan kemudian merumuskan menjadi sebuah
pedoman atau ideologi yakni Pancasila. Pancasila yang notabenya merupakan kebudayaan
yang telah ada di tengah-tengah masyarakat Indonesia menjadikan tetap lestari hingga saat
ini.Eksistensi Pancasila seiring berjalanya waktu mengalami cobaan ketika terjadi gejolak
gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia. Pemberontakan PKI masa itu dapat
menjadi acuan bagaimana Pancasila tetap berdiri, hal ini membuktikan Pancasila memang
bukan hanya ideologi yang muncul secara tiba-tiba, namun merupakan nilai-nilai yang telah
melekat dalam diri bangsa Indonesia.
B. Rumus masalah
1. Pengertian Pancasila sebagai Konsensus Nasional?
PEMBAHASAN
Setiap sila tersebut memiliki lambang yang terdapat dalam Burung Garuda. Kelima
simbol yang terdapat dalam Burung Garuda ialah bintang, rantai, pohon beringin, kepala
banteng, padi dan kapas.
Tak hanya itu, terdapat juga semboyan bertuliskan 'Bhinneka Tunggal Ika' pada
bagian pita yang dicengkeram oleh Garuda. Bhinneka Tunggal Ika jika diterjemahkan memiliki
arti berbeda-beda tetapi tetap sat tujuan.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang Pancasila, bisa membaca penuturan dari
para ahli atau tokoh ternama.
Menurut Ir.Soekarno
Pancasila merupakan isi jiwa bangsa Indonesia yang turun-menurun berabad-abad
lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya
sebagai falsafah negara, namun lebih luas lagi, yaitu falsafah bagi bangsa Indonesia.
Menurut Muhammad Yamin
Pancasila berasal dari kata 'panca' yang berarti lima dan 'sila' yang berarti sendi,
atas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Dengan demikian, Pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting
dan baik.
Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam
beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni
diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.
1. Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai Tanah Air Indonesia.
1.
Arti Lambang Bintang emas merupakan simbol sila pertama dalam pancasila
berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Lambang bintang tersebut memiliki makna sebagai
sebuah cahaya, yaitu yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia.
Latar belakang hitam pada lambang bintang emas tersebut menggambarkan warna
alam, berkah dari Tuhan yang menjadi sumber segalanya di muka bumi ini.
2.
Arti Rantai emas merupakan lambang dari sila kedua yang berbunyi "Kemanusiaan
yang adil dan beradab". Mata rantai dalam simbol tersebut berbentuk persegi dan lingkaran
yang saling mengaitkan.
Mata rantai berbentuk persegi empat merupakan lambang laki-laki, sedangkan mata
rantai lingkaran menggambarkan perempuan. Kemudian mata rantai yang saling mengaitkan
melambangkan hubungan timbal balik antarumat manusia, baik laki-laki maupun perempuan.
3.
Arti Pohon beringin merupakan simbol sila ketiga yang berbunyi "Persatuan
Indonesia". Pohon beringin dengan akar yang menjulur ke bawah diartikan sebagai tempat
berteduh.
Jadi, Pancasila sebagai dasar negara diibaratkan sebagai peneduh bangsa Indonesia
untuk berlindung dan merasa aman. Pohon beringin juga memiliki akar tunggang yang kuat,
menggambarkan persatuan bangsa Indonesia.
4.
Arti Kepala Banteng merupakan simbol sila keempat Pancasila yang berbunyi
"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan".
Bteng diartikan sebagai hewan sosial yang suka berkumpul dan bergerombol. Saat
banteng berkumpul, menjadi lebih kuat dan sulit diserang lawan.
Arti Padi dan Kapas merupakan simbol sila kelima atau terakhir, yang
berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Padi dan kapas
melambangkan dua hal yang dibutuhkan manusia demi bisa bertahan hidup.
1. Pancasila
Kelima prinsip tersebut juga tercantum dalam paragraf ke-4 Pembukaan Undang-
undang Dasar (UUD) 1945. Adapun, lima prinsip utama yang menyusun Pancasila adalah
sebagai berikut
-Persatuan Indonesia
2. UUD 1945
UUD 1945 pertama kali disusun rancangannya pada 29 April 1945. Untuk membuat
undang-undang ini, Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)
sengaja dibentuk.
3. NKRI
NKRI adalah singkatan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdiri dari
Sabang sampai Merauke. NKRI berdiri sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945 oleh Ir Soekarno dan Moh Hatta.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehidupan bangsa Indonesia akan semakin kukuh, apabila
segenap komponen bangsa, di samping memahami dan melaksanakan
Pancasila, juga secara konsekuen menjaga sendi-sendi utama lainnya, yakni
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, sebagai Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara membawa konsekuensi logis
bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok dan landasan fundamental
bagi penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila berisi lima sila yan faat
apabila dilaksanakan secara sungguh-sungguh, konsisten, dan konsekuen oleh
seluruh komponen bangsa, terutama para penyelenggara negara. Pelaksanaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara
konsisten dan konsekuen akan memberikan harapan besar bagi terwujudnya
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang demokratis, modern,
dan religius sebagai perwujudan pelaksanaan cita-cita Proklamasi 17 Agustus
1945 yang tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, As’ad Said, Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Bangsa, (Jakarta: LP3ES,
2009)
Asshiddiqie, Jimly, Format Kelembagaan Negara dan Pergeseran Kekuasaan Dalam
UUD 1945, (Yogyakarta: UII Press, 2005).
__________, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia, (Jakarta: Konstitusi Press,
2005).
Budiman, Sagala B., Praktek Sistem Ketatanegaraan Menurut UUD 1945, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1982).
Hartono, Pancasila Ditinjau Dari Segi Historis, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992).