Anda di halaman 1dari 6

Derivatif, Lindung Nilai, dan Risiko

1. Derivatif
Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yang dikenal
sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling berhubungan). Dalam istilah umum,
transaksi derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran
yang nilainya tergantung pada – diturunkan dari – nilai aset, tingkat referensi atau indeks.
Saat ini, transaksi derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga
(interest rate), kurs tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) dan indeks
(index) lainnya. Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk Over the Counter (OTC)
yaitu kontrak-kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung
kepada pengguna akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi
(futures) dan diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir (end user)
fungsi dari suatu transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai (hedging) beberapa jenis
risiko tertentu.

Alasan penggunaan derivatif, antara lain:


a. Peralatan untuk mengelola risiko;
b. Pencarian untuk hasil yang lebih besar;
c. Biaya pendanaan yang lebih rendah;
d. Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari
sekelompok pengguna;
e. Hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang;
f. Mengambil posisi-posisi risiko pasar;
g. Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar.

Pelaku Transaksi Derivatif:


1) Pengguna Akhir (End Users)
Berdasarkan Laporan G-30 tahun 1993, sebagian besar pengguna akhir derivatif yaitu
sekitar 80% adalah perusahaan-perusahaan, disamping badan-badan pemerintah dan sektor
publik. Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrumen derivatif
adalah:
a. Untuk sarana lindung nilai (hedging);
b. Memperoleh biaya dana yang lebih rendah;
c. Mempertinggi keuntungan;
d. Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana;
e. Untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melalui posisi yang
diambil.
2) Pialang (Dealer)
Terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pialang. Fungsi dari
dealer antara lain:
a. Menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi;
b. Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera;
c. Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan
efisiensi harga.

Instrumen Derivatif
1) Forward
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu
persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk
apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal
penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan
untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata
uang (contoh:kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh:
kontrak serah untuk minyak bumi).

2) Futures
Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia
keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka,
untuk membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal
dimasa akan datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut
dengan istilah tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal
penyelesaian akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak
berjangka (futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan
istilah harga penyelesaian (settlement price).
Kontrak futures diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi, sedangkan
kontrak forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau menggunakan jasa pihak
bank. Selain itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan forwards, yaitu:
a. Kontrak futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat perdagangan
futures telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi pengiriman, kualitas dan
kuantitas yang jelas dari barang yang akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para
individu atau pihak yang terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan
seperti diatas. Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures
sangat likuid.
b. Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di
perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing
pedagang (traders). Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa futures.
c. Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu pihak
dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapat membatalkan posisi long
(short) pertama dengan posisi short (long) kedua, sehingga posisi bersih adalah nol.
d. Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi dapat
dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan membayar cash
kepada lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi
kerugian pada suatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang
pedagang akan membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa.
Instrumen futures ini merupakan “zero-sum game” bagi pihak-pihak dalam sebuah
kontrak, artinya bahwa keuntungan satu pihak merupakan kerugian pihak lain. Pihak yang
berpartisipasi di pasar futures dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Hedgers, yaitu pihak yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan dari
risiko perubahan harga.
b) Spekulator, yaitu pihak yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan
harga dapat mendatangkan keuntungan baginya. Jadi seorang “hedger” menghindari risiko
dan melindungi dirinya dari adanya perubahan harga, sedangkan seorang spekulator
bersedia menampung risiko dan berani bertaruh guna mendapatkan keuntungan yang
tinggi.

3) Opsi
Kontrak opsi memberikan hak, bukan kewajiban, kepada pemegangnya untuk
melakukan tindakan tertentu. Terdapat dua jenis opsi, yaitu opsi beli (call option) dan opsi
jual (put option).

A. Opsi Beli (Call Option)


Call option atau opsi beli memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
sejumlah aktiva finansial pada harga yang tertentu

B. Opsi Jual (Put Option)


Jenis lain dari option contract adalah opsi jual (put option).
1. Opsi Pada Indeks Saham
Para spekulan seringkali menggunakan indeks harga saham untuk mendapatkan
keuntungan akibat perubahan harga di pasar saham.

2. Opsi Pada Suku Bunga


Kontrak opsi pada suku bunga sebenarnya adalah sama dengan kontrak opsi pada
obligasi pemerintah, karena perubahan suku bunga menyebabkan perubahan harga obligasi.

3. Opsi Pada Mata Uang


Investasi di luar negeri sangat rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang.
4. Opsi Pada Kontrak Futures
Opsi tersedia dalam banyak jenis kontrak futures suku bunga dan saham. Swap
Tukar menukar—atau yang lebih dikenal sebagai swap—dalam dunia keuangan,
2. Lindung Nilai

Jenis Lindung Nilai


Hedging dapat digunakan dalam berbagai cara, termasuk forex trading. Contoh saham
di atas adalah "klasik" semacam lindung nilai, yang dikenal di industri sebagai pasangan
perdagangan karena perdagangan sepasang efek yang bersangkutan. Karena investor menjadi
lebih canggih, bersama dengan alat-alat matematika yang digunakan untuk menghitung nilai
(dikenal sebagai model), jenis lindung nilai telah meningkat sangat.
Strategi Hedging
Contoh lindung nilai meliputi:
 Kontrak valuta untuk mata uang
 Mata Uang masa kontrak
 Operasi Pasar Uang untuk mata uang
 Forward Bursa Kontrak untuk kepentingan
 Operasi Pasar Uang untuk kepentingan
 Masa Depan kontrak untuk kepentingan

Ini adalah daftar strategi lindung nilai, dikelompokkan berdasarkan kategori.

Keuangan derivatif seperti call dan put option


 Risiko pembalikan : Bersamaan membeli call option dan menjual put option . Hal ini
memiliki efek simulasi yang panjang pada posisi saham atau komoditas.
 Delta netral : Ini adalah posisi netral pasar yang memungkinkan portofolio untuk
mempertahankan arus kas positif dengan dinamis ulang lindung nilai untuk
mempertahankan posisi pasar netral. Ini juga merupakan jenis pasar netral strategi.

Lindung Nilai Alam


Banyak lindung nilai tidak melibatkan instrumen keuangan eksotis atau turunannya

Kategori Risiko Hedgeable


Ada berbagai jenis risiko yang dapat dilindungi terhadap dengan lindung nilai.
Mereka jenis risiko mencakup:
a) Komoditi risiko : risiko yang timbul dari gerakan-gerakan potensial atas nilai kontrak
komoditi, yang meliputi produk pertanian, logam, dan produk-produk energi. [3]
b) Risiko kredit : risiko yang berhutang tidak akan dibayar oleh obligor . Karena risiko kredit
adalah bisnis alami dari bank, tetapi resiko yang tidak diinginkan untuk trader komersial,
pasar awal dikembangkan antara bank dan pedagang yang melibatkan penjualan
kewajiban pada diskon tarif.
c) risiko mata uang (juga dikenal sebagai Foreign Exchange Risk lindung nilai) digunakan
baik oleh investor finansial untuk membelokkan risiko yang mereka hadapi ketika
berinvestasi di luar negeri dan oleh aktor non-keuangan dalam ekonomi global untuk siapa
multi-mata uang kegiatan adalah jahat diperlukan bukan yang diinginkan keadaan
eksposur.
d) Risiko suku bunga : resiko bahwa nilai relatif dari bantalan-kewajiban bunga, seperti
pinjaman atau obligasi , akan memburuk karena adanya tingkat suku bunga meningkat.
Risiko tingkat suku bunga dapat dilindung nilai dengan menggunakan instrumen
pendapatan tetap atau suku bunga swap .
e) Ekuitas risiko : risiko investasi yang satu akan terdepresiasi karena dinamika pasar modal
menyebabkan satu kehilangan uang.
f) Volatilitas resiko : adalah ancaman bahwa pergerakan nilai tukar pose untuk investor
portofolio yang dalam mata uang asing.
g) Volumetrik risiko : resiko bahwa pelanggan menuntut lebih atau kurang dari suatu produk
dari yang diharapkan.

Anda mungkin juga menyukai